• (GFD-2024-16013) Menyesatkan, Video dengan Klaim Surat Suara di TPS 08 Tuban Sudah Dicoblos Secara Ilegal

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita


    Video dengan klaim bahwa surat suara capres-cawapres Pilpres 2024 yang telah dicoblos untuk pasangan nomor 2 di TPS 8 Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beredar di grup percakapan WhatsApp.
    Dalam video terlihat kertas suara yang telah tercoblos pada gambar Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Pria dalam video menyebut hal itu sebagai bukti kecurangan. "Kecurangan di TPS 8. 02 sudah dicoblos Salah satu bukti kecurangan ini," kata seseorang dalam video yang beredar pada Rabu, 14 Februari 2024.

    Apa benar surat suara di TPS 08 Desa Banjarejo Kabupaten Tuban sudah tercoblos?

    Hasil Cek Fakta


    Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Tuban, Sutrisno Puji Utomo menyatakan, surat suara yang direkam dalam video tersebut diduga adalah kertas suara yang sudah dicoblos oleh pemilih namun tertinggal di bilik setelah  menyalurkan suara.  
    "Dari penelusuran yang kami lakukan, sejauh ini tidak ada satupun pihak yang bisa menunjukkan bukti apakah surat suara yang dimaksud sudah tercoblos lebih dahulu atau tidak," kata Sutrisno kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.
    KPU Kabupaten Tuban, Fatkul Iksan, mengatakan sudah melakukan pengecekan sekaligus klarifikasi ke pihak KPPS, PPS, hingga PPK. Menurut Iksan, seorang pemilih, kemarin melapor adanya surat suara yang sudah tercoblos, lalu melapor ke KPPS. “Panitia kemudian memberikan surat suara pengganti," kata Fatkul kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.
    Fatkul mengatakan setelah dicek ke TPS 8, ditemukan hanya satu surat suara yang diklaim sudah tercoblos. "Jadi hanya satu yang itu diklaim yang tercoblos. Tapi hingga detik ini kami bersama Bawaslu masih melakukan penelusuran," katanya.
    Menurut Ketua KPPS Desa Banjarejo, Kasiyati, warga yang melakukan protes sekaligus merekam video itu, bernama Tamaji. 
    Kasiyati menuturkan bahwa sebelum Tamaji masuk bilik suara, ada satu surat suara untuk Pilpres yang masih tertinggal di bilik suara. Surat suara tersebut milik Suyatmi, warga yang sebelumnya masuk bilik suara tersebut.
    Saat memasukkan surat suara ke kotak suara sesudah mencoblos, Suyatmi juga sempat ditanya oleh petugas pemungutan suara, karena Suyatmi ternyata hanya membawa 4 surat suara. Surat suara untuk Pilpres yang sudah tercoblos paslon nomor urut 02 tersebut tertinggal di bilik suara. Surat suara yang tertinggal itu, lalu ditemukan oleh Tamaji. Tamaji merekam lalu memviralkannya.
    “Pak Tamaji pertama daftar lalu mengantri. Setelah itu pak Tamaji saya panggil saya kasih lima surat suara. Setelah ke bilik suara beberapa detik dia keluar bawa surat suara yang sudah tercoblos. Saya sudah mengambil surat suara yang sudah dicoblos itu, lalu telah saya ganti yang baru. Dia belum mengkonfirmasi soal peristiwa itu, dia sudah memviralkan,” ujar Kasiyati, seperti dilansir dari tuban.inews.id Rabu, 14 Februari 2024.
    Sekretaris Jaringan Relawan Anies Baswedan Tuban, Edi Sukirno yang turut mendatangi TPS tersebut, mengakui bahwa ada human error. Saat perekam video tersebut masuk bilik suara, ternyata ada surat suara untuk Pilpres 2024 yang tertinggal di bilik suara, sehingga perekam video mengira kalau hal tersebut adalah kecurangan Pemilu.
    Pasca merekam surat suara yang sudah tercoblos itu, perekam video kemudian merobek surat suara tersebut, dengan maksud agar panitia pemungutan suara tidak memasukkannya ke dalam data rekapitulasi.
    Menurut Fatkul, setelah surat suara diterima semestinya yang bersangkutan membuka dan memeriksa untuk memastikan kondisi surat suara. Jika rusak atau tidak layak agar segera minta diganti.
    "Kalau memang keadaan surat suaranya rusak atar ada coblosan atau kategori tak layak, dia bisa meminta ganti," tuturnya, dilansir dari Ronggo.id, 14 Februari 2024.
    Dugaan Surat Suara Tercoblos Ilegal
    Meski klaim video mengenai dugaan surat suara tercoblos di TPS 08 tidak terbukti, namun sejumlah daerah terdapat laporan surat suara Pemilu 2024 telah tercoblos secara ilegal. Dari pantauan beberapa pemberitaan media, peristiwa itu terjadi di beberapa lokasi, yaitu:
    1. Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19 di Kelurahan Waykandis, Kecamatan Tanjungsenang, Lampung
    2. Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17, Kampung Rancabolang, Kecamatan Cisurupan, Garut.
    3. Tempat Pemungutan Suara atau TPS 54, Vila Mahkota Pesona, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim surat suara di TPS 08 Desa Banjarejo Kabupaten Tuban sudah tercoblos adalahmenyesatkan.
    Satu surat suara yang tercoblos seperti dalam video adalah milik pemilih yang tertinggal di bilik suara setelah menyalurkan hak pilihnya. Pemilik lainnya yang akan nyoblos lalu menemukan surat suara itu dan merekamnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16012) [SALAH] SIDANG DISKUALIFIKASI GIBRAN OLEH PN JAKPUS

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita

    “VIRALKAN GUYS KITA KAWAL  PN JAKARTA PUSAT SIDANGKAN DISKUALIIFIKASI PENCALONAN PRABOWO GIBRAN
    https://t.co/hPTbwPqAb9″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial X, yang berisi klaim bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) telah melakukan persidangan perihal diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Unggahan ini turut menyertakan tautan video Youtube, yang apabila dilihat, video tersebut juga memiliki judul dengan klaim serupa. Diunggah pada 7 Februari 2024, unggahan ini berhasil menarik beragam respon dari para pengguna.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, didapati sebuah kekeliruan yang terkandung di dalam unggahan oleh akun @BabehAldoAje135 ini. Jika menilik pada video yang tertaut melalui unggahan tersebut, diketahui bahwa video persidangan yang ada di dalamnya bukan video persidangan dari diskualifikasi Gibran sebagai calon wakil presiden yang diselenggarakan oleh PN Jakpus.

    Video persidangan yang diunggah melalui akun Youtube tersebut merupakan video persidangan
    dalam agenda pembacaan surat gugatan oleh seorang dosen bernama Brian Demas Wicaksono pada 30 Oktober 2023 lalu. Brian Demas diketahui melayangkan gugatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atas dugaan perbuatan melawan hukum karena menerima pendaftaran capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Melansir dari artikel detik.com yang berjudul, “Terima Pendaftaran Prabowo Gibran, KPU Digugat Rp 70,5 Triliun di PN Jakpus”, terdapat cuplikan isi gugatan yang dibacakan oleh Brian Demas dan kuasa hukumnya. Jika didengarkan dengan seksama, maka isi gugatan tersebut sama dengan kalimat-kalimat yang dibacakan di dalam video persidangan yang diklaim sebagai video persidangan diskualifikasi Gibran. 

    Jadi dapat disimpulkan, unggahan yang menyebutkan bahwa PN Jakpus telah melakukan persidangan terkait diskualifikasi Gibran dari pencalonan sebagai calon wakil presiden merupakan sebuah klaim keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang ditautkan di dalam unggahan merupakan video persidangan dalam agenda pembacaan surat gugatan oleh seorang dosen bernama Brian Demas Wicaksono pada 30 Oktober 2023 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16011) [SALAH] JENDERAL INGGRIS, ALEXANDER EMMANUEL, MATI TERBUNUH SAAT PERANG DI GAZA

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita

    “BREAKING NEWS Major shock in #London and Tel Aviv  #British General Alexander Emmanuel, leader of the “Claw” battalion participating in the Gaza war, is killed. Alexander was a hero of the Iraq war and a member of the battalion that captured President Saddam Hussein. #LondonTelAvivShock #MilitaryNews”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan melalui media sosial X, sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Jenderal Inggris, Alexander Emmanuel, yang juga merupakan pemimpin batalyon “Claw”, terbunuh saat mengikuti perang di Gaza, Palestina. Selain itu akun @SilentlySirs ini juga menyebutkan bahwa Alexander Emmanuel merupakan seorang pahlawan perang Irak serta anggota batalyon yang berhasil menangkap Presiden Saddam Hussein.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa foto serta informasi mengenai Jenderal Alexander Emmanuel ini merupakan sebuah informasi yang tidak benar. Melansir dari artikel media Fullfact.org, foto yang tersebar di media sosial tersebut ternyata foto dari Kopral John Horn, yang diambil pada tahun 2008 di Jerman. Di dalam foto aslinya yang dibagikan oleh laman Alamy.com, ditambahkan pula keterangan sebagai berikut,

    “Corporal John Horn, an operator on a challenger tank from the Royal Scots Dragoon Guards, with Fiance Laura Mcgee at the Wessex Barracks in Bad Fallingbostel, Germany, after returning from Iraq.
    (Kopral John Horn, operator tank penantang dari Royal Scots Dragoon Guards, bersama Tunangan Laura Mcgee di Barak Wessex, Bad Fallingbostel, Jerman, setelah kembali dari Irak)”

    Selain klaim terhadap foto yang salah, informasi yang menyebutkan bahwa tentara Inggris turut berpartisipasi dalam perang di Gaza juga merupakan informasi yang tidak berdasar. Sampai saat ini, tidak ada bukti adanya anggota Angkatan Bersenjata Inggris yang terlibat dalam pertempuran sebagai bagian dari konflik Israel-Gaza yang sedang berlangsung.

    Jadi dapat disimpulkan, foto serta informasi yang menyebutkan bahwa Jenderal Alexander Emmanuel terbunuh saat perang di Gaza, merupakan sebuah informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, foto di dalam unggahan tersebut bukan foto dari Jenderal Alexander Emmanuel, melainkan foto dari Kopral John Horn. Selain itu, sampai saat ini tidak ada informasi resmi yang menunjukkan bahwa Inggris turut terlibat dalam peperangan yang terjadi di Gaza, antara Palestina dan Israel.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16010) [SALAH] FOTO USAMA BIN LADEN BERSAMA GEORGE W. BUSH DAN KEMENTERIAN PERTAHANAN AMERIKA SERIKAT

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita

    “Familiar faces. I wonder when Osama Bin Laden, Donald Rumsfeld, Dick Cheney, George W. Bush and Condoleeza Rice were all in the same room for this photo.?  Before 9/11 or after?  Probably before since Bin Laden was holed up in a cave somewhere in Afghanistan after the attack,,,,,,,,,,,,,,or was he?”
    (Wajah yang familiar.  Saya bertanya-tanya kapan Osama Bin Laden, Donald Rumsfeld, Dick Cheney, George W. Bush dan Condoleeza Rice berada di ruangan yang sama untuk foto ini.?  Sebelum 9/11 atau sesudahnya?  Mungkin sebelumnya sejak Bin Laden bersembunyi di sebuah gua di suatu tempat di Afganistan setelah serangan itu,,,,,,,,,,,,,,, atau benarkah?”)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah foto beredar melalui media sosial Facebook yang menampilkan beberapa tokoh penting diantaranya, Usama Bin Laden, Donald Rumsfeld, Dick Cheney, George W. Bush, dan Condoleeza Rice, yang tampak sedang berada pada sebuah meja yang sama. Klaim di dalam unggahan foto oleh akun bernama Dan Franklin ini juga turut menyertakan pertanyaan tentang kapan pertemuan ini berlangsung, serta pertanyaan spekulasi tentang kaitan Usama Bin Laden dengan peristiwa 9/11 di Amerika.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai foto ini, didapati sebuah artikel periksa fakta dari media internasional, Reuters.com. Di dalam artikel yang diunggah pada 19 Januari 2024 dengan judul, “Fact Check: Image of George W. Bush and Osama bin Laden seated at table digitally altered”, Reuters mengungkapkan bahwa foto yang beredar tersebut telah diedit.

    Foto asli dapat dilihat pada website resmi Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang diunggah pada tahun 2001. Jika membandingkan pada foto aslinya, dapat dilihat bahwa foto Wakil Menteri Pertahanan, Paul Wolfowitz, telah diedit dan diganti dengan foto dari Usama Bin Laden.

    Sementara melansir dari website resmi Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, foto tersebut diambil saat Menteri Pertahanan, Donald H. Rumsfeld (kedua dari kiri) memperkenalkan anggota stafnya kepada Presiden George W. Bush pada pertemuan Pentagon mereka pada 12 September 2001. Berlawanan arah jarum jam dari Rumsfeld ada Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz, Menteri Angkatan Darat Thomas E  White, Sekretaris Angkatan Udara James Roche, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Henry H. Shelton, Angkatan Darat AS, Sekretaris Angkatan Laut Gordon England, Kepala Staf Gedung Putih Andrew Card, dan Penasihat Keamanan Nasional Condoleeza Rice.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan tentang foto dari Usama Bin Laden, Donald Rumsfeld, Dick Cheney, George W. Bush, dan Condoleeza Rice, yang tampak sedang berada pada sebuah meja yang sama, merupakan sebuah klaim yang salah, sehingga termasuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya foto tersebut merupakan hasil editan. Di dalam foto aslinya, wajah Usama Bin Laden merupakan wajah dari Wakil Menteri Pertahanan, Paul Wolfowitz.

    Rujukan