• (GFD-2024-16452) Cek Fakta: Hoaks Ridwan Kamil Bagikan Uang Rp 55 Juta Hanya Dengan Tebak Nama Kota di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 Februari 2024.
    Dalam postingannya terdapat video Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka tanpa audio dengan narasi sebagai berikut:
    "Yang bisa menebak nama kota diatas saya kirimkan 55jt cash.. tanpa diundi, gratis!!"
    Untuk info lebih lanjut hubungi Whatsapp 0821838202xxx"
    Lalu benarkah postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah dalam akun Jusuf Hamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi di Instagram pada 24 Januari 2022.
    Video itu bukan berisi bagi-bagi uang di Facebook, namun terkait peresmian tol Cisumdawu. Berikut narasi dalam postingan itu selengkapnya:
    "Pd hari Senin tgl 24/1/22 jam 15:30 ,sy meresmikan TOL CISUMDAWU seksi 1 , jurusan Cileunyi - Jatinangor - Pamulihan , utk itu,Gub JABAR : Bpk Ridwan Kamil dan Kepala BPJT :Bpk Proff Danang Parikesit dan sy bersama2 melakukan perjalanan perdana dng mobil listrik Pak RK, dan kami mendpt kehormatan disupirin oleh Bpk RK?? Kpd teman2 warga Sumedang, insyallah pd bulan Juni 2022 bisa mudik dr Bandung ke Sumedang dan Bandara Kertajati yg biasanya ditempuh dlm 3,5 jam, nantinya dpt ditempuh dibawah 60 menit?Kami bertekad bersama2 Pemerintah utk terus bersama2 membangun dan menghubungkan kota2 diseluruh Nusantara?? Smg kami ttp sehat dan dpt trs mengabdi dan membangun Negeri tercintaMy lovely Country: INDONESIA??mohon doanya, spy semuanya Lancar??amin yra'
    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
    Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
    "HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
    Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
    Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
    Think smart, do smart, and be smart."
    Postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16451) Sebagian Benar, Konten Berisi Klaim tentang Tambang Emas Freeport Tak Lagi Milik Amerika Serikat

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Instagram dan Facebook yang disertai klaim bahwa tambang emas Freeport di kawasan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mayoritas sahamnya telah dimiliki Pemerintah Indonesia. 

    Video dalam unggahan itu memperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara di sebuah podium tentang pengambilalihan sebagian kepemilikan atau divestasi saham tambang Freeport dari perusahaan asing ke BUMN. Dia mengatakan sebelumnya Pemerintah RI mendapat saham sebesar 9,3 persen. Namun kini telah menguasai 51 persen saham, yang berarti Pemerintah RI telah mempunyai mayoritas kepemilikan tambang.

    Narasi yang menyertai di video sebagai berikut:Kata siapa Freeport punya perusahaan Amerika. Kinerja Pak Jokowi nyata, Freeport kini mayoritas milik Indonesia. Dahulu Indonesia memiliki 9,53 persen saja, sekarang Indonesia memiliki 51 persen dan karyawannya 98 persen orang Indonesia



    Artikel ini akan memverifikasi beberapa klaim:

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi konten tersebut menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google. Ditemukan versi lengkap video tersebut, yang secara detail dijelaskan sebagai berikut:

    Verifikasi Video



    Video yang beredar memperlihatkan Presiden Jokowi berbicara mengenai saham Freeport, pernah dipublikasikan di Kompas TV. Pidato tersebut disampaikan saat Presiden Jokowi hadir dalam acara Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia, di Balai Sarbini, Jakarta, 11 Oktober 2022.

    Berikut beberapa kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi saat itu terkait Freeport:

    Freeport sekarang ini mayoritas sudah milik Indonesia, bukan milik perusahaan Amerika lagi. Karena sebelumnya kita hanya diberi 9,3 persen, tiga tahun kami negosiasi, sangat alot sekali. Dan kita sekarang sudah memegang mayoritas 51 persen. Saya dulu-dulu nggak mau ke Freeport karena itu bukan milik kita. Tetapi sekarang saya ke Freeport, karena jelas itu sudah menjadi milik BUMN kita. Artinya milik pemerintah Indonesia.

    Dan juga yang saya senang, waktu ke sana saya cek, ini karyawannya saya dengar banyak yang bule, o ndak Pak, sekarang 98 persen itu adalah Indonesia, dan 40 persen Papua.

    Penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) terkait penjualan seluruh hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke PT Inalum (sekarang Mind ID) pada 12 Juli 2018, sebagaimana dipublikasikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

    Rio Tinto adalah perusahaan gabungan dari perusahaan-perusahaan tambang asal Inggris dan Australia yang berdiri sejak tahun 1873, dan sebelumnya memiliki hak partisipasi di PTFI. Dilansir Kontan, saat ini pemilik izin pertambangan di Tembagapura tersebut adalah PTFI yang sebesar 48,8% sahamnya dimiliki oleh Freeport-Mc.Moran Inc. (FCX) asal Amerika Serikat, dan 51,23% dimiliki Inalum.

    Saham yang dimiliki Inalum, sebagian dipegang PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM) yang juga terafiliasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Mimika dan Pemprov Papua Tengah.

    Kendali Perusahaan Asing Masih Kuat

    Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI yang dibeli Pemerintah RI berhasil dikonversi menjadi saham PTFI pada 2022. Mulai saat itulah Pemerintah RI secara riil memiliki 51 persen saham PTFI.

    Namun, dia mengatakan kewenangan operasional tambang masih dipegang Freeport McMoran yang belum menerapkan hilirisasi industri di dalam negeri. Mereka memproses hasil tambang itu di smelter luar negeri. 

    “Kita dari segi kepemilikan memang 51 persen, tapi kontrol operasionalnya itu tetap pada McMoran. Meskipun Dirut-nya (PTFI) dari Indonesia, tapi kontrol operasional tetap ada pada McMoran. Dalam konteks hilirisasi hal ini merugikan Indonesia,” kata Fahmy melalui telepon, Rabu, 28 Februari 2024.

    PTFI dalam situsnya mengatakan mereka menghasilkan dan menjual konsentrat, bukan bentuk logam. Fasilitas smelter di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang akan mereka gunakan sebagai tempat hilirisasi industri tambang pun belum selesai dibangun.

    Fahmy mengatakan Freeport McMoran terus mendapat kelonggaran ekspor konsentrat hasil tambang ke luar negeri dari Pemerintah RI. Padahal, bila konsentrat diolah di dalam negeri, akan menghasilkan nilai tambah produk yang membantu peningkatan ekonomi dalam negeri.

    “Dengan bertambahnya saham mejadi 51 persen, itu jelas memberikan dampak dalam peningkatan deviden. Kalau dampak terhadap perekonomian Indonesia atau Papua, itu saya kira masih sangat kecil. Karena yang diekspor itu masih konsentrat, sehingga nilai tambahnya itu rendah,” kata Fahmy lagi.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan saham tambang emas Freeport mayoritas dimiliki Indonesia dan meragukan kepemilikan perusahaan asing atas tambang tersebut adalah klaim yangsebagian benar.

    Pemerintah Indonesia melalui Inalum alias Mind ID menguasai 51 persen saham PTFI yang memiliki izin pertambangan di Freeport. Sementara Freeport McMoran memiliki 48,8 persen saham PTFI dan berwenang atas operasional pertambangan di sana.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16450) Keliru, Video dengan Klaim Kompas TV Promosikan Obat Diabetes bersama Terawan Agus Putranto

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita



    Sebuah akun di Facebook, mengunggah video berlogo Kompas TV tentang penyakit diabetes dengan menayangkan pernyataan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Disebutkan bahwa Terawan mengimbau para penderita diabetes untuk mengobati diabetes secara total, bukan hanya menghilangkan gejalanya saja. 

    Dalam pernyataannya, Terawan melarang penderita diabetes mengkonsumsi metformin atau insulin, karena bisa membunuhnya. Dengan obat baru, diabetes akan hilang dalam tiga hari. 



    Benarkah Kompas TV menayangkan video dokter Terawan mempromosikan obat diabetes tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Kompas TV yang sedang membahas dan mempromosikan obat diabetes merupakan hasil suntingan. Audio mereka diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.

    Video tersebut mengambil dari dua video berbeda. Pertama video asli Kompas TV sebenarnya membahas tentang bantuan tunai korban gempa Cianjur. Video tersebut dipublikasikan Kompas TV pada 5 Desember 2020 berjudul “Bantuan Tunai untuk Korban Gempa Cianjur dari Adaro Energy Disalurkan Melalui TNI AD”. 

    Audio dari presenter Kompas TV tersebut, Yasir Nene Ama, diubah dengangenerated-AIseolah-olah ia membahas dan mempromosikan obat diabetes bersama Terawan.

    Video kedua yang berisi Terawan Agus Putranto diambil dari kanal YouTube GVS, saat dia berbicara di Global Vaccine Summit yang diselenggarakan di Inggris pada 5 Juni 2020. Terawan yang kala itu menjabat menteri kesehatan berpidato menggunakan bahasa Inggris selama 6 menit 49 detik. 

    Dalam keterangan video tersebut bahwa Global Vaccine Summit menandai era baru kolaborasi kesehatan global ketika para pemimpin dunia menunjukkan komitmen yang luar biasa untuk pemerataan cakupan imunisasi dan keamanan kesehatan global dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pada kesempatan tersebut Terawan tidak berbicara mengenai penyakit diabetes tetapi tentang vaksin dan imunisasi di Indonesia. 



    Tempo juga menghubungi Kepala Departemen Digital Kompas TV, Haris Mahardiansyah untuk mengkonfirmasi tentang potongan video news di Kompas TV tersebut. Menurut Haris, di Kompas TV tidak membahas penyakit diabetes yang masuk dalamnews bulletin.

    "Di Kompas TV belum ada bahasan diabetes yang masuk dalamnews bulletindengan penjelasan panjang dari Pak Terawan macam ini," kata Haris kepada Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 1 Februari 2024.

    Ia menegaskan bahwa konten tersebut bukan hasil karya Kompas TV. Namun ia membenarkan bahwa presenter dalam video tersebut adalah presenter Kompas TV bernama Yasir Nene Ama. "Kayaknya video ini hasil olahan," ungkapnya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa video berita Kompas TV dan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat diabetes baru adalahkeliru.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16449) [SALAH] Pidato Jokowi Agar Masyarakat Jangan Pusing Kepala Kenaikan Bintang Empat Kepada Prabowo

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    "Pidato Presiden Jokowi di acara naik pangkat Prabowo guys
    Jangan Ada yang Protes #viraltiktok #viralvideo #abialasyi #jokowi #presiden #prabowo"
    Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSFAXSd5W/ (https://archive.md/VQgO2 arsip)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama @abialasyi mengunggah sebuah video Presiden Jokowi sedang berpidato. Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi terdengar sedang mengucapkan kalimat sebagai berikut:
    “Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk jangan ada yang protes tentang kenaikan pangkat Bapak Prabowo Subianto menjadi Bintang empat. Saya berjanji kepada seluruh masyarakat Indonesia di akhir jabatan say aini, saya akan memberikan juga Bintang kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu Bintang tujuh, obat sakit kepala,”
    Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa suara Presiden Jokowi yang digunakan pada video tersebut merupakan buatan Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat pendeteksi suara AI elevenlabs.io dan aivoicedetector.com.
    Dari pemindaian tersebut, didapatkan hasil probabilitas yang hampir sama besarnya yakni 80 persen melalui elevenlabs.io dan 81,42 persen melalui aivoicedetector.com.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audio yang digunakan dalam unggahan tersebut dibuat oleh AI. Sehingga klaim pada narasi yang beredar bahwa video tersebut merupakan cuplikan pidato Jokowi terkait penganugerahan bintang empat kepada Prabowo, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, suara yang digunakan merupakan konten audio yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat elevenlabs.io dengan probabilitas sebesar 80% dan aivoicedetector.com sebesar 81,42%.

    Rujukan