• (GFD-2024-16042) [SALAH] Thailand Keluarkan Peringatan Vaksinasi Covid Menyebabkan Kanker dan Tumor Otak

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2024

    Berita

    Thailand Mengeluarkan Peringatan Bahwa Vaksinasi COVID Menyebabkan Kanker dan Tumor Otak

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook dengan nama @Lolos Dari Cairan Dajjal memposting foto yang berisi pernyataan tentang Thailand mengeluarkan peringatan bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan kanker dan tumor otak. Postingan ini juga menambahkan situs yang diketahui sebagai rujukan menyebarkan informasi ini.

    Setelah dilakukan penelusuran dan dikutip dari laman http://Kompas.com
    bahwa informasi ini tidak benar adanya. Situs yang digunakan sebagai rujukan merupakan situs yang sejak 2014 berisi propaganda, konspirasi, dan informasi palsu. Oleh karena itu, situs ini memiliki kredibilitas yang rendah.
    Sementara itu, dari kajian-kajian ilmiah yang disetujui WHO tidak menunjukkan adanya kaitan vaksin Covid-19 dengan peningkatan risiko kanker.

    Dengan demikian, postingan yang memuat informasi bahwa vaksinasi Covid menyebabkan kanker dan tumor otak tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang memuat pernyataan bahwa Vaksin Covid-19 menyebabkan kanker dan tumor otak berasal dari situs bias sayap kanan yang memiliki kredibilitas rendah. Selain itu, tidak ada kajian ilmiah yang membuktikan bahwa vaksin dapat menyebabkan kanker.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16041) [SALAH] Christine Hakim Promosikan Obat Pembersih Pembuluh Darah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2024

    Berita

    Saya menemukan produk yang membersihkan pembuluh darah dalam 4 hari ! Tablet murah ini disebut….

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan beredar di Facebook menampilkan aktris Indonesia, Christine Hakim sedang mempromosikan obat pembersih pembuluh darah. Postingan ini memuat foto Christine Hakim dan sebuah thumbnail YouTube. Ketika thumbnail ini diklik, ternyata bukan video YouTube tetapi berupa suatu situs penjualan produk pembersih pembuluh darah.

    Dikutip dari laman http://Kompas.com bahwa, Christine Hakim tidak memiliki jejak digital mempromosikan produk ini. Selain itu, aktris asal Indonesia ini diketahui belum pernah tersorot media mengalami sakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

    Dengan demikian, postingan yang menampilkan Christine Hakim mempromosikan produk pembersih pembuluh darah tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang memperlihatkan aktris Indonesia, Christine Hakim mempromosikan obat pembersih pembuluh darah tidaklah benar. Postingan tersebut hanya berupa thumbnail disertai tautan ke situs penjualan produk dan foto Christine Hakim. Selain itu, tidak ada jejak digital Christine Hakim memiliki atau menggunakan produk tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16040) [SALAH] Christine Hakim Promosikan Obat Pembersih Pembuluh Darah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2024

    Berita

    Saya menemukan produk yang membersihkan pembuluh darah dalam 4 hari ! Tablet murah ini disebut….

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan beredar di Facebook menampilkan aktris Indonesia, Christine Hakim sedang mempromosikan obat pembersih pembuluh darah. Postingan ini memuat foto Christine Hakim dan sebuah thumbnail YouTube. Ketika thumbnail ini diklik, ternyata bukan video YouTube tetapi berupa suatu situs penjualan produk pembersih pembuluh darah.

    Dikutip dari laman http://Kompas.com bahwa, Christine Hakim tidak memiliki jejak digital mempromosikan produk ini. Selain itu, aktris asal Indonesia ini diketahui belum pernah tersorot media mengalami sakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

    Dengan demikian, postingan yang menampilkan Christine Hakim mempromosikan produk pembersih pembuluh darah tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang memperlihatkan aktris Indonesia, Christine Hakim mempromosikan obat pembersih pembuluh darah tidaklah benar. Postingan tersebut hanya berupa thumbnail disertai tautan ke situs penjualan produk dan foto Christine Hakim. Selain itu, tidak ada jejak digital Christine Hakim memiliki atau menggunakan produk tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16039) [HOAKS] Ketua KPPS di Madura Dibacok Warga

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 16/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar salah satu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Madura, Jawa Timur, dibacok warga.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Informasi salah satu ketua KPPS di Madura dibacok warga ditemukan di akun Facebook ini dan ini.
    Sementara akun Facebook ini, ini, dan ini menyertakan video seorang pria berbaju merah dan berlumur darah.
    "Seorang Ketua KPPS di Madura yang tidak membagikan undangan memilih kepada warganya dibacok," tulis salah satu akun, pada Rabu (14/2/2024).

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto memastikan, informasi soal ketua KPPS di Madura dibacok merupakan hoaks.
    "Video terkait kasus KPPS yang dibacok itu adalah informasi hoaks, tolong jangan disebarkan," kata dia, Kamis (15/2/2024) dikutip dari situs Polri.
    Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya.
    Sebelumnya, tempat pemungutan suara atau TPS 21, Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, sempat menjadi sorotan karena diserbu warga.
    Terjadi kesalahpahaman antara petugas KPPS dan warga, sampai muncul tudingan surat suara sudah dicoblos sebelum hari pemilihan.
    Dilansir Kompas.com, ternyata petugas KPPS menaruh kotak suara di gudang penyimpanan PPS dan baru dibawa ke TPS, pada Rabu (14/2/2024).
    Meski sempat terhenti, pendirian TPS di desa Gunung Kesan berhasil dilanjutkan dan pemungutan suara berjalan lancar. Tidak ada penganiayaan atau pembacokan di desa tersebut.

    Kesimpulan

    Narasi salah satu ketua KPPS di Madura dibacok warga merupakan hoaks. Polda Jatim memastikan informasi itu tidak benar.
    TPS 21 Desa Gunung Kesan sempat didatangi warga karena kesalahpahaman, tetapi tidak ada penganiayaan atau pembacokan.

    Rujukan