GEGER MALAM INI || GIBRAN P4NIK KETAKUTAN BUKTI YANG DI BAWA MUHAIMIN DI DPR BISA GAGALKAN HASIL KPU
BERITA TERBARU
GIBRAN PANIK KETAKUTAN
MUHAIMIN DAN PDIP AKAN BAWA BUKTI CURANG DI SIDANG HAK ANGKET
(GFD-2024-16494) [SALAH] MUHAIMIN ISKANDAR DAN PDIP AKAN BAWA BUKTI KECURANGAN DI SIDANG HAK ANGKET
Sumber: youtube.comTanggal publish: 08/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama KUMPARAN TV bernarasikan Gibran panik akibat Muhaimin Iskandar dan PDIP akan bawa bukti kecurangan pemilu 2024 di hak angket.
Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut adalah hasil manipulasi. Selain itu video unggahan tersebut hanya berisi cuplikan-cuplikan dari beberapa video yang digabung menjadi satu.
Pada awal video, narator dalam video tersebut membacakan judul dari artikel ayojakarta.com yaitu “Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Yakin Hak Angket Terus Bergulir untuk Ketahui Kecurangan Pemilu 2024” yang diunggah pada 29 Februari 2024.
Narasi tersebut dilanjut dengan isi dari artikel kumparan.com yang berjudul “Sejauh Mana Hak Angket Kecurangan Pilpres Bisa Bergulir?” yang dimuat pada 26 Februari 2024.
Dengan demikian, narasi dengan klaim Muhaimin dan PDIP akan bawa bukti kecurangan pemilu 2024 di hak angket tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut adalah hasil manipulasi. Selain itu video unggahan tersebut hanya berisi cuplikan-cuplikan dari beberapa video yang digabung menjadi satu.
Pada awal video, narator dalam video tersebut membacakan judul dari artikel ayojakarta.com yaitu “Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Yakin Hak Angket Terus Bergulir untuk Ketahui Kecurangan Pemilu 2024” yang diunggah pada 29 Februari 2024.
Narasi tersebut dilanjut dengan isi dari artikel kumparan.com yang berjudul “Sejauh Mana Hak Angket Kecurangan Pilpres Bisa Bergulir?” yang dimuat pada 26 Februari 2024.
Dengan demikian, narasi dengan klaim Muhaimin dan PDIP akan bawa bukti kecurangan pemilu 2024 di hak angket tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Informasi yang menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video tersebut juga tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim narasi yang beredar.
Informasi yang menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video tersebut juga tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim narasi yang beredar.
Rujukan
(GFD-2024-16493) [HOAKS] Video Najwa Shihab dan Terawan Promosikan Obat Diabetes
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video jurnalis Najwa Shihab dan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat diabetes.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video Najwa dan Terawan mempromosikan obat diabetes dibagikan oleh akun Facebook ini. Dalam video itu, Najwa sedang mewawancarai Terawan.
Berikut pernyataan Najwa:
Seorang dokter Indonesia telah menaklukkan diabetes,efektivitas obatnya adalah 98 persen. 70 ribu orang telah disembuhkan oleh kapsul tersebut, dokter Agus Putranto.
Kemudian, Terawan mengatakan demikian:
Obat ini lebih efektif dari pada obat sejenisnya dalam empat minggu tidak ada gejala diabetes yang tersisa, untuk melupakan diabetes selamanya Anda perlu menjalani konsultasi online.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video Najwa dan Terawan mempromosikan obat diabetes dibagikan oleh akun Facebook ini. Dalam video itu, Najwa sedang mewawancarai Terawan.
Berikut pernyataan Najwa:
Seorang dokter Indonesia telah menaklukkan diabetes,efektivitas obatnya adalah 98 persen. 70 ribu orang telah disembuhkan oleh kapsul tersebut, dokter Agus Putranto.
Kemudian, Terawan mengatakan demikian:
Obat ini lebih efektif dari pada obat sejenisnya dalam empat minggu tidak ada gejala diabetes yang tersisa, untuk melupakan diabetes selamanya Anda perlu menjalani konsultasi online.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube Najwa Shihab ini. Video itu diunggah pada 6 Februari 2020, saat Terawan masih menjabat Menteri Kesehatan.
Najwa dan Terawan tidak membahas soal obat diabetes, melainkan tentang hoaks terkait virus corona penyebab Covid-19 yang bermunculan pada 2020.
Berikut percakapan antara Najwa dan Terawan dalam wawancara:
Najwa: Teman-teman yang tadi kami tunjukkan itu baru sedikit dari puluhan hoaks virus dusta, kabar bohong, yang menyebar terkait dengan corona. Mari malam ini berusaha sedikit demi sedikit mematahkan hoaks-hoaks itu. Yang jelas saya ingat Pak Menteri, Anda katakan yang paling berat itu justru melawan hoaksnya, bukan melawan virusnya.
Terawan: Justru hoaksnya yang sangat berbahaya, virusnya ringan-ringan saja. Tapi hoaks luar biasa berat.
Najwa: Apa yang paling aneh yang pernah Anda dengar hoaks ini?
Terawan: Ya, hampir banyak sekali hoaks, sampai saya hampir lupa. Hampir semua saya baca ini hoaks juga. Kadang-kadang runtun, ceritanya bagus tapi endingnya berbeda. Sehingga, kita ini kadang-kadang terpengaruh justru yang mau dicari itu endingnya, karena yang didepan itu seolah ilmu pengetahuan yang paling canggih. Tapi endingnya itu hal-hal yang tidak masuk akal. Seperti misalnya, dari KBRI mana itu. Kelihatannnya dibaca enak sekali, terakhir ini hoaks ini. Jadi seperti itulah, hoaks itu menggiring kita ke suatu penyesatan ilmu pengetahuan yang diharapakan itu akan diresapi menjadi hal yang benar. Nah itu yang sangat berbahaya.
Najwa dan Terawan tidak membahas soal obat diabetes, melainkan tentang hoaks terkait virus corona penyebab Covid-19 yang bermunculan pada 2020.
Berikut percakapan antara Najwa dan Terawan dalam wawancara:
Najwa: Teman-teman yang tadi kami tunjukkan itu baru sedikit dari puluhan hoaks virus dusta, kabar bohong, yang menyebar terkait dengan corona. Mari malam ini berusaha sedikit demi sedikit mematahkan hoaks-hoaks itu. Yang jelas saya ingat Pak Menteri, Anda katakan yang paling berat itu justru melawan hoaksnya, bukan melawan virusnya.
Terawan: Justru hoaksnya yang sangat berbahaya, virusnya ringan-ringan saja. Tapi hoaks luar biasa berat.
Najwa: Apa yang paling aneh yang pernah Anda dengar hoaks ini?
Terawan: Ya, hampir banyak sekali hoaks, sampai saya hampir lupa. Hampir semua saya baca ini hoaks juga. Kadang-kadang runtun, ceritanya bagus tapi endingnya berbeda. Sehingga, kita ini kadang-kadang terpengaruh justru yang mau dicari itu endingnya, karena yang didepan itu seolah ilmu pengetahuan yang paling canggih. Tapi endingnya itu hal-hal yang tidak masuk akal. Seperti misalnya, dari KBRI mana itu. Kelihatannnya dibaca enak sekali, terakhir ini hoaks ini. Jadi seperti itulah, hoaks itu menggiring kita ke suatu penyesatan ilmu pengetahuan yang diharapakan itu akan diresapi menjadi hal yang benar. Nah itu yang sangat berbahaya.
Kesimpulan
Video Najwa Shihab dan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat diabetes merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Najwa dan Terawan tidak membahas soal obat diabetes, melainkan tentang hoaks terkait virus corona.
Dalam video aslinya, Najwa dan Terawan tidak membahas soal obat diabetes, melainkan tentang hoaks terkait virus corona.
Rujukan
(GFD-2024-16492) [HOAKS] Video Aparat Datangi Rumah Mahasiswa Terkait Demo 1 Maret 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa aparat penegak hukum mendatangi rumah dan kontrakan mahasiswa yang berunjuk rasa pada awal Maret.
Sejumlah akun Facebook membagikan narasi itu disertai video berdurasi 1 menit 30 detik pada 3 dan 4 Maret 2024.
Dalam video, seorang pemuda bernama Jafar dimintai keterangan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terkait demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi yang keliru.
Narasi soal aparat mendatangi rumah dan kontrakan mahasiwa berdemonstrasi pada awal Maret dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Salah satu akun, pada 4 Maret 2024, menuliskan narasi sebagai berikut:
Setelah Aksi kemaren, Mahasiswa langsung didatangin sama APH ke rumah dan kontrakkannya. Katanya Demokrasi tapi kayak Orba kelakuannya*TOLONG VIDEO INI DI VILARKAN DI SELURUH MEDSOS.. SHARE SELUAS LUASNYA
Sejumlah akun Facebook membagikan narasi itu disertai video berdurasi 1 menit 30 detik pada 3 dan 4 Maret 2024.
Dalam video, seorang pemuda bernama Jafar dimintai keterangan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terkait demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi yang keliru.
Narasi soal aparat mendatangi rumah dan kontrakan mahasiwa berdemonstrasi pada awal Maret dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Salah satu akun, pada 4 Maret 2024, menuliskan narasi sebagai berikut:
Setelah Aksi kemaren, Mahasiswa langsung didatangin sama APH ke rumah dan kontrakkannya. Katanya Demokrasi tapi kayak Orba kelakuannya*TOLONG VIDEO INI DI VILARKAN DI SELURUH MEDSOS.. SHARE SELUAS LUASNYA
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan pemberitaan media massa daring, sejumlah organisasi masyarakat dan kelompok relawan menggelar demo, pada Jumat 1 Maret 2024, terkait dugaan kecurangan pemilu.
Demonstrasi digelar di sejumlah wilayah, antara lain, Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.
Di Jakarta, massa yang tergabung dalam Front Rakyat Semesta (FRS) melakukan aksi di depan Gedung DPR RI.
Mereka menyuarakan beberapa tuntutan, yakni penurunan harga sembako, diskualifikasi pasangan capres-cawapres nomor urut 2, pemakzulan Presiden Jokowi, dan mendukung hak angket.
Namun, video yang beredar di Facebook tidak terkait dengan unjuk rasa tersebut.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube Tribunnews ini, yang diunggah pada 14 April 2022.
Dalam deskripsi video, polisi dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang pemuda bernama Jafar Sodiq.
Seperti diberitakan Kompas TV, Jafar dijemput polisi di rumahnya di Depok, Jawa Barat.
Ia ditangkap atas kasus pengeroyokan terhadap seorang polisi lalu lintas, AKP Rudi Wira, saat demo, pada 11 April 2022, di depan Gedung DPR.
Selain Jafar, tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga menggeledah satu rumah pelaku lain, yakni Muhammad Naufal Nur Akbar di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dikutip dari Antara, AKP Rudi Wira dianiaya sekelompok orang tidak dikenal saat mengevakuasi mobil yang terjebak di Jalan Tol Dalam Kota akibat unjuk rasa di Gedung DPR.
"Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di jalan tol," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, pada 12 April 2022.
Demonstrasi digelar di sejumlah wilayah, antara lain, Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.
Di Jakarta, massa yang tergabung dalam Front Rakyat Semesta (FRS) melakukan aksi di depan Gedung DPR RI.
Mereka menyuarakan beberapa tuntutan, yakni penurunan harga sembako, diskualifikasi pasangan capres-cawapres nomor urut 2, pemakzulan Presiden Jokowi, dan mendukung hak angket.
Namun, video yang beredar di Facebook tidak terkait dengan unjuk rasa tersebut.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube Tribunnews ini, yang diunggah pada 14 April 2022.
Dalam deskripsi video, polisi dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang pemuda bernama Jafar Sodiq.
Seperti diberitakan Kompas TV, Jafar dijemput polisi di rumahnya di Depok, Jawa Barat.
Ia ditangkap atas kasus pengeroyokan terhadap seorang polisi lalu lintas, AKP Rudi Wira, saat demo, pada 11 April 2022, di depan Gedung DPR.
Selain Jafar, tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga menggeledah satu rumah pelaku lain, yakni Muhammad Naufal Nur Akbar di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dikutip dari Antara, AKP Rudi Wira dianiaya sekelompok orang tidak dikenal saat mengevakuasi mobil yang terjebak di Jalan Tol Dalam Kota akibat unjuk rasa di Gedung DPR.
"Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di jalan tol," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, pada 12 April 2022.
Kesimpulan
Video polisi menangkap terduga pelaku penganiayaan polisi lalu lintas saat demo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada 11 April 2022, disebarkan dengan konteks keliru.
Video itu tidak terkait unjuk rasa mengenai dugaan kecurangan pemilu di DPR, pada Jumat 1 Maret 2024.
Video itu tidak terkait unjuk rasa mengenai dugaan kecurangan pemilu di DPR, pada Jumat 1 Maret 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122127329762190489&id=61555714695082&mibextid=oFDknk
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122131139822138602&id=61554158085939&mibextid=oFDknk
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122133510812066363&id=61551990895429&mibextid=oFDknk
- https://www.kompas.tv/nasional/489345/tak-cuma-di-jakarta-aksi-demo-1-maret-2024-juga-digelar-di-yogyakarta-solo-dan-surabaya?page=all
- https://www.youtube.com/watch?v=1X74AB84CrY
- https://www.kompas.tv/video/280371/2-pelaku-penganiayaan-polantas-akp-rudi-wira-pada-demo-11-april-2022-berhasil-ditangkap
- https://jabar.antaranews.com/berita/371805/dirlantas-akp-rudi-wira-dianiaya-saat-evakuasi-mobil-terjebak-di-jalan-tol
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16491) [SALAH] Video Aksi Pro-Palestina di Hamburg, Jerman
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
“Hamburg, Germany 🇩🇪. The whole world stands with Palestine 🇵🇸❤️🇵🇸”
Terjemahan:
“Hamburg, Jerman 🇩🇪. Seluruh dunia mendukung Palestina 🇵🇸❤️🇵🇸”
Terjemahan:
“Hamburg, Jerman 🇩🇪. Seluruh dunia mendukung Palestina 🇵🇸❤️🇵🇸”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Twitter yang mengklaim bahwa video tersebut adalah massa dari aksi untuk mendukung Palestina di Hamburg, Jerman.
Namun faktanya video yang memperlihatkan banyak massa turun ke jalan tersebut adalah aksi protes warga Jerman di Hamburg terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang merencanakan deportasi massal jutaan imigran dan pengungsi.
Dengan demikian, video aksi mendukung Palestina di Hamburg, Jerman adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Namun faktanya video yang memperlihatkan banyak massa turun ke jalan tersebut adalah aksi protes warga Jerman di Hamburg terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang merencanakan deportasi massal jutaan imigran dan pengungsi.
Dengan demikian, video aksi mendukung Palestina di Hamburg, Jerman adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video tersebut adalah aksi protes terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang merencanakam deportasi massal jutaan imigran dan pengungsi.
Faktanya video tersebut adalah aksi protes terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang merencanakam deportasi massal jutaan imigran dan pengungsi.
Rujukan
Halaman: 2706/6209