(GFD-2024-15699) [SALAH] Video Duta Besar Turki Abaikan Salaman Jokowi
Sumber: twitter.comTanggal publish: 31/01/2024
Berita
Harusnya sampeyan @jokowi cepat sadar, bahwa sudah banyak yg tidak menghargai sampeyan lagi :-1:”
Hasil Cek Fakta
Video lawas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak bersalaman dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (dubes LBBP) Turki untuk Indonesia, Mahmut Erol Kilic kembali beredar di media sosial.
Video tersebut kini dibagikan oleh akun X/Twitter @PutraBachtiar9 dilengkapi dengan narasi yang menyatakan bahwa sudah banyak pihak yang tidak menghargai Presiden Jokowi.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut merupakan konten yang menyesatkan. Video yang beredar telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.
Video pendek yang beredar di media sosial tersebut merupakan video lama ketika penyerahan surat kepercayaan 12 dubes pada 7 Agustus 2019 yang digelar di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.
Dikutip dari Kompas, penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi dari para duta besar tersebut di Indonesia. Selain Turki, ada 11 duta besar lainnya yang menyerahkan surat kepercayaan, yakni Selandia Baru, Kroasia, Malaysia, Briatnia Raya dan Irlandia Utara, Sri Lanka, Bulgaria, Kazakhstan, Afganistan, Mozambique, Eswatini, dan Mali.
Penyerahan surat kepercayaan ini didokumentasikan dalam video berdurasi 8 menit 27 detik yang juga diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, pada 8 Agustus 2019. Dalam video tersebut, tampak masing-masing dubes menghampiri Jokowi kemudian menyerahkan dokumen kepada Jokowi.
Kilic sempat lupa berjabat tangan, kemudian dengan cepat membalik badan dan berjabat tangan dengan Jokowi. Setelah bersalaman, dia pun kembali berjalan.
Video tersebut kini dibagikan oleh akun X/Twitter @PutraBachtiar9 dilengkapi dengan narasi yang menyatakan bahwa sudah banyak pihak yang tidak menghargai Presiden Jokowi.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut merupakan konten yang menyesatkan. Video yang beredar telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.
Video pendek yang beredar di media sosial tersebut merupakan video lama ketika penyerahan surat kepercayaan 12 dubes pada 7 Agustus 2019 yang digelar di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.
Dikutip dari Kompas, penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi dari para duta besar tersebut di Indonesia. Selain Turki, ada 11 duta besar lainnya yang menyerahkan surat kepercayaan, yakni Selandia Baru, Kroasia, Malaysia, Briatnia Raya dan Irlandia Utara, Sri Lanka, Bulgaria, Kazakhstan, Afganistan, Mozambique, Eswatini, dan Mali.
Penyerahan surat kepercayaan ini didokumentasikan dalam video berdurasi 8 menit 27 detik yang juga diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, pada 8 Agustus 2019. Dalam video tersebut, tampak masing-masing dubes menghampiri Jokowi kemudian menyerahkan dokumen kepada Jokowi.
Kilic sempat lupa berjabat tangan, kemudian dengan cepat membalik badan dan berjabat tangan dengan Jokowi. Setelah bersalaman, dia pun kembali berjalan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video yang beredar telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.
Rujukan
(GFD-2024-15698) [SALAH]: “Jokowi dan Jan Ethes bagi bagi amplop Januari 2024”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 31/01/2024
Berita
Langsung dari tangannya sendiri..
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter/X membagikan video berdurasi 14 detik dengan narasi Jokowi dan Jan Ethes bagi bagi amplop pada 29 Januari 2024.
Setelah melakukan penelurusan. Faktanya video tersebut merupakan kegiatan Jokowi dan Jan Ethes saat blusukan hingga bagikan THR di Solo pada Minggu, 9 April 2023.
Presiden Jokowi juga kembali mengajak Jan Ethes saat mengunjungi Pasar Legi, Solo pada Senin, 10 April 2023.
Dengan demikian, klaim tentang Jokowi dan Jan Ethes bagi bagi amplop pada 29 Januari 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelurusan. Faktanya video tersebut merupakan kegiatan Jokowi dan Jan Ethes saat blusukan hingga bagikan THR di Solo pada Minggu, 9 April 2023.
Presiden Jokowi juga kembali mengajak Jan Ethes saat mengunjungi Pasar Legi, Solo pada Senin, 10 April 2023.
Dengan demikian, klaim tentang Jokowi dan Jan Ethes bagi bagi amplop pada 29 Januari 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan. Faktanya kejadian tersebut merupakan kegiatan Jokowi dan Jan Ethes blusukan hingga bagikan THR di Solo pada Minggu, 9 April 2023.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya kejadian tersebut merupakan kegiatan Jokowi dan Jan Ethes blusukan hingga bagikan THR di Solo pada Minggu, 9 April 2023.
Rujukan
(GFD-2024-15697) [SALAH]: “Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo”
Sumber: YOUTUBE.COMTanggal publish: 31/01/2024
Berita
PAGI INI,DEKLARASI AKBAR !! JUTAAN GANJARIS KENDAL USUNG GANJAR CAPRES 2024…
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama “AKTUAL” pada tanggal 29 Januari 2024 membagikan video dengan narasi Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo.
Setelah melakukan penelusuran, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa, gambar asli merupakan gambar Calon Presiden no urut 01, Joko Widodo memberikan orasi politik saat kampanye akbar bertajuk Konser Putih Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Ditemukan juga gambar identik pada laman berita milik Tribunnews.com dengan judul “Durasi Masa Kampanye Pemilu 2024 Selama 75 Hari untuk Hindari Polarisasi Masyarakat”.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel Inews.id dengan judul artikel “TPD Ganjar-Mahfud Papua Tengah Gelar Apel Akbar di Nabire, Deklarasi Pemilu Jurdil”.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa, gambar asli merupakan gambar Calon Presiden no urut 01, Joko Widodo memberikan orasi politik saat kampanye akbar bertajuk Konser Putih Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Ditemukan juga gambar identik pada laman berita milik Tribunnews.com dengan judul “Durasi Masa Kampanye Pemilu 2024 Selama 75 Hari untuk Hindari Polarisasi Masyarakat”.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel Inews.id dengan judul artikel “TPD Ganjar-Mahfud Papua Tengah Gelar Apel Akbar di Nabire, Deklarasi Pemilu Jurdil”.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo.
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi pimpin deklarasi Ganjar Pranowo.
Rujukan
(GFD-2024-15696) [SALAH] Surat Give Away Dari Kepolisian Republik Indonesia
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 29/01/2024
Berita
Beredar sebuah pesan berantai yang menunjukan surat dari Kepolisian Republik Indonesia terkait pemenang give away, dengan narasi sebagai berikut.
NARASI:
Terimakasih anda sudah bersedia mengisi data dengan lengkap dan benar.
Acara giveaway ini sudah di legalisir oleh KANTOR PERPAJAKAN NEGARA, untuk pengambilan hadiahnya harus melakukan pembayaran pajak dari hadiah ini sebesar Rp.300.000,-
NARASI:
Terimakasih anda sudah bersedia mengisi data dengan lengkap dan benar.
Acara giveaway ini sudah di legalisir oleh KANTOR PERPAJAKAN NEGARA, untuk pengambilan hadiahnya harus melakukan pembayaran pajak dari hadiah ini sebesar Rp.300.000,-
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, surat keterangan pemenang give away dari Kepolisian Republik Indonesia adalah tidak benar. Pada surat dan pesan berantai tersebut juga tidak dijelaskan dalam rangka apa bisa mendapatkan hadiah.
Kabar terkait surat keterangan pemenang give away dari Kepolisian Republik Indonesia juga sering beredar pada tahun 2023, dengan mengatas namakan give away dari Baim Wong. Penipuan yang mengatasnamakan aktor Baim Wong ini sudah sering terjadi di dunia maya dengan motif dan narasi berbeda-beda.
Dilansir dari humas.polri, artis Baim Wong mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (17/01/2023). Kedatangannya ini untuk melaporkan dugaan tindak pidana penipuan yang mencatut namanya.
Kabar terkait surat keterangan pemenang give away dari Kepolisian Republik Indonesia juga sering beredar pada tahun 2023, dengan mengatas namakan give away dari Baim Wong. Penipuan yang mengatasnamakan aktor Baim Wong ini sudah sering terjadi di dunia maya dengan motif dan narasi berbeda-beda.
Dilansir dari humas.polri, artis Baim Wong mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (17/01/2023). Kedatangannya ini untuk melaporkan dugaan tindak pidana penipuan yang mencatut namanya.
Kesimpulan
Surat keterangan pemenang give away dari Kepolisian Republik Indonesia adalah tidak benar. Surat tersebut juga sering beredar pada tahun 2023, dengan mengatas namakan give away dari Baim Wong.
Rujukan
Halaman: 2708/6014