• (GFD-2023-12018) [SALAH] “Pura Saraswati, Bali, Indonesia di pusat Ubud”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/03/2023

    Berita

    NARASI: “Pura Saraswati, Bali, Indonesia

    Pura Saraswati (Pura Taman Saraswati, Pura Taman Saraswati) terletak di pusat Ubud, di wilayah istana kerajaan.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten dengan menambahkan narasi atau klaim dengan konteks yang TIDAK sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang SALAH. FAKTA: BUKAN di Bali, lokasi Pura yang ditampilkan di video yang dibagikan adalah di Birla Institute of Technology and Science (BITS) di Pilani, Rajashtan, India.

    Salah satu video yang identik dengan konteks yang BENAR yang sudah dipublikasikan sebelum SUMBER membagikan, Incredible India di YouTube pada 19 Des 2020: “Architectural marvels are nothing but meaningful ideas brought alive by marbles and stones! One such is this serene Saraswati Temple in the beautiful BITS Pilani Campus, at Rajasthan offering students a peaceful place to pray and visit for the much needed blessings throughout! The place becomes an exciting site to see as it attracts a huge number of people visiting the campus with their dear ones in holidays, to adore it’s neatly carved design! …”

    Hasil pencarian Google – Video, kata kunci: “saraswati temple rajasthan”.

    Situs Web BITS Pilani, deskripsi foto: “Sharda Peeth: Saraswati Temple” (foto ke 7)

    Kesimpulan

    BUKAN di Bali, FAKTA: lokasi Pura yang ditampilkan di video yang dibagikan adalah di Birla Institute of Technology and Science (BITS) di Pilani, Rajashtan, India.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12017) Keliru, Gempa Turki Berasal dari Langit, Akibat HAARP

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/03/2023

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah video singkat tentang gempa Turki dan mengklaim disebabkan gelombang elektromagnetik, HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program). Unggahan tersebut juga menampilkan robohnya bangunan seperti ditekan oleh kekuatan besar dari atas langit dan benda-benda di atas meja tidak bergerak ke samping.

    “Sangat berbeda bila gempa terjadi dari dalam bumi. La hawla wala quwwata illa billah. Dan ternyata memang agenda mereka di tahun 2023 akan menghapus 50% populasi penduduk dunia,” demikian narasi yang menyertai. 
    Benarkah klaim bahwa gempa Turki yang terjadi bulan Februari 2023 lalu berasal dari langit?

    Hasil Cek Fakta


    Dari berbagai penelitian geologi telah menunjukkan bahwa gempa di Turki bukan karena HAARP.  
    Menurut analisis Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, gempa Turki 2023 disebabkan karena pergerakan relatif tiga lempeng tektonik utama yakni Lempeng Arab, Eurasia, dan Afrika serta satu blok tektonik yang lebih kecil yakni Sesar Anatolia. 

    Lempeng tektonik adalah lempengan batu besar di kerak bumi dengan ketebalan 10 mil hingga 160 mil yang selalu bergerak secara perlahan. Gempa bumi terjadi di sepanjang batas-batas lempeng ini.
    Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) merilis bahwa pada gempa Turki, zona Patahan Anatolia Timur, bergerak dengan jenis gerakan strike-slip lateral kiri. Patahan ini relatif lebih tenang dibandingkan dengan tetangganya di utara selama sekitar satu abad terakhir.
    Menurut Ensiklopedia Britannica, strike-slip lateral adalah patahan pada batuan kerak bumi di mana massa batuan tergelincir satu sama lain sejajar dengan sesar, perpotongan permukaan batuan dengan permukaan atau bidang horizontal lainnya. Patahan ini disebabkan oleh kompresi horizontal, tetapi melepaskan energinya melalui pergeseran batuan pada arah horizontal yang hampir sejajar dengan gaya kompresi. 

    Tentang HAARP
    Dalam artikel Cek Fakta Tempo sebelumnya, Robert McCoy, Direktur Lembaga Geofisika di Universitas Alaska Fairbanks, dikutip dari Climate Feedback, mengatakan bahwa High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) adalah pemancar frekuensi yang pada dasarnya adalah radio gelombang pendek. Alat ini digunakan untuk melakukan eksperimen pada petak 100 x 100 kilometer di atas ionosfer. 
    Transmisi dari HAARP hanya menyebabkan efek kecil di ionosfer yang berlangsung beberapa detik. Selain itu, fasilitas ini hanya dioperasikan beberapa jam setiap tahun. Jumlah energi frekuensi tinggi yang berasal dari operator radio amatir di seluruh dunia hampir pasti melebihi transmisi dari HAARP. 
    “HAARP tidak dapat mempengaruhi fenomena alam yang disebutkan dalam artikel, seperti gempa bumi dan badai salju, dan tidak mungkin dapat berinteraksi dengan manusia atau mempengaruhinya,” kata Robert.
    AFP melansir, HAARP berfokus meneliti sifat dan perilaku ionosfer. Ionosfer, seperti dijelaskan NASA di sini, adalah lapisan atmosfer bumi teratas sebelum ruang angkasa. Jeffrey Hughes, profesor astronomi di Universitas Boston, menuturkan kepada AFP bahwa gelombang radio HAARP memanaskan ionosfer dalam wilayah terbatas, sekitar 100 km.  
    Toshi Nishimura, pakar geofisika dan lektor kepala riset dari Fakultas Teknik di Universitas Boston, berkata, "Saat ini tidak ada teknologi untuk meluncurkan gelombang radio dari tanah dan ditujukan ke kota di benua lain dengan tepat."
    Verifikasi Foto 

    Foto ini pernah dimuat oleh situs berbahasa Turki, NTV.com pada 24 November 2022. Saat terjadi gempa di Düzce, terlihat berkas cahaya di langit. Wakil Direktur Observatorium Kandilli dan Lembaga Penelitian Gempa Prof. Dr. Ali P?nar mengatakan, bahwa cahaya yang terlihat pada saat gempa berhubungan dengan pergerakan patahan.
    "90 persen dari energi seismik yang terakumulasi pada patahan keluar sepenuhnya dengan panas. Dengan gerakan itu, panas yang hebat dihasilkan. Hanya 10 persen sisanya yang dilepaskan dengan energi seismik," kata P?nar.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video dengan klaim bahwa gempa bumi di Turki berasal dari langit adalah keliru. 
    Menurut analisis Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, gempa di Turki disebabkan karena pergerakan relatif tiga lempeng tektonik utama yakni Lempeng Arab, Eurasia, dan Afrika serta satu blok tektonik yang lebih kecil yakni Lempeng Anatolia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12016) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ketua KPK Firli Bahuri Terima Suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 Triliun

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun.
    Klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.
    Unggahan tersebut berupa tautan video YouTube berjudul.
    "SRI MULYANI BONGKAR SEMUANYA, TERNYATA FIRLI BAHURI DISUAP ANIES 2,3 TRILIUN UNTUK TUTUPI KASUSNYA"
    Benarkah klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun, dalam artikel berjudul "KPK: Kabar Firli Bahuri Jadi Cawapres Anies Baswedan dan Terima Suap Hoaks" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 8 Maret 2023.
    Artikel Liputan6.com menyebutkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi soal kabar Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan untuk menutupi penyelidikan dugaan korupsi Formula E. KPK memastikan hal tersebut tidak benar.
    "KPK kembali menerima informasi adanya penyebaran berita hoaks yang menyebut penerimaan suap oleh Ketua KPK Firli Bahuri untuk menutupi penanganan perkara Formula E," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).
    Ali mengatakan, berita bohong tersebut diunggah melalui media sosial youtube https://www.youtube.com/watch?v=EHcyptMtr4M yang mengutip pernyataan berbagai tokoh secara tidak utuh kemudian menambahkan narasi yang memuat informasi tidak benar.
    Tak hanya itu, Ali juga menegaskan informasi terkait Firli Bahuri yang bakal mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 juga hoaks. Dalam foto yang beredar di media sosial terlihat deklarasi pencapresan akan dilakukan di halaman Gedung KPK pada Jumat, 10 Maret 2023.
    "Selain itu, beredar informasi di aplikasi pesan terkait deklarasi pencalonan presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPK Firli Bahuri. Kami menegaskan KPK tidak ada kaitannya dengan aksi dan kegiatan tersebut," kata Ali.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun tidak benar.
    Video tersebut mengutip pernyataan berbagai tokoh secara tidak utuh kemudian menambahkan narasi yang memuat informasi tidak benar.
     
  • (GFD-2023-12015) Cek Fakta: Tidak Benar Nanas Panas Bisa Membunuh Sel Kanker

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Februari 2023.
    Dalam postingannya terdapat video cara pengolahan nanas agar bisa membunuh sel kanker. Yakni dengan memotongnya menjadi tiga bagian lalu dituangkan air panas sehingga menjadi alkali.
    Dalam video itu juga disarankan nanas panas diminum setiap hari. Tidak lupa narasi video itu meminta agar metode ini disebarkan ke semua orang.
    Akun itu menambahkan narasi "info kesehatan"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Cek Fakta Kesehatan: Air Nanas Panas untuk Obat Kanker, Hoaks" yang tayang di Liputan6.com pada 16 Desember 2019.
    Di sana terdapat penjelasan dari Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP.
    "Sama sekali tidak benar. Hoaks serupa kerap mencantumkan tanaman berbeda seperti jengkol, petai, atau mentimun," ujar Prof Aru.
    "Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu di buah-buahan juga terdapat kandungannya lalu diklaim sebagai obat, padahal tidak."
    Meski demikian Prof Aru menjelaskan kalau orang yang sedang berobat kanker bisa juga mengonsumsi buah-buahan. "Itu komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya."
    Selain itu ditemukan juga bantahan dari Fakultas Kedokteran UI yang logonya tercantum dalam video yang tersebar di media sosial tersebut.
    "Dapat dipastikan bahwa narasi dari video tersebut adalah hoaks, dan institusi FKUI sama sekali tidak terlibat dalam pembuatan maupun penyebaran konten tersebut. Informasi hoaks ini sudah sejak lama beredar dengan beragam versi, dan sudah banyak pula bantahan terkait klaim tersebut," bunyi pernyataan FKUI dalam laman fk.ui.ac.id.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker adalah hoaks.

    Rujukan