• (GFD-2024-15793) Cek Fakta: Anies Baswedan Sebut Ada 1,6 Juta Guru Belum Tersertifikasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2024

    Berita

    Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu (4/2/2024) malam. Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan bahwa ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi guru PPPK. Ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi.

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan bisa ditelusuri sebagai berikut.

    Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan mengatakan pemerintah mendorong percepatan kesejahteraan guru di Indonesia, di antaranya dengan memperbaiki mekanisme pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan agar bisa meluluskan satu juta guru sertifikasi pada 2024.

    “Saat ini 1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah melalui PPG dalam jabatan,” kata Deputi II KSP Abetnego Tarigan menanggapi peringatan Hari Guru, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu 25 November 2023.

    Abetnego juga menyampaikan pemerintah terus memenuhi kebutuhan guru khususnya di sekolah negeri. Dari target capaian 1,1 juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sudah terpenuhi 850.000 guru, dan akan terus bertambah pada akhir tahun 2023. Pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan skema PPPK untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan.

    “Pemerintah juga siapkan skema khusus untuk memenuhi kebutuhan guru di wilayah Papua, yakni merekrut guru lulusan SMA/SMK. Mereka nantinya akan diberikan kesempatan mengajar sambil melanjutkan studi ke jenjang S1 dan pendidikan profesi,” tutur Abetnego.

    Lebih lanjut, Kepala Badan Standar, Asesmen, dan Kurikulum Pendidikan Anindito Aditomo, Selasa (30/8/2022) mengatakan Kemendikbud mengakui bahwa sekitar 1,6 juta guru di Indonesia belum menerima penghasilan yang layak. Angka ini hampir mencakup setengah dari total jumlah guru yang tercatat di situs resmi Kemendikbud, yaitu 3,3 juta orang.

    Menurut Anindito, hal ini terjadi karena para guru masih antre untuk mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi dikaitkan dengan tunjangan, sehingga guru yang belum mendapatkan sertifikasi belum menerima penghasilan yang layak.

    Kesimpulan

    Pernyataan Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024 tentang ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi guru PPPK dan ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi adalah benar.

    Kemendikbud mencatat sekitar 1,6 juta guru di Indonesia belum menerima penghasilan yang layak. Angka ini hampir mencakup setengah dari total jumlah guru yang tercatat di situs resmi Kemendikbud, yaitu 3,3 juta orang.

    Hal ini terjadi karena para guru masih antre untuk mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi dikaitkan dengan tunjangan, sehingga guru yang belum mendapatkan sertifikasi belum menerima penghasilan yang layak.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15792) Cek Fakta: Prabowo Subianto Sebut Dokter Spesialis Jantung dan Stroke Belum Merata

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2024

    Berita

    Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu (4/2/2024) malam. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan bahwa masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya dokter, kurang 140.000 dokter itu yang utama.

    Prabowo Subianto menyebutkan jika ada masyarakat yang terkena stroke atau jantung, di beberapa kabupaten tidak ada dokter spesialis jantung atau spesialis stroke.

    Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Prabowo Subianto dalam Debat Pilpres 2024 seri kelima:
    Jadi saya lebih ke arah solutif langsung dan cepat, masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya dokter, kurang 140.000 dokter itu yang utama. Bayangkan kalau ada yang kena stroke atau jantung, dua sebab kematian di beberapa kabupaten tidak ada dokter spesialis jantung atau spesialis stroke. Dua, perlengkapan-perlengkapan yang memadai CT Scan Pet Scan, jarang ada di kabupaten. Ini harus kita atasi.

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto bisa ditelusuri sebagai berikut.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eva Susanti mengatakan penyakit kardiovaskular atau jantung menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

    "Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit stroke dengan 19,42 persen dan jantung iskemik (serangan jantung) dengan 14,38 persen," katanya dalam konferensi pers terkait Hari Jantung Sedunia 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

    Eva juga menjelaskan penyakit stroke dan serangan jantung juga menjadi perhatian dunia, karena penyakit jantung iskemik menyebabkan 16,17 persen kematian di dunia, sedangkan stroke menyebabkan 11,59 persen kematian di dunia.

    Menteri Kesehatan RI, Budi Sadikin dalam konferensi pers ”Program Beasiswa Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis, dan Dokter Subspesialis” di Jakarta, Kamis (2/6/2022), mengatakan Proporsi jumlah dokter dengan populasi penduduk Indonesia masih belum ideal. Budi menyebutkan, menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perbandingan dokter dengan jumlah penduduk 1:1.000 orang. Bahkan, di negara maju, perbandingannya bisa 3:1.000 hingga 5:1.000.

    Budi menjelaskan dengan penduduk sekitar 270 juta jiwa, Indonesia membutuhkan 270.000 dokter. ”Kondisi sekarang dokter yang punya STR (surat tanda registrasi) dan praktik sekitar 140.000 orang. Berarti masih kurang 130.000 dokter,” ujarnya.

    Kesimpulan

    Pernyataan Prabowo Subianto dalam debat Pilpres 2024 tentang di beberapa kabupaten tidak ada dokter spesialis jantung atau spesialis stroke. benar.

    Proporsi jumlah dokter dengan populasi penduduk Indonesia masih belum ideal. Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perbandingan dokter dengan jumlah penduduk 1:1.000 orang. Bahkan, di negara maju, perbandingannya bisa 3:1.000 hingga 5:1.000, dengan penduduk sekitar 270 juta jiwa, Indonesia membutuhkan 270.000 dokter.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15791) Cek fakta, klaim Anies puluhan ribu guru honorer tidak diangkat jadi guru PPPK

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2024

    Berita

    Anies Rasyid Baswedan menyebut ribuan guru honorer tidak diangkat jadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 1,6 juta guru belum tersertifikasi.

    Hasil Cek Fakta

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Calon presiden nomor urut satu Anies Rasyid Baswedan menyebut ribuan guru honorer tidak diangkat jadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 1,6 juta guru belum tersertifikasi.

    "Jadi masalah-masalah yang kita miliki sekarang, misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi guru PPPK. Ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi," kata Anies dalam debat kelima bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Ahad.

    Benarkah klaim tersebut?

    Penjelasan

    Klaim yang disampaikan oleh Anies lebih rendah dari situasi realitasnya. Melansir dari data resmi KemenPAN-RB menyebutkan, dari jumlah total tenaga honorer yang mencapai 2.355.092 orang, sebanyak 731.524 di antaranya merupakan guru honorer. Sementara, jumlah formasi PPPK Guru 2023 instansi daerah hanya 296.084 orang.

    Dosen Hukum Ketenagakerjaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Nabiyla Risfa Izzati mengatakan ratusan ribu guru honorer menunggu diangkat untuk menjadi PPPK. berdasarkan data Kemendikbud, sebelumnya menargetkan satu juta guru diangkat menjadi PPPK di tahun 2024, namun hingga 2023 baru 544.000 orang yang diangkat.

    Menurut Peneliti Senior The SMERU Research Institute, Luhur Arief Bima, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terdapat 1,6 juta guru belum menerima penghasilan yang layak. Hal ini terjadi lantaran mereka masih menunggu sertifikasi program pendidikan profesi guru (PPG) sebagai syarat memperoleh tunjangan profesi guru (TPG).

    Kesimpulan

    Klaim yang disampaikan oleh Anies lebih rendah dari situasi realitasnya. Melansir dari data resmi KemenPAN-RB menyebutkan, dari jumlah total tenaga honorer yang mencapai 2.355.092 orang, sebanyak 731.524 di antaranya merupakan guru honorer. Sementara, jumlah formasi PPPK Guru 2023 instansi daerah hanya 296.084 orang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15790) CEK FAKTA: Benarkah Pernyataan Anies yang Sebut 45 Juta Warga Indonesia Belum Bekerja Layak?

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2024

    Berita

    Pernyataan Anies yang Sebut 45 Juta Warga Indonesia Belum Bekerja Layak

    "Apa masalah hari ini? 45 juta orang belum bekerja dengan layak. Bicara jaminan sosial, lebih dari 70 juta orang tidak punya jaminan sosial. Bicara pendidikan, jauh dari kota, terpencil, masa depan jadi suram. Kemampuan tinggi, kesempatan tidak ada," kata Anies.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada sekitar 52,7 juta pekerja berstatus buruh/ karyawan/ pegawai di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 47,13 persen diantaranya atau sekitar 24,84 juta orang menerima gaji di bawah upah minimum provinsi (UMP).

    Jika mengacu pada konteks pekerja sektor informal, maka data BPS tahun 2023 mencatat pekerja di sektor informal ada di angka 82,57 juta orang.

    Sedangkan jika konteksnya adalah data pekerja yang mendapat gaji di bawah UMP, maka data BPS Agustus 2023 menunjukkan angka 24,8 juta.

    BPS juga menghitung Low Pay Rate (LPR) untuk mengukur seberapa banyak buruh yang bekerja dengan gaji rendah atau tidak layak. Berdasarkan jumlah absolut, buruh yang menerima gaji tak layak alami peningkatan.

    Jumlah buruh dengan upah rendah 13,59 juta orang pada tahun 2021, dan naik pada tahun 2022 menjadi 14,83 juta.

    Sedangkan untuk jaminan sosial, jika konteks jaminan sosial merujuk pada BPJS Ketenagakerjaan, ada 60 juta dari 90 juta tenaga kerja yang terdaftar sebagai peserta.

    Dari jumlah tersebut, hanya 40 juta tenaga kerja yang tercatat sebagai peserta aktif.

    Kesimpulan

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada sekitar 52,7 juta pekerja berstatus buruh/ karyawan/ pegawai di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 47,13 persen diantaranya atau sekitar 24,84 juta orang menerima gaji di bawah upah minimum provinsi (UMP). Data BPS tahun 2023 mencatat pekerja di sektor informal ada di angka 82,57 juta orang. Jumlah buruh dengan upah rendah 13,59 juta orang pada tahun 2021, dan naik pada tahun 2022 menjadi 14,83 juta.


    Rujukan