(GFD-2023-14343) Sebagian Benar, Video yang Diklaim Pendiri Partai Demokrat Balik Arah Mendukung Ganjar-Mahfud
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook pada 1 Desember 2023 mengunggah video dengan narasi pendiri Partai Demokrat berbalik arah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud.
Video itu memperlihatkan pertemuan sekelompok masyarakat yang mengenakan seragam putih berlambang Partai Demokrat di dada kiri. Mereka mengatasnamakan Forum Komunikasi Lintas Pendiri Demokrat Kader (FKLPDK), dengan ketua umum bernama Sahat Saragih.
Mereka mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. FKLPDK sebelumnya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 pada pertengahan November.
Ketua Umum FKLPDK, Sahat Saragih, dalam pidatonya menyatakan mencabut dukungan terhadap Prabowo karena imbas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sahat menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan penguasa hingga tidak memiliki kepercayaan diri. Video tersebut juga menampilkan sejumlah tokoh penting seperti Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sejak diunggah, video sudah disukai 2,1 ribu dan 58 ribu kali penayangan. Benarkah klaim bahwa pendiri Demokrat berbalik arah mendukung Ganjar-Mahfud?
Hasil Cek Fakta
Tim cek fakta Tempo memverifikasi video dengan penelusuran google dan youtube. Sebagian video terbukti benar merupakan acara deklarasi dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud yang dilakukan kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Forum Komunikasi Lintas Pendiri Demokrat Kader (FKLPDK). Berikut hasil dan penjelasannya:
Video 1
Fakta: Potongan video ini adalah Ketua Umum FKLPDK, Sahat Saragih saat berpidato menyampaikan alasan kelompok tersebut mencabut dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran dan berbalik mendukung pasangan Ganjar-Mahfud pada acara deklarasi di 678 Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 28 November 2023.
Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Warta Kota Production. Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid hadir dalam acara tersebut.
Dikutip dari situs Detik.com, Ketua Umum FKLPDK Sahat Saragih menyebut mencabut dukungan terhadap Prabowo merupakan imbas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sahat menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan penguasa hingga tidak memiliki kepercayaan diri.
Video 2
Fakta:Potongan video ini merupakan peristiwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo pertama kali usai Pemilu 2019 di stasiun MRT Lebak Bulus. Video identik terdapat pada akun YouTube Sekretariat Presiden dengan editing berupa pencerminan.
Dilansir Tempo.co, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dihelat di Stasiun Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Desakan agar kedua tokoh ini bertemu sudah mencuat sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 pada medio Mei 2019. Berdasarkan hasil rekapitulasi itu, Jokowi - Ma'ruf Amin mengantongi 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen. Sedangkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen.
Video 3
Fakta:Cawapres Ganjar Pranowo dalam potongan video ini sedang dihadang wartawan untuk diwawancarai saat mendatangi Gedung KPU guna menghadiri Deklarasi Kampanye Pemilu Damai Tahun 2024. Video tersebut pernah ditayangkan live akun YouTube CNN Indonesia pada 27 November 2023.
Tiga pasangan Capres-Cawapres RI 2024 menghadiri acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, 27 November 2023. Selain itu, hadir pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subiyanto serta tokoh partai-partai yang lolos pemilu.
Tanggapan SBY dan Pendiri Partai Demokrat
Menanggapi deklarasi tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan FKLPDK tidak mewakili Partai Demokrat.
“Itu tidak mewakili siapa-siapa. Katanya mencatut nama saya, saya merestui.Zero, nol besar ini, tidak ada,” kata SBY usai acara temu kader Partai Demokrat di Semarang, Kamis, 30 November 2023, dikutip dari Detik.com.
Partai Demokrat didirikan oleh 99 orang pada 9 September 2001 di hadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH. Sebanyak 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akta Pendirian Partai Demokrat. Sebanyak 53 orang selebihnya tidak hadir, tetapi memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang. Nama-nama pendiri Partai Demokrat dapat diakses, salah satunya melalui pemberitaan IDN Times.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan unggahan video berjudul “Pendiri Demokrat Balik Arah Dukung Ganjar-Mahfud Bikin Prabowo Kepanasan” adalahsebagian benar.
Video hasil kompilasi tersebut terdiri dari berbagai peristiwa politik di Indonesia, satu diantaranya adalah acara deklarasi mendukung pasangan Ganjar-Mahfud oleh FKLPDK pimpinan Sahat Saragih pada 28 November 2023 di 678 Hotel Cawang, Jakarta Timur.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Parametermajor1/videos/906071137838759
- https://www.youtube.com/watch?v=xFR356IzHlw
- https://news.detik.com/pemilu/d-7061341/forum-pendiri-demokrat-cabut-dukungan-dari-prabowo-kini-dukung-ganjar-mahfud
- https://www.youtube.com/watch?v=PMFsEoXdmDg
- https://nasional.tempo.co/read/1224122/jokowi-bertemu-prabowo-di-stasiun-mrt-lebak-bulus
- https://www.youtube.com/watch?v=0bhnH2uPs0w
- https://www.detik.com/jateng/berita/d-7066113/pernyataan-lengkap-sby-soal-dicatut-forum-pendiri-demokrat-dukung-ganjar
- https://www.idntimes.com/news/indonesia/marisa-safitri-2/hampir-100-orang-berikut-para-pionir-berdirinya-partai-demokrat?page=all mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14342) Cek Fakta: Klarifikasi Judul Artikel Ribuan Akun Palsu Asal China Ingin Kacaukan Pemilu 2024
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Desember 2023.
Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024"
Lalu benarkah postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci judul tersebut di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan.
Artikel itu diunggah oleh akun RMOL.id pada Sabtu 2 Desember 2023. Penulis dan jam tayang artikel juga sama seperti dalam postingan.
Namun dalam artikel dijelaskan bahwa pernyataan Meta terkait Pemilu 2024 di Amerika Serikat (AS) dan bukan di Indonesia. Berikut isi artikelnya:
"Perusahaan teknologi pemilik platform media sosial Facebook dan Instagram, Meta, berhasil mengungkap dan menghapus ribuan akun palsu di platformnya.
Dalam pernyataannya pada Kamis (30/11), Meta mengatakan ada seseorang di China membuat ribuan akun media sosial palsu yang dirancang seolah-olah berasal dari Amerika dan menggunakannya untuk menyebarkan konten politik yang bersifat polarisasi dalam upaya nyata untuk memecah belah AS menjelang pemilu 2024.
Dikatakan bahwa jaringan yang terdiri dari hampir 4.800 akun palsu berusaha membangun audiens ketika diidentifikasi dan dihilangkan oleh Meta.
Akun-akun tersebut memuat foto, nama, dan lokasi palsu sebagai cara untuk tampil seperti pengguna Facebook Amerika sehari-hari yang mempertimbangkan isu-isu politik.
Menurut Associated Press, alih-alih menyebarkan konten palsu seperti yang dilakukan jaringan lain, akun tersebut digunakan untuk membagikan ulang postingan dari platform X, yang dibuat oleh politisi, outlet berita, dan lainnya.
Laporan-laporan yang saling berhubungan ini mengambil konten dari sumber-sumber liberal dan konservatif, sebuah indikasi bahwa tujuannya bukan untuk mendukung satu pihak atau pihak lain, namun untuk membesar-besarkan perpecahan partisan dan semakin mengobarkan polarisasi.
Laporan AP mengungkapkan bahwa jaringan yang baru diidentifikasi ini menunjukkan bagaimana musuh asing AS mengeksploitasi platform teknologi yang berbasis di Amerika untuk menyebarkan perselisihan dan ketidakpercayaan.
Dikatakan bahwa ini sebagai isyarat adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh disinformasi online tahun depan, ketika pemilu nasional akan diadakan di Amerika, India, Meksiko, Ukraina, Pakistan, Taiwan, Indonesia, dan negara-negara lain."
Kesimpulan
Postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024 telah diklarifikasi untuk menghindari kesalahpahaman. Faktanya pernyataan Meta tersebut merujuk pada Pemilu 2024 di AS bukan di Indonesia.
Rujukan
(GFD-2023-14341) Cek Fakta: Hoaks Jusuf Hamka Bagikan Uang Puluhan Juta Hanya dengan Tangkap Gambar di Facebook
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingya pada 3 Desember 2023.
Berikut isi postingannya:
"Awas ini real 100 yang bisa tangkap gambar nomor 999 bpk tf uang Rp 50 jt langsung"
Lalu benarkah postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
"HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
Think smart, do smart, and be smart."
Kesimpulan
Postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2023-14340) Cek Fakta: Tidak Benar Pneumonia adalah Virus Baru Seperti Covid-19
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Desember 2023.
Unggahan klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19 tersebut berupa video yang diberi keterangan sebagai berikut.
"Waspada virus baru pneumonia(radang paru) yg cepat menyebar seperti covid-19 sudah menyebar di Tiongkok Beijing Cina Semoga Ndak sampai ke Indonesia🤲🤲 kebanyakan pasien anak2😟
Dalam 1 hari 7000 pasien yg masok RS ."
Benarkah klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Menkes: Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru, Sudah Ada Obatnya" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 30 November 2023.
Dalam situs Liputann6.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa wabah pneumonia di China bukanlah virus atau bakteri baru, seperti Covid-19. Dia menjelaskan, pneumonia di China merebak dikarenakan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar membuat virus lama itu hidup kembali.
"Patogen-patogen yang ada di China adalah patogen yang sebelumnya sudah ada. Jadi bukan virus atau bakteri baru, tapi ini virus dan bakteri lama. Kenapa ini bisa kejadian, pada saat itu di China kondisi masyarakatnya, kondisi lingkungannya, memang membuat sehingga patogen-patogen itu hidup kembali," jelas Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 29 November 2023.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Kemenkes: Daya Penularan COVID-19 Jauh Lebih Tinggi daripada Mycoplasma Pneumonia" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 30 November 2023.
Dalam situs Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Pambudi menilai fatalitas atau kematian infeksi pneumonia akibat bakteri Mycoplasma pada anak ini terbilang sedikit.
"Virulensi COVID-19 jauh tinggi dibandingkan Mycoplasma. Selama ini, bakteri Mycoplasma menjadi penyebab pneumonia yang sering terjadi sebelum COVID," kata Imran saat konferensi pers 'Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia' pada Rabu, 29 November 2023.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19 tidak benar.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa wabah pneumonia di China bukanlah virus atau bakteri baru, seperti Covid-19.
Halaman: 2681/5661