• (GFD-2023-14418) Cek Fakta: Ganjar Sebut Akses Internet di NTT Tak Sama dengan Jawa, Benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2023

    Berita

    Ganjar Sebut Akses Internet di NTT Tak Sama dengan Jawa

    Hasil Cek Fakta

    Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut akses internet di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak sama dengan Jawa, hal tersebut dilatarbelakangi oleh keluhan masyarakat yang didengarnya saat melakukan kampanye.

    Penyataan capres nomor urut 3 tersebut diutarakan dalam debat capres putaran pertama, Selasa (12/12/2023).
    Penelusuran Fakta

    Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah penduduk. Namun masih ada sekitar 23 persen yang belum sama sekali dapat mengakses internet untuk berbagai tujuan.

    Survei APJII menunjukkan kontribusi pengguna internet sebagian besar berada di Pulau Jawa 43,92 persen, Sumatera 16,63 persen, dan Sulawesi 5,53 persen. Sedangkan lainnya di bawah lima persen, yaitu Kalimantan 4,88 persen, Nusa Tenggara 2,71 persen, Papua 1,38 persen, Bali 1,17 persen, dan Maluku 0,83 persen. Menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia Timur kurang dari 5 persen.

    Kesimpulan

    Pernyataan Ganjar akses internet di NTT tidak sama dengan Jawa benar, menurut data APJII pengguna internet di Pulau Jawa 43,92 persen sedangkan pengguna internet di Indonesia Timur kurang dari 5 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14417) Cek Fakta: Anies Baswedan Sebut Masalah Papua Tidak Ada Keadilan, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2023

    Berita

    Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024 mengatakan permasalahan yang ada di Papua tidak ada keadilan.

    Hal itu disampaikannya dalam segmen pertama Debat Capres bertema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan wargadi Gedung KPU Pusat Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukanpenelusuranlebih lanjut, pernyataan capres nomor urut 1 itu adalah benar. Ketidakadilan sosial menjadi salah satu penyebab utama masih terjadinya kekerasan di Papua. Ini mencakup persoalan pengakuan identitas, modernitas yang dipaksakan, dan sumber daya manusia (SDM) yang lemah.

    Semakin terpinggirkannya orang asli Papua (OAP) dalam pembangunan telah memunculkan
    perasaan diperlakukan tidak adil dan perasaan ini yang seringkali menyulut konflik.

    Kesimpulan

    Klaim yang disebut oleh Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa permasalahan di Papua tidak ada keadilan adalah benar.Dimana penilaian ini diberikan saat berbagai sumber terpercaya menginformasi klaim/informasi yang valid.
  • (GFD-2023-14416) Cek Fakta : Prabowo Subianto sebut saat ini Indonesia masih aman dan damai

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2023

    Berita

    “Kita paham, kita mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur ditengah dunia yang penuh tantangan ketidakpastian, di mana perang terjadi di mana-mana, di mana, di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan, Indonesia masih aman, Indonesia masih damai, Indonesia masih terkendali, harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman karena apa? Karena kepemimpinan, karena apa, karena manajemen negara yang berhasil,”

    Hasil Cek Fakta

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 pada Jakarta, Selasa.

    Debat pertama mengusung tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

    Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

    Dalam debat pertama tersebut, calon presiden dari nomor urut dua Prabowo Subianto menyatakan Indonesia saat ini masih aman, damai dan terkendali.

    Berikut pernyataan capres Prabowo Subianto tersebut:

    “Kita paham, kita mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur ditengah dunia yang penuh tantangan ketidakpastian, di mana perang terjadi di mana-mana, di mana, di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan, Indonesia masih aman, Indonesia masih damai, Indonesia masih terkendali, harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman karena apa? Karena kepemimpinan, karena apa, karena manajemen negara yang berhasil,”

    Namun, benarkah pernyataan tersebut?

    Penjelasan:

    Jumlah tindak kejahatan di Indonesia cendrung menurut dalam satu dekade terakhir. Data BPS (2021) menunjukan 239.480 kejadian tindak kejahatan atau pidana yang dilaporkan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut turun 3,13 persen dari tahun sebelumnya serta berkurang 29,8 persen dibanding tahun 2012.

    Direktur Indonesia Judicial Research Society (IJRS) Dio Ashar, menunjukan data dalam konteks Asia, mengacu Global Peace Index (2023) Indonesia menduduki pertingkat 11 negara teraman di Asia dengan nilai 1,8. Sementara, negara Asia teraman adalah Singapura dengan skor 1.3 (penilaian dengan rentang 0-2, makin kecil angka, maka makin aman). Akan tetapi dari laporan Global Peace Index juga menyebutkan bahwa Indonesia masih masuk dalam kategori High criminality – low resilience bersama 63 negara lainnya, dilansir dari Global Initiative.

    Selain itu, Oki Anggara, Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Institut Agama Islam Negeri Pontianak pada tahun 2022 Global Peace Index merilis data bahwa Indonesia menempati peringkat ke 47 di dunia dan ke 10 di Asia Pasifik dengan skor 1,8 (masuk kategori tinggi). Jika dibandingkan tahun sebelumnya pada 2021, ada penurunan skor sekitar 0,019, dilansir dari Vision of Humanity.

    Dengan demikian, pernyataan tersebut merupakan misinformasi. Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia. (Tiara Hana Pratiwi
  • (GFD-2023-14415) Cek Fakta Debat Capres: Prabowo Sebut Indonesia Masih Aman Terkendali

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2023

    Berita

    Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyebut keamanan di Indonesia masih kondusif.

    Hal itu ia uangkapkan dalam Debat Pertama Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam.

    “Indonesia masih aman, damai, terkendali,” ujarnya pada sesi pertama.

    Hasil Cek Fakta

    Ungkapan itu tidak sepenuhnya salah karena Prabowo menyatakan tidak ada perang besar di Indonesia. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi keamanan di Indonesia, pernyataan Prabowo tidak sepenuhnya benar.

    Memang, jumlah tindak kejahatan di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengalami penurunan. Data BPS (2021) menunjukan 239.480 kejadian tindak kejahatan/pidana yang dilaporkan di seluruh Indonesia.

    Jumlah tersebut turun 3,13% dari tahun sebelumnya serta berkurang 29,8% dibanding tahun 2012. Dalam konteks Asia, mengacu Global Peace Index (2023), Indonesia menduduki pertingkat 11 negara teraman di Asia dengan nilai 1.8.

    Sementara berdasarkan data dari Global Initiative, negara Asia teraman adalah Singapura dengan skor 1.3 (penilaian dengan rentang 0-2, makin kecil angka, maka makin aman).

    Namun dari laporan Global Peace Index juga menyebutkan bahwa Indonesia masih masuk dalam kategori High criminality – low resilience bersama 63 negara lainnya.