(GFD-2024-19482) [SALAH] Video “BELUT BESAR yang tidak diketahui ilmu pengetahuan tertangkap kamera sedang memakan burung”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 23/04/2024
Berita
BELUT BESAR yang tidak diketahui ilmu pengetahuan tertangkap kamera sedang memakan burung
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai belut besar yang tertangkap kamera sedang memakan burung merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, video itu merupakan video editan hasil CGI (Computer Generated Imagery). Video ini merupakan bagian dari promosi lokakarya The Gnomon Workshop yang sudah diunggah di kanal Youtubenya pada 5 Juli 2023.
Penelusuran gambar menggunakan potongan video yang diunggah sumber klaim mengarahkan ke video yang diunggah di kanal Youtube The Gnomon Workshop pada 5 Juli 2023 dengan judul “Large-Scale Water FX in Houdini with Miguel Perez Senent”
Video ini merupakan bagian dari promosi lokakarya yang diadakan oleh The Gnomon Workshop dengan materi yang dibutuhkan untuk membuat bidikan FX sepenuhnya, termasuk makhluk animasi dengan tekstur, cahaya, dan kamera.
Faktanya, video itu merupakan video editan hasil CGI (Computer Generated Imagery). Video ini merupakan bagian dari promosi lokakarya The Gnomon Workshop yang sudah diunggah di kanal Youtubenya pada 5 Juli 2023.
Penelusuran gambar menggunakan potongan video yang diunggah sumber klaim mengarahkan ke video yang diunggah di kanal Youtube The Gnomon Workshop pada 5 Juli 2023 dengan judul “Large-Scale Water FX in Houdini with Miguel Perez Senent”
Video ini merupakan bagian dari promosi lokakarya yang diadakan oleh The Gnomon Workshop dengan materi yang dibutuhkan untuk membuat bidikan FX sepenuhnya, termasuk makhluk animasi dengan tekstur, cahaya, dan kamera.
Kesimpulan
VIDEO EDITAN hasil CGI (Computer Generated Imagery). Video ini merupakan bagian dari promosi lokakarya The Gnomon Workshop yang sudah diunggah di kanal Youtubenya pada 5 Juli 2023.
Rujukan
(GFD-2024-19481) [SALAH] “Uang hilang di BRI adalah efek dari Pemilu untuk serangan bansos”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 24/04/2024
Berita
kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan rilis yang diterima oleh Mafindo, adanya video dengan klaim bahwa kejadian nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI menyatakan bahwa BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Berikut rilis lengkap yang disampaikan kepada Mafindo:
“BRI Pastikan Informasi di Dalam Video Tidak Benar dan Akan Ambil Tindakan Tegas
Terkait beredarnya video “Tarik Uang Anda Sekarang, Himbauan Untuk Seluruh Pengguna Bank BRI” yang diunggah oleh akun Instagram dan tiktok @rama_news dengan sumber konten tiktok @widia_pengamatpolitik , dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
2. Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
3. BRI menghimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
4. Dalam menjalankan operasionalnya, BRI berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan prudential banking.
Agustya Hendy Bernadi
Corporate Secretary BRI”
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI menyatakan bahwa BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Berikut rilis lengkap yang disampaikan kepada Mafindo:
“BRI Pastikan Informasi di Dalam Video Tidak Benar dan Akan Ambil Tindakan Tegas
Terkait beredarnya video “Tarik Uang Anda Sekarang, Himbauan Untuk Seluruh Pengguna Bank BRI” yang diunggah oleh akun Instagram dan tiktok @rama_news dengan sumber konten tiktok @widia_pengamatpolitik , dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
2. Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
3. BRI menghimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
4. Dalam menjalankan operasionalnya, BRI berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan prudential banking.
Agustya Hendy Bernadi
Corporate Secretary BRI”
Kesimpulan
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI menyatakan bahwa BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Rujukan
(GFD-2024-19480) [SALAH] Gunung Semeru meletus, Ribuan Rumah Terdampak Abu Vulkanik
Sumber: youtube.comTanggal publish: 30/04/2024
Berita
“BENCANA HARI INI~SORE INI LUMAJANG AMBURADUL GUNUNG SEMERU MELTUS DASYAT RIBUAN RUMAH TERDAMPK ABU.”
Hasil Cek Fakta
Sebuah kanal Youtube mengunggah video dengan klaim Gunung Semeru alami erupsi dahsyat yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024. Erupsi ini disebut berdampak hujan abu yang menerjang ribuan rumah di Kabupaten Lumajang.
Namun setelah menonton keseluruhan video, narasi yang dibacakan justru tidak menjelaskan erupsi yang terjadi pada 27 April 2024. Narasi tersebut menjelaskan erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Selain itu, tidak ada informasi yang menjelaskan mengenai dampak abu vulkanik yang dikatakan menerjang ribuan rumah warga di Kabupaten Lumajang.
Setelah dilakukan penelusuran, narasi yang dibacakan tersebut identik dengan artikel yang diunggah Kompas. Melansir Kompas, erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut.
Terbaru, Detik memberitakan erupsi Gunung Semeru terjadi pada 27 April 2024 sebanyak dua kali dengan tinggi kolom 800 meter.
PVMBG merekomendasikan warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (Sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Namun setelah menonton keseluruhan video, narasi yang dibacakan justru tidak menjelaskan erupsi yang terjadi pada 27 April 2024. Narasi tersebut menjelaskan erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Selain itu, tidak ada informasi yang menjelaskan mengenai dampak abu vulkanik yang dikatakan menerjang ribuan rumah warga di Kabupaten Lumajang.
Setelah dilakukan penelusuran, narasi yang dibacakan tersebut identik dengan artikel yang diunggah Kompas. Melansir Kompas, erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut.
Terbaru, Detik memberitakan erupsi Gunung Semeru terjadi pada 27 April 2024 sebanyak dua kali dengan tinggi kolom 800 meter.
PVMBG merekomendasikan warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (Sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kesimpulan
Narasi dalam video menjelaskan erupsi Gunung Semeru pada 23 Maret 2024, juga tidak ada penjelasan mengenai ribuan rumah warga di Kabupaten Lumajang yang disebut terdampak abu vulkanik.
Rujukan
(GFD-2024-19479) [SALAH] Prosesi Peletakan Tumbal Jokowi Dalam Membangun IKN
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 30/04/2024
Berita
"Prosesi Peletakan Tumbal Jokowi Dalam Membangun IKN"
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok @rojobranded membagikan video dengan narasi "peletakan tumbal untuk pembangunan IKN." Video itu memperlihatkan Jokowi menjalani sebuah prosesi saat di IKN. Faktanya, prosesi tersebut bukan prosesi penumbalan.
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memimpin prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara, Senin (14/3/2022).
Jokowi menjelaskan prosesi ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini. Adapun prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol IKN Nusantara diikuti oleh gubernur dari semua provinsi di Indonesia.
Video lengkap prosesi penyatuan tanah dan air di IKN dapat dilihat di YouTube Kompas TV dengan judul " "FULL Prosesi Penyatuan Tanah dan Air dari 34 Provinsi di Titik Nol IKN Nusantara" yang diunggah pada 14 Maret 2022.
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memimpin prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara, Senin (14/3/2022).
Jokowi menjelaskan prosesi ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini. Adapun prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol IKN Nusantara diikuti oleh gubernur dari semua provinsi di Indonesia.
Video lengkap prosesi penyatuan tanah dan air di IKN dapat dilihat di YouTube Kompas TV dengan judul " "FULL Prosesi Penyatuan Tanah dan Air dari 34 Provinsi di Titik Nol IKN Nusantara" yang diunggah pada 14 Maret 2022.
Kesimpulan
Video tersebut bukan peletakan tumbal untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Faktanya adalah prosesi penyatuan tanah dan air di IKN, yang menandakan persatuan Indonesia untuk membangun Nusantara.
Rujukan
Halaman: 2666/6914



