• (GFD-2024-18999) [SALAH] Gambar Gibran diberi gelar Gus oleh Kyai

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 15/04/2024

    Berita

    “Zaman ini zaman edan,dan kyai juga ikutan edan,lha wong Gibran blm tentu bisa ngaji,malah diberi gelar Gus,atau ulama,awas jgn ikutan gila ya”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Zay Lani sebuah gambar Gibran sedang menggunakan sebuah kain berwarna merah. Di samping Gibran terdapat dua orang yang memakaikan kain tersebut. Postingan tersebut diberi caption yang mengklaim Gibran diberi gelar Gus atau ulama. Postingan tersebut diunggah pada 7 April 2024 pukul 13.15.

    Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “Gibran diberi kain oleh ulama” ditemukan artikel tribunnews.com berjudul “Gibran Silaturahmi ke Pesantren di Medan, Dapat Tongkat Kepemimpinan dari Ulama” 19 November 2023 pukul 13.42 WIB. Pada artikel tersebut ditemukan informasi bahwa Gibran yang saat itu menjadi Cawapres menghadiri silaturahmi di pesantren Al Kautsar Al Akbar Binjai, Medan kota Medan, Sumatera Utara pada minggu 19 November 2023.

    Kain yang dikalungkan di leher merupakan kain ulos Medan yang berwarna merah. Bukan hanya kain ulos Gibran juga diberi tongkat oleh Syekh Ali Akbar. Kain ulos dan tongkat tersebut merupakan kepemimpinan. “Mudah-mudahan menjadi pemimpin dan kita doakan supaya berhasil cita-cita. Kalau saya hanya bisa mendoakan, dan kita sokong yang muda-muda karena semangatnya untuk memimpin negeri ini,” ujar Buya Syech Ali Akbar Marbun melansir dari okemedan.com.

    Dengan demikian klaim bahwa gambar Gibran diberi gelar Gus tidak benar. Gambar tersebut merupakan Gibran yang saat itu menjadi cawapres melakukan kunjungan di pesantren Al Kautsar Al Akbar Binjai, Medan kota Medan, Sumatera Utara pada minggu 19 November 2023. Kain ulos dan tongkat yang diberikan oleh Syekh Ali Akbar merupakan simbol kepemimpinan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Gambar Gibran diberi gelar Gus tidak benar. Faktanya, gambar tersebut merupakan Gibran yang saat itu menjadi cawapres melakukan kunjungan di pesantren Al Kautsar Al Akbar Binjai, Medan kota Medan, Sumatera Utara pada minggu 19 November 2023. Kain ulos dan tongkat yang diberikan oleh Syekh Ali Akbar merupakan simbol kepemimpinan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-18998) [SALAH] “Prabowo Menyambangi Rumah Megawati Gibran di Diskualifikasi”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/04/2024

    Berita

    NARASI: “Prabowo Menyambangi Rumah Megawati.
    Ya sudah …Gua Ikhlas Prabowo Jadi Presiden, Asal Gibran di Diskualifikasi untuk Meredam Konflik Gugatan Pilpres, Agar Kostitusi Tetap Terjaga.
    Apakah Kalian Setuju❓
    Tinggalkan Jejak Kalian

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi/klaim yang memelintir konteks memanfaatkan momen Pemilu 2024 yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, video yang dibagikan adalah rekaman peristiwa pada Pemilu tahun 2019 lalu.

    Sumber video dengan konteks yang BENAR, KOMPASTV di YouTube pada 24 Jul 2019: “#PrabowoSubianto #Megawati Prabowo Subianto tiba di kediaman Megawati bersama dengan Ahmad Muzani dan Edhy Prabowo kemudian disambut oleh Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Pramono Anung dan Budi Gunawan.

    KOMPAS.com pada 24 Jul 2019: “Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berlangsung pada Rabu (24/7/2019) siang.

    Berkaitan dengan rencana pertemuan pada saat ini (2024), KOMPAS.com pada 12 Apr 2024: “Calon presiden pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum bertemu karena mempertimbangkan pendukungnya masing-masing

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, memelintir konteks memanfaatkan momen Pemilu 2024. FAKTA: TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, video yang dibagikan adalah rekaman peristiwa pada Pemilu tahun 2019 lalu.
  • (GFD-2024-18997) [SALAH] “POLISI DUKUNG O2. POLISI KOK TERJUN KE POLITIK”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/04/2024

    Berita

    NARASI: “VIRALKAN POLISI DUKUNG O2. POLISI KOK TERJUN KE POLITIK, POLISI ITU WASIT BUKAN TIMSUKSES, POLISI ITU SAMA DGN TNI HARUS NETRAL, POLISI PKI.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi/klaim yang MENYESATKAN, FAKTA: TIDAK berkaitan dengan politik dan Pemilu 2024. Video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2023 lalu, berkaitan dengan proses eksekusi hunian sengketa.

    Salah satu sumber video dengan konteks yang BENAR, Armuji di YouTube pada 11 Agu 2023: “Penggusuran 27 rumah warga di Jalan Dukuh Pakis Surabaya. Salah paham???”

    KOMPAS.com pada 11 Agu 2023: “Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri terlibat ketegangan dengan Wakil Wali Kota Armuji saat proses pengosongan 28 rumah di Jalan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuhkupang

    Hasil pencarian Google Videos, kata kunci: “polisi wali kota surabaya”.

    Hasil pencarian Google News, kata kunci: “polisi wali kota surabaya”.

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, TIDAK berkaitan dengan politik dan Pemilu 2024. FAKTA: video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2023 lalu, berkaitan dengan proses eksekusi hunian sengketa.

    Rujukan

  • (GFD-2024-18996) [SALAH] “Saya bisa akses dunia melalui kampung ucap Saksi 01 #pemilu2024”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 06/04/2024

    Berita

    NARASI: “Saya bisa akses dunia melalui kampung ” ucap Saksi 01 “

    #sidangmk #saksi #pemiludamai #pemilucurang #pemiludamai2024 #pemilu2024 #pemilu”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi/klaim yang mengeksploitasi momen Sidang Sengketa Pilpres 2024 yang sedang berlangsung saat ini, sehingga menyebabkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, video yang dibagikan adalah rekaman Sidang Sengketa Pilpres tahun 2019 lalu.

    Salah satu sumber video dengan segmen yang identik dengan konteks yang BENAR, METRO TV di YouTube pada 19 Jun 2019: “Anggota Hakim Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat, mencoba menjelaskan ke Anggota Tim Hukum Prabowo Sandi, Bambang Widjojanto bahwa Saksi Tim BPN jangan sampai mengulang kesaksian Saksi sebelumnya, BW tidak terima.

    detikNews pada 19 Jun 2019: “… BW kemudian masuk. Dia memberikan penjelasan mengenai orang kampung bisa memiliki akses terhadap dunia luas. Dari sini kemudian suasana memanas. “Majelis, saya di kampung tapi saya bisa mengakses dunia melalui kampung,” kata BW.

    Hasil pencarian Google Videos, kata kunci: “hakim mk usir bambang widjojanto” (pencarian dibatasi di Juni 2019).

    Hasil pencarian Google News, kata kunci: “hakim mk usir bambang widjojanto” (pencarian dibatasi di Juni 2019).

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, mengeksploitasi momen Sidang Sengketa Pilpres 2024 yang sedang berlangsung saat ini. TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman Sidang Sengketa Pilpres tahun 2019 lalu.