• (GFD-2023-12300) Cek Fakta: Hoaks Ida Dayak Jadi Trending di TV Arab Saudi usai Sembuhkan Pangeran Arab Saudi

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 11/04/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi setelah menyembuhkan pangeran Arab Saudi. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 April 2023.
    Dalam postingannya terdapat video berjudul "Viral! Ibu Ida Dayak Trending No.1 di TV Arab Saudi setelah berhasil menyembuhkan pangeran Arab".
    Narasi dalam video menyebutkan Pangeran Arab Al-Waleed bin Khaled bin Talal mengalami kemajuan penyembuhan yang sangat pesat setelah diobati Ida Dayak.
    Video itu juga mengklaim masyarakat Arab Saudi berbondong-bondong memberikan apresiasi pada Ida Dayak. Selain itu terdapat juga klaim bahwa Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi.
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi setelah menyembuhkan pangeran Arab Saudi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim yang diunggah dalam video namun tidak menemukan informasi yang kredibel di media arus utama manapun.
    Video yang diunggah dalam postingan juga tidak menunjukkan bukti bahwa Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi. Postingan video itu hanya berupa potongan foto dan video Ida Dayak serta pangeran Arab Al-Waleed serta Raja Salman yang tidak saling berkaitan.
    Seperti diketahui, pangeran Arab Saudi yang mengalami koma selama 17 tahun itu adalah Al-Waleed bin Khaled bin Talal. Ia koma selama lebih dari 17 tahun sejak mengalami kecelakaan mobil tahun 2005 silam.
    Al-Waleed merupakan keponakan dari Al-waleed bin Talal, yang merupakan salah satu konglomerat Arab. Dengan kondisinya saat ini, ia mendapatkan julukan 'Pangeran Tidur'.
    Kondisi terakhir Al-Waleed pernah disampaikan oleh Putri Rima, bibi dari pangeran itu pada pertengahan tahun 2022. Namun hingga saat ini tidak ada update lagi mengenai kondisi Al-Waleed.
    Cek Fakta Liputan6.com kemudian menemukan video berisi klarifikasi dari Ida Dayak perihal isu dirinya menyembuhkan pangeran Arab Saudi yang mengalami koma selama 17 tahun.
    Video tersebut berjudul "ibu Ida Dayak klarifikasi" yang diunggah channel YouTube petualang ibu dayak pada 8 April 2023.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Pada menit ke 6 detik ke 28, seorang wanita tengah mewawancarai Ida Dayak perihal kabar telah menyembuhkan pangeran Arab Saudi yang mengalami koma selama 17 tahun.
    "Kakak Ida diundang Raja Arab Saudi?" tanya wanita tersebut.
    "Ndak, belum," jawab Ida Dayak.
    Ida Dayak kemudian menyebut bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Ia tidak pernah bertemu dan menyembuhkan pangeran Arab Saudi yang koma selama 17 tahun.
    "Berita-berita hoaks yang ndak benar itu, yang dibikin2 itu, biarlah ndak apa-apa. Biarlah dia bikin apa terserah aja," ucap Ida Dayak.

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi setelah menyembuhkan pangeran Arab Saudi adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12299) Cek Fakta: Tidak Benar Telegram Bagikan Pulsa 500 Ribu dan Uang Tunai Rp 3 Juta

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/04/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Telegram membagikan pulsa 500 ribu dan uang tunai Rp 3 juta. Kabar tersebut tersebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    Informasi Telegram membagikan pulsa 500 ribu dan uang tunai Rp 3 juta berupa tulisan sebagai berikut.
    "*Assalamualaikum...kak*
    Salam kenaldengan saya *(HERI GUNAWAN)* langsung dari kantor *telegram* di Jakarta Pusat..
    🤝SELAMAT🤝Nomor ponsel kakak yang terdaftar di *telegram* nya mendapatkan apresiasi/Penghargaan langsung dari kantor *telegram* kita.
    Berhak terima hadiah cashback voucher pulsa gratis dari *telegram* senilai 500.000 ditambah uang tunai senilai 3.000.000 Jadi gimana Kak minta kirimkan ke rekening bank atau ke saldo jago
    dalam rangka meningkatkan lagi pengguna aplikasi telegram kitaYang sudah mencapai 500 juta pengguna.
    Kita tanyakan dulu sama kakak ini pulsanya mau minta dikirimkan di nomor yang terdaftar di telegram atau di nomor yang berbeda🙏🙏
    *IG* *@telegram**Twitter*: *telegramYahoo**Fb*: *telegram131**Email*: telegram@gmail.com"
    Benarkah informasi Telegram membagikan pulsa 500 ribu dan uang tunai Rp 3 juta? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi Telegram membagikan pulsa 500 ribu dan uang tunai Rp 3 juta, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar pembagian hadiah dari Telegram yang disebar lewat WhatsApp dengan menghubungi pihak perwakilan Telegram.
    Deputy Client Manager Edelman Indonesia mewakili Telegram Ricky Alexander mengatakan, pihak Telegram tidak memberikan informasi dengan pelanggannya lewat WhatsApp.
    “Pihak Telegram tidak akan approach ke customer lewat WA seperti itu,” jelas Ricky saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip dari artikel berjudul "Hoaks Pihak Telegram Bagikan Pulsa Rp 500 Ribu".

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi pembagian pulsa 500 ribu dan uang tunai Rp 3 juta dari Telegram tidak benar.
    Pihak Telegram tidak akan menghubungi pelanggannya melalui aplikasi percakapan WhatsApp, seperti yang tertera pada klaim informasi tersebut.
  • (GFD-2023-12298) Keliru, Video Berisi Klaim Jokowi Bongkar Sisi Gelap FIFA

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/04/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berisi klaim bahwa Jokowi nekat bongkar semua sisi gelap FIFA ke seluruh dunia. Dalam konten itu, kolase video Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, terlihat berulang kali ditampilkan.
    Tidak hanya itu, ada juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali.

    Sejak diunggah pada Selasa, 4 April 2023, video ini disukai 13 ribuan pengguna Facebook, 912 komentar dan 1,1 juta kali tayang. Namun, benarkah Jokowi bongkar sisi gelap FIFA setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan, dalam konten video tersebut, Presiden Joko Widodo, sama sekali tidak berbicara tentang sisi gelap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Faktanya, dia membahas topik lain, termasuk soal penanganan Covid-19, ekonomi dan tragedi di Stadion Kanjuruhan, yang dia diskusikan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu jadi gambar pakai tools Keyframe dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1

    Pada awal video, Presiden RI, Joko Widodo mengenakan pakaian warna putih berbicara dengan nada tinggi, namun bukan tentang Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) setelah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
    Penelusuran Tempo, Jokowi sebenarnya sedang menyampaikan pidato dalam sidang kabinet paripurna dengan berbagai topik, termasuk pembahasan percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 dan ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 18 Juni 2020.
    “Kita harus mengerti ini, jangan biasa-biasa saja, jangan linier, jangan menganggap ini normal,” kata Jokowi dalam pidatonya yang diberitakan Bisnis Indonesia dengan judul Jokowi Marah! Anggaran Kesehatan Rp75 Triliun, yang Keluar Baru 1,56 Persen.
    Video 2

    Potongan video berikutnya menampilkan Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino. Pengunggah konten mengklaim bahwa Gianni Infantino mengatakan sekarang semua orang tahu kita harus membuat Piala Dunia Terbaik. Beda Qatar dengan Israel, karena kami lebih tahu diri Anda tentang keajaiban sepak bola saat bola digulirkan.
    Padahal faktanya, Gianni Infantino tidak ada membahas soal Israel. Berikut pernyataannya yang ditayangkan di channel YouTube Kompas TV berjudul “ Presiden FIFA Yakin Gelaran Piala Dunia Qatar Akan jadi yang Terbaik! ” pada 20 November 2022.
    “Ini tidak mudah. Setiap hari menerima kritik atas keputusan yang diambil 12 tahun lalu, saat kita semua tidak ada di sana. Sekarang semua tahu kita harus mengupayakan yang terbaik. Kita harus membuat Piala Dunia terbaik. Doha siap, Qatar siap. Ini akan menjadi Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Anda lebih tahu dari saya tentang keajaiban sepak bola,” kata Infantino.
    Dalam video ini, Jokowi dan Infantino kembali muncul bersama Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir dan mantan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali, namun pada konteks yang berbeda.
    Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jokowi dan Infantino bertemu di Istana Negara pada 18 Oktober 2022. Mereka membahas situasi sepak bola Indonesia pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, 1 Oktober 2022.
    “Kami berdiskusi secara detail, dan dalam pertemuan itu Presiden FIFA mengungkapkan rasa duka dan simpati mendalam kepada keluarga korban dan menyampaikan kepeduliannya atas tragedi yang terjadi. Kami bersepakat bahwa tragedi ini menjadi pelajaran yang sangat penting bagi persepakbolaan Indonesia dan juga bagi dunia sepak bola. Dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan sampai kegembiraan penonton pertandingan sepak bola berujung pada duka dan malapetaka,” kata Jokowi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Jokowi bongkar sisi gelap FIFA setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah keliru.
    Dalam video itu, Presiden RI, Joko Widodo, sama sekali tidak ada berbicara tentang sisi gelap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Faktanya, dia membahas topik berbeda, termasuk soal penanganan Covid-19, ekonomi dan tragedi di Stadion Kanjuruhan, yang dia diskusikan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12297) Belum Ada Bukti, FIFA Terancam Sanksi dari Court of Arbitration for Sport

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/04/2023

    Berita


    Sebuah laman di Facebook mengunggah video dengan klaim bahwa FIFA terancam sanksi dari CAS karena dua masalah besar. Video yang sama diunggah pula oleh akun YouTube ini.
    Narator dalam video mengatakan Indonesia memiliki legal standing untuk melakukan upaya hukum arbitrase. FIFA dapat dilaporkan karena melanggar statuta FIFA sendiri khususnya tentang prinsip hak asasi manusia. FIFA dianggap menggunakan standar ganda dengan menghukum indonesia, sementara tidak menghukum Israel yang melakukan penyerangan terhadap palestina saat pertandingan di Stadion Al Faizal.

    Sejak diunggah tanggal 3 April 2023, video ini telah disukai 1.700 kali, mendapatkan 231 komentar, dan ditonton 205 ribu pengguna Facebook. 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, hingga artikel ini diturunkan, belum ada sikap PSSI atau pemerintah Indonesia berupa penolakan, pengajuan banding, maupun gugatan terhadap FIFA melalui Court of Arbitration for Sport atau CAS. Sehingga tidak dapat diklaim bahwa FIFA terancam sanksi oleh CAS karena keputusannya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. 
    Dilansir laman FIFA, menurut pasal 57 Statuta FIFA, FIFA memang mengakui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) independen yang berkantor pusat di Swiss untuk menyelesaikan perselisihan antara FIFA, asosiasi anggota, konfederasi, liga, klub, pemain, ofisial, perantara, dan pelaksana pertandingan. 
    PSSI sebagai induk olahraga sepak bola di Indonesia adalah anggota FIFA dan patuh terhadap hukum FIFA, setelah pada 29 Maret 2023, FIFA melalui laman resminya mengumumkan mencabut posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.   
    Indonesia sendiri masih memilih lupaya lobi. Dilansir Tempo.co, Presiden Jokowi mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu FIFA. Menurut Erick Thohir hasil pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino, Indonesia hanya mendapat sanksi administratif berupa dibekukannya dana FIFA Forward untuk PSSI.
    Verifikasi Video
    Untuk memeriksa fakta-fakta terkait video yang dibagikan, Tempo menggunakan tool InVID untuk memfragmentasi video menjadi gambar, lalu menelusuri gambar-gambar dengan Yandex dan Google Image.
    Video 1

    Pada detik ke-44, fragmen video menampilkan foto sekelompok orang yang sedang berkerumun.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto ini identik dengan unggahan laman Inside World Football pada tanggal 31 Maret 2023. Dilansir Inside World Football, sekitar pukul 22.00, dua  mobil polisi Israel masuk ke stadion internasional Faisal Al Husseini dan menembakan gas air mata ke dalam lapangan. Saat itu sedang berlangsung final Piala Abu Ammar antara Jabal Al Mukaber vs Balata FC. Pada bagian kiri atas foto ini terdapat logo Palestinian Football Association (PFA).
    Dilasir laman resmi Palestinian Football Association (PFA ), disebutkan bahwa serangan tak beralasan oleh pasukan Israel selama final Piala Liga Palestina tanggal 31 Maret 2023, antara Jabal Al-Mukabber dan Balata FC. Serangan ini mengakibatkan pemain dan penggemar dirawat akibat menghirup gas air mata.
    AFC (The Asian Football Confederation), sebagai induk asosiasi sepak bola Asia, melalui laman resminya mengecam keras serangan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pemain dan penonton selama pertandingan Final Piala Abu Ammar antara Balata FC dan Jabal Al Mukabber di Stadion Internasional Faisal Al Husseini di al-Ram.
    Video 2
    Pada menit ke-01:08, fragmen video ini menampilkan foto Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino sedang memegang bola. Berdasarkan penelusuran Tempo, foto tersebut identik dengan foto yang diunggah Detik Sport, pada tanggal 18 Oktober 2022.

    Dilansir Tempo, pada tanggal 18 Oktober 2022, Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu di Istana Negara. Kedatangan Presiden FIFA, sebagai tindak lanjut atas surat balasan kepada Presiden Jokowi empat hari setelah Tragedi Kanjuruhan.
    Video 3

    Pada menit ke-05:38, fragmen video menampilkan foto sejumlah orang membawa poster bertuliskan “Boycott Israel BDS”, “Free Palestine”.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto ini identik dengan unggahan laman Jewish Chronicle karya fotografer Ryan Rodrick Beiler. Jewish Chronicle, menuliskan Ribuan orang berdemonstrasi di Washington, D.C., memprotes dukungan AS untuk serangan Israel di Gaza pada tahun 2014. Berdasarkan keterangan foto pada laman Shutterstock demonstrasi ini terjadi pada tanggal 2 Agustus 2014. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, video dengan narasi FIFA makin hancur dan terancam sanksi CAS, adalah belum ada bukti.
    Buntut polemik penolakan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, FIFA telah membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah serta memberikan sanksi berupa dana FIFA Forward untuk PSSI.
    Sejauh ini PSSI menerima sanksi tersebut, serta belum ada sikap atau penyataan menolak atau mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait hal sanksi tersebut. 
    Asosiasi Sepak Bola Palestina dan AFC sampai saat ini belum melaporkan FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait insiden di Stadion internasional Faisal Al Husseini pada 31 Maret 2023 lalu.

    Rujukan