• (GFD-2024-15981) Keliru, Foto Amplop Berisi Uang dan Gambar Paslon Nomor Urut 01 Anies-Muhaimin

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah foto yang memperlihatkan amplop bergambar pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin), beredar di media sosial Facebook pada 14 Februari 2024.
    Foto amplop tersebut berisi uang pecahan seratus ribu sebanyak tiga lembar. Di amplop tersebut terdapat stempel dan gambar wajah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Unggahan tidak disertai narasi apapun, hanya adaemoticon tertawa dan dua jari.

    Benarkah uang di amplop tersebut berasal dari Paslon 01?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens. Ditemukan bahwa foto uang dalam amplop pernah diunggah oleh akun media sosial Instagram Weru.shter ini pada 28 November 2023. 
    Unggahan disertai narasi yang mengatakan, fitnah-fitnah di sosial media yang menyerang SH Terate selepas acara temu kadang dan deklarasi pemilu damai 26 November 2023. Banyak kelompok yang ingin menjatuhkan marwah SH Terate, namun SH Terate tidak akan tumbang oleh golongan apapun.

    Dua foto tersebut identik berdasarkan jumlah uang seratus ribuan, bentuk amplop dan warna lantai. Namun dalam unggahan aslinya tidak ada gambar Anies dan Muhaimin pada amplop. Yang ada hanya gambar stempel pada amplop. Foto tersebut merupakan hasil tangkapan layar milik akun Andi Terjal.
    Hasil penelusuran Tempo, tidak ditemukan Akun Instagram Andi Terjal. Namun bila mengidentifikasi berdasarkan foto profil yang digunakan Andi Terjal, tercantum nama akun PSHT Paleka yang memiliki 0 post, 0 follower dan 0 following https://www.instagram.com/pshtpaleka/.
    PSHT adalah singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto uang dalam amplop bergambar Paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, adalahkeliru.
    Foto tersebut hasil editan dengan menambahkan foto wajah Paslon 01 pada amplop.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15980) Keliru, Guru Besar IPB Didin S Damanhuri Terbitkan Survei Independen Terkait Pilpres 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah video beredar di WhatsApp, TikTok, Instagram, serta Facebook akun ini, ini, dan ini, diklaim memperlihatkan hasil survei independen yang dikeluarkan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin S. Damanhuri, terkait Pilpres 2024.
    Video memperlihatkan hasil jajak pendapat pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Angka yang ditampilkan variatif di masing-masing provinsi, tidak hanya memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres.

    Namun, benarkah angka-angka itu hasil survei independen yang dikeluarkan Didin?

    Hasil Cek Fakta


    Dilansir Radar Bogor, tanggal 21 November 2024, Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumawati, mengatakan Didin merupakan guru besar di kampus tersebut. Namun dia tidak mengeluarkan hasil survei yang beredar itu. “Informasi tersebut bukan dari Prof Didin S Damanhuri,” kata Yatri.
    Demikian juga Didin yang mengaku tidak melakukan atau menghasilkan survei apapun terkait Pilpres 2024. Justru menurutnya angka survei itu diterbitkan secara independen oleh Prof Widi Agoes Pratikto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
    Didin mengaku hanya ikut memviralkan hasil survei tersebut. Selain itu, dirinya masih mempertanyakan detail proses survei yang dilakukan dan samplingnya sehingga didapatkan angka-angka tersebut, namun belum mendapat jawaban.
    "Maaf itu bukan dari saya, tapi dari kolega Prof. Widi Agoes Pratikto dari ITS yang menurutnya, hasil riset internal tim independen. Beliau memang aktif bersama grupnya memantau. Saya hanya ikut memviralkan," kata Didin.
    Widi yang dikatakan melakukan survei tersebut juga belum memberikan keterangan terkait proses survei secara detail. Dalam artikel yang diterbitkan Duta.co, guru besar teknologi kelautan itu mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar merupakan hasil survei independen yang dilakukan Didin S Damanhuri guru besar IPB, adalah klaimkeliru.
    Angka-angka itu sesungguhnya diterbitkan Widi Agoes Pratikto, guru besar ITS. Namun survei tidak dilengkapi keterangan proses jajak pendapat dan sampling secara detail, sebagai pertanggungjawaban publik.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15979) Keliru, Video yang Diklaim Munir Menyatakan Prabowo Tidak Bersalah dalam Penculikan Aktivis 1998

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah konten beredar di WhatsApp, Twitter dan Facebook, yang diklaim bahwa Munir dibunuh satu bulan setelah memberi kesaksian bahwa Prabowo tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM, yakni penculikan aktivis 1998. Konten tersebut berisi video saat Munir Said Thalib dalam acara talkshow di salah satu media televisi. 

    Artikel ini akan memverifikasi dua hal:

    Hasil Cek Fakta


    Klaim 1: Munir dibunuh setelah talkshow televisi yang mengungkap kesaksian bahwa Prabowo tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM
    Fakta: Dari hasil pemeriksaan Tempo, tangkapan layar yang beredar tersebut berasal dari talkshow Liputan6 SCTV yang dipublikasikan di kanal Fadli Zon pada 8 Mei 2013.
    Dalam kanal itu, terdapat keterangan bahwa talkshow sebenarnya terjadi pada 8 Oktober 1999 yang menghadirkan pembicara Munir Said Thalib yang saat itu menjadi Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) serta Fadli Zon yang menjadi juru bicara Prabowo Subianto.
    Sementara itu, kematian Munir terjadi pada 7 September 2004, atau berpaut lima tahun dari talkshow di Liputan6 SCTV tersebut. Dengan demikian klaim Munir mengatakan Prabowo tidak bersalah dalam kasus penculikan sejumlah aktivis tahun 1997-1998, tidak akurat.
    Klaim 2: Munir mengatakan bahwa Prabowo tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM
    Fakta: Dalam talkshow itu, Munir tidak menyatakan bahwa Prabowo tidak bersalah atau tidak terkait dengan penculikan aktivis 1998.Pernyataan itu justru keluar dari Fadli Zon pada menit ke-07:41. 
    Tempo menyimak seluruh isi talkshow yang berdurasi 8 menit 25 detik tersebut. Talkshow itu membahas rencana keluarga Djojohadikusumo akan menuntut pemerintah untuk membersihkan nama Pangkostrad Letjen (TNI) Prabowo Subianto.
    “Prabowo sudah pernah bilang dia sama sekali tak pernah memerintahkan penculikan dan ini praktek yang lama terjadi dalam sistem kita,” kata Fadli Zon.
    Yang Munir sampaikan bahwa penuntasan kasus penculikan aktivis 98 harus melalui proses pengadilan sipil agar lebih terbuka baik untuk keluarga orang yang hilang, masyarakat, bahkan juga Prabowo sendiri apabila ingin membuktikan dia tidak bersalah.
    Menurut Munir, pemecatan Prabowo Subianto sengaja tidak melalui pengadilan menjadi bentuk politik impunitas untuk melindungi orang-orang tertentu agar tak dituntut. “Dari dulu kami usulkan bahwa setiap tuduhan harus dibuktikan melalui pengadilan, baru pemecatan itu setelah pengadilan menyatakan bersalah atau benar. Ini yang jadi soal ketika ada impunitas orang dilindungi dengan memakai fungsi-fungsi hukum agar tak dituntut di pengadilan. Itu sekaligus jadi alat politik untuk menghantam orang itu benar terlibat atau tidak,” kata Munir.
    Istri Munir, Suciwati, dalam wawancara di TVOne menyatakan bahwa Munir tidak pernah mengatakan bahwa Prabowo tidak bersalah dalam kasus penculikan tersebut. Dia justru mendorong Prabowo diadili atas perannya yang diduga terlibat dalam aksi penculikan tersebut, sebagaimana dikatakan istrinya, Suciwati dalam berita TV One, 19 Januari 2024.
    "Banyak banget video almarhum (Munir) yang ada di medsos, di mana dia dipotong wawancaranya, dia wawancara dengan Fadli Zon. Katanya almarhum menyatakan bahwa Prabowo Subianto tidak bersalah, itu salah, itu salah banget,” kata Suci dalam diskusi yang digelar Imparsial.
    Dia mengatakan Munir sebetulnya ingin membawa Prabowo ke Pengadilan HAM untuk mendapat kesaksiannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun potongan video yang beredar dinarasikan sebaliknya, sehingga termasuk konten hoaks.
    Sejumlah korban penculikan saat itu telah dibebaskan, namun menurut Suci, perbuatan penculikan tersebut adalah tindak kejahatan yang pelakunya tetap harus diadili dan dihukum. Menurutnya seharusnya pelaku tidak mendapatkan kekebalan hukum alias impunitas.
    Dilansir Majalah Tempo, Sumitro Djojohadikusumo yang merupakan ayah Prabowo, mengatakan putranya yang ia panggil Bowo itu melakukan penculikan terhadap sembilan aktivis kala itu. Dikatakannya semuanya telah dikembalikan atau dibebaskan dalam kondisi selamat.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar yang menyatakan Munir mengatakan Prabowo tidak bersalah dalam kasus penculikan sejumlah aktivis tahun 1997-1998 adalah klaimkeliru.
    Sesungguhnya, Munir menuntut Prabowo diadili di Pengadilan HAM agar dia memberikan kesaksian utuh terkait aksi penculikan itu dan supaya dia mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15978) Benar, Pesan Berantai tentang Situs Goodkind.id untuk Mengenali Calon Legislatif

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah pesan berantai di Whatsapp berisi ajakan untuk melihat calon legislatif (Caleg) DPR, DPRD, DPD melaluiwebsite Goodkind.id. 
    “Teman-teman bisa lihat-lihat Caleg-caleg di DPR, DPRD, DPD dulu sebelum memilih tanggal 14 Februari.
    Pilih-pilih dari sekarang, biar ga lama-lama di kotak TPS: https://goodkind.id/pemilu?mode=simulasi”
    Benarkahwebsite tersebut dapat digunakan untuk mengetahui profil caleg DPR, DPRD, DPD seluruh Indonesia? 

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo membukawebsite Goodkind.id dan menemukan fitur daftar caleg seluruh Indonesia. Di daftar pencarian, terdapat kolom cari nama caleg, pilih kota/kabupaten anda. Selain itu juga bisa mencari berdasarkan nama partai dan jenis kelamin.
    Pada profil caleg, selain memuat foto, nama dan asal Dapil, terdapat juga penjelasan tentang rekam jejak, tentang saya dan suara warga yang bisa diklik untuk mendapat informasi tentang aktivitas yang sudah dilakukan serta visi-misi caleg.
    Namun tidak semua informasi para caleg tersedia di website tersebut. Masih banyak caleg yang hanya muncul nama dan Dapilnya saja, tidak ada foto wajah dan informasi lainnya.
    Hasil penelurusan Tempo, website Goodkin.id dikelola oleh Yayasan Bersatu Indonesia Baik. Yayasan tersebut sudah terdaftar di Sisminbakum Kemenkumham yang beralamat di  Menara Imperium Lt. 9 Unit D, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. A Nomor 1 Jakarta Selatan, DKI Jakarta
    CNBC Indonesia juga pernah mengulas beberapa situs yang bisa digunakan publik untuk mengetahui profil calon legislatif, salah satu situs yang diulas adalah goodkind.id.  

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, Goodkind.id adalah website untuk mengenali profil calon legislatif adalahbenar.
    Website tersebut merupakanwebsite kredibel yang menampilkan informasi rekam jejak dan visi misi Caleg meskipun tidak semua Caleg di Indonesia ada profilnya di website tersebut.

    Rujukan