• (GFD-2024-15998) Sebagian Benar, Video Berisi Klaim Satu Desa di Madura Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Semua Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemilihan Pemilu 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini dan ini, yang diklaim memperlihatkan warga satu desa di Madura yang memprotes Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak membagikan undangan mencoblos dalam Pemilu 2024 pada mereka.
    Video menampilkan tiga orang pria yang dibentak-bentak yang diklaim sebagai KPPS yang sedang diprotes warga desa di Madura, karena tidak membagikan undangan mancoblos. Selain itu, narasi yang beredar di media sosial mengatakan semua surat suara di TPS tersebut juga sudah dicoblos sebelum hari pemilihan, dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
    Berikut tulisan yang dibagikan bersama video itu: Madura sudah geger... 1 desa undangan gak ada yg disebar, dan semua surat suara sudah tercoblos 02... Rumah Ketua KPPS mau dibakar
    Namun, benarkah video itu memperlihatkan warga satu desa di Madura yang protes tak dapat undangan mencoblos?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo menverifikasi video itu dengan video dengan informasi terkonfirmasi yang ada di internet, yang ditemukan menggunakan kata kunci dan mesin pencari Google. Ditemukan beberapa berita yang telah menjelaskan peristiwa di madura tersebut.
    Berikut hasil penelusurannya:
    Verifikasi Video
    Sebagian Benar, Video Berisi Klaim Satu Desa di Madura Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Semua Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemilihan Pemilu 2024
    Video yang beredar memperlihatkan seorang pria bersarung dan berkopiah hitam membentak dan menunjuk-nunjuk tiga orang dalam sebuah ruangan, yang dikelilingi sekitar belasan orang. Video memiliki kesamaan dengan foto berita Merdeka.com.
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan memang ada insiden sejumlah orang mengeruduk KPPS di TPS 21, Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa malam, 13 Februari 2024.
    Namun, kejadian sesungguhnya tidak seperti narasi yang beredar. Dia mengatakan kejadian pada malam sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024 itu adalah kesalahpahaman warga yang mengira KPPS sedang mencoblos surat suara, padahal sedang mempersiapkan TPS.
    "Mereka menduga surat suara sudah dicoblos. Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu tak dihiraukan," kata Hasyim, Rabu 14 Februari 2024.
    Warga yang curiga sempat membawa sebagian perlengkapan pemungutan suara dan orang-orang KPPS di TPS tersebut. Barang-barang dan petugas KPPS baru dikembalikan TPS pagi keesokan harinya, jelang rapat pembukaan pemungutan suara.
    Hal itu menimbulkan kendala pemungutan suara di TPS tersebut karena petugas KPPS tidak bisa mempersiapkan TPS secara tuntas malam sebelumnya. Selain itu, Hasyim menilai insiden itu menimbulkan tarumatik pada petugas KPPS.
    "KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban," kata dia.
    Dilansir Antara, Ketua KPU Sampang Addy Imansyah memberikan keterangan serupa. Dia mengatakan narasi yang beredar di media sosial, berdasarkan penelusuran ke lapangan, adalah hoaks.
    "Setelah ditelusuri dan didalami ke lokasi beberapa saat kemudian bersama TNI/Polri, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata," kata Addy, Rabu 14 Februari 2024.
    Diduga Ada Keterlambatan
    Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang, Mat Sodik, mengatakan bahwa diduga terjadi keterlambatan pembagian undangan pencoblosan kepada pemilih alias Formulir Model C, di Desa Gunung Kesan dan Gunung Rancak, di daerah tersebu, menurut laporan Kompas.id.
    Hal itu memantik protes warga ke KPPS di dua desa tersebut karena khawatir tidak bisa memilih pada hari pencoblosan. Saat warga datang, petugas KPPS sedang mempersiapkan TPS, namun terjadi kesalahpahaman dan dicurigai sedang mencoblos surat suara. 

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan warga satu desa di Madura tidak dapat undangan mencoblos dan semua surat suara di sana telah dicoblos secara curang, adalah klaim Sebagian Benar.
    Isi video tersebut memang benar warga satu desa di Madura yang memprotes Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak membagikan undangan mencoblos dalam Pemilu 2024 pada mereka. Namun klaim semua Surat suara tercoblos sebelum Pemilu 2024 adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15997) Keliru, Video Berisi Klaim Perayaan Kemenangan Kandidat 02 di Malaysia pada 13 Februari 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah video menampilkan orang-orang berkumpul dan bersorak menyebutkan nama calon Presiden nomor urut 02,Prabowo Subianto, yang beredar di media sosial TikTok. Video tersebut diberi keterangan Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya.
    Tidak itu saja, pengunggah konten juga menuliskan narasi Pemilu di KBRI Malaysia, Pemilu 2024 di Johor Bahru digelar 5-11 Februari 2024 dengan DPT 119491 orang.
    Sejak diunggah pada Selasa, 13 Februari 2024, video itu sudah disukai 106,5 ribuan pengguna TikTok, 12,5 ribuan komentar, disimpan 7,777 kali dan dibagikan ulang sebanyak 11,6 ribuan kali. Namun, benarkah Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan video itu bukan tentang calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjaya di KBRI Malaysia pada Pemilu 2024. Melainkan antusiasme para calon pemilih membludak di salah satu tempat pemungutan suara, yaitu di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur pada 11 Februari 2024.
    Kemudian, penghitungan perolehan suara baru dapat diumumkan setelah dua jam pemungutan suara di dalam negeri selesai dilakukan. Sementara, pemungutan di Indonesia baru dilakukan pada 14 Februari 2024. Sehingga, belum ada pengumuman perolehan suara terbanyak calon Presiden dan Wakil Presiden di KBRI Malaysia.
    Video serupa telah beredar di media online, seperti Kompas.com pada 12 Februari 2024 yang berjudul Pemungutan Suara di Kuala Lumpur Sempat Tak Terkendali, Massa Membludak. Di sana disebutkan suasana pemungutan suara pada Pemilu 2024 Indonesia di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur Malaysia, Minggu, 11 Februari 2024 sempat tak terkendali.

    Hal itu terjadi pada siang hari karena ada banyak pemilih yang tidak terdaftar sebagai DPT mencoba memberikan hak suaranya di TPS WTC Kuala Lumpur. Puluhan ribu WNI bersikap agresif dan tidak menaati instruksi petugas maupun pihak berwenang.
    Dikutip dari Viva.co.id, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuala Lumpur, Puji Sumarsono, mengatakan pelaksanaan pencoblosan itu mendapat respon positif dari WNI yang datang menyalurkan suaranya.
    Dalam sebuah video di media sosial, pada Minggu, 11 Februari 2024, para WNI terlihat memadati kawasan WTC hingga membludak. Tampak WNI berjalan mengikuti alur yang telah disediakan, dan tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen pencoblosan tersebut.
    "Betul bahwa pemilu di Kuala Lumpur diselenggarakan hari ini, Ahad, 11 Februari 2023 di WTC," kata Puji kepada wartawan. Puji mengatakan WNI yang datang sangat antusias mengikuti perhelatan pemilu, dan proses pengambilan suara berjalan lancar di Malaysia.
    "Video atau foto tersebut betul adanya dan menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari seluruh komponen WNI yang ada di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 ini," ujar Puji.
    "Meskipun demikian, Alhamdulillah sampai saat ini pemungutan sedang berlangsung dengan situasi aman, lancar dan terkendali berkat kedewasaan berpolitik seluruh WNI di KL," pungkasnya.
    Penghitungan Suara
    Pemungutan suara di luar negeri sudah dilakukan sejak 5 Februari 2024. Pemungutan suara di luar negeri lebih dulu dibanding dalam negeri. Akan tetapi, penghitungannya berbarengan dengan di Indonesia.
    Seperti halnya yang terjadi di Malaysia. Pemilu 2024 di Malaysia digelar pada Minggu, 11 Februari di WTC, Kuala Lumpur, Malaysia. Pemungutan suara ini menjadi yang terbesar untuk pelaksanaan pemilu di luar Indonesia karena memiliki daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 222.000 pemilih.
    Ketua KPU, Hasyim Asyari, mengatakan undang-undang menentukan, pengumumannya dilakukan dua jam paling cepat setelah pemungutan suara di dalam negeri waktu Indonesia Barat. Di dalam negeri ada Indonesia Timur.
    “Jadi kalau sekarang ini sudah ada yang publikasi hasil exit poll, hasil survei, itu jelas-jelas melanggar undang-undang Pemilu,” kata Hasyim.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya adalah keliru.
    Video itu bukan tentang calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjaya di KBRI Malaysia. Melainkan antusiasme para calon pemilih yang membludak di salah satu tempat pemungutan suara yaitu di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur pada 11 Februari 2024.
    Kemudian, penghitungan perolehan suara baru dapat diumumkan setelah dua jam pemungutan suara di dalam negeri selesai dilakukan. Sementara, pemungutan di Indonesia baru dilakukan pada 14 Februari 2024. Sehingga, belum ada pengumuman perolehan suara terbanyak calon Presiden dan Wakil Presiden di KBRI Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15996) Belum Ada Bukti, Foto Lembar Rekapitulasi Model C di TPS 05 Onago Papua Tengah

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Sebuah foto dan rekam layar beredar melalui WhatsApp dan media sosial, memperlihatkan kertas rekapitulasi model C hasil PPWP dari TPS 05 Kelurahan Onago 1, Kecamatan Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
    Dalam foto dan rekam layar tersebut terlihat, pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 mendapatkan peroleh suara 267, nomor urut 2 mendapatkan 0 suara, dan nomor urut 3 mendapatkan 0 suara.

    Benarkah foto dan tangkap layar tersebut berasal dari TPS 05 Kelurahan Onago 1? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dengan menelusuri sumber asli foto dan tangkap layar tersebut.
    Hasil penelusuran Tempo menunjukan, foto tersebut diambil dari website Kawal Pemilu 2024. Pada laman Kawal Pemilu 2024, ada 4 foto serupa dengan hasil yang serupa. Pada bagian bawah lembar tersebut terdapat lima tanda tangan basah petugas KPPS TPS 5 Kelurahan Onago 1, Kecamatan Tigi Barat.
     
    Namun dalam pantauan Tempo, di laman Kawal Pemilu, saat artikel ini ditulis, 3 foto tersebut dalam proses review atau diperiksa keasliannya karena ada laporan terkait foto tersebut.
    Kawal Pemilu merupakan Kawal Pemilu adalah inisiatif urun-daya (crowdsourcing) yang berdiri sejak 2014. Mereka melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknologireal count dengan mengunggah foto lembaran rekapitulasi langsung dari TPS.
    Tempo juga memeriksa metadata foto tersebut, namun metadata ke lima foto tersebut tidak lengkap. Tetapi diperkirakan foto tersebut diambil atau diunggah tanggal 14 Februari 2024, sekitar pukul 09:15:06.
    Sumber: https://jimpl.com/results/WpyTwwhvr8UWMCXmwF35BReC?target=exif
    Dilansir laman KPU, kertas rekapitulasi Model C1-PPWP merupakan sertifikat hasil perhitungan suara khusus untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kertas ini ditempel di TPS dan ditandatangani oleh KPPS.
    Dilansir Fajar.co, Muh Ramli Rahim, Juru Bicara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), mengatakan di TPS tersebut, Amin mendapat total suara 100 persen, dari 267 suara.
    “Alhamdulillah TPS 5 Kelurahan Onago 1, Kecamatan Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah hasilnya 100% Anies-Muhaimin,” kata Ramli melalui WhatsApp. 
    Laman KPU juga menuliskan bahwa terdapat 11 wilayah di Papua yang menggunakan sistem Noken dalam Pemilu 2024. Wilayah tersebut antara lain Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten Dogiyai.
    Sistem Noken diatur dalam Keputusan KPU Nomor 66 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum. 
    Dalam jurnal Implementation of Noken as An Unwritten Law in The National Legal System, Oly Viana Agustine, Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara Mahkamah Konstitusi menuliskan Noken merupakan salah satu sistem pelaksanaan pemilu di Wilayah Papua Pegunungan.  Noken merupakan keputusan pemilihan melalui musyawarah bersama tetua adat atau kepala suku. 
    Terdapat dua sistem Noken, yaitu pola big man atau suara diserahkan dan diwakilkan kepada ketua adat, dan pola noken gantung dimana masyarakat lain dapat melihat suara yang telah disepakat masuk ke kantung partai yang sebelumnya telah ditetapkan. 
    Dilansir laman infopemilu.kpu.go.id, rekapitulasi hasil perhitungan suara akan dilakukan mulai Kamis, 15 Februari 2024 sampai Rabu, 20 Maret 2024. Sedangkan pengumuman hasil Pilpres 2024  diumumkan pada Rabu, 20 Maret 2024.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dan tangkap layar kertas rekapitulasi model C hasil PPWP dari TPS 05 Kelurahan Onago 1, Kecamatan Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah adalahBelum Ada Bukti.
    Foto tersebut diambil dari website Kawal Pemilu 2024. Pada laman Kawal Pemilu, ditemukan lima foto serupa. Namun hasil resmi baru akan diumumkan KPU paling lambat dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15995) Keliru, Sri Mulyani Mencoblos di Amerika Serikat dan Beri Salam Satu Jari

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2024

    Berita


    Foto Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, berkemeja putih dan mengacungkan salah satu telunjuknya yang terdapat noda tinta berwarna biru, beredar di media sosial Tiktok. Narasi dalam unggahan tersebut:Akhirnya Sri Mulyani sudah mencoblos di USA, salam satu jari. Kode alam semesta 01.

    Benarkah Sri Mulyani mencoblos di Amerika Serikat dan menunjukkan salam satu jari sebagai bentuk dukungan ke pasangan capres-cawapres nomor urut 01?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin pencarian google. Faktanya, foto tersebut adalah saat Sri Mulyani usai memberikan suara pada Pemilu 2019 lalu. Ia menunjukkan jari telunjuknya yang bertinta biru.
    Foto yang hampir serupa pernah diunggah CNBC Indonesia pada 17 April 2019. Yakni momen ketika Sri Mulyani ditemui wartawan usai memberi suara di TPS 077, Bintaro, Selasa, 17 April 2019.
    Dikutip dari Bisnis.com, Sri Mulyani Indrawati telah melakukan pencoblosan pada Pemilu serentak 2024 di TPS 73 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Menkeu yang mengenakan kemeja hitam dan celana jeans itu, didampingi oleh suaminya, Tonny Sumartono.   

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim Menkeu Sri Mulyani mencoblos di Amerika Serikat dan mengacungkan salam satu jari sebagai bentuk dukungan ke Paslon 01 adalahkeliru.
    Faktanya, Sri Mulyani memberikan suara pada Pemilu 2024 di TPS 73 Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Rujukan