• (GFD-2024-17354) [SALAH] Jepang Melarang Penyuntikan Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    Jepang baru saja melarang suntikan vaksin mRNA untuk penggunaan umum dan meminta negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya setelah penelitian resmi pemerintah mengaitkan suntikan tersebut dengan melonjaknya kematian mendadak di negara tersebut

    Hasil Cek Fakta

    Beredar narasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa Jepang melarang penyuntikan vaksin Covid-19 berbasis mRNA. Pelarangan tersebut berkaitan dengan angka kematian mendadak yang meningkat di Jepang sejak 2021.

    Dilansir dari Reuters.com, Jepang memang pernah menangguhkan penggunaan 1,63 dosis vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang diproduksi Moderna pada Agustus 2021. Hal tersebut dikarenakan adanya dugaan terjadinya kontaminasi pada botol vaksin.

    Seusai masalah dugaan kontaminasi teratasi, Jepang tetap melanjutkan program vaksinasi. Melansir dari Reuters.com, pada 19 Oktober 2023, Jepang kembali membeli 1 juta dosis vaksin Covid-19 mRNA dari Moderna.

    Hingga Maret 2024, Jepang tetap memberikan vaksin Covid-19 secara gratis. Namun, Kementerian Kesehatan Jepang akan mulai menerapkan vaksinasi berbayar pada April 2024 mendatang. Sejauh ini tidak ada keputusan dari pemerintah Jepang untuk menghentikan vaksinasi Covid-19

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Jepang akan menghentikan vaksinasi Covid-19 berbasis mRNA adalah tidak benar. Faktanya, program vaksinasi Covid-19 di Jepang terus berjalan, namun mulai berbayar mulai April 2024.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengklaim bahwa Jepang melarang penyuntikan vaksin Covid-19 berbasis mRNA adalah tidak benar. Faktanya program vaksinasi Covid-19 di Jepang terus berjalan, namun mulai berbayar mulai April 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17353) [SALAH] Poster Lowongan Kerja di Pertamina Maret 2024

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    Loker Terbaru Pertamina

    Hasil Cek Fakta

    Ditemukan sebuah unggahan Tiktok yang membagikan sebuah unggahan mengenai adanya lowongan pekerjaan oleh Pertamina di awal tahun 2024. Unggahan tersebut berisikan beberapa slide poster jika PT. Pertamina Group membuka lowongan pekerjaan di tahun 2024 untuk lulusan SMA, SMK, D3, dan S1.

    Namun rupanya unggahan tersebut berisi informasi yang tidak benar, karena melalui laman Facebook resmi milik Pertamina sendiri mereka menjelaskan jika bahwa semua informasi mengenai rekrutmen pegawai Pertamina hanya dapat diakses melalui website recruitment.pertamina.com.

    Selain itu informasi lowongan juga dapat dilihat di akun instagram @pertaminacareer, tapi jika kita cek ke Instagramnya tersebut pihak Pertamina belum mengumumkan adanya open rekrutmen di tahun 2024 ini.

    Sehingga dapat dipastikan bahwa lowongan tersebut tidak benar karena pihak Pertamina sendiri menegaskan jika segala bentuk informasi rekrutmen hanya dapat diakses melalui website resmi mereka.

    Sebelumnya turnbackhoax.id juga pernah menemui temuan serupa di Tiktok yang mengatakan jika Pertamina membuka lowongan pekerjaan di bulan Januari 2024 lalu.

    Kesimpulan

    Tidak benar bahwa Pertamina mengumumkan pendaftaran lowongan pekerjaan di awal tahun 2024 ini pada platform sosial media Tiktok, akun yang mengatasnamakan Pertamina tersebut dapat diindikasi sebagai akun penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17352) [SALAH] VIDEO LAPORAN BBC NEWS DAN BILLINGCAT: Duta Besar Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, Dibayar $53 untuk Tinggalkan Peran sebagai Duta untuk Inggris

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    "#greenscreenvideo Breaking news! Former Ukrainian Commander-in-Chief General Valerie Zaluzhny was paid off to the tune of $53 million to leave Ukrainian. This is according to BBC."

    "Berita terkini! Mantan Panglima Ukraina Jenderal Valerie Zaluzhny dibayar sebesar $53 juta untuk meninggalkan Ukraina. Demikian menurut BBC."

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok bernama Ugwumba Report, menampilkan sebuah tayangan video yang diklaim merupakan tayang berita dari BBC News. Di dalam video tersebut dikatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh sebuah lembaga investigasi independen, Bellingcat, mantan komandan angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, secara tidak resmi dibayar $53 juta untuk meninggalkan perannya dan menjadi duta besar Ukraina untuk Inggris.

    Namun seperti yang disampaikan sebelumnya, klaim yang melibatkan media berita BBC News dan lembaga investigasi independen Bellingcat, merupakan klaim yang tidak benar. Setelah melakukan pengecekan pada website resmi milik BBC News, tidak ditemukan informasi yang mirip ataupun serupa dengan klaim tersebut. Serupa dengan BBC News, melalui laman resminya, tidak ditemukan pula ulasan hasil investigasi dari Bellingcat yang membahas hal seperti yang disampaikan di dalam unggahan.

    Melansir dari artikel fullfact.org, klip tersebut menggunakan font putih, format, logo, dan grafik yang sama dengan laporan video BBC News asli, dan mengutip “Pakar Bellingcat” sebagai sumbernya. Ini menggunakan kompilasi rekaman dan foto serta klip dari Jenderal Zaluzhnyi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, dan jurnalis Bellingcat, Christo Grozev, serta berbagai klip rekaman stok.

    Seorang jurnalis dari BBC Verify, Shayan Sardarizadeh, membagikan tangkapan layar video tersebut melalui akun X pribadi miliknya, dengan judul: “Satu lagi video palsu yang dikaitkan dengan BBC News dan Bellingcat dibagikan oleh pengguna pro-Kremlin. Laporan tersebut secara keliru mengklaim Valerii Zaluzhnyi dari Ukraina menerima pesangon sebesar $53 juta untuk meninggalkan angkatan bersenjata dan menjadi duta besar Inggris, yang semuanya merupakan bagian dari rencana Inggris untuk melindungi Zelensky.” Demikian pula, Bellingcat mengatakan di akun X resmi miliknya, bahwa itu adalah laporan palsu yang tidak berisi penelitian Bellingcat yang sebenarnya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim milik BBC News dan hasil investigasi Billingcat, merupakan sebuah kekeliruan dan termasuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Faktanya, video tersebut bukan video laporan dari BBC News ataupun Billingcat. Video tersebut telah diedit dengan menambahkan tampilan khas media berita BBC News.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17351) Hoaks! Formasi Kabinet Indonesia Maju II

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Beredar susunan Kabinet Indonesia Maju II atau jilid 2 kembali beredar di media sosial TikTok.

    Dalam formasi tersebut terdapat foto Mahfud Md, Airlangga Hartanto, Zulkifli Hasan, dan Erick Thohir yang dinarasikan sebagai Menteri Koordinator.

    Selain itu, dijabatan Menteri Bidang Teknis terdapat foto, AHY, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sri Mulyani, Yenny Wahid, Kaesang Pangarep hingga Raffi Ahmad.

    Namun, benarkah poster formasi Kabinet Indonesia Maju jilid 2 tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, belum ada informasi resmi mengenai formasi kabinet Prabowo-Gibran mendatang. Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden Ari Dwipayana merespons narasi yang dikembangkan sejumlah pihak terkait keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengangkatan menteri kabinet pemerintahan 2024--2029.

    "Pengangkatan menteri dalam kabinet pemerintahan mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," kata Ari Dwipayana, dilansir dari ANTARA.

    Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyebut pembahasan soal susunan kabinet pada pemerintahan RI mendatang akan ada waktunya sendiri. Menurut dia, hal itu akan ditentukan oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden dan sejauh ini belum ada pembicaraan terkait susunan kabinet.

    "Belum, nanti ada waktunya sendiri," katanya, dilansir dari ANTARA.

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga menyebut bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan kursi dalam kabinet pemerintahan 2024-2029 kepada calon presiden Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan.

    "Kami tidak pernah atau belum pernah menawarkan kepada Pak Ganjar ataupun Pak Anies soal kursi di kabinet, bahwa kemudian berita-berita disampaikan itu tidak benar," kata Dasco, dilansir dari ANTARA.

    Sebelumnya, formasi kabinet Indonesia Maju juga pernah beredar dan dibantah di sini.

    Klaim: Formasi kabinet Indonesia Maju Jilid 2, ada Mahfud Md, Anies dan Ganjar

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan