(GFD-2024-16439) Cek Fakta: Hoaks Video Ada Bom dan Baku Tembak di Sarinah 3 Maret 2024
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 04/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang menyebut ada ledakan bom dan baku tembak di Plasa Sarinah pada 3 Maret 2024. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Maret 2024.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 11 menit 22 detik menggambarkan suasana kepanikan orang-orang di jalan. Video itu disertai narasi:
"Di Plaza Sarinah Jkt, baku tembak dan 4 x lebih ledakan bom dan tembakan2 💥💥💥💥terjadinya hari ini tgl 3 Mart '24 tadi"
Lalu benarkah postingan video yang menyebut ada ledakan bom dan baku tembak di Plasa Sarinah pada 3 Maret 2024?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel Liputan6.com berjudul "Polisi Pastikan Video Baku Tembak dan Ledakan Bom di Sarinah Hari Ini Hoaks" yang tayang 3 Maret 2024.
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Beredar video suasana mencekam di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Video itu diunggah oleh beberapa akun twitter alias X pada Minggu (3/3/2023).
Dilihat dari video viral itu, sejumlah warga berhamburan setelah mendengar beberapa kali bunyi letusan senjata api.
Perekam mengabadikan momen kepanikan warga melalui telepon genggamnya. Tak lupa, perekam juga menarasikan kondisi yang terjadi saat itu. Di mana ada baku tembak, sehingga arus lalu lintas pun dialihkan.
Dikonfirmasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo membantah video yang tersebar di media sosial tersebut.
"Pada hari Minggu, 3 Maret 2024, situasi kawasan Sarinah, Jakarta Pusat aman kondusif. Tidak ada informasi ledakan maupun baku tembak," ujar Susatyo dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).
Susatyo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan cerdas dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.
"Saat ini terdapat petugas kepolisian bertugas 24 jam yang berada di Polsek Menteng, Pospam Bawaslu, Polsubsektor Sabang, Polsubsektor Sarinah dan Polsubsektor Thamrin," kata Susatyo.
Berdasarkan penelusuran, video itu merupakan peristiwa bom Sarinah yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2016. Video hoaks yang beredar di media sosial tersebut mirip dengan yang diunggah oleh akun YouTube Maybi Prabowo."
Kesimpulan
Postingan video yang menyebut ada ledakan bom dan baku tembak di Plasa Sarinah pada 3 Maret 2024 adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2024-16438) [SALAH] Frasa Agama akan dihapus dalam Peta Jalan Pendidikan oleh Kemendikbud
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 03/03/2024
Berita
Fix sudah draf Agama dihapus Kemendikbud diganti dgn budaya. Draft 2023 - 2035.. Mohon diviralkan dg seluas luasnya agar Bunda2 dan Bapak2 tdk lg salah jalan dlm menyekolahkan putra putrinya. Waspadalah Indonesia sdh jd negara sekuler/komunis
Hasil Cek Fakta
Pada tanggal 26 Februari 2024 akun X (yang dulunya twitter) atas nama Mina mengunggah video membahas mengenai pelajaran agama yang akan dihapus oleh Kemendikbud.
Setelah dilakukan penelusuran, isu draft agama dihapus telah beredar sejak tahun 2017 - 2023. Pada tahun 2021 Kemendikbud telah merespon isu yang beredar mengenai dihapusnya agama dalam Peta Jalan Pendidikan. Dalam rilis resmi Kemendikbudristek pada 9 Maret 2021, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengatakan bahwa dokumen draf Peta Jalan Pendidikan yang dimaksud dalam video bukanlah dokumen final. Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa “DRAFT” dan pada saat itu masih menjadi pembahasan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta 60 organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dsb.
Isu ini pun telah diklarifikasi oleh Mendikbudristek pada tahun 2021, "Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama, kreatif sekali ya orang ya. Itu enggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama di dalam kurikulum kita," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (10/3/2021). Frasa agama pun sudah tercantum dalam draft Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang sebelumnya sempat menjadi polemik karena frasa itu dihilangkan.
Setelah dilakukan penelusuran, isu draft agama dihapus telah beredar sejak tahun 2017 - 2023. Pada tahun 2021 Kemendikbud telah merespon isu yang beredar mengenai dihapusnya agama dalam Peta Jalan Pendidikan. Dalam rilis resmi Kemendikbudristek pada 9 Maret 2021, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengatakan bahwa dokumen draf Peta Jalan Pendidikan yang dimaksud dalam video bukanlah dokumen final. Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa “DRAFT” dan pada saat itu masih menjadi pembahasan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta 60 organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dsb.
Isu ini pun telah diklarifikasi oleh Mendikbudristek pada tahun 2021, "Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama, kreatif sekali ya orang ya. Itu enggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama di dalam kurikulum kita," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (10/3/2021). Frasa agama pun sudah tercantum dalam draft Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang sebelumnya sempat menjadi polemik karena frasa itu dihilangkan.
Kesimpulan
Faktanya, frasa agama telah tercantum dalam draft Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.
Rujukan
(GFD-2024-16437) [SALAH] Demo Senayan Membara
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 03/03/2024
Berita
Senayan membara
Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi
Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi
Hasil Cek Fakta
Akun twitter Tiktok @cintacayanglon mengunggah video yang menyatakan bahwa adanya demo di Senayan pada 28 Februari 2024 yang bertuliskan,
"Senayan membara
Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi"
Setelah dilakukan penelusuran, video dan narasi yang diunggah oleh akun tersebut identik dengan video Kompas TV dengan judul "TERKINI - Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI," video tersebut telah diunggah oleh Kompas TV 4 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 24 September 2019.
Pada video asli memberitakan demo mengenai Omnibus Law yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di depan gedung DPR RI. Saat itu kepolisian mulai memukul mundur para demonstran menggunakan water canon untuk mencegah konsentrasi massa di depan Gedung DPR RI.
Dengan begitu video tersebut tidak ada kaitannya dengan demo menuntut Jokowi turun.
"Senayan membara
Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi"
Setelah dilakukan penelusuran, video dan narasi yang diunggah oleh akun tersebut identik dengan video Kompas TV dengan judul "TERKINI - Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI," video tersebut telah diunggah oleh Kompas TV 4 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 24 September 2019.
Pada video asli memberitakan demo mengenai Omnibus Law yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di depan gedung DPR RI. Saat itu kepolisian mulai memukul mundur para demonstran menggunakan water canon untuk mencegah konsentrasi massa di depan Gedung DPR RI.
Dengan begitu video tersebut tidak ada kaitannya dengan demo menuntut Jokowi turun.
Kesimpulan
Video tersebut merupakan video demo Omnibus Law pada tahun 2019 di depan gedung DPR RI Jakarta.
Rujukan
(GFD-2024-16435) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Puan Maharani Bacakan Hak Angket Kecurangan Pemilu dan Pemakzulan Presiden
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Februari 2024.
Video tersebut berjudul "GEGER SORE INI || PUAN BACAKAN PUTUSAN HAK ANGKET BERISI CEGAH KECURANGAN HINGGA PEMAKZULAN PRESIDEN".
Thumbnail dalam video tersebut memperlihatkan Puan Maharani tengah memimpin sidang paripurna. Puan terlihat duduk di kursi pimpinan sidang didampingi pimpinan parlemen lainnya.
Terdapat juga narasi dalam video tersebut berisi klaim bahwa putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden telah dibacakan Puan Maharani.
"BERITA TERBARU
PUTUSAN HAK ANGKET DIBACAKAN ATAS DESAKAN WARGA AKHIRNYA PUAN SETUJU LAKUKAN HAK ANGKET," demikian narasi dalam video tersebut.
"Kalo peristiwa 98 jilid 2 terjadi maka TNI POLRI pasti bela mahasiswa dan rakyat daripada bela satu orang..." tulis salah satu akun Facebook.
Benarkah dalam video tersebut Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden.
Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar thumbnail video tersebut ke situs Google Images. Hasilnya, terdapat gambar identik dalam berjudul "Sidang Tahunan MPR Tahun 2020" yang dimuat situs beritasatu.com pada 14 Agustus 2020.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Penelusuran juga dilakukan dengan melihat secara utuh video tersebut. Dalam video, tidak ada peristiwa atau pernyataan Puan Maharani yang membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden.
Narator dalam video justru membacakan beberapa artikel dari media online. Pertama yaitu artikel dari berjudul "Hak Angket Kecurangan Pemilu Menanti Sikap PDIP" yang dimuat situs metrotvnews.com pada 26 Februari 2024 lalu.
Selanjutnya yaitu artikel berjudul "Kesiapan PDIP Ajukan Hak Angket, Ini Keyakinan Adian Napitupulu hingga Yasonna Laoly" yang dimuat situs tempo.co pada 25 Februari 2024 lalu. Terakhir yaitu artikel berjudul "Hak Angket dan Deretan Komentar Para Politikus" yang dimuat situs tempo.co pada 27 Februari 2024 lalu.
Kesimpulan
Video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden ternyata tidak benar. Faktanya, dalam video tersebut tidak ada informasi apa pun yang menunjukkan Ketua DPR Puan Maharani telah membacakan hak angket.
Rujukan
- https://www.beritasatu.com/photo/40701/sidang-tahunan-mpr-tahun-2020
- https://www.metrotvnews.com/play/kBVCa2d5-hak-angket-kecurangan-pemilu-menanti-sikap-pdip
- https://nasional.tempo.co/read/1837545/kesiapan-pdip-ajukan-hak-angket-ini-keyakinan-adian-napitupulu-hingga-yasonna-laoly
- https://nasional.tempo.co/read/1838400/hak-angket-dan-deretan-komentar-para-politikus
Halaman: 2625/6114