• (GFD-2024-16455) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Undian Berhadiah Mengatasnamakan BNI

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 04/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beberapa akun Facebook membagikan tautan pendaftaran promo berhadiah yang mengatasnamakan Bank Negara Indonesia (BNI).

    Hadiah yang ditawarkan berupa rumah, kendaraan bermotor, paket wisata, sampai barang elektronik.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Tautan pendaftaran promo berhadiah untuk nasabah BNI ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Akun-akun itu menggunakan logo BNI. Bahkan, salah satu akun menggunakan kata "BNI" sebagai nama akunnya.

    Setiap akun menyertakan tautan dengan alamat promo-hadiah2024.ap1-1n.com.

    Pengguna Facebook diminta mendaftar di tautan tersebut untuk mendapatkan hadiah yang dijanjikan.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (4/3/2024):

    Promo Terbaru 2024 BNIKhusus nasabah Bank BNI yang sudah aktif Mobile BangkingGelegar Rejeki BNI untuk kamu pengguna aktif dari Bank BNI. Silahkan daftar promo Gelegar Rejeki BNI dan raih hadiah secara langsung sepertiHadiah Utama• 1 Unit Rumah• 5 Unit Motor Scopy• 1 Unit Mobil Alphard• 3 Tiket Wisata Ke Singapura• 4 Unit TV 50 InchAyo daftar agar kamu berkesempatan mendapatkan hadiah dari BNI dalam rangka Gelegar Rejeki BNI.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (4/3/2024), soal akun-akun Facebook mengatasnamakan BNI yang menawarkan hadiah kepada nasabah.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri alamat situs web pendaftaran hadiah dari BNI. URL Scan dapat membantu melacak kepemilikan suatu situs web.

    Hasil penelusuran menunjukkan, tautan yang beredar milik Cloudflarenet, yang protokol internetnya berlokasi di Amerika Serikat (AS).

    Google Safe Browsing mengidentifikasi tautan tersebut sebagai malicious atau berbahaya.

    Pelacak situs lainnya seperti Wheregoes juga menunjukkan bahwa tautan itu tidak mengarah ke situs resmi BNI.

    Adapun situs web resmi BNI memiliki alamat www.bni.co.id.

    Sementara, akun media sosial resminya dapat terdapat di akun Facebook ini, X ini atau ini, dan Instagram ini.

    Sebelumnya, Kompas.com juga menemukan sebaran akun Facebook mengatasnamakan BNI dengan modus serupa. Hasil penelusurannya dapat dilihat di artikel ini dan ini.

    Tawaran hadiah tersebut kemungkinan besar merupakan phishing karena memancing nasabah mengeklik tautan yang dibagikan.

    Kesimpulan

    Tautan pendaftaran promo berhadiah yang mengatasnamakan Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan hoaks.

    Beberapa akun Facebook yang membagikan tautan tersebut bukanlah akun resmi BNI. Tautan itu tidak mengarah ke situs resmi BNI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16454) [HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Merendam Tabung Dalam Air

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 04/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi tentang cara menghemat pemakaian liquified petroleum gas (LPG) atau elpiji.

    Sebuah akun media sosial membagikan konten bahwa merendam tabung elpiji dalam air ketika sedang digunakan dapat menghemat penggunaan gas.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu keliru.

    Klaim mengenai cara menghemat gas elpiji dengan merendam tabung dalam air dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada 5 Februari 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    ibu-ibu wajib tau solusi gas didapur jadi awet, begini caranya!

    Narasi itu disertai video tabung gas ukuran 3 kilogram direndam dalam air sebelum digunakan untuk menyalakan kompor.

    Hasil Cek Fakta

    Informasi mengenai cara menghemat elpiji dengan merendam tabung dalam air telah beredar pada 2023.

    Hal itu telah dibantah oleh PT Pertamina Patra Niaga dan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

    Dilansir dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, merendam tabung di dalam air untuk menghemat elpiji adalah cara yang keliru.

    Menurut Irto, tabung elpiji sudah didesain sedemikian rupa dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

    "Tabung direndam dalam air secara terus-menerus tidak direkomendasikan karena akan mempercepat proses korosi pada tabung," kata Irto pada 27 Januari 2023.

    Bukan dengan merendam tabung di air, ia mengatakan bahwa pemakaian elpiji dapat dihemat dengan cara mengatur knop kompor.

    Sementara itu, peneliti Pusat Riset Metalurgi BRIN Yudi Nugraha Thaha mengatakan, merendam tabung di air tidak menyebabkan pemakaian gas menjadi hemat.

    "Tidak ada pengaruhnya tabung gas yang direndam dengan konsumsi gas," kata Yudi, pada 28 Januari 2023.

    Ia mengatakan, tabung yang direndam sampai mengambang justru berisiko menyebabkan regulator tidak stabil dan rawan bocor.

    "Cara menghemat gas bisa dilakukan dengan mengatur nyala api sesuai bahan yang dimasak," kata dia.

    Kesimpulan

    Informasi mengenai cara menghemat pemakaian elpiji dengan merendam tabung dalam air adalah hoaks. Merendam tabung dalam air tidak berpengaruh terhadap konsumsi elpiji.

    Tindakan itu justru berisiko mempercepat proses korosi pada tabung dan menyebabkan regulator tidak stabil sehingga rawan bocor.

    Cara menghemat konsumsi elpiji dapat dilakukan dengan mengatur knop kompor dan menyesuaikan nyala api saat memasak.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16453) Cek Fakta: Tidak Benar Narasi Agama Dihapus Dalam Rencana Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 Kemendikbud

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim narasi agama dihapus dalam perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 yang diluncurkan Kemendikbud, informasi tersebut dunggah salah satu akun Instagram, pada 27 Februari 2024.
    Klaim narasi agama dihapus dalam perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 Kemendikbud menampilkan seorang pembawa berita yang sedang berbicara, berikut transkripnya.
    "Majelis Ulama Indonesia Ulama Indonesia atau MUI menyatakan keterkejutannya melihat perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 yang baru saja diluncurkan kemendikbud. Pasalnya, dalam draft terbaru tersebut narasi agama dihapus dan digantikan dengan ahlak dan budaya, padahal agama dinilai penting dalam pendidikan di Indonesia."
    Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
    "draf Agama di hapus
    HANCUR SUDAH INDONESIATURUNKAN JOKOWI SEGERA!!"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "#NEGRI INI BERTAMBAH KACAU SEJAK DIPIMPIN JOKOWIIIIII DODOOOOOOLLL 🙄😭😭"
    Benarkah klaim narasi agama dihapus dalam perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 Kemendikbud? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim narasi agama dihapus dalam perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 Kemendikbud, dengan mengunjungi situs resmi Kementerian KementerianPendidikan dan Kebudayaan kemdikbud.go.id, dalam situs tersebut  terdapat tulisan "Disinformasi Penghapusan Frasa “agama” dalam Dokumen Draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035" yang dimuat pada 28 Februari 2024.
    Situs kemdikbud.go.id menyebutkan, kembali beredar potongan video dengan narasi yang menyebut bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) hendak menghapus frasa “agama” dalam dokumen draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035.
    Video dengan format berita tersebut sama dengan video yang disebarkan pada tahun 2023 dan telah dikategorikan juga oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai video “disinformasi”.
    Faktanya, pada tahun 2021 Kemendikbudristek telah merespons isu ini, bahwa tidak benar agama akan dihapus dalam Peta Jalan Pendidikan.
    Dalam rilis resmi Kemendikbudristek pada 9 Maret 2021, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengatakan bahwa dokumen draf Peta Jalan Pendidikan yang dimaksud dalam video bukanlah dokumen final.
    Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa “DRAFT” dan pada saat itu masih menjadi pembahasan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta 60 organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dsb.
    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pada 2021 juga sudah pernah merespons dengan menyatakan, “isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama. Agama bukan hanya hal yang sangat penting, namun hal esensial bagi pendidikan bangsa kita.”
    Berdasarkan penelusuran, isu mengenai pelajaran agama di sekolah akan dihapus sudah pernah beredar sejak tahun 2017 dan kembali terulang pada tahun 2019, tahun 2021, tahun 2023, hingga di awal 2024. Isu ini masuk dalam kategori disinformasi.
     
    Sumber:https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2024/02/disinformasi-penghapusan-frasa-agama-dalam-dokumen-draf-peta-jalan-pendidikan-tahun-20202035

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim narasi agama dihapus dalam perencanaan peta jalan pendidikan 2020-2035 Kemendikbud tidak terbukti.
    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pada 2021 juga sudah pernah merespons dengan menyatakan, isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama. Agama bukan hanya hal yang sangat penting, namun hal esensial bagi pendidikan bangsa kita.
  • (GFD-2024-16452) Cek Fakta: Hoaks Ridwan Kamil Bagikan Uang Rp 55 Juta Hanya Dengan Tebak Nama Kota di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 Februari 2024.
    Dalam postingannya terdapat video Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka tanpa audio dengan narasi sebagai berikut:
    "Yang bisa menebak nama kota diatas saya kirimkan 55jt cash.. tanpa diundi, gratis!!"
    Untuk info lebih lanjut hubungi Whatsapp 0821838202xxx"
    Lalu benarkah postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah dalam akun Jusuf Hamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi di Instagram pada 24 Januari 2022.
    Video itu bukan berisi bagi-bagi uang di Facebook, namun terkait peresmian tol Cisumdawu. Berikut narasi dalam postingan itu selengkapnya:
    "Pd hari Senin tgl 24/1/22 jam 15:30 ,sy meresmikan TOL CISUMDAWU seksi 1 , jurusan Cileunyi - Jatinangor - Pamulihan , utk itu,Gub JABAR : Bpk Ridwan Kamil dan Kepala BPJT :Bpk Proff Danang Parikesit dan sy bersama2 melakukan perjalanan perdana dng mobil listrik Pak RK, dan kami mendpt kehormatan disupirin oleh Bpk RK?? Kpd teman2 warga Sumedang, insyallah pd bulan Juni 2022 bisa mudik dr Bandung ke Sumedang dan Bandara Kertajati yg biasanya ditempuh dlm 3,5 jam, nantinya dpt ditempuh dibawah 60 menit?Kami bertekad bersama2 Pemerintah utk terus bersama2 membangun dan menghubungkan kota2 diseluruh Nusantara?? Smg kami ttp sehat dan dpt trs mengabdi dan membangun Negeri tercintaMy lovely Country: INDONESIA??mohon doanya, spy semuanya Lancar??amin yra'
    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
    Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
    "HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
    Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
    Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
    Think smart, do smart, and be smart."
    Postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan Ridwan Kamil dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 55 juta hanya dengan menebak nama kota di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan