KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengalami stres karena kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Narasi itu disertai video Anies berbicara di depan lukisan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta.
Berdasarkan penelusuran, Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi soal Anies mengalami stres akibat kalah dalam pilpres disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 23 Februari 2024:
Anis mulai ngomong sama lukisan, kasian anis sampai stress karena kalah.
akun Facebook Tangkapan layar konten satire di sebuah akun Facebook, 23 Februari 2024, soal video Anies bicara depan lukisan akibat kalah dalam Pilpres 2024.
(GFD-2024-16481) [KLARIFIKASI] Dialog Imajiner Anies dengan Bung Hatta Tidak Terkait Kekalahan di Pilpres
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil reverse image search di Google Lens mengarahkan pencarian ke unggahan di akun Twitter atau X @aniesbaswedan, pada 2 November 2023.
Anies mengunggah video kunjungannya ke rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Di lokasi yang sama, Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta. Videonya diunggah di akun Instagram Anies, pada 3 November 2023.
Dalam dialog imajiner tersebut, Anies bicara soal keadilan, perekonomian, dan kesejahteraan di Indonesia yang kondisinya sedang tidak baik.
Konten itu dibuat sebelum pencoblosan Pilpres 2024, sehingga hasil perolehan suara belum diketahui.
Anies mengunggah video kunjungannya ke rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Di lokasi yang sama, Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta. Videonya diunggah di akun Instagram Anies, pada 3 November 2023.
Dalam dialog imajiner tersebut, Anies bicara soal keadilan, perekonomian, dan kesejahteraan di Indonesia yang kondisinya sedang tidak baik.
Konten itu dibuat sebelum pencoblosan Pilpres 2024, sehingga hasil perolehan suara belum diketahui.
Kesimpulan
Dialog imajiner Anies Baswedan dengan Bung Hatta disebarkan dengan nada satire.
Dialog tersebut dibuat pada 2 November 2023, sekitar tiga bulan sebelum hari pencoblosan, sehingga tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu.
Dialog tersebut dibuat pada 2 November 2023, sekitar tiga bulan sebelum hari pencoblosan, sehingga tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/ganjarmahfudpresidenku/videos/1167457271048397/
- https://www.facebook.com/reel/1167457271048397
- https://www.facebook.com/groups/750531022908880/?multi_permalinks=1056009552361024&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/reel/1370052310317940
- https://lens.google.com/search?ep=gsbubb&hl=en-ID&re=df&p=AbrfA8qN-qllDi70Fkw5-CUzKfdPSY7uiDNYnOO2PhzFmtMb8timLLXCwIFUVkQcs-vqtjbyXagx23U-lqRccgkZiis2CAILkSkwKWcfTge39LknJ3ZZsG5zauv66uMRZ9uhGdBUwCw9PYSqysC-z2qF9CC2KGpJSmZzP08JXgpCQSufKgY2o1NrIxP31LUgB1xMlJrSq4TT_djO_CVAeRswJAt0I8UiFy9HC7n--ewpA9pUewJUtORnM1TR_nK35KjSKWsodWmlJZSKm4xClaOcJsSyo0qqsw%3D%3D#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKR1ZrT0dZME5qWXlMV1kzWm1VdE5EZGpaQzFpTmpJM0xUSmtNemxtWXpWbU0yWTRaaElmTURsZlZsbEpWbFEzWVRCWk9FZHRjM3A0VFdaRGJIWkljVkJSYlRSU1p3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFswLDQwMzEwLDU5NjkwLDEwMDAwMF1dXQ==
- https://twitter.com/aniesbaswedan/status/1719991752176943368
- https://www.instagram.com/p/CzLwcJuyzqh/
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16480) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Undian Berhadiah dari Bank Papua
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran undian berhadiah dari Bank Papua, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 5 Maret 2024.
Klaim pendaftaran undian berhadiah dari Bank Papua berupa tulisan sebagai berikut.
"Berita Terkini BPD Bank Papua Bagi,Bagi, Hadiah katong pu rekening Bank Papua.Ayo Katong daftar Undian Berhadiah Bank Papua.dapatkan hadiahnya,
*2 Mobile Hylux DOUBLE CABIN
*1 Unit Mobil Suzuki Carry
*3 paket Liburan Ke New Zealand
*5 Sepeda Gunung,
*7 Unit Ricce Coker Maspion
*275 gram Emas Murni
*3 Unit Honda PCX New160
Pace' Mace' Kaka Ade.untuk pendaftaran silakan klik tombol Daftar di produk iklan ya, ayoo jang sampai ketinggalan.Ttd BPD Bank Papua Saikhlas,".
Unggahan tersebut dilengkapi dengan tautan sebagai berikut.
"https://daftarundianpoin.my.id/bankpapua/card.html?fbclid=IwAR2AOjdPGElyiUrsOcxdtLgDxQ9UCpj1wmN-HzBx1-1IweR3YiwbuH3CmfM"
Jika tautan tersebut diklik muncul halaman situs yang terdapat tulisan yang mengarahkan pengaksesnya untuk mengisi informasi kartu ATM, seperti nama lengkap, nomor handphone, nomor ATM hingga PIN ATM.
Benarkah klaim pendaftaran undian berhadiah dari Bank Papua? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran undian berhadiah dari Bank Papua, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Kenali akun - akun resmi Bank Papua" yang dimuat situs resmi bankpapua.co.id.
Situs bankpapua.co.id menyebutkan, alamat situs resmi Bank Papua adalah bankpapua.co.id dan info@bankpapua.co.id.
Dalam tulisan tersebut juga terdapat keterangan sebagai berikut.
"Nasabah Bank Papua, kini marak penipuan mengatasnamakan Bank Papua..
Tetap waspada dan hati-hati ya..
Kenali akun - akun resmi Bank Papua agar dapat mengantisipasi penipuan dan berita hoax yang sering terjadi melalui media sosial serta media lainnya..
Segera hubungi HALO BANK PAPUA 1500-138untuk informasi seputar Bank Papua.
Waspada dan waspadalah...".
Penelusuran juga mengarah pada unggahan akun resmi Bank Papua di Instagram, @bankpapua_id yang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan lewat program hadiah mengatasnamakan Bank Papua yang marak dibagikan di media sosial.
Postingan itu diunggah Bank Papua pada 12 Oktober 2023. Berikut isi postingannya:
"Sobat Bank Papua, selalu teliti saat mendapatkan informasi program hadiah mengatasnamakan Bank Papua..
Saat ini sangat banyak hoax online mengatasnamakan Bank Papua.
Ingat ya, informasi program hadiah, produk, jasa dan layanan Bank Papua hanya di informasikan melalui Akun Resmi Bank Papua.
Apabila sobat Bank Papua masih ragu atas informasi yang disampaikan, dapat menghubungi Halo Bank Papua di line telphone 1500138.
Waspada dan teliti atas setiap informasi ya sobat Bank Papua.."
Selain itu dalam postingan yang beredar terdapat link yang mengarah pada website yang bukan merupakan milik Bank Papua. Di dalam website tersebut pengguna juga diminta untuk memasukkan nama lengkap, nomor handphone, dan nomor rekening.
Hal ini merupakan modus penipuan dan bisa membuat data pribadi kita bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran undian berhadiah dari Bank Papua tidak benar.
Situs bankpapua.co.id menyebutkan, alamat situs resmi Bank Papua adalah bankpapua.co.id dan info@bankpapua.co.id. Saat ini sangat banyak hoaks online mengatasnamakan Bank Papua, informasi program hadiah, produk, jasa dan layanan Bank Papua hanya di informasikan melalui Akun Resmi Bank Papua.
Rujukan
(GFD-2024-16479) [HOAKS] Iklan Restoran Cepat Saji Mengolok-olok Pengungsi Palestina
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beberapa akun Facebook mengunggah tangkapan layar iklan produk restoran cepat saji KFC yang dinilai menyinggung Palestina.
Akun-akun tersebut menarasikan, konten iklan KFC mengolok-olok pengungsi Palestina melalui tagar #NoTentsJustChicken.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi mengenai iklan KFC yang dinilai menyinggung Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang diunggah salah satu akun pada 22 Februari 2024:
KFC dalam rilis terbarunya:"Maaf, kami Tidak Punya Tenda di sini, hanya ayam yang enak".
Apakah wajar jika mengolok2 hal ini?? Pengungsi Palestina tdk butuh Tenda Kalian!!Apakah Kita memilih untuk tidak memboikot mereka??BOIKOT KFC SELAMANYA !!!BOIKOT PRODUK² PENDUKUNG ZIONIS ISRAEL !!!
#BoycottKFC#SaveGaza
akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 22 Februari 2024, soal iklan KFC yang dinilai menyinggung Palestina.
Akun-akun tersebut menarasikan, konten iklan KFC mengolok-olok pengungsi Palestina melalui tagar #NoTentsJustChicken.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi mengenai iklan KFC yang dinilai menyinggung Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang diunggah salah satu akun pada 22 Februari 2024:
KFC dalam rilis terbarunya:"Maaf, kami Tidak Punya Tenda di sini, hanya ayam yang enak".
Apakah wajar jika mengolok2 hal ini?? Pengungsi Palestina tdk butuh Tenda Kalian!!Apakah Kita memilih untuk tidak memboikot mereka??BOIKOT KFC SELAMANYA !!!BOIKOT PRODUK² PENDUKUNG ZIONIS ISRAEL !!!
#BoycottKFC#SaveGaza
akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 22 Februari 2024, soal iklan KFC yang dinilai menyinggung Palestina.
Hasil Cek Fakta
Unggahan dengan tagar "NoTentsJustChicken" pernah diunggah oleh akun Facebook KCF Antigua-Barbuda. Kini, unggahan itu telah dihapus dan arsipnya dapat dilihat di sini.
Namun, konten iklan tersebut disebarkan dengan narasi keliru.
Dilansir El-Shai, tagar "NoTentsJustChicken" berkaitan dengan topik yang ramai diperbincangkan di Antigua-Barbuda.
Lembaga pemerintah yang mengurus soal listrik, telekomunikasi, dan layanan air bersih, Otoritas Utilitas Publik Antigua (APUA), melaporkan kejadian tenda hilang.
Pada 15 Februari 2024, APUA mengunggah pemberitahuan di Facebook bahwa salah satu tenda yang digunakan untuk sesi latihan telah hilang dan diduga dicuri.
Untuk mencari barang yang hilang, APUA membuat unggahan bernada gurauan dengan gaya mirip slogan KFC.
Kejadian itu lantas menjadi perbincangan dan bahan lelucon warganet Antigua-Barbuda.
Akun Facebook KCF Antigua-Barbuda mengikuti tren tersebut dengan tagar "NoTentsJustChicken" dan mengunggahnya di Facebook pada 17 Februari 2024.
Unggahan itu tidak ada kaitannya dengan pengungsi Palestina di Gaza.
Sebagai konteks, sekitar 1,9 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sekitar 1,4 juta dari mereka tinggal di tenda dan kamp pengungsi di kota Rafah, selatan Gaza.
"Unggahan ini sama sekali tidak terkait dengan konflik di Timur Tengah dan telah dihapus ketika kami menyadari bahwa unggahan ini disalahartikan. Kami mohon maaf atas kebingungan yang terjadi," kata juru bicara KFC kepada AFP, pada 20 Februari 2024.
Namun, konten iklan tersebut disebarkan dengan narasi keliru.
Dilansir El-Shai, tagar "NoTentsJustChicken" berkaitan dengan topik yang ramai diperbincangkan di Antigua-Barbuda.
Lembaga pemerintah yang mengurus soal listrik, telekomunikasi, dan layanan air bersih, Otoritas Utilitas Publik Antigua (APUA), melaporkan kejadian tenda hilang.
Pada 15 Februari 2024, APUA mengunggah pemberitahuan di Facebook bahwa salah satu tenda yang digunakan untuk sesi latihan telah hilang dan diduga dicuri.
Untuk mencari barang yang hilang, APUA membuat unggahan bernada gurauan dengan gaya mirip slogan KFC.
Kejadian itu lantas menjadi perbincangan dan bahan lelucon warganet Antigua-Barbuda.
Akun Facebook KCF Antigua-Barbuda mengikuti tren tersebut dengan tagar "NoTentsJustChicken" dan mengunggahnya di Facebook pada 17 Februari 2024.
Unggahan itu tidak ada kaitannya dengan pengungsi Palestina di Gaza.
Sebagai konteks, sekitar 1,9 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sekitar 1,4 juta dari mereka tinggal di tenda dan kamp pengungsi di kota Rafah, selatan Gaza.
"Unggahan ini sama sekali tidak terkait dengan konflik di Timur Tengah dan telah dihapus ketika kami menyadari bahwa unggahan ini disalahartikan. Kami mohon maaf atas kebingungan yang terjadi," kata juru bicara KFC kepada AFP, pada 20 Februari 2024.
Kesimpulan
Konten iklan KFC Antigua-Barbuda dengan tagar "NoTentsJustChicken" disebarkan dengan narasi keliru.
Unggahan tersebut tidak terkait kondisi pengungsi Palestina di Gaza, melainkan mengikuti tren perbincangan soal tenda milik APUA yang hilang.
Unggahan tersebut tidak terkait kondisi pengungsi Palestina di Gaza, melainkan mengikuti tren perbincangan soal tenda milik APUA yang hilang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10211348869873931&set=a.1093888043867
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=407854375131677&set=a.124298180153966
- https://www.facebook.com/photo?fbid=3870730199828953&set=gm.2144402719228768&idorvanity=1449963882005992
- https://www.facebook.com/photo?fbid=3870730133162293&set=a.1408869396015058
- https://perma.cc/L5DL-BNJ7
- https://www.el-shai.com/kfcs-no-tents-just-chicken-boycott/#google_vignette
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=786685250171698&set=a.641516884688536
- https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.34KA8CQ
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16478) Belum Ada Bukti, Video yang Diklaim Menunjukkan Cara Kerja Chart Penggelembungan Suara Pilpres 2024
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 07/03/2024
Berita
Sebuah video beredar di YouTube dan Facebook akun ini dan ini, yang diklaim sebagai cara Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan penggelembungan suara hasil Pilpres 2024 dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik mereka.
Video itu memperlihatkan sebuah antarmuka perangkat lunak yang bisa menghasilkan chart atau diagram persentase hasil Pemilu 2024 dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Sebagian unggahan menyatakan perangkat lunak itu adalah Sirekap.
Narator menunjukkan angka persentase untuk masing-masing pasangan capres-cawapres dalam perangkat lunak itu, bisa ditentukan sesuai keinginan pengguna. Hal ini menjadikan perangkat lunak itu bisa disalahgunakan untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres.
Benarkah video itu yang digunakan KPU untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024?
Hasil Cek Fakta
Tempo mencari informasi lebih lengkap mengenai video tersebut, menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Ditemukan beberapa video dari pengguna media sosial lainnya.
Sebagian pengguna media sosial, mengatakan bahwa video itu merupakan simulasi dugaan kecurangan penghitungan suara Pilpres 2024. Klaim itu disampaikan konten di saluran YouTube bernama on 471 dan akun Facebook bernama Deddy Madjmoe.
Video yang diunggah dua akun tersebut menyatakan perangkat lunak yang ditampilkan video itu sekedar simulasi, bukan Sirekap milik KPU. Video itu sesungguhnya menunjukkan aplikasi yang dibuat pihak tertentu untuk mendemonstrasikan dugaan kecurangan Pilpres 2024.
Di sisi lain, informasi yang mengatakan video itu hanya memperlihatkan simulasi, diperkuat fakta bahwa teks dalam aplikasi di video itu tidak sesuai dengan istilah-istilah yang digunakan dalam Sirekap milik KPU.
Misalnya di bagian perolehan seluruh suara pasangan capres-cawapres dalam aplikasi di video berjudul “Chart Penggiring Opini”, padahal di website KPU berjudul “Hasil Hitung Suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden RI 2024 Tingkat Nasional”.
Demikian juga untuk data hasil suara di masing-masing TPS, dalam aplikasi di video diberi judul “Data Pengecoh”, padahal di website KPU judulnya "Hasil Hitung Suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden RI 2024" yang diikuti nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan TPS.
Selain itu, aplikasi simulasi dalam video menggunakan istilah TPZ, bukan TPS. Hal itu menunjukkan aplikasi dalam video dibuat khusus untuk memperagakan dugaan kecurangan pemilu yang dituduhkan oleh beberapa pihak.
Tentang Sirekap
Dilansir dari Majalah Tempo edisi 18 Februari 2024, Sirekap merupakan perangkat lunak pendokumentasian Formulir C dari TPS, yang dikembangkan sejak 2021 oleh tim pengembang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketua tim itu adalah Wakil Rektor ITB, Gusti Ayu Putri Saptawati.
Perangkat lunak hasil proyek senilai Rp 3,5 miliar itu, juga dilengkapioptical character recognition (OCR) danoptical marking recognition(OMR). Fitur tersebut dinilai mampu memindai Formulir C, kemudian mengambil dan menyimpan data hasil suara yang tertera.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari sesungguhnya telah mengakui adanya ketidakcocokan data yang dihasilkan Sirekap dengan yang tertera di Formulir C. Namun, menurutnya kesalahan ada pada tidak optimalnya OCR dan OMR. Hasyim tidak membahas dugaan adanya rekayasa data Sirekap.
Tuntutan Audit Sirekap
Tuntutan diadakan audit Sirekap oleh auditor independen menyeruak buntut sejumlah kejanggalan yang ditemukan. Tak hanya terkait kualitas pindai OCR dan OMR, namun juga dugaan penggunaanserver yang berada di Singapura, dan dugaan rekayasa data saat rekapitulasi suara Pemilu 2024.
Salah satunya disuarakan oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yang meminta KPU membuka ruang pihak eksternal untuk melakukan audit Sirekap, sebagaimana diberitakan iNews.id.
Peneliti Perludem, Nur Amalia Salabi, mengatakan pihaknya telah mencatat sejumlah temuan kejanggalan Sirekap. Pertama, sebagian Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) kesulitan mengakses Sirekap sebelum dan sesudah pencoblosan.
Kedua, Formulir C yang sudah diunggah ke Sirekap, sebagian belum ditampilkan di website KPU. Ketiga, terkait penggelembungan suara, di mana jumlah suara yang diperoleh dalam pencoblosan, melebihi jumlah pemilih terdaftar di TPS tersebut.
"Jumlah suara sah di beberapa TPS lebih tinggi daripada jumlah pemilih per TPS, yang paling banyak hanya 300 pemilih," kata Nur.
Dilansir Tempo, Pengamat IT sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan terjadi kesalahan fatal dalam Sirekap sehingga perangkat lunak itu perlu dievaluasi, bahkan diaudit.
Menurutnya kebocoran data dan penggelembungan suara termasuk masalah fatal tersebut. Ditambah lagi kejanggalan itu cenderung menguntungkan salah satu pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024, yang sesungguhnya tidak diinginkan masyarakat.
"Sebetulnya ini tidak perlu terjadi kalau memang sistem ini dipersiapkan dengan baik sejak awal," kata Heru, Senin, 4 Maret 2024.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan video yang beredar dan diklaim sebagai simulasi yang menunjukkan cara kecurangan Pemilu 2024 melalui Sirekap merupakan klaim yangbelum ada bukti.
Perangkat lunak yang ditampilkan video tersebut bukan Sirekap. Sejumlah organisasi sipil dan pakar menyatakan perlu adanya audit Sirekap oleh auditor independen, untuk mengetahui fakta atas berbagai kejanggalan yang ditemukan pada perangkat lunak tersebut.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=crqbAw-WJ7I
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1130115654851395&external_log_id=97c5005b-7a42-425e-91fe-fc79fa67cfce&q=penggelembungan%20suara
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=302468089145691&external_log_id=97c5005b-7a42-425e-91fe-fc79fa67cfce&q=penggelembungan%20suara
- https://www.youtube.com/watch?v=fhVyWkTST34
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=967229581591040&external_log_id=97c5005b-7a42-425e-91fe-fc79fa67cfce&q=penggelembungan%20suara
- https://pemilu2024.kpu.go.id/
- https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/170933/kekacauan-sirekap-pemilu-2024
- https://www.inews.id/news/nasional/masalah-sirekap-perludem-dorong-kpu-libatkan-pihak-eksternal-untuk-audit/all
- https://nasional.tempo.co/read/1840908/anggap-ada-kesalahan-fatal-pengamat-it-harap-sirekap-diaudit mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 2599/6099