(GFD-2024-19402) Berbagi Cerita Literasi di Roadshow Cek Fakta Liputan6.com-FISIP Unida
Sumber:Tanggal publish: 28/04/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z adalah generasi pemimpin bangsa. Mahasiswa, pelajar, dan pemuda-pemuda lainnya akan menjadi tulang punggung bangsa di era-era ke depan yang penuh dengan digitalisasi.
Maka itu, mereka harus melek literasi digital dan jangan mudah termakan hoaks. Atas dasar inilah Liputan6.com menggelar roadshow cek fakta dengan peserta mahasiswa dan pelajar.
Akhir pekan lalu, Cek Fakta menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda (FISIP Unida) Bogor saat menggelar roadshow di kota hujan.
Acara Roadshow Cek Fakta yang digelar Jumat (26/4), di Aula FISIP Unida ini berlangsung cair. Selain talkshow terkait literasi dan tutorial cek fakta, ada juga materi mobile journalism (mojo) yang dibawakan Gempur M. Surya, cameramen senior Liputan6.com.
Di luar itu, peserta mendapat kesempatan meraih berbagai hadiah menarik dari kuis-kuis yang dipandu Host Sheila Octarina.
Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan kuis semuanya berkaitan dengan literasi dan penangkalan hoaks. Sebelum acara dimulai, peserta terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan berdoa bersama.
"Literasi apapun itu Sunnatullah. Tergantung kita menerima informasi itu sebagai apa. Apakah itu akan menjadi kebaikan bagi kita, atau keburukan. Maka itu harus kita sikapi dengan baik dan benar," ujar Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan Bisnis dan Institusi Unida, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si, dalam sambutannya.
Yudi lalu memberi tips terkait bagaimana kita seharusnya menerima informasi dengan menggunakan istilah "LATTE". "L" adalah listen, kata Yudi. Artinya mendengar informasi yang didapat. Kemudian "A" adalah attention, artinya kita harus memperberikan perhatian khusus terhadap infomasi yang kita terima.
Sementara "TT" (takes time), maksudnya kita butuh waktu untuk mencerna sebuah informasi. Dan, "E" adalah empati.
"Kalau sudah ada empati seperti itu, maka informasi apapun bisa diperlakukan dengan baik untuk hal yang baik," ujar Yudi.
Tujuan roadshow cek fakta ini sendiri, menurut Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Edu Krisnadefa, adalah untuk mengajak generasi muda khususnya mahasiswa dan pelajar agar melek terhadap literasi. "Kami ingin mengajak Gen Z menjadi agen perubahan untuk melawan hoaks," ujar Edu saat talkshow.
Dalam talkshow, Edu juga memberi tips agar kita tak mudah terpapar hoaks.
"Yang paling gampang mendeteksi hoaks adalah cek perasaan Anda saat menerima sebuah informasi. Jika Anda merasa senang, sedih, marah, berarti harus waspada. Karena tujuan hoaks memang untuk mengaduk-aduk perasaan kita," ujarnya.
Sementara Wakil Dekan Non Akademik FISIP Unida, Maria Fitriah, S.Sos., M.Si , yang juga jadi pembicara dalam talkshow, menyebut, pentingnya kita membaca semua informasi hingga tuntas.
"Kadang-kadang kita hanya membaca judulnya saja, kemudian langsung disebar. Padahal, informasi itu belum tentu benar," ujar Maria.
Sesi talkshow memang jadi salah satu sesi yang paling seru, selain kuis dan games. Berbagai pertanyaan dilontarkan peserta, menunjukkan sikap kritis mereka sebagai generasi muda.
Salah satunya dari Fadli, mahasiswa FISIP Unida, yang menanyakan soal independensi media di tengah banjir hoaks dan fenomena post-truth.
Sementara bebapa peserta lainnya juga menanyakan terkait tips dan cara untuk menghidari hoaks.
Peserta juga mendapat tutorial langsung terkait pengecekan fakta dari fact checker Liputan6.com, Adyaksa Vidi Wirawan.
"Kegiatan Roadshow Cek Fakta ini bukan hanya bermanfaat untuk Universitas Djuanda maupun Liputan6.com, tapi juga bagi para peserta, mahasiswa dan siswa-siwa kelas 3 dari beberapa SMA di lingkungan Bogor," ujar Dekan FISIP Univ. Djuanda, Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si.
Bu Dekan menambahkan, "Manfaat untuk instusi terutama Universitas Djuanda sendiri meningkatkan jejaring kerja sama, khususnya kerja sama dengan media dan kita juga bisa memperoleh manfaat langsung bagi para mahasiswa."
Hasil Cek Fakta
(GFD-2024-19401) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 26/04/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi soal bantuan dana Rp 75 juta dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Untuk mengeklaim bantuan, masyarakat diarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan di Facebook.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 75 juta dari BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (23/4/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
PEMBERITAHUAN RESMI !!!Anda Terdaftar Sebagai Penerima DANA BANTUANRp. 75jt Dari PEMERINTAH Melalu BPJS KESEHATAN PUSATUntuk KLAIM DANA BANTUANNYA Silahkan KETIK : (KLAIM BANTUAN)Kirim Via Whatsapp ke No: 083198316118
Screenshot Hoaks, bantuan dana Rp 75 juta dari BPJS Kesehatan
Untuk mengeklaim bantuan, masyarakat diarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan di Facebook.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 75 juta dari BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (23/4/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
PEMBERITAHUAN RESMI !!!Anda Terdaftar Sebagai Penerima DANA BANTUANRp. 75jt Dari PEMERINTAH Melalu BPJS KESEHATAN PUSATUntuk KLAIM DANA BANTUANNYA Silahkan KETIK : (KLAIM BANTUAN)Kirim Via Whatsapp ke No: 083198316118
Screenshot Hoaks, bantuan dana Rp 75 juta dari BPJS Kesehatan
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa, nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut bukan nomor resmi BPJS Kesehatan.
Nomor WhatsApp resmi BPJS Kesehatan adalah 0811-8165-165.
Hoaks bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan telah berulang kali beredar.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 dalam bentuk pesan berantai di WhatsApp.
Informasi tersebut telah dibantah oleh Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan, pada 3 Juni 2021.
"Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut," kata Ali.
Nomor WhatsApp resmi BPJS Kesehatan adalah 0811-8165-165.
Hoaks bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan telah berulang kali beredar.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 dalam bentuk pesan berantai di WhatsApp.
Informasi tersebut telah dibantah oleh Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan, pada 3 Juni 2021.
"Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut," kata Ali.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 75 juta dari BPJS Kesehatan adalah hoaks.
Setelah diperiksa, nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut bukan nomor resmi BPJS Kesehatan.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron pada 3 Juni 2021.
Setelah diperiksa, nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut bukan nomor resmi BPJS Kesehatan.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron pada 3 Juni 2021.
Rujukan
(GFD-2024-19400) [SALAH] Puskesmas Wara Selatan Buka Lowongan Kerja
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 27/04/2024
Berita
INFO LOWONGAN KERJA*
Dibutuhkan Segera :
1.STAFF KANTOR
2.OB GIRLS
Usia Maksimal 35 Diutamakan Perempuan Untuk Ditempatkan di *PUSKESMAS WARA SELATAN*
ALAMAT :
Jalan Islamic Centre 1, Takkalala, Wara Selatan, Surutanga, Kec. Wara Tim., Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91911
KUALIFIKASI:
Diutamakan Perempuan Min. Ijazah SMA/SMK/D3/S1 Usia Maks. 35
Bisa Komputer Min. Dasar
INFO LENGKAP
082229833431
Dibutuhkan Segera :
1.STAFF KANTOR
2.OB GIRLS
Usia Maksimal 35 Diutamakan Perempuan Untuk Ditempatkan di *PUSKESMAS WARA SELATAN*
ALAMAT :
Jalan Islamic Centre 1, Takkalala, Wara Selatan, Surutanga, Kec. Wara Tim., Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91911
KUALIFIKASI:
Diutamakan Perempuan Min. Ijazah SMA/SMK/D3/S1 Usia Maks. 35
Bisa Komputer Min. Dasar
INFO LENGKAP
082229833431
Hasil Cek Fakta
Kembali mencuat di grup loker Facebook terkait postingan lowongan kerja di Puskesmas Wara Selatan. Dalam postingannya menyebutkan Puskesmas Wara Selatan membuka lowongan untuk Staff Kantor dan OB Girl (Office Boy Girl), dengan kualifikasi tertentu seperti usia maksimal 35 tahun, penididikan minimal SMA/SMK/D3/S1. Tertera alamat dan nomor telepon untuk informasi lebih lanjut.
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Facebook resmi Puskesmas Wara Selatan menegaskan pihaknya tidak membuka rekrutmen lowongan kerja dan mengimbau berhati-hati terhadap oknum yang menyebar informasi palsu.
“Puskesmas Wara Selatan tidak membuka proses rekrutmen atau penerimaan lowongan kerja. Harap berhati-hati pihak yang menyebar info palsu,” tulis Puskesmas Wara Selatan pada akun Facebook resminya, Selasa (16/04/2024).
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Facebook resmi Puskesmas Wara Selatan menegaskan pihaknya tidak membuka rekrutmen lowongan kerja dan mengimbau berhati-hati terhadap oknum yang menyebar informasi palsu.
“Puskesmas Wara Selatan tidak membuka proses rekrutmen atau penerimaan lowongan kerja. Harap berhati-hati pihak yang menyebar info palsu,” tulis Puskesmas Wara Selatan pada akun Facebook resminya, Selasa (16/04/2024).
Kesimpulan
Puskesmas Wara Selatan tidak membuka proses rekrutmen atau penerimaan lowongan kerja.
Rujukan
(GFD-2024-19399) ¬[SALAH] Akun WhatsApp Kakanwil Kemenag Sulsel Tawarkan Bantuan
Sumber: WhatsApp.comTanggal publish: 27/04/2024
Berita
0821 4572 0858
MUH.TONANG, S.Ag, M.Ag
MUH.TONANG, S.Ag, M.Ag
Hasil Cek Fakta
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) Muh Tonang menawarkan bantuan renovasi melalui nomor WhatsApp 0821 4572 0858.
Dilansir dari detik.com, Humas Kemenag Sulsel Wardy Siraj dengan tegas menyatakan ada orang yang mengaku Kakanwil dan merupakan modus penipuan. Ia menambahkan pencatutan nama Kakanwil kerap terjadi dan meminta masyarakat melapor ke pihak berwajib.
Dengan demikian nomor WhatsApp 0821 4572 0858 Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) Muh Tonang adalah penipuan sehingga termasuk kategori konten tiruan.
Dilansir dari detik.com, Humas Kemenag Sulsel Wardy Siraj dengan tegas menyatakan ada orang yang mengaku Kakanwil dan merupakan modus penipuan. Ia menambahkan pencatutan nama Kakanwil kerap terjadi dan meminta masyarakat melapor ke pihak berwajib.
Dengan demikian nomor WhatsApp 0821 4572 0858 Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) Muh Tonang adalah penipuan sehingga termasuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Polres Kubu Raya menyampaikan pesan WhatsApp tersebut merupakan modus penipuan.
Rujukan
- https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7292316/waspada-penipu-catut-nama-kakanwil-kemenag-sulsel-tawarkan-bantuan-lewat-wa
- https://sulsel.pojoksatu.id/makassar/1144535047/upaya-penipuan-catut-nama-kakanwil-kemenag-sulsel-muh-tonang-tolong-waspada
- https://turnbackhoax.id/2024/04/27/%c2%acsalah-akun-whatsapp-kakanwil-kemenag-sulsel-tawarkan-bantuan/
Halaman: 2590/6818





