(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Saudara Vladimir Putin baru saja mengumumkan kepada negaranya dan dunia bahwa Yesus berkulit hitam dan para ahli Alkitab semuanya berkulit hitam. Dia memberi tahu negaranya bahwa kami sekarang melayani Yesus yang berkulit hitam. #BlackTwitter #ados #fba #israelites #blackjesus #IsraeliNewNazism #freepalestine”.
(GFD-2024-18190) [SALAH] Presiden Vladimir Putin: “Yesus Berkulit Hitam dan Semua Pengikut-Nya Berkulit Hitam”
Sumber: TwitterTanggal publish: 08/04/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @MADDIMADD7 mengunggah cuplikan video Vladimir Putin yang disertai dengan pengisi suara Bahasa Inggris. Pada video tersebut terlihat bahwa Presiden Putin mengatakan Yesus berkulit hitam, begitu juga dengan semua pengikut-Nya. @MADDIMADD7 menambahkan komentar bahwa Vladimir Putin memberi tahu negaranya bahwa mereka sekarang melayani Yesus yang berkulit hitam. Cuitan dan video yang diunggah pada 24 Maret tersebut telah disukai 78 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 50 kali, serta telah dilihat lebih dari 12,000 kali.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Pemerintah Rusia telah mengunggah salinan pidato Putin dalam Bahasa Inggris pada situs resmi mereka. Melansir dari salinan di situs tersebut yang berjudul “New Year Address to the Nation”, pidato Putin itu berisi ucapan selamat merayakan tahun baru oleh Putin kepada warga Rusia, tidak ada penyebutan mengenai Yesus ataupun warna kulit hitam sama sekali.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @MADDIMADD7 merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Pemerintah Rusia telah mengunggah salinan pidato Putin dalam Bahasa Inggris pada situs resmi mereka. Melansir dari salinan di situs tersebut yang berjudul “New Year Address to the Nation”, pidato Putin itu berisi ucapan selamat merayakan tahun baru oleh Putin kepada warga Rusia, tidak ada penyebutan mengenai Yesus ataupun warna kulit hitam sama sekali.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @MADDIMADD7 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Pengisi suara berbahasa Inggris di video tersebut tidak menerjemahkan pidato Vladimir Putin secara harfiah, serta pada video asli berbahasa Rusia.
Rujukan
(GFD-2024-18189) [SALAH] Foto Barack Obama, Donald Trump, Bill Clinton dan George W. Bush Memegang Tembok Besar Cina dan Memakai Topi Kerucut Cina
Sumber: TwitterTanggal publish: 08/04/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Saya benci bagaimana Cina mengendalikan semua politisi kita. Mereka menyuruh politisi kita menyentuh Tembok Besar Cina dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Tiongkok (CCP)”.
“Saya benci bagaimana Cina mengendalikan semua politisi kita. Mereka menyuruh politisi kita menyentuh Tembok Besar Cina dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Tiongkok (CCP)”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @TrashRadio_ mengunggah foto yang menunjukkan Barack Obama, Donald Trump, Bill Clinton dan George W. Bush memegang sebuah tembok yang diklaim sebagai Tembok Besar Cina. @TrashRadio_ juga menambahkan bahwa foto itu merupakan representasi dari politisi AS yang dikendalikan oleh Cina dan para politisi di foto tersebut bersumpah setia kepada Partai Komunis Tiongkok. Cuitan dan foto yang diunggah pada 12 Oktober 2023 tersebut telah disukai 116 orang, dikutip dan dibagikan 24 kali, serta telah dilihat hampir 5,000 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Foto yang asli telah banyak beredar di internet, dan foto-foto tersebut beredar secara terpisah. Melansir dari situs Getty Images, foto asli Barack Obama tidak menggunakan topi kerucut Cina, tetapi menggunakan topi putih yang biasa dipakai oleh umat Yahudi, atau yang sering disebut ‘kippah’. Pada keterangan di foto tersebut, tertulis bahwa foto itu diambil di Yerusalem, Israel, pada 24 Juli 2008, ketika Barack Obama menempatkan catatan di antara batu-batu kuno Tembok Ratapan atau Western Wall.
Sementara itu, foto Donald Trump yang asli telah diunggah oleh AFP pada 22 Mei 2017 dengan keterangan yang menyatakan bahwa Trump mengunjungi Western Wall, kota yang paling suci bagi kaum Yahudi untuk berdoa, di Kota Tua Yerusalem pada 22 Mei 2017. Pada foto tersebut juga terlihat Trump memakai kippah berwarna hitam.
Lebih lanjut, foto Bill Clinton yang asli pernah diunggah oleh Reuters pada 15 November 2009. Pada foto tersebut, Bill Clinton menggunakan kippah putih, dengan keterangan bahwa Bill Clinton menyentuh Western Wall pada kunjungan beliau 15 November 2009 lalu.
Foto yang terakhir, yaitu foto George W. Bush, dapat dilihat di Wikipedia dengan keterangan George W. Bush mengunjungi Western Wall di Yerusalem saat tur beliau pada 1998 yang diorganisir oleh Republican Jewish Coalition.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @TrashRadio_ merupakan konten parodi.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Foto yang asli telah banyak beredar di internet, dan foto-foto tersebut beredar secara terpisah. Melansir dari situs Getty Images, foto asli Barack Obama tidak menggunakan topi kerucut Cina, tetapi menggunakan topi putih yang biasa dipakai oleh umat Yahudi, atau yang sering disebut ‘kippah’. Pada keterangan di foto tersebut, tertulis bahwa foto itu diambil di Yerusalem, Israel, pada 24 Juli 2008, ketika Barack Obama menempatkan catatan di antara batu-batu kuno Tembok Ratapan atau Western Wall.
Sementara itu, foto Donald Trump yang asli telah diunggah oleh AFP pada 22 Mei 2017 dengan keterangan yang menyatakan bahwa Trump mengunjungi Western Wall, kota yang paling suci bagi kaum Yahudi untuk berdoa, di Kota Tua Yerusalem pada 22 Mei 2017. Pada foto tersebut juga terlihat Trump memakai kippah berwarna hitam.
Lebih lanjut, foto Bill Clinton yang asli pernah diunggah oleh Reuters pada 15 November 2009. Pada foto tersebut, Bill Clinton menggunakan kippah putih, dengan keterangan bahwa Bill Clinton menyentuh Western Wall pada kunjungan beliau 15 November 2009 lalu.
Foto yang terakhir, yaitu foto George W. Bush, dapat dilihat di Wikipedia dengan keterangan George W. Bush mengunjungi Western Wall di Yerusalem saat tur beliau pada 1998 yang diorganisir oleh Republican Jewish Coalition.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @TrashRadio_ merupakan konten parodi.
Kesimpulan
Konten parodi. Pada foto yang asli, Barack Obama, Donald Trump, Bill Clinton dan George W. Bush memegang Western Wall (Tembok Ratapan) di Yerusalem, bukan Tembok Besar Cina. Serta, pada foto yang asli, keempat tokoh tersebut tidak memakai topi kerucut Cina.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/04/08/salah-foto-barack-obama-donald-trump-bill-clinton-dan-george-w-bush-memegang-tembok-besar-cina-dan-memakai-topi-kerucut-cina/
- https://www.gettyimages.com.au/detail/news-photo/in-this-handout-photo-provided-by-the-ministry-of-foreign-news-photo/82050763?searchscope=image%2Cfilm&adppopup=true
- https://www.afpforum.com/AFPForum/Search/ViewMedia.aspx?mui=1&hid=B569065BC5972A332B14442A6990E4740BA866E2950FBD96171C61A944129CA7
- https://pictures.reuters.com/CS.aspx?VP3=SearchResult&VBID=2C0FCIX82BZGR2&SMLS=1&RW=1600&RH=773&POPUPPN=10&POPUPIID=2C0BF16CZGVF
- https://www.sourcewatch.org/index.php?title=File:Bush_at_wailing_wall.jpg
(GFD-2024-18188) [SALAH] Video Turis Asing Mengalami Pelecehan Seksual di India
Sumber: TwitterTanggal publish: 08/04/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Seorang turis wanita asing mengalami pelecehan seksual di India. Para pria terlihat menyentuh dah meraihnya saat dia ketakutan dan memprotes. Sulit dipercaya betapa bahayanya bagi wanita untuk bepergian ke India”.
“Seorang turis wanita asing mengalami pelecehan seksual di India. Para pria terlihat menyentuh dah meraihnya saat dia ketakutan dan memprotes. Sulit dipercaya betapa bahayanya bagi wanita untuk bepergian ke India”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @AsianDigest mengunggah video yang memperlihatkan seorang turis wanita asing merasa ketakutan karena dipegang oleh beberapa pria. @AsianDigest mengklaim kejadian tersebut terjadi di India dan menunjukkan betapa bahanya bagi seorang turis wanita untuk bepergian ke India. Cuitan dan video yang diunggah pada 31 Maret tersebut telah disukai 847 orang, dikutip dan dibagikan ulang lebih dari 300 kali, serta telah dilihat lebih dari 50,000 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Versi lengkap dari video tersebut pernah diunggah oleh akun YouTube “FAIL VIDEOS” yang berjudul “GUYS HARASS JAPANSE FEMALE STREAMER! – New Twitch Momments”. Pada video asli juga dapat terdengar semua orang berbicara dalam Bahasa Jepang.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: This video does NOT show foreign tourist being molested in India”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @AsianDigest merupakan konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Versi lengkap dari video tersebut pernah diunggah oleh akun YouTube “FAIL VIDEOS” yang berjudul “GUYS HARASS JAPANSE FEMALE STREAMER! – New Twitch Momments”. Pada video asli juga dapat terdengar semua orang berbicara dalam Bahasa Jepang.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: This video does NOT show foreign tourist being molested in India”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @AsianDigest merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Kejadian pelecehan seksual di video tersebut terjadi di Jepang, bukan India.
Rujukan
(GFD-2024-18187) Hoaks! Pilpres resmi digelar ulang pada awal April 2024
Sumber:Tanggal publish: 07/04/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video YouTube menarasikan bahwa hasil gugatan hasil sengketa pemilu yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu dan nomor urut tiga yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo - Mahfud Md ke Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut dikabulkan.
Oleh karena itu, MK memerintahkan akan dilakukan pemungutan suara Pilpres 2024 resmi digelar ulang pada awal April 2024.
Diketahui, Anies-Muhaimin memohon MK mendiskualifikasi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pilpres 2024. Keduanya turut meminta MK memerintahkan kepada KPU melakukan pemungutan suara ulang Pilpres 2024 tanpa mengikutsertakan Prabowo-Gibran.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud memohon MK membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“GAGAL HARAPAN JADI PRESIDEN !! BEN4R² KABAR BUR'UK || KUBU 01 INGINKAN PEMILU DIULANG
RESMI PEMILU DIGELAR ULANG”
Namun, benarkah Pemilu 2024 resmi digelar ulang?
Oleh karena itu, MK memerintahkan akan dilakukan pemungutan suara Pilpres 2024 resmi digelar ulang pada awal April 2024.
Diketahui, Anies-Muhaimin memohon MK mendiskualifikasi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pilpres 2024. Keduanya turut meminta MK memerintahkan kepada KPU melakukan pemungutan suara ulang Pilpres 2024 tanpa mengikutsertakan Prabowo-Gibran.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud memohon MK membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“GAGAL HARAPAN JADI PRESIDEN !! BEN4R² KABAR BUR'UK || KUBU 01 INGINKAN PEMILU DIULANG
RESMI PEMILU DIGELAR ULANG”
Namun, benarkah Pemilu 2024 resmi digelar ulang?
Hasil Cek Fakta
MK membuka tahapan penyampaian kesimpulan dalam bagian penanganan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 setelah berakhirnya tahapan persidangan perkara tersebut.
Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo mengatakan tahapan penyampaian kesimpulan dalam persidangan PHPU Pilpres sebelumnya tidak diwajibkan. Namun, pada perkara PHPU Pilpres 2024, ada banyak dinamika yang berbeda dari sebelumnya sehingga MK mengakomodasi penyampaian hal-hal yang bersifat krusial dan penyerahan berkas yang masih tertinggal melalui tahapan tersebut.
Hakim MK Enny Nurbaningsih menjelaskan batas terakhir penyampaian kesimpulan adalah tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WIB. Tahapan ini dibuka bagi para pihak yang bersedia memberikan kesimpulannya dan tidak diwajibkan.
Diketahui, rangkaian pemeriksaan sengketa Perselisihan Hasil Pilpres 2024 telah selesai. Mahkamah Konstitusi (MK) selanjutnya akan membacakan putusan pada 22 April 2024 mendatang.
Dengan demikian, klaim Pemilu 2024 resmi digelar ulang adalah keliru. Hingga saat ini, MK belum mengeluarkan hasil sidang perkara pemilu 2024.
Klaim: Pilpres resmi digelar ulang pada awal April 2024
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo mengatakan tahapan penyampaian kesimpulan dalam persidangan PHPU Pilpres sebelumnya tidak diwajibkan. Namun, pada perkara PHPU Pilpres 2024, ada banyak dinamika yang berbeda dari sebelumnya sehingga MK mengakomodasi penyampaian hal-hal yang bersifat krusial dan penyerahan berkas yang masih tertinggal melalui tahapan tersebut.
Hakim MK Enny Nurbaningsih menjelaskan batas terakhir penyampaian kesimpulan adalah tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WIB. Tahapan ini dibuka bagi para pihak yang bersedia memberikan kesimpulannya dan tidak diwajibkan.
Diketahui, rangkaian pemeriksaan sengketa Perselisihan Hasil Pilpres 2024 telah selesai. Mahkamah Konstitusi (MK) selanjutnya akan membacakan putusan pada 22 April 2024 mendatang.
Dengan demikian, klaim Pemilu 2024 resmi digelar ulang adalah keliru. Hingga saat ini, MK belum mengeluarkan hasil sidang perkara pemilu 2024.
Klaim: Pilpres resmi digelar ulang pada awal April 2024
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
Halaman: 2593/6519