• (GFD-2024-19390) [KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di aplikasi pesan WhatsApp dan sejumlah platform media sosial beredar video yang memperlihatkan seorang anak dengan kulit berbentol-bentol.

    Narasi dalam video itu menyatakan bahwa anak itu mengidap penyakit yang disebabkan suatu virus yang menyebar melalui angin, dan terjadi di Jayapura, Papua.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video seorang anak di Jayapura diklaim terkena virus melalui angin dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Saat ini di Jayapura sedang ada penyebaran Virus melalui angin yang menyerang anak-anak kecil seperti pada video di atas ini,

    mohon untuk semua orang tua jangan membiarkan anak-anaknya bermain lebih lama di luar rumah, dan harus memberi makan yang cukup serta menjaga sistem kekebalan tubuh mereka dengan baik, agar anak2 usia ini mampu melawan virus yang mau menyerang tubuh mereka.

    Kepada kita yang sudah melihat info ini, agar bisa menyebarkan pada semua keluarga, teman, sanak saudara, dn mohon untuk menyebarkan info ini kepada grup yang lainnya. Agar semua orang bisa mengetahui, mencegah dan secepatnya mencari pertolongan pertama.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi penyebaran virus melalui angin di Jayapura menggunakan pencarian di Google Search dan berbagai platform medsos, juga reverse image search.

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sebuah akun Facebook bernama Grace menyatakan bahwa video itu memperlihatkan adiknya yang sedang sakit.

    Namun, Grace membantah bahwa adiknya terkena penyakit yang disebabkan virus misterius. Menurut dia, adiknya terpapar cacar air biasa dan bukan virus misterius.

    Grace juga memberikan klarifikasi ini di sejumlah grup Facebook, salah satunya Lintas Kejadian Kota Jayapura (LKKJ) berikut ini.

    Tim Cek Fakta Kompas.com sudah berupaya meminta penjelasan kepada Grace, namun belum mendapatkan tanggapan.

    Sebelumnya, Grace memberikan klarifikasi saat dihubungi Republika.co.id. Grace mengatakan, adiknya terkena penyakit cacar air, bukan penyakit yang ditimbulkan oleh virus baru.

    "Berita yang beredar itu hoaks. Adik saya hanya terkena cacar air biasa, bukan virus atau wabah terbaru (seperti) yang sedang disebarkan beritanya (di media sosial)" kata Grace, seperti diberitakan Republika.co.id, 18 April 2024.

    Grace menambahkan, saat ini kondisi adiknya sudah membaik. Ia berharap akun-akun yang menyebarkan informasi keliru mengenai adiknya segera menghapus unggahan.

    Menurut Grace, informasi menyesatkan itu bukan berasal dari keluarganya, tetapi orang lain yang tidak bertanggung jawab.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebab cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus ini dapat menular atau menyebar melalui kontak langsung dengan ruam.

    Penularan virus juga bisa terjadi ketika penderita cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari juga memberikan penjelasan terkait informasi ini.

    Menurut Sri Antari, memang betul penyakit itu ada dan menyerang warga Jayapura. Namun, penyakit itu sudah beberapa kali ditemukan dan sudah ditangani .

    Dilansir dari Fajar Papua, Sri Antari mengatakan, penyakit itu disebabkan virus dan menimbulkan gejala yang mirip cacar monyet.

    “Virus mirip penyakit cacar monyet ini bisa sembuh dalam waktu dua minggu sampai empat minggu," ujar Sri Antari kepada Fajar Papua.

    "Memang penyakit ini terlihat seram sekali, tapi bisa disembuhkan yah, jadi masyarakat tidak perlu takut karena penyakit ini sudah ditangani oleh dokter dan kami terus memantau perkembangan virus ini," kata dia.

    Meski begitu, belum ada pernyataan resmi bahwa penyakit itu disebabkan virus cacar monyet.

    Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa seseorang baru bisa dikatakan mengidap cacar monyet jika sudah melakukan tes dengan metode polymerase chain reaction atau PCR. Tes PCR dilakukan dengan mengambil cairan d bentolan.

    Adapun gejala yang terjadi pada pasien cacar monyet adalah demam lebih dari 38 derajat Celcius, muncul ruam atau bentol di kulit, pembesaran kelenjar getah bening, b]nyeri otot, kesulitan menelan, diare, dan radang genital.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyatakan bahwa seorang anak di Jayapura mengidap penyakit yang disebabkan virus misterius yang menyebar melalui angin merupakan informasi keliru yang tidak dapat dibuktikan.

    Pihak keluarga mengatakan, anak laki-laki dalam video itu terkena cacar air, bukan penyakit yang ditimbulkan oleh virus baru.

    Cacar air disebabkan virus Varicella zoster. Virus ini dapat menular ketika penderita cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19389) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Ini Rumah Ketua KPU Ambruk

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto rumah Ketua KPU Hasyim Asy'ari ambruk, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 Maret 2024.
    Klaim foto rumah Ketua KPU Hasyim Asy'ari ambruk menampilkan sebuah bangunan yang terlihat miring dan di depannya terdapat mobil berwana hitam.
    Dalam foto tersebut terdapat tulisan "Rumah ketua KPU Hasyim Ashari AMBRUK!!!"
    "Memikul dosa yg amat besar"
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Rumah' Hasyim Asy'ari KPU tenggelam Ambruk Adzab Allah' Satu persatu besok rumah Jokowi Luhut Sembilan naga Ali baba Yg terlibat Curang semua Nya Tenggelam Aamiin 🤲🤲"
    Benarkah klaim foto rumah Ketua KPU Hasyim Asy'ari ambruk? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto rumah Ketua KPU Hasyim Asy'ari ambruk, dengan menjadikan foto tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
     
    Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel media online, salah satunya berjudul "Warga Cianjur Masih Trauma, Panik Diguncang Gempa 3,3 Magnitudo" yang dimuat situs kumparan.com, pada 11 Juni 2023.
     
     
    Situs kumparan.com memuat foto yang komposisinya identik dengan klaim, yaitu rumah yang miring dan mobil hitam.
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Warga menyelamatkan barang-barang dari rumah yang rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Foto: Aditya Aji/AFP".
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Langkah Menghadapi Gempa Kala Di Dalam Mobil" yang dimuat situs medcom.id, pada 19 Desember 2022.
    Artikel medcom.id memuat foto yang identik dengan klaim.
     
     
     
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
    "Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 siang, terjadi di barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, telah menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan di wilayah Cianjur. AFP PHOTO/Adek Berry/Aditya Aji".
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto rumah Ketua KPU Hasyim Asy'ari ambruk tidak benar.
    Fakta sebenaranya dalam foto tersebut adalah rumah yang rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat,  dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 siang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19388) [SALAH] Lowongan Kerja RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    NARASI:
    “Dibutuhkan 7 orang untuk bekerja di RSUD sebagai cleaning services banjarnegara
    *untuk hari senin bekerja
    *Syarat
    Ktp
    Kk
    Surat lamaran
    Inbox atau wa saya
    08388015329”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di media sosial berupa lowongan kerja di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara membutuhkan 7 orang sebagai cleaning service dengan kualifikasi KTP, KK, surat lamaran. Tercantum nomor WhatsApp dalam postingan untuk informasi lebih lanjut atau dm via Messenger.

    Setelah ditelusuri informasi tersebut palsu. Akun Instagram RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara @rsudhal mengimbau masyarakat Banjarnegara berhati-hati atas informasi di luar akun media sosial resmi milik RSUD.

    “Masyarakat Banjarnegara mohon berhati-hati atas informasi yang tidak resmi diluar dari akun resmi Media Sosial RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, stop berita hoax dan lawan berita hoax ya mitra healthier.” tulis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara pada akun Instagramnya.

    Maka dari itu informasi lowongan pekerjaan cleaning service di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    RSUD Banjarnegara menyatakan informasi yang beredar tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19387) [SALAH] Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Bandung Dadang Supriatna

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    Narasi Tidak Ditampilkan

    Hasil Cek Fakta

    Muncul akun Facebook mengatasnamakan Bupati Bandung Dadang Supriatna. Akun tersebut memasang foto profil Dadang juga latar belakang Dadang bersama wakilnya Sahrul Gunawan.

    Pemkab Bandung melalui media sosial resminya mengunggah tangkapan layar akun tiruan tersebut dan menyandingkan dengan akun Facebook resmi Dadang Supriatna. Pihaknya juga menginformasikan langkah-langkah untuk mereport akun tersebut. Sampai artikel ini tayang akun tiruan Facebook
    Dadang Supriatna telah di takedown. Sehingga akun Facebook tiruan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Akun Facebook pribadi milik Bupati yaitu Dadang Supriatna bercentang biru Pemkab Bandung meminta masyarakat mereport akun palsu tersebut.

    Rujukan