• (GFD-2024-16526) [SALAH] Suara Anies Mengungguli Prabowo Setelah Sistem KPU Kembali Normal

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    Ternyata Suara Anies-Muhaimin Lebih Unggul Dari Prabowo Setelah Sistem Di KPU Kembali Normal

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Tiktok yang menampilkan video wawancara dengan Ketua Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, disertai dengan narasi jika suara Anies melonjak naik setelah server KPU kembali normal. Selain itu, dalam video tersebut juga disertai gambar quick count masing-masing capres dan menunjukan perolehan suara untuk Anies adalah 49,52%, Prabowo adalah 32,87%, dan Ganjar adalah 17,61%.

    Setelah dilakukan penelusuran, ternyata video tersebut berasal dari Youtube CNN Indonesia yang berjudul “Pakar IT: Aplikasi SiRekap Bukan Gunakan Teknologi Baru”. Dalam video aslinya tersebut, perolehan suara untuk masing-masing capres sangat berbeda dari yang ditampilkan di video Tiktok tersebut. Melalui hal tersebut dapat disimpulkan jika perolehan suara yang ada pada video di Tiktok tersebut merupakan hasil manipulasi, hingga kini perolehan suara Anies masih belum berada di atas perolehan suara Prabowo.

    Lebih lanjut, isi dari video wawancara tersebut hanya berisi tanggapan Ardi Sutedja terkait kejanggalan pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang disebutkan adanya kelemahannya dalam hal entry data.

    Ardi Sutedja hanya memberikan penjelasan mengenai teknologi yang digunakan aplikasi tersebut merupakan teknologi yang sudah jadul, selain dari penjelasan tersebut tidak ditemukan informasi lain yang menyinggung perolehan Anies melambung tinggi ungguli Prabowo.

    Kesimpulan

    Video tersebut diambil dari CNN Indonesia dan dalam video aslinya tersebut tidak menunjukan jika hasil quick count Anies telah berhasil mengungguli Prabowo, selain itu isi video juga hanya membahas mengenai teknologi aplikasi SiRekap yang masih jadul.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16525) [SALAH] Ribuan Rumah di Sulut Hancur Akibat Gempa 9,8 Magnitudo

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    BARU SAJA SULUT HANYA PASRAH,RIBUAN RUMAH HINGGA GEMPUR GEMPA MAGNITUDE 9,8

    Hasil Cek Fakta

    Pada 8 Maret 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul gempa bumi yang berkekuatan 9,8 magnitude hancurkan ribuan rumah di Sulut.

    Saat disimak ternyata isi dari video tersebut narator hanya membawakan sebuah berita terbitan medcom.id berjudul “Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Karatung Sulut” yang diunggah pada 5 Maret 2024.

    Dalam artikel berita tersebut hanya dijelaskan jika gempa yang terjadi di Pulau Karatung, Sulut, kemarin hanya berkekuatan 5,2 magnitudo saja, tidak mencapai kekuatan 9,8 magnitudo seperti yang tertera pada judul video.

    Dilansir dari sumber lain yang berjudul “Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Sebelah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara” terbitan porosjakarta.com juga tidak ada informasi jika ribuan rumah telah hancur akibat gempa tersebut, tetapi pihak BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk mewaspadai gempa susulan.

    Berdasarkan beberapa sumber tersebut tidak dijelaskan jika gempa 9,8 magnitudo telah menghancurkan ribuan rumah di Sulut, informasi yang diberikan dalam video tersebut hanya menyebutkan jika kekuatan gempa hanya sebesar 5,2 magnitudo saja dan tidak diinformasikan mengenai kerusakan akibat gempa.

    Kesimpulan

    Isi video hanya menjelaskan jika kekuatan gempa hanya berkisar 5,2 magnitudo saja dan tidak ada penjelasan yang mengatakan ribuan rumah hancur akibat gempa.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16524) [SALAH] Video 5.000 Umat Katolik Beri Dukungan Kepada Palestina

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    “CATHOLICS STAND WITH PALESTINE
    CATHOLICS FULFIL THEIR DUTY TO GOD”

    Terjemahan: “Umat Katolik berdiri bersama Palestina, umat Katolik memenuhi tugas mereka kepada Tuhan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video di X/Twitter yang menampilkan sekumpulan umat Katolik yang berjalan bersama di sebuah jalan di kota yang tidak sebutkan lokasinya, video tersebut juga disertai narasi jika aksi tersebut merupakan bentuk dukungan umat Katolik untuk Palestina.

    Akan tetapi ternyata klaim tersebut tidak benar, melalui hasil pencarian gambar, ditemukan beberapa video yang terlihat mirip dengan video yang beredar tersebut.

    Salah satunya berasal dari video Fox News pada 14 Oktober 2023 yang berjudul “Hundreds participate in Eucharistic procession through New York City”. Menurut Kantor Liturgi di Wales, Inggris, prosesi Ekaristi merupakan sebuah prosesi khidmat dengan diiringi nyanyian, pada prosesi tersebut orang-orang Kristen Katolik memberikan kesaksian publik tentang iman dan pengabdian terhadap sakramen.

    Lalu ditemukan lagi video yang lebih mirip yang berasal dari akun Instagram The Napa Institute (@thenapainstitue) sebuah organisasi kepemimpinan Katolik, dalam Instagramnya tersebut mereka mengunggah video serupa pada 12 Oktober 2023 dengan caption “5,000 witnesses to the true presence of Jesus in the Holy Eucharist in the streets of New York City during rush hour ???. Powerful!” atau yang jika diterjemahkan menjadi “5.000 saksi kehadiran Yesus yang sebenarnya dalam Ekaristi Kudus di jalan-jalan Kota New York selama jam sibuk”.

    Melalui beberapa temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika video 5.000 umat Katolik yang melakukan aksi bela Palestina tersebut adalah salah, faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi di sepanjang jalanan besar di kota New York.

    Kesimpulan

    Faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi oleh umat Katolik di sepanjang jalanan besar di kota New York dan tidak ada keterkaitannya dengan isu politik Israel-Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16523) [POLICY BRIEF] Penguatan Radio Lokal dan Komunitas dalam Melawan Penyebaran Misinformasi di Kota Bandung Jawa Barat

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    Oleh: Ni Made Ras Amanda Gelgel

    Abstrak: Membangun masyarakat yang tangguh menghadapi dampak negatif dari misinformasi memerlukan kerja semua pihak. Perlawanan terhadap hoaks dan misinformasi di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat top down atau mengandalkan pemerintah dan berpusat pada isu-isu nasional. Sedangkan misinformasi terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Butuh pendekatan dan penanganan dampak yang khas atau khusus di setiap daerah. Maka diperlukan pendekatan lebih komprehensif dan multidimensi dengan menyesuaikan kebutuhan, karakter, serta memperhatikan nilai-nilai budaya lokal setempat. Bandung memiliki permasalahan dampak misinformasi yang kompleks hingga terjadi praktik persekusi.

    Maka policy brief ini memaparkan bagaimana pendekatan berbasis daerah yang diharapkan mampu memberikan perspektif baru dengan pendekatan nilai-nilai lokal. Bandung dengan karakter masyarakat yang guyub dan akrab dengan radioradio komunitas dapat menjadi kekuatan dalam melawan misinformasi. Policy brief ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung penguatan radio lokal dan komunitas khususnya pada kekuatan dan kompetensinya untuk menjadi garda terdepan melawan misinformasi.

    Selain melalui radio, melawan hoaks dengan debunking atau upaya melawan misinformasi dapat melalui media-media lokal berbasis media sosial. Upaya melalui radio dan media sosial ini juga didukung oleh aktor penting lainnya seperti akademisi, aparat hukum, budayawan, hingga tokohtokoh masyarakat. Policy brief ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan di wilayah Bandung pada tahun 2022.

    Link download: https://cekfakta.com/download/PB/1.Policy-Brief-Bandung.pdf

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan