“CATHOLICS STAND WITH PALESTINE
CATHOLICS FULFIL THEIR DUTY TO GOD”
Terjemahan: “Umat Katolik berdiri bersama Palestina, umat Katolik memenuhi tugas mereka kepada Tuhan”
(GFD-2024-16524) [SALAH] Video 5.000 Umat Katolik Beri Dukungan Kepada Palestina
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 10/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar video di X/Twitter yang menampilkan sekumpulan umat Katolik yang berjalan bersama di sebuah jalan di kota yang tidak sebutkan lokasinya, video tersebut juga disertai narasi jika aksi tersebut merupakan bentuk dukungan umat Katolik untuk Palestina.
Akan tetapi ternyata klaim tersebut tidak benar, melalui hasil pencarian gambar, ditemukan beberapa video yang terlihat mirip dengan video yang beredar tersebut.
Salah satunya berasal dari video Fox News pada 14 Oktober 2023 yang berjudul “Hundreds participate in Eucharistic procession through New York City”. Menurut Kantor Liturgi di Wales, Inggris, prosesi Ekaristi merupakan sebuah prosesi khidmat dengan diiringi nyanyian, pada prosesi tersebut orang-orang Kristen Katolik memberikan kesaksian publik tentang iman dan pengabdian terhadap sakramen.
Lalu ditemukan lagi video yang lebih mirip yang berasal dari akun Instagram The Napa Institute (@thenapainstitue) sebuah organisasi kepemimpinan Katolik, dalam Instagramnya tersebut mereka mengunggah video serupa pada 12 Oktober 2023 dengan caption “5,000 witnesses to the true presence of Jesus in the Holy Eucharist in the streets of New York City during rush hour ???. Powerful!” atau yang jika diterjemahkan menjadi “5.000 saksi kehadiran Yesus yang sebenarnya dalam Ekaristi Kudus di jalan-jalan Kota New York selama jam sibuk”.
Melalui beberapa temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika video 5.000 umat Katolik yang melakukan aksi bela Palestina tersebut adalah salah, faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi di sepanjang jalanan besar di kota New York.
Akan tetapi ternyata klaim tersebut tidak benar, melalui hasil pencarian gambar, ditemukan beberapa video yang terlihat mirip dengan video yang beredar tersebut.
Salah satunya berasal dari video Fox News pada 14 Oktober 2023 yang berjudul “Hundreds participate in Eucharistic procession through New York City”. Menurut Kantor Liturgi di Wales, Inggris, prosesi Ekaristi merupakan sebuah prosesi khidmat dengan diiringi nyanyian, pada prosesi tersebut orang-orang Kristen Katolik memberikan kesaksian publik tentang iman dan pengabdian terhadap sakramen.
Lalu ditemukan lagi video yang lebih mirip yang berasal dari akun Instagram The Napa Institute (@thenapainstitue) sebuah organisasi kepemimpinan Katolik, dalam Instagramnya tersebut mereka mengunggah video serupa pada 12 Oktober 2023 dengan caption “5,000 witnesses to the true presence of Jesus in the Holy Eucharist in the streets of New York City during rush hour ???. Powerful!” atau yang jika diterjemahkan menjadi “5.000 saksi kehadiran Yesus yang sebenarnya dalam Ekaristi Kudus di jalan-jalan Kota New York selama jam sibuk”.
Melalui beberapa temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika video 5.000 umat Katolik yang melakukan aksi bela Palestina tersebut adalah salah, faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi di sepanjang jalanan besar di kota New York.
Kesimpulan
Faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi oleh umat Katolik di sepanjang jalanan besar di kota New York dan tidak ada keterkaitannya dengan isu politik Israel-Palestina.
Rujukan
(GFD-2024-16523) [POLICY BRIEF] Penguatan Radio Lokal dan Komunitas dalam Melawan Penyebaran Misinformasi di Kota Bandung Jawa Barat
Sumber:Tanggal publish: 10/03/2024
Berita
Oleh: Ni Made Ras Amanda Gelgel
Abstrak: Membangun masyarakat yang tangguh menghadapi dampak negatif dari misinformasi memerlukan kerja semua pihak. Perlawanan terhadap hoaks dan misinformasi di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat top down atau mengandalkan pemerintah dan berpusat pada isu-isu nasional. Sedangkan misinformasi terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Butuh pendekatan dan penanganan dampak yang khas atau khusus di setiap daerah. Maka diperlukan pendekatan lebih komprehensif dan multidimensi dengan menyesuaikan kebutuhan, karakter, serta memperhatikan nilai-nilai budaya lokal setempat. Bandung memiliki permasalahan dampak misinformasi yang kompleks hingga terjadi praktik persekusi.
Maka policy brief ini memaparkan bagaimana pendekatan berbasis daerah yang diharapkan mampu memberikan perspektif baru dengan pendekatan nilai-nilai lokal. Bandung dengan karakter masyarakat yang guyub dan akrab dengan radioradio komunitas dapat menjadi kekuatan dalam melawan misinformasi. Policy brief ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung penguatan radio lokal dan komunitas khususnya pada kekuatan dan kompetensinya untuk menjadi garda terdepan melawan misinformasi.
Selain melalui radio, melawan hoaks dengan debunking atau upaya melawan misinformasi dapat melalui media-media lokal berbasis media sosial. Upaya melalui radio dan media sosial ini juga didukung oleh aktor penting lainnya seperti akademisi, aparat hukum, budayawan, hingga tokohtokoh masyarakat. Policy brief ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan di wilayah Bandung pada tahun 2022.
Link download: https://cekfakta.com/download/PB/1.Policy-Brief-Bandung.pdf
Abstrak: Membangun masyarakat yang tangguh menghadapi dampak negatif dari misinformasi memerlukan kerja semua pihak. Perlawanan terhadap hoaks dan misinformasi di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat top down atau mengandalkan pemerintah dan berpusat pada isu-isu nasional. Sedangkan misinformasi terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Butuh pendekatan dan penanganan dampak yang khas atau khusus di setiap daerah. Maka diperlukan pendekatan lebih komprehensif dan multidimensi dengan menyesuaikan kebutuhan, karakter, serta memperhatikan nilai-nilai budaya lokal setempat. Bandung memiliki permasalahan dampak misinformasi yang kompleks hingga terjadi praktik persekusi.
Maka policy brief ini memaparkan bagaimana pendekatan berbasis daerah yang diharapkan mampu memberikan perspektif baru dengan pendekatan nilai-nilai lokal. Bandung dengan karakter masyarakat yang guyub dan akrab dengan radioradio komunitas dapat menjadi kekuatan dalam melawan misinformasi. Policy brief ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung penguatan radio lokal dan komunitas khususnya pada kekuatan dan kompetensinya untuk menjadi garda terdepan melawan misinformasi.
Selain melalui radio, melawan hoaks dengan debunking atau upaya melawan misinformasi dapat melalui media-media lokal berbasis media sosial. Upaya melalui radio dan media sosial ini juga didukung oleh aktor penting lainnya seperti akademisi, aparat hukum, budayawan, hingga tokohtokoh masyarakat. Policy brief ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan di wilayah Bandung pada tahun 2022.
Link download: https://cekfakta.com/download/PB/1.Policy-Brief-Bandung.pdf
Hasil Cek Fakta
Rujukan
(GFD-2024-16522) [SALAH] Anak yang Hina Jokowi Terancam 7 Tahun Penjara
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 10/03/2024
Berita
akhirnya anak yang suka hina Jokowi terancam 7 th, nangis2 kan Lo kato kalo Uda begitu
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali video yang memperlihatkan sosok wanita berbaju merah muda menangis di persidangan. Video itu diklaim jika wanita berbaju merah muda itu merupakan anak SMP yang divonis 7 tahun penjara karena menghina Presiden Jokowi.
Faktanya, ibu yang menangis tersebut merupakan ibu dari korban kasus pembunuhan yang terjadi di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Diketahui bahwa tangisan tersebut dipicu lantaran dirinya beserta keluarga tidak menerima vonis hukum yang dijatuhkan oleh para hakim terhadap pelaku. Sampai saat ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel terkait klaim tersebut.
Faktanya, ibu yang menangis tersebut merupakan ibu dari korban kasus pembunuhan yang terjadi di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Diketahui bahwa tangisan tersebut dipicu lantaran dirinya beserta keluarga tidak menerima vonis hukum yang dijatuhkan oleh para hakim terhadap pelaku. Sampai saat ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel terkait klaim tersebut.
Kesimpulan
Foto anak pada unggahan, bukan anak yang menghina Jokowi. Ia adalah seorang Ibu dari siswi korban kasus pembunuhan di Mojokerto Jawa Timur yang menangis histeris setelah mengetahui putusan hukuman ke pelaku.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/03/10/salah-anak-yang-hina-jokowi-terancam-7-tahun-penjara-2/
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/53991/hoaks-pelajar-smp-divonis-7-tahun-penjara-karena-kritik-presiden-jokowi/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.youtube.com/watch?v=9R39HYh3hts
- https://turnbackhoax.id/2024/01/20/salah-pelajar-smp-divonis-7-tahun-penjara-karena-mengkritik-jokowi/
- https://turnbackhoax.id/2024/01/05/salah-anak-smp-divonis-7-tahun-karena-mengkritik-jokowi/#mh-comments
(GFD-2024-16521) [SALAH] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Membangun Game slot Online G200M
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 10/03/2024
Berita
KERJA SAMA INFLUENCER TERBESAR
BERTUJUAN MEMBANTU RAKYAT INDONESIA
BERTUJUAN MEMBANTU RAKYAT INDONESIA
Hasil Cek Fakta
Beredar video yang menampilkan Najwa Shihab, Atta Halilintar, dan Raffi Ahmad pada forum diskusi Mata Najwa. Pada video itu terdengar mereka sedang berdiskusi tentang kerjasama influencer di Indonesia dengan cara mendukung game slot online. Najwa Shihab bertanya kepada Atta tentang kerjasamanya dengan Raffi Ahmad, untuk membangun Game slot online bernama G200M untuk membantu oemain yang kalah.
Faktanya, video itu adalah hasil buatan Artificial Intelligence (AI), sehingga suara pada video itu terdengar nyata mirip dengan aslinya. Setelah dilakukan pengecekan dengan aivoicedetector.com, ternyata tingkat probabilitas penggunaan tools AI adalah 96,90 persen. Sedangkan penggunaan suara asli hanya 3,10 persen.
Selain itu, video forum diskusi tersebut merupakan acara Mata Najwa dengan judul “PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-Lagi Begini” pada 6 November 2021. Pada episode tersebut Najwa Shihab membahas topik seputar kasus dugaan pengaturan skor ke federasi sepakbola Indonesia. Ia mengundang Attas Halilintar dan Raffi Ahmad sebagai narasumber.
Faktanya, video itu adalah hasil buatan Artificial Intelligence (AI), sehingga suara pada video itu terdengar nyata mirip dengan aslinya. Setelah dilakukan pengecekan dengan aivoicedetector.com, ternyata tingkat probabilitas penggunaan tools AI adalah 96,90 persen. Sedangkan penggunaan suara asli hanya 3,10 persen.
Selain itu, video forum diskusi tersebut merupakan acara Mata Najwa dengan judul “PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-Lagi Begini” pada 6 November 2021. Pada episode tersebut Najwa Shihab membahas topik seputar kasus dugaan pengaturan skor ke federasi sepakbola Indonesia. Ia mengundang Attas Halilintar dan Raffi Ahmad sebagai narasumber.
Kesimpulan
Hasil manipulasi Artificial Intelligence (AI). Video aslinya membahas tentang kasus dugaan pengaturan skor ke federasi sepakbola Indonesia.
Rujukan
Halaman: 2586/6096