• (GFD-2024-22588) Hoaks Paus Minta Gereja Indonesia Legalkan Pasangan Sesama Jenis

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    tirto.id - Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam perjalanan Apostolik ke Indonesia, ramai mendapat perhatian dari masyarakat, termasuk di media sosial. Meski tak jarang, narasi yang beredar tak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

    Sebelumnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terkait informasi dalam bentuk poster yang menyebut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Hasilnya, klaim tersebut adalah hoaks.

    Baru-baru ini, kembali beredar klaim yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik di Indonesia untuk memberkati dan melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis.

    Narasi tersebut diunggah oleh akun Threads bernama “aminalfatih465” pada Kamis (5/9/2024) lewat unggahan gambar yang menampilkan Paus Fransiskus disertai judul artikel berita bertuliskan “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui”.

    Sementara, berikut keterangan takarir yang ditulis akun tersebut:

    “Jadi ini maksud tujuannya datang ke Indonesia??? Apakabar kaum Mayo di negara tersabar ini menghadapi permintaan kaum Mino yang kesannya kok makin kurang asem ya”

    Tirto juga menemukan narasi serupa di platform Facebook yang diunggah oleh akun “Resep Mama Fandel”, “Rahmi Ahmad”, dan “Zie Zian” pada Kamis (5/9/2024).

    “Inilah misi paus datang ke Indonesia. Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo) Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus," tulis salah satu akun Facebook tersebut.

    Sepanjang Kamis (5/9/2024) hingga Rabu (11/9/2024), atau selama enam hari tersebar di Threads, unggahan itu telah memperoleh 553 tanda suka, 852 komentar, 44 kali diunggah ulang, dan 190 kali dibagikan.

    Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan menelusuri judul artikel berita yang disertakan dalam unggahan tersebut.

    Kami memasukan kata kunci dari judul yang tertera dalam unggahan “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui” ke mesin pencarian Google.

    Hasilnya, kami menemukan bahwa judul artikel berita tersebut merupakan judul dari artikel yang diunggah di laman Sindonews.com pada Sabtu (7/10/2023). Artikel tersebut sendiri memang memuat pernyataan Paus Fransiskus yang menyarankan Gereja Katolik agar bisa memberkati pasangan sesama jenis.

    “Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak dan mengecualikan,” ujar Paus, seperti dikutip Sindonews yang melansir dari BBC, Jumat (6/10/2023).

    Meski begitu, Paus Fransiskus menekankan bahwa Gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara objektif berdosa” dan tidak akan mengakui pernikahan sesama jenis. Saran Paus Fransiskus itu merupakan salah satu dari sejumlah permintaan yang dikirimkan kepadanya menjelang pertemuan global Gereja Katolik di Vatikan pada Oktober 2023 lalu.

    Dilihat dari keterangan waktu unggahan, artikel tersebut merupakan artikel lama yang diunggah pada Oktober 2023 lalu jauh sebelum kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2023 ini. Jadi, secara konteks, pernyataan Paus Fransiskus tersebut tidak terkait dengan kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dalam perjalanan Apostolik pada 3-6 September 2024.

    Mengutip laporan Tirto, Paus Fransiskus memulai kegiatannya pada Rabu (4/9/2024) dengan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, hingga bertemu dengan uskup, imam, diakon, para biarawati, seminaris, hingga katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga di Gereja Katedral Jakarta.

    Keesokan harinya pada Kamis (5/9/2024), Paus diketahui menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid istiqlal Jakarta. Setelah itu, ia bertemu dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Acara selanjutnya adalah memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

    Pada hari terakhir kunjungannya ke Indonesia, yakni Jumat (6/9/2024), Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 9.45 WIB.

    Berdasarkan pengamatan Tirto saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 itu, tidak ada satupun pernyataan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia tersebut soal pernikahan sesama jenis. Termasuk soal saran agar Gereja Katolik di Indonesia memberkati dan melegalkan pernikahan sesama jenis.

    Mengutip laporan Kompas, Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono, menyampaikan bahwa tujuan Paus Fransiskus datang ke Indonesia adalah untuk mengapresiasi kebebasan dalam beragama, terutama Katolik.

    “Kemudian juga (Paus Fransiskus) ingin kembali belajar tentang bagaimana negeri yang sangat beragam ini bisa rukun antar-agama,” kata Michael Trias di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis.

    Judul artikel berita yang disertakan dalam unggahan adalah artikel lama yang secara konteks tidak berkaitan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Selain itu, selama kunjungan ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Paus tidak memberikan pernyataan apapun terkait pernikahan sesama jenis.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22587) Cek fakta, Maarten Paes lakukan wawancara dengan gunakan bahasa Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube short menampilkan kiper Timnas Indonesia Maarten Paes melakukan wawancara usai pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada Jumat (6/9/2024) lalu.

    Pemain yang dipuji Presiden Jokowi setelah menahan imbang Australia dengan skor 0-0 pada Selasa (10/09), tersebut terlihat menggunakan bahasa Indonesia dengan lancar.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Martin paes Paseh bener bahasa Indonesianya #timnasindonesia #marteenpaes”

    Namun, benarkah video Maarten Paes menggunakan bahasa Indonesia yang lancar pada saat wawancara tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, unggahan video wawancara tersebut serupa dengan unggahan TikTok ini. Dalam video tersebut, wartawan menanyakan menggunakan Bahasa Inggris, bagaimana penampilan Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Saudi Arabia.

    Menurut Paes, seluruh Tim (Timnas Indonesia) sudah melakukan yang terbaik. Kedua tim (baik Timnas Saudi dan Indonesia) bermain dengan sangat baik.

    Penjaga gawang klub FC Dallas di Major League Soccer (MLS) itu menjelaskan, dirinya rutin belajar bahasa Indonesia untuk memperlancar komunikasi dan adaptasi dengan tim nasional.

    Paes pun menargetkan dirinya sudah lancar berbahasa Indonesia pada bulan Oktober 2024.

    "Mungkin bulan depan saya bisa diwawancarai dengan bahasa Indonesia," kata pesepak bola berusia 26 tahun tersebut, dilansir dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22586) [KLARIFIKASI] Hasil Rontgen Penderita Sistiserkosis Dinarasikan Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto rontgen atau X-ray tubuh perempuan yang dinarasikan makan daging babi mentah selama 10 tahun.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar keliru.

    Narasi mengenai gambar hasil pemeriksaan X-ray tubuh perempuan yang makan daging babi mentah selama 10 tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah akun pada 23 Agustus 2024:

    Tubuh seorang gadis di Tiongkok penuh dengan parasit setelah makan daging babi mentah selama 10 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digital foto yang beredar.

    Hasil pencarian di TinEye mengarahkan ke situs web news.120ask.com, pada 21 Januari 2016.

    Foto serupa ditemukan di situs China National Radio, 19 Januari 2016.

    Berikut keterangan pada foto yang dipasang pada situs tersebut:

    Bintik putih di kaki disebabkan oleh parasit. Foto milik First Provincial Hospital.

    Berdasarkan informasi di dua situs tersebut, foto rontgen yang beredar milik seorang perempuan asal Desa Yubeng, Deqin, China.

    Perempuan yang diberi nama samaran Tingting itu berusia 23 tahun ketika diperiksa di Departemen Neurolog, First Provincial Hospital. Ia mengeluhkan sakit kepala dan nyeri paha.

    Ternyata rasa sakit itu disebabkan oleh parasit. Tingting makan daging babi mentah saat usia 10 tahun.

    Tidak dijelaskan seberapa sering dan konsisten perempuan tersebut makan daging mentah.

    Saat masih kecil, tidak ada yang memberitahu Tingting bahwa daging mentah berbahaya karena dapat menginfeksikan parasit.

    Dari berbagai data pemeriksaan X-ray, parasit tidak hanya menyebar di kaki, tetapi juga otak, bola mata belakang, dinding perut, otot punggung, lidah, dan otot wajah Tinting.

    Setelah menjalani tes darah, dokter memastikan Tinting didiagnosis mengalami infeksi sistiserkosis.

    Dilansir situs Kementerian Kesehatan, sistiserkosis merupakan infeksi jaringan infeksi jaringan parasit yang disebabkan oleh kista larva cacing pita Taenia solium yang biasa hidup dalam tubuh babi.

    Sistiserkosis dapat menular pada manusia jika telur cacing pita tertelan.

    Kesimpulan

    Foto X-ray perempuan penderita sistiserkosis disebarkan dengan narasi keliru.

    Perempuan berusia 23 tahun asal Desa Yubeng, Deqin, China tersebut makan daging babi mentah saat usia 10 tahun.

    Namun tidak diketahui seberapa sering dan konsisten perempuan tersebut makan daging mentah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22585) [HOAKS] Ustaz Alfian Tanjung Sebut dalam Islam Diajarkan Bertukar Istri

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar judul artikel di laman Republika yang menyatakan Ustaz Alfian Tanjung mengatakan bahwa dalam Islam diajarkan untuk bertukar istri.

    Setelah ditelusuri, unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi, sehingga informasinya dipastikan hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Ustaz Alfian Tanjung mengatakan dalam Islam diajarkan untuk bertukar istri muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar seolah-olah berasal dari artikel di laman Republika yang berjudul:

    Ustaz Alfian Tanjung:Di Ajaran Islam Kami Sering Bertukaran Istri

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Ustaz Alfian Tanjung mengatakan dalam Islam diajarkan untuk bertukar istri

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran di laman Republika, namun tidak ditemukan artikel dengan judul demikian.

    Setelah dicek menggunakan teknik reverse image search, gambar dan penulis artikel identik dengan unggahan di laman Republika pada 2020. Artikel aslinya berjudul "Permintaan Maaf Ustaz Alfian Tanjung Jelang Peringatan G30S." 

    Artikel tersebut membahas soal  Ustaz Alfian Tanjung yang menyampaikan permintaan maaf kepada GP Ansor, Banser, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).

    Permintaan maaf itu dilakukan karena sebelumnya Ustaz Alfian mengatakan bahwa kader Ansor dan Banser merupakan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI).

    Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa unggahan terkait Alfian Tanjung itu merupakan konten hoaks.

    Kesimpulan

    Artikel di laman Republika yang mengeklaim Ustaz Alfian Tanjung mengatakan dalam Islam diajarkan untuk bertukar istri merupakan hasil manipulasi. Artikel aslinya berjudul "Permintaan Maaf Ustaz Alfian Tanjung Jelang Peringatan G30S.". 

    Rujukan