• (GFD-2025-25763) Menyesatkan: Potongan Video Ketua DPD Gerindra Lampung Tak Hafal Pancasila

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Potongan video diunggah di YouTube [arsip] memuat klaim bahwa Gubernur Lampung 2025-2030 terpilih, sekaligus Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak hafal Pancasila. 

    Video itu memperlihatkan Rahmat Mirzani memimpin pembacaan Pancasila di acara HUT Partai Gerindra ke-17. Lalu terdengar dimana Rahmat melewatkan sila keempat Pancasila.  “Memalukan...!! Viral kader gerindra tak hafal pancasila di hut-17 gerindra lompat dari sila 3."



    Namun, benarkah Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak membaca sila keempat Pancasila saat HUT Partai Gerindra ke-17?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, terdapat masalah teknis streaming pada kanal YouTube Gerindra TV. Hal ini berdampak pada pembacaan Pancasila yang dipimpin Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menjadi tidak utuh. Faktanya, Rahmat Mirzani membacakan lima sila pada Pancasila dengan lengkap. 

    Tempo menonton dua siaran HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center, Bogor yang ditayangkan oleh Gerindra TV dan Garuda TV pada 15 Januari 2025. Garuda TV adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Digdaya Media Nusantara, yang terafiliasi dengan Prabowo Subianto. 



    Di saluran Gerindra TV, pada menit ke-36:30, Rahmat terdengar tidak membacakan sila keempat Pancasila. Dari sila ketiga, Rahmat dan hadirin langsung melompat ke sila kelima. Namun, siaran langsung Garuda TV pada menit ke-26:53, memperlihatkan kelima sila dibacakan secara lengkap oleh Rahmat dan peserta.

    Rahmat melalui akun Instagram miliknya, mengunggah video yang direkam peserta lewat kanal Garuda TV saat dia membacakan Pancasila. Dalam video tersebut, Rahmat dan peserta membaca lima sila dengan lengkap.

    Masalahnya, bagaimana perbedaan itu terjadi meski sudut pengambilan video pada kedua saluran tersebut sama?

    Tempo mewawancarai salah satu penyedia layanan jasa live streaming yang berpengalaman menangani acara seremonial kepresidenan di Jawa Timur. Muhammad Yunan Fahmy dari CV Alzen Metro Data menjelaskan, siaran langsung yang dihadiri presiden biasanya mengandalkan satu sumber pengambilan video. “Sumber itu yang mengelola input video dari beberapa kamera yang terpasang,” kata Fahmi kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2025.

    Kemudian, beberapa instansi di pemerintahan yang membutuhkan siaran langsung, menghubungkan encoder ke sumber kamera tersebut. Encoder adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah gerakan atau posisi fisik menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh sistem komputer atau kontrol.

    Pada umumnya, sudut pengambilan video pada acara tersebut akan sama, meskipun disiarkan oleh beberapa pihak. Namun, kesalahan teknis apa yang mungkin bisa terjadi sehingga output video siaran bisa berbeda?

    Fahmi menyimak hasil dua siaran langsung yang ditayangkan Gerindra TV dan Garuda TV menggunakan headset. Memang di saluran Gerindra TV menunjukkan suara atau voice terpotong setelah pembacaan sila ketiga.

    Fahmi menduga masalah yang mungkin terjadi ada di perangkat encoder saluran YouTube Gerindra TV sehingga menurunkan kualitas media yang ditransfer (down bitrate). Jika masalah ini terjadi, video siaran langsung yang mengalami down bitrate akan menampilkan tanda jeda atau delay. 

    “Namun saat siaran langsung itu selesai dan hasilnya diunggah ke YouTube, bagian yang mengalami down bitrate akan terhapus,” kata Fahmi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan sila keempat tidak diucapkan dalam pembacaan Pancasila dalam acara HUT Partai Gerindra ke-17 adalah klaim yang menyesatkan.

    Video yang beredar berasal dari saluran YouTube Gerindra TV yang mengalami masalah teknis saat siaran langsung, sehingga video pembacaan sila keempat menjadi terpotong. Pada video lainnya yang disiarkan Garuda TV, Rahmat dan peserta HUT Gerindra membacakan seluruh sila Pancasila dengan lengkap.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25762) Keliru: Mandi Setelah Makan dan Begadang Sebabkan Stroke

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Sebuah video tentang penyebab stroke beredar di media sosial Facebook [arsip]. Narator dalam video itu menjelaskan agar warganet waspada dengan tiga kebiasaan yang dapat menyebabkan stroke. 

    Tiga kebiasaan tersebut antara lain mandi setelah makan, olahraga setelah makan, dan setelah begadang langsung mandi. Konten tersebut telah disukai 8,9 ribu kali dan dibagikan ulang lebih dari 2 ribu kali.



    Benarkah ketiga hal di atas bisa penyebab stroke?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim-klaim di atas dengan menghubungi Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB. Menurutnya, stroke tidak berhubungan dengan makan langsung mandi, makan langsung olahraga, begadang langsung mandi atau mandi tengah malam. “Sama sekali tidak ada hubungannya,” kata Ari kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2025.

    Menurut dia, stroke disebabkan karena dua hal. Pertama pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Risiko tersebut terkait dengan usia, genetik atau keturunan, hipertensi yang terkait dengan kolesterol tinggi dan obesitas. “Perjalanan stroke itu cukup panjang sebelum pasien pecah pada pembuluh otak,” kata Dekan FKUI ini.

    Dikutip dari situs National Heart, Lung and Blood Institute bahwa stroke disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau pendarahan mendadak di otak (stroke hemoragik). Banyak hal yang meningkatkan risiko stroke. Beberapa faktor risiko ini dapat diubah untuk membantu mencegah stroke atau stroke di masa depan.

    Sekitar 87% stroke adalah iskemik. Penyumbatan di otak biasanya disebabkan oleh sepotong plak atau gumpalan darah. Jika penyumbatan terjadi secara lokal di otak, maka kondisi ini disebut trombosis. Jika bekuan darah berpindah dari tempat lain di dalam tubuh, hal ini disebut emboli. Stroke iskemik diklasifikasikan secara spesifik berdasarkan lokasi terjadinya penyumbatan di otak dan di bagian tubuh mana terjadi emboli. Dalam beberapa kasus, lokasi asal emboli tidak diketahui.

    Ketika plak menumpuk di dinding bagian dalam arteri, hal itu dapat menyebabkan penyakit yang disebut aterosklerosis. Plak mengeras dan mempersempit arteri, membatasi aliran darah ke jaringan dan organ. Plak dapat menumpuk di arteri mana pun di tubuh, termasuk arteri di otak dan leher. Penyakit arteri karotis terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis di leher yang memasok darah ke otak. Ini adalah penyebab umum stroke iskemik.

    Plak di arteri juga bisa pecah. Trombosit darah menempel pada lokasi cedera plak dan menggumpal membentuk gumpalan darah. Gumpalan ini dapat menyumbat sebagian atau seluruh arteri.

    Penggumpalan darah yang menyebabkan stroke dapat terjadi bila ada kondisi jantung dan darah lainnya, seperti fibrilasi atrium dan penyakit sel sabit. Studi MRI menunjukkan bahwa sebanyak 40% anak-anak dengan penyakit sel sabit pernah mengalami stroke, meskipun pemeriksaan medis tidak menunjukkan tanda-tanda stroke. Satu-satunya pengobatan untuk stroke yang tidak terdeteksi ini (juga disebut silent infarct) adalah dengan menerima transfusi darah secara teratur.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim ketiga hal di atas bisa penyebab stroke adalah keliru. 

    Stroke terjadi karena penyumbatan pembuluh darah ke otak atau pecahnya pembuluh darah otak. Risiko tersebut terkait dengan usia, genetik atau keturunan, hipertensi yang terkait dengan kolesterol tinggi dan obesitas

    Rujukan

  • (GFD-2025-25761) Benar: Infografis Sanksi PSSI Jawa Tengah untuk PPSM Magelang pada Februari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/02/2025

    Berita

    Sebuah gambar beredar di WhatsApp yang diklaim sebagai infografis sanksi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Tengah terhadap Perserikatan Paguyuban Sepakbola Magelang (PPSM). Infografis tersebut berisi informasi mengenai sidang Komite Disiplin PSSI Jateng pada 13 Februari 2025, PPSM Magelang dinyatakan melanggar aturan dan dikenakan hukuman. 

    Pelanggaran yang dimaksud adalah adanya penonton dan suporter PPSM Magelang yang masuk ke lapangan yang mengganggu pertandingan, menyebabkan kericuhan, dan memukul pemain klub lawan. Sanksi yang diterima adalah diskualifikasi dari Liga 4 Jawa Tengah sebesar Rp45 juta.   



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah PSSI Jateng menjatuhkan sanksi seperti itu pada PPSM Magelang pada Februari 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Informasi yang ada dalam infografis yang beredar tersebut benar. PSSI Jateng telah mempublikasikan infografis tersebut lewat website resmi mereka.

    Berikut keputusan sidang Komite Disiplin PSSI Jateng pada 13 Februari 2025 untuk PPSM Magelang:

    Jenis pelanggaran: pelanggaran regulasi dan disiplin tentang adanya penonton/suporter tim PPSM Magelang masuk lapangan dan mengganggu jalannya pertandingan hingga menimbulkan kerusuhan, dengan melakukan pemukulan terhadap pemain tim persibat batang.

    Keputusan: sanksi diskualifikasi dari kompetisi liga 4 Jawa Tengah. Sanksi denda sebesar Rp.45.000.000,- Sanksi laga usiran tanpa penonton sejauh minimal 75 km dari kota Magelang, pada kompetisi resmi PSSI berikutnya.

    Hasil sidang itu merupakan keputusan ke-75 dari Komite Disiplin Asprov PSSI Jateng untuk kompetisi Liga 4 Jateng 2024/2025.

    Pelanggaran itu terjadi pada pertandingan antara PPSM Magelang dan kesebelasan Persatuan Sepakbola Indonesia Batang (Persibat), Rabu, 12 Februari 2025 di Stadion Moch Soebroto Magelang.

    Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng, Samuel Evan mengatakan keputusan itu diambil setelah pihaknya melakukan telaah berdasarkan regulasi kompetisi dan kode disiplin PSSI. Menurutnya putusan itu tergolong berat sesuai dengan pelanggaran di mana terjadi invasi atau masuknya penonton ke lapangan dan menyerang pemain yang menyebabkan luka.

    “Hal ini melanggar Regulasi kompetisi dan sejumlah pasal pada Kode Disiplin PSSI,” kata Samuel. 

    Sekretaris Asprov PSSI Jateng Purwidyastanto mengatakan suporter dianggap memiliki hubungan yang kuat dengan tim sepakbola yang didukungnya. Sehingga sanksi pelanggaran dikenakan pada tim sepakbola. Ia juga mengatakan sanksi tegas yang diberikan bertujuan membentuk situasi yang mendukung keberhasilan kompetisi yang digelar PSSI Jateng. 

    Radar Jogja memberitakan, dengan keluarnya sanksi itu, PSSI Jateng tak bisa lanjut ke semi final Liga 4 Jateng 2024/2025. Dalam pertandingan itu, sebelum kericuhan terjadi, Persibat Batang unggul 0-1 di babak pertama. Namun muncul kericuhan antar pemain dua klub di lapangan pada menit ke-87.

    Sebagian suporter PPSM Magelang juga turut turun membela timnya. Setelah dilerai, pertandingan berlanjut hingga didapati skor akhir 1-2 untuk kemenangan Persibat Batang.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa infografis beredar yang mengatakan PSSI Jateng menjatuhkan sanksi pada PPSM Magelang pada Februari 2025 adalah informasi yang benar.

    Hal itu telah diumumkan PSSI Jateng melalui website resmi mereka dan diberitakan oleh beberapa media.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25760) Sebagian Benar: Labu Kuning Madu sebagai Obat Kolesterol Tinggi, Hipertensi, Luka Usus Lambung dan Mata Rabun

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/02/2025

    Berita

    Sebuah foto beredar di Facebook [arsip], dengan keterangan yang menyebutkan labu kuning madu merupakan obat kolesterol tinggi, hipertensi, luka usus lambung dan mata rabun.

    Unggahan di Facebook itu memperlihatkan gambar labu kuning dengan narasi “Labu ini memang langka dan susah carinya, manfaatnya sangat luar biasa untuk mengobati kolesterol tinggi, hipertensi, mata rabun & luka lambung”.



    Benarkah labu kuning, mampu mengobati kolesterol, hipertensi, mata rabun, dan luka lambung?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dalam unggahan tersebut dengan pernyataan ahli dan jurnal hasil penelitian.

    Namun, sebelum itu, tim Cek Fakta Tempo melakukan verifikasi gambar labu tersebut untuk memastikan jenisnya dengan menggunakan Yandex Image. Hasil penelusuran tersebut menunjukan bahwa labu yang disebutkan dalam unggahan tersebut adalah Cucurbita moschata, nama latin untuk pumpkin butternut atau butternut squash. Jenis labu ini dikenal dengan nama labu madu di Indonesia.

    Prof. Dr. Theresia Indah Budhy, Koordinator Program Studi Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga mengatakan dari lima jenis labu, butternut squash paling lazim dikonsumsi. 

    “Butternut squash memiliki kandungan zat aktif dalam buah maupun bijinya. Salah satunya zat betakaroten yang bermanfaat bagi retina mata, sehingga bagus untuk mencegah rabun jika dikonsumsi dengan benar,” kata Theresia.

    Ia juga mengatakan, dari beberapa hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kandungan zat lain seperti lutein, folat, magnesium, kalium dan asam amino yang dapat memperbaiki sel. Kandungan zat tersebut membantu memperbaiki pembuluh darah dan kolesterol sehingga membantu kerja jantung, dan mencegah hipertensi. 

    “Karena kandungan seratnya tinggi, maka baik untuk lambung dan usus,” lanjutnya.

    Namun ia mengatakan kandungan dalam labu madu belum dapat disimpulkan sebagai obat karena membutuhkan penelitian lebih lanjut.  

    Dalam penelitian Hao Xin Li dari College of Food Science, Guizhou medical university, Guizhou, China yang dipublikasikan laman Researchgate menyebutkan, kulit dan biji labu butternut (Cucurbita moschata D.) sebagai sumber senyawa bioaktif.

    Hasil penelitian menunjukkan hidrolisat protein biji labu maupun ekstrak fenolik kulit labu mampu menghambat aktivitas enzim α-amilase secara dosis-dependen, yang dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah. Hidrolisat protein dari biji labu juga memiliki kemampuan antihipertensi dengan aktivitas penghambatan enzim pengonversi angiotensin (ACE).

    “Konsumsi labu Cucurbita moschata dalam bentuk sayuran dianjurkan, karena telah terbukti berperan dalam mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, kanker, hipertensi, hiperkolesterolemia, radang sendi, penyakit usus, penyakit kardiovaskular, aterosklerosis, katarak, degenerasi makula terkait usia, dan lainnya,” tulis Hao Xin Li.

    Pengobatan penyakit

    Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, DR. Dr. Heru Wijono SpPD FINASIM, mengatakan, masalah kesehatan seperti kolesterol, tekanan darah tinggi (hipertensi), mata rabun, dan luka lambung memiliki level berbeda. "Tidak seluruh masalah kesehatan diatasi dengan obat-obatan," ujarnya.

    Pada tahap awal kolesterol misalnya, kata Heru, dapat diatasi dengan menjaga pola makan, dan beraktivitas fisik ringan selama 30 menit perhari. Pada penderita hipertensi, selain obat, harus ditunjang dengan dengan olahraga ringan rutin 150 menit perminggu, menghindari rokok, memonitor tekanan darah sendiri, mengurangi garam (natrium), dan mengelola stres.  

    Penyebab mata rabun juga beragam, meski dapat diakibatkan oleh tekanan darah tinggi dan kolesterol yang mengakibatkan pendarahan pada retina atau saraf retina.  

    Sedangkan luka lambung (ulcus pepticum) terjadi karena ketidak seimbangan faktor yang mengganggu integritas dinding lambung seperti kadar asam yang meningkat akibat makanan pedas dan infeksi kuman Helicobacter Pylori.

    “Ketebalan selaput lendir di lambung berkurang, bisa akibat pengaruh obat-obatan penyakit komorbid seperti diabetes, reaksi alergi, dan juga karena stres,” katanya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, labu kuning madu merupakan obat kolesterol tinggi, hipertensi, luka usus lambung dan mata rabun adalah Sebagian Benar.

    Kandungan zat yang ada pada kulit dan biji Cucurbita moschata atau labu madu berpotensi memperbaiki pembuluh darah dan kolesterol sehingga membantu kerja jantung, dan mencegah hipertensi. Namun konsumsi labu madu bertujuan untuk mencegah, bukan sebagai pengobatan. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat labu madu sebagai obat.

    Rujukan