Beredar video dari akun Facebook “Ali Mochtar” pada Senin (28/4/2025) yang menampilkan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom dengan narasi:
Breaking news
Petinggi OPM Papua memberikan pernyataan resmi bahwa OPM akan menghentikan perlawanan dan menyerah Demi masa depan Papua yang lebih baik
Sejak diunggah Senin (28/4/2025), video itu telah ditonton 149 kali, disukai oleh 2 pengguna Facebook lainnya dan menuai 1 komentar per Jumat (23/5/2025).
(GFD-2025-27107) [SALAH] Juru Bicara OPM Menyatakan Menyerah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Tim pemeriksa fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim menggunakan teknik reverse image search. Hasilnya ditemukan video yang mirip dengan klaim tersebut dari kanal Youtube WPLO-West Papua berjudul "Himbauan KOMNAS TPNPB untuk Perayaan HUT Kemerdekaan West Papua 1 Desember 2023" yang tayang Rabu (29/11/2023.
Dalam video aslinya, Sebby mengungkapkan bahwa tanggal 1 Desember 1961 adalah saat ketika embrio negara Papua Barat diumumkan.
Dia menyatakan pada waktu itu Papua Barat telah membentuk kabinet pemerintahan dan lagu kebangsaan.
Sebby mengajak masyarakat Papua Barat untuk merayakan kelahiran embrio negara Papua Barat setiap 1 Desember.
Dalam video, tidak ada pernyataan Sebby yang menyatakan TPNPB-OPM telah menyerah dan menghentikan perlawanan.
Situasi di Papua masih belum kondusif akibat perseteruan bersenjata antara TNI dan OPM. Kekerasan bersenjata ini juga menyebabkan masyarakat sipil menjadi korban.
Tim pemeriksa fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim menggunakan teknik reverse image search. Hasilnya ditemukan video yang mirip dengan klaim tersebut dari kanal Youtube WPLO-West Papua berjudul "Himbauan KOMNAS TPNPB untuk Perayaan HUT Kemerdekaan West Papua 1 Desember 2023" yang tayang Rabu (29/11/2023.
Dalam video aslinya, Sebby mengungkapkan bahwa tanggal 1 Desember 1961 adalah saat ketika embrio negara Papua Barat diumumkan.
Dia menyatakan pada waktu itu Papua Barat telah membentuk kabinet pemerintahan dan lagu kebangsaan.
Sebby mengajak masyarakat Papua Barat untuk merayakan kelahiran embrio negara Papua Barat setiap 1 Desember.
Dalam video, tidak ada pernyataan Sebby yang menyatakan TPNPB-OPM telah menyerah dan menghentikan perlawanan.
Situasi di Papua masih belum kondusif akibat perseteruan bersenjata antara TNI dan OPM. Kekerasan bersenjata ini juga menyebabkan masyarakat sipil menjadi korban.
Kesimpulan
Dalam video aslinya Sebby membahas soal tanggal 1 Desember yang diperingati sebagai momen lahirnya embrio negara Papua Barat.
Rujukan
(GFD-2025-27106) [HOAKS] Jubir OPM Minta Mahasiswa Tidak Ikuti Aksi Tuntut Kemerdekaan Papua Barat
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berisi rekaman yang diklaim sebagai suarajuru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom.
Dalam rekaman itu, Sebby mengimbau mahasiswa untuk tidak mengikuti aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menuntut kemerdekaan Papua Barat.
Namun, setelah ditelusuri rekaman suara itu merupakan hasil manipulasi.
Rekaman suara Sebby Sambom meminta mahasiswa tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB untuk kemerdekaan Papua Barat salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan rekaman suara serta foto Sebby Sambom. Unggahan diberi keterangan sebagai berikut:
"Kepada adik adik mahasiswa semua, mulai sekarang kalian stop ikut aksi aksi AMP dan KNPN untuk perjungan west papua, mulai sekarang kalian fokus belajar untuk majukan papua".
Dalam rekaman itu, Sebby mengimbau mahasiswa untuk tidak mengikuti aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menuntut kemerdekaan Papua Barat.
Namun, setelah ditelusuri rekaman suara itu merupakan hasil manipulasi.
Rekaman suara Sebby Sambom meminta mahasiswa tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB untuk kemerdekaan Papua Barat salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan rekaman suara serta foto Sebby Sambom. Unggahan diberi keterangan sebagai berikut:
"Kepada adik adik mahasiswa semua, mulai sekarang kalian stop ikut aksi aksi AMP dan KNPN untuk perjungan west papua, mulai sekarang kalian fokus belajar untuk majukan papua".
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com di Google Search, tidak ditemukan informasi valid Sebby Sambom mengimbau mahasiswa untuk tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian suara tersebut menggunakan Hive Moderation.
Setelah dicek, suara Sebby Sambom mengimbau mahasiswa untuk tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB memiliki probabilitas 83,9 persen dihasilkan Artificial Intelligence (AI).
Sebelumnya di media sosial juga muncul video manipulasi yang mengeklaim Sebby Sambom mengatakan TPNPB-OPM telah menyerah dan menghentikan perlawanan.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.
Adapun konflik bersenjata antara OPM dengan TNI saat ini masih berlangsung. Masyarakat sipil di Papua juga turut menjadi korban dalam peristiwa itu.
Dikutip dari Kompas.id, Komnas HAM dan Komisi XIII DPR mendesak pemerintah untuk memprioritaskan perlindungan warga sipil di Papua.
Pemerintah juga diminta menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan membuka ruang dialog antara pihak yang bertikai.
Konten hoaks terkait Papua berpotensi menjadi gangguan informasi yang mengganggu upaya mencapai perdamaian dan membuka ruang dialog.
Dengan demikian, kabar ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi di masyarakat.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian suara tersebut menggunakan Hive Moderation.
Setelah dicek, suara Sebby Sambom mengimbau mahasiswa untuk tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB memiliki probabilitas 83,9 persen dihasilkan Artificial Intelligence (AI).
Sebelumnya di media sosial juga muncul video manipulasi yang mengeklaim Sebby Sambom mengatakan TPNPB-OPM telah menyerah dan menghentikan perlawanan.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.
Adapun konflik bersenjata antara OPM dengan TNI saat ini masih berlangsung. Masyarakat sipil di Papua juga turut menjadi korban dalam peristiwa itu.
Dikutip dari Kompas.id, Komnas HAM dan Komisi XIII DPR mendesak pemerintah untuk memprioritaskan perlindungan warga sipil di Papua.
Pemerintah juga diminta menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan membuka ruang dialog antara pihak yang bertikai.
Konten hoaks terkait Papua berpotensi menjadi gangguan informasi yang mengganggu upaya mencapai perdamaian dan membuka ruang dialog.
Dengan demikian, kabar ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi di masyarakat.
Kesimpulan
Rekaman suara Sebby Sambom meminta mahasiswa tidak mengikuti aksi AMP dan KNPB merupakan hasil manipulasi.
Setelah dicek menggunakan HIve Moderation, suara Sebby Sambom terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Sampai saat ini konflik antara OPM dan TNI masih berlangsung di Papua. Sejumlah pihak mendesak pemerintah membuka ruang dialog untuk menyelesaikan konflik bersenjata itu karena masyarakat sipil juga turut menjadi korban.
Konten hoaks terkait Papua perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi yang mengganggu upaya perdamaian dan proses dialog.
Setelah dicek menggunakan HIve Moderation, suara Sebby Sambom terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Sampai saat ini konflik antara OPM dan TNI masih berlangsung di Papua. Sejumlah pihak mendesak pemerintah membuka ruang dialog untuk menyelesaikan konflik bersenjata itu karena masyarakat sipil juga turut menjadi korban.
Konten hoaks terkait Papua perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi yang mengganggu upaya perdamaian dan proses dialog.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/19CcvPxbzh/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/05/19/164500782/-hoaks-juru-bicara-opm-menyatakan-menyerah-dan-hentikan-perlawanan
- https://www.kompas.id/artikel/dpr-komnas-ham-desak-pemerintah-buka-ruang-dialog-untuk-akhiri-konflik-di-papua
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27105) [HOAKS] Hercules Ditangkap Aparat Hukum pada 16 Mei 2025
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan momen Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshall ditangkap aparat pada 16 Mei 2025.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan Hercules ditangkap aparat pada 16 Mei 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video Hercules sedang berjalan dengan dikawal sejumlah orang.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
Hercules ditangkap tanggal 16-5-2025 tidak ada yang kebal hukum
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan Hercules ditangkap aparat pada 16 Mei 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video Hercules sedang berjalan dengan dikawal sejumlah orang.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
Hercules ditangkap tanggal 16-5-2025 tidak ada yang kebal hukum
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan informasi valid Hercules ditangkap aparat pada 16 Mei 2025.
Penelusuran menggunakan Google Lens, menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini pada 27 Desember 2018.
Judul yang digunakan dalam video itu adalah: "Kelompok Hercules Digiring Polisi Bersiap Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakbar".
Video itu adalah momen ketika Hercules dan anggotanya digiring dari Polres Metro Jakarta Barat menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 27 Desember 2018.
Diberitakan Kompas.com, pada 2018 Hercules dan 12 anggota kelompoknya ditahan karena kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Selain menguasai lahan, mereka juga melalukan perusakan bangunan dan meminta uang Rp 500.000 per bulan kepada para penghuni ruko.
Akibat perbuatannya itu Hercules dan kelompoknya dijerat Pasal 170 KUHP tentang perusakan terhadap barang atau orang, serta Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Penelusuran menggunakan Google Lens, menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini pada 27 Desember 2018.
Judul yang digunakan dalam video itu adalah: "Kelompok Hercules Digiring Polisi Bersiap Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakbar".
Video itu adalah momen ketika Hercules dan anggotanya digiring dari Polres Metro Jakarta Barat menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 27 Desember 2018.
Diberitakan Kompas.com, pada 2018 Hercules dan 12 anggota kelompoknya ditahan karena kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Selain menguasai lahan, mereka juga melalukan perusakan bangunan dan meminta uang Rp 500.000 per bulan kepada para penghuni ruko.
Akibat perbuatannya itu Hercules dan kelompoknya dijerat Pasal 170 KUHP tentang perusakan terhadap barang atau orang, serta Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Hercules ditangkap aparat pada 16 Mei 2025 tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video yang beredar di media sosial adalah momen ketika ditahan aparat pada 2018 karena kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Faktanya, video yang beredar di media sosial adalah momen ketika ditahan aparat pada 2018 karena kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/18tK3iJVfg/
- https://www.facebook.com/share/v/1FSPuNQuo2/
- https://www.facebook.com/share/p/1BzFdEjKF6/
- https://www.youtube.com/watch?v=PHgejkl1AH4&ab_channel=KompascomReporteronLocation
- https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/27/11323081/dibawa-ke-kejaksaan-hercules-masukkan-tangan-ke-saku-dan-mengaku-tak
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27104) Cek Fakta: Hoaks Bank Aceh Bagi-Bagi Hadiah Mobil hingga Paket Umroh dengan Mendaftar di Tautan Tertentu
Sumber:Tanggal publish: 23/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang Bank Aceh bagi-bagi hadiah mobil hingga paket umroh beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Mei 2025.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim Bank Aceh berbagi hadiah bagi nasabahnya. Hadiah yang dibagikan mulai dari mobil, handphone, hingga paket umroh.
"Khusus Nasabah Yang Sudah Terdaftar Di BANK ACEH ACTION MOBILE .
Sobat BANK ACEH. Promo Daftar GEBYAR UNDIAN Di (BANK ACEH Action Mobile) nikmati promo hadiah menarik dibawah ini..!!!
-10 unit mobil alphard
-10 unit mobil CR-V Turbo
-10 unit Mobil HR-V CVT
-10 unit Mobil Xpander
-10 unit Mobil Fortuner
-10 unit Mobil BR-V
-10 unit Mobil Brio
-10 unit Mobil MBW
-20 unit Motor Scopy
-15 unit Motor Xmax
-30 unit TV Led 50 in.
-33 unit Smartphone Promax14
-100 Emas Batangan & Logam Mulia
-20 Paket Wisat Singgapore
-20 Paket Umroh Gratis
Pendaftaran secara online khusus Nasabah yang sudah aktif Action Mobile PERSONAL BANK ACEH ,Silahkan Klik Daftar Sekarang.!!" tulis salah satu akun Facebook.
Selain itu, akun Facebook tersebut juga menyematkan link atau tauan yang mengarah ke situs tertentu. Untuk mendaftar sebagai penerima hadiah, nasabah diminta mengisi data diri di tautan tersebut.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat 6 komentar dari warganet.
Benarkah Bank Aceh bagi-bagi hadiah mobil hingga paket umroh dengan mendaftar ke tautan tertentu? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Bank Aceh bagi-bagi hadiah mobil hingga paket umroh dengan mendaftar di tautan tertentu. Penelusuran dilakukan dengan mengecek ke akun Instagram resmi Bank Aceh, @bankacehofficial.
Dalam salah satu postingannya, akun Instagram @bankacehofficial memberikan stampel hoaks pada postingan Facebook berisi klaim pembagian hadiah.
Akun Instagram @bankacehofficial menyebut bahwa postingan tersebut merupakan salah satu modus penipuan yang mencatut Bank Aceh.
"WASPADA PENIPUAN MENGATASNAMAKAN BANK ACEH!
Salam Nasabah Setia Bank Aceh
Hati-hati, saat ini marak modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Aceh melalui pesan pribadi dan akun media sosial palsu yang mengaku sebagai Bank Aceh.
Bank Aceh tidak pernah meminta data pribadi nasabah seperti PIN, OTP, password, atau informasi penting lainnya melalui kanal apa pun.
Cek postingan ini untuk mengetahui langkah antisipasi penipuan! Selalu pastikan informasi yang kamu terima berasal dari akun resmi Bank Aceh, yang tercantum di postingan ini.
Lindungi data pribadimu dan tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan digital," tulis akun Instagram @bankacehofficial pada 16 Mei 2025.
Kesimpulan
Klaim Bank Aceh bagi-bagi hadiah mobil hingga paket umroh dengan mendaftar di tautan tertentu ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, postingan tersebut merupakan salah satu modus penipuan mencatut Bank Aceh.
Rujukan
Halaman: 254/6390