• (GFD-2024-22596) [KLARIFIKASI] Video Perlihatkan Paus Fransiskus Pimpin Kanonisasi, Bukan di Kedubes Vatikan Jakarta

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta selama empat hari pada awal September 2024 memang menarik perhatian netizen, namun ada sejumlah unggahan yang informasinya keliru.

    Misalnya, beredar video yang diklaim menampilkan momen Ketika Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan informasi yang keliru.

    Video yang diklaim menampilkan Paus Fransiskus mengunjungi Keduataan Vatikan, di Jakarta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini dan TikTok ini.

    Berikut narasi yang disematkan dalam unggahan itu:

    Paus FRANSISKUS

    Berada di Kedutaan Besar Takta Vatikan, Jakarta Pusat

    Bapak Paus FRANSISKUS berkunjung ke kedutaan besar takta vatikan, Jakarta Pusat@sorotan #pengikutfbpro #reelspublik #PAUSFRANSISKUS #JAKARTAINDONESIA

     

    Akun Instagram Tangkapan layar Instagram video yang dikalim menampilkan Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di Instagram @vaticannewspt. Video itu telah diunggah pada 1 Juli 2024.

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Paus Fransiskus memimpin pertemuan resmi para kardinal dalam sebuah upacara kanonisasi.

    Kanonisasi merupakan proses yang menyatakan seseorang sebagai orang suci dalam Gereja Katolik.

    Peristiwa itu berlangsung di Aula Consistory, Istana Apostolik di Vatikan.

    Saat video itu diunggah, Paus Fransiskus belum melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan baru dilakukan pada 3-6 September 2024.

    Adapun video yang menampilkan momen Paus Fransikus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta pada 3 September 2024 bisa dilihat di sini.

    Dalam kesempatan itu Paus Fransiskus sempat bertemu dengan anak yatim-piatu serta para pengungsi. 

    Kesimpulan

    Video dengan narasi Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta merupakan informasi yang keliru.

    Adapun video tersebut sudah diungggah jauh hari sebelum kunjungan Paus ke Indonesia, yaitu pada 1 Juli 2024. Kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta berlangsung pada 3-6 September 2024.

    Video aslinya menampilkan momen ketika Paus Fransiskus memimpin pertemuan resmi para kardinal dalam sebuah upacara kanonisasi di Istana Apostolik, Vatikan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22595) [HOAKS] Moderna Mengakui Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kanker

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Moderna dinarasikan telah mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menyebabkan kanker. Narasi ini disebar melalui unggahan di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Moderna mengakui bahwa vaksin mereka menyebabkan kanker dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (9/9/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    "Kebenaran akan mencari Jalan nya sendiri"

    Moderna telah mengakui vaksin COVID mRNA-nya menyebabkan KANKER setelah miliaran fragmen DNA ditemukan dalam botol suntikan berbahaya tersebut.

    Narasi itu disertai tautan menuju artikel berjudul "Moderna confirms mRNA COVID Vaccines cause Cancer" yang dimuat di situs expose-news.com.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah disimak, artikel itu memuat pendapat Robert Malone dalam sebuah diskusi dengan anggota Kongres Amerika Serikat Marjorie Taylor Greene pada 13 November 2023.

    Menurut PolitiFact, Malone adalah spesialis penyakit menular yang populer di kalangan antivaksin. Ia telah menyebarkan berbagai klaim palsu tentang vaksin Covid-19.

    Dikutip dari FactCheck.org, dalam diskusi dengan Greene, Malone merujuk pada bagian singkat dalam aplikasi paten Moderna, yang diterbitkan pada 2019.

    Permohonan paten tersebut terkait dengan vaksin RNA, tetapi komentar yang disoroti Malone adalah tentang vaksin DNA, yang masih dalam tahap eksperimental di AS.

    Dalam deskripsinya tentang vaksin DNA, permohonan paten Moderna menyebutkan beberapa kekhawatiran teoretis terkait kanker sebagai contoh kelemahan teknologi tersebut.

    Salah satunya adalah kemungkinan mutagenesis sisipan, yang dapat menyebabkan aktivasi onkogen atau penghambatan gen penekan tumor.

    "FDA mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kekhawatiran, tetapi Moderna dalam patennya sendiri menjabarkan kekhawatiran yang sama persis dengan kekhawatiran yang ada tentang DNA dan mutagenesis insersi serta genotoksisitas," kata Malone.

    Namun, kekhawatiran yang disebutkan dalam permohonan paten adalah tentang vaksin yang menggunakan DNA sebagai bahan utamanya.

    Sementara, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna dan disetujui penggunaannya adalah vaksin bertipe mRNA, bukan vaksin DNA.

    Tidak ada sisa DNA yang mengkode gen penyebab kanker dalam vaksin mRNA. Hal ini diperjelas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dalam email kepada FactCheck.org.

    "Berkenaan dengan vaksin mRNA, meskipun kekhawatiran telah dikemukakan sebelumnya sebagai masalah teoritis, bukti ilmiah yang tersedia mendukung kesimpulan bahwa jumlah kecil dari sisa DNA tidak menyebabkan kanker atau perubahan pada kode genetik seseorang."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Moderna mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menyebabkan kanker adalah hoaks.

    Narasi tersebut disebarkan oleh Robert Malone, seseorang yang memiliki riwayat menyebarkan klaim palsu terkait pandemi dan Covid-19.

    Malone mengutip secara serampangan isi pengajuan paten Moderna untuk membangun narasi menyesatkan soal vaksin Covid-19 menyebabkan kanker.

    Kekhawatiran potensial soal mutagenesis yang disebutkan dalam permohonan paten Moderna adalah tentang vaksin yang menggunakan DNA sebagai bahan utamanya.

    Sementara, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna dan disetujui penggunaannya adalah vaksin bertipe mRNA, bukan vaksin DNA.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22594) [SALAH] Panitia PON Aceh Memaksa Atlit Muaythai untuk Memakai Hijab Sebelum Pertandingan

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    “-A Thread-
    Panitia PON Aceh Tidak Profesional

    Agnes Sirait, atlit Muaythai asal Sumut kecewa berat karena sebelum pertandingan disuruh panitia mencari jilbab sebelum pertandingan. Agnes dan pelatih harus mencari jilbab agar bisa bertanding”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @SammiSoh mengunggah video pertandingan seorang atlit muaythai yang ditahan wasit ketika hendak memasuki ring pertandingan. Atlit wanita tersebut kemudian masuk ke ring dan mengenakan penutup kepala putih. Video itu diklaim oleh @SammiSoh sebagai atlit muaythai Sumatra Utara, Agnes Sirait, yang diperintahkan panitia PON Aceh untuk mencari dan memakai hijab dahulu sebelum pertandingan. @SammiSoh juga menulis bahwa ini merupakan bukti panitia PON Aceh yang tidak profesional. Video itu telah mendapat likes dari 1,100 orang dan dilihat hampir 400,000 kali.

    Dalam video yang diunggah oleh @SammiSoh, terlihat bahwa kain penutup kepala putih yang dikenakan atlit (menit ke 0:01 – 1:11) merupakan penutup kepala sebelum menggunakan head guard (pelindung kepala). Penggunaan pelindung kepala ini sudah menjadi salah satu alat yang wajib dikenakan di olahraga martial arts baik di Indonesia maupun internasional.

    Selain itu, Tempo telah membahas isu ini di artikelnya yang berjudul “Panitia Penyelenggara Pertandingan Muaythai PON 2024 Bantah Ada Diskriminasi Atlet Putri Wajib Pakai Hijab” pada 7 September lalu. Melansir dari artikel ini, ketua panitia penyelenggara cabang olahraga muaythai di PON 2024, Dahlan Jamaluddin, telah membantah adanya diskriminasi kewajiban memakai hijab untuk atlit putri yang bertanding.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @SammiSoh merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Video itu menunjukkan panitia PON Aceh yang meminta atlit Muaythai untuk menggunakan pelindung kepala, bukan hijab.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22593) [SALAH] Video Paus Fransiskus Berdansa dengan Wanita Setelah Pulang dari Indonesia

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    “Pulang dari Indonesia paus kembali beraktivitas goyang lg bro”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @aya_mereun212 mengunggah video yang memperlihatkan seorang pastor berdansa salsa dengan wanita. Video itu diklaim @aya_mereun212 sebagai Paus Fransiskus yang kembali beraktivitas setelah pulang dari Indonesia. Cuitan dan video itu diunggah pada 6 September 2024.

    Setelah menelusuri video tersebut, ditemukan sumber original dari pembuat video tersebut, yaitu aktor Brazil bernama Inácio Falcão. Di akun YouTube nya “Papa Popó Caruaru”, terdapat video yang sama persis seperti yang diunggah @aya_mereun212. Video itu berjudul “PAPA POPÓ CARUARU DANÇANDO FORRÓ”.

    Selain itu, video yang sama juga telah banyak disebarkan dengan berbagai narasi sejak Juli 2023, dan telah dibahas oleh DFRAC di artikelnya yang berjudul “Stunt master arrested over a pastor dance video: Read the Fact Check”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @aya_mereun212 adalah konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Video itu dibuat oleh aktor Brazil, Inácio Falcão di kanal YouTube nya, bukan Paus Fransiskus.

    Rujukan