• (GFD-2025-28597) Hoaks! BI keluarkan pecahan uang Rp22.500 merayakan HUT RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Bank Indonesia disebut resmi merilis uang kertas baru pada Agustus 2025, berkenaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.

    Perilisan uang baru itu salah satunya tersiar lewat sebuah video yang dibagikan melalui WhatsApp.

    Uniknya, terdapat sejumlah uang kertas dengan nominal tak biasa dalam video perilisan uang baru tersebut, termasuk pecahan Rp22.500.

    Nominal baru yang juga bisa ditemukan dalam unggahan video itu, di antaranya adalah Rp80 dan Rp250.000.

    Berikut isi informasi yang dibagikan narator dalam konten tersebut:

    "Bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang kertas tahun emisi 2022. Peluncuran hari ini dilakukan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta.

    Ada tujuh pecahan uang kertas baru yang diluncurkan dan sudah bisa dijadikan alat pembayaran sah di seluruh Indonesia,".

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah BI keluarkan pecahan uang Rp22.500 merayakan HUT RI?



    Hasil Cek Fakta

    Mengacu informasi dari laman resmi Bank Indonesia, tidak ada peluncuran uang kertas baru yang dirilis Bank Sentral itu pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI atau Agustus 2025.

    Peluncuran uang kertas terakhir yang dilakukan BI adalah pada 18 Agustus 2022.

    Saat itu, ada tujuh pecahan uang kertas Rupiah yang diresmikan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh Indonesia.

    Nominal uang kertas Tahun Emisi 2022 itu meliputi pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    ANTARA juga menemukan fakta bahwa narasi video tentang peluncuran uang baru yang dibagikan di WhatsApp itu, merupakan informasi yang dibacakan oleh narator dalam konten YouTube ini.

    Pada konten aslinya, sang narator sedang membahas uang kertas baru Tahun Emisi 2022 yang dirilis oleh Bank Indonesia.

    ANTARA sebelumnya juga telah membantah informasi tentang hadirnya uang Rupiah pecahan Rp250.000 dalam berita berjudul "Hoaks! Pemerintah keluarkan uang pecahan Rp250 ribu edisi kemerdekaan".

    Dapat disimpulkan bahwa informasi di WhatsApp soal perilisan uang Rupiah dengan nominal Rp80, Rp22.500, dan Rp250.000 merupakan hoaks.

    Klaim: BI keluarkan pecahan uang Rp22.500 merayakan HUT RI

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28596) [SALAH] Ada Kenaikan Biaya Admin Bank Usai Polemik Blokir Rekening

    Sumber: X.com
    Tanggal publish: 24/08/2025

    Berita

    Akun X “DS_yantie” pada Jumat (8/8/2025) membagikan foto [arsip], isinya menampilkan gedung tinggi berlogo BRI.

    Unggahan disertai narasi:
    “Setelah dibuat resah karena pemblokiran rekening, kini masyarakat kembali diterpa kabar tidak menyenangkan biaya admin bank bulanan terbaru naik “Bank Mandiri sebesar 12.500/bulan, Bank BNI 11.000/bulan, Bank BTN sebesar 12.500/bulan, Bank BRI sebesar 12.000/bulan.”

    Hingga Minggu (24/8/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 13.000 pengguna, dibagikan ulang sebanyak 3.000 kali, dan menuai 1.000 balasan.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.

    Gambar gedung yang beredar dalam konten tersebut diambil dari dokumentasi laman resmi BRI pada Maret 2024. Konten tersebut memuat informasi bahwa BRI menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk dalam Finance Global 500. Artikel itu tidak membahas tarif biaya layanan bulanan.

    Dari data yang dihimpun Tempo di masing-masing laman resmi Bank Mandiri, BRI, BTN, dan BNI, tak ada perubahan untuk sejumlah nominal dibandingkan periode sebelumnya (yang berlaku sejak 2021).

    Satu catatan, biaya administrasi bulanan untuk jenis tabungan BRI Simpedes naik dari Rp5.500 menjadi Rp6.000, berdasarkan informasi dari laman resmi BRI. Ada pula kenaikan biaya administrasi bulanan Bank BCA untuk jenis tabungan Xpresi—dari Rp7.500 menjadi Rp10.000—pada awal 2024.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “ada kenaikan biaya admin bank usai polemik pemblokiran rekening” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28595) [SALAH] Vaksin HPV Sebabkan Rahim Kering dan Kemandulan

    Sumber: Facebook.com, TikTok.com
    Tanggal publish: 24/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Adhit Tiandito” [arsip] dan akun TikTok “romla311” [arsip] pada Kamis (15/5/2025) membagikan video dari Dharma Pongrekun sedang menjelaskan bahwa vaksin HPV dapat sebabkan kemandulan. Berikut pernyataan yang disebutkan Dharma Pongrekun dalam video:

    “Dilaksanakan namanya BIAN, Bulan Imunisasi Anak Nasional, apa yang dilakukan? ada namanya vaksin HPV, Human Papilloma Virus. Yang tujuannya untuk apa? Alasannya untuk apa? Untuk mencegah kanker serviks, tetapi dilakukan kepada anak-anak tujuannya apa? untuk kandungannya kering. Apa yang terjadi kalau mandul? apa yang terjadi, mereka frustasi dan akhirnya mereka akan melakukan seks bebas di mana-mana”.

    “Adhit Tiandito” lewat takarirnya menambahkan narasi:

    “Kata dokter Vaksin HPV itu pencegahan kanker serviks tp padahal kenyataanya untuk mengeringkan rahim makanya banyak kasus mandul”

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta tirto.id.

    Kementerian Kesehatan RI menjelaskan vaksin HPV diberikan untuk melindungi perempuan dari risiko infeksi Human Papillomavirus (HPV), penyebab utama kanker leher rahim. Ini menjadi salah satu upaya menekan angka kematian yang masih tinggi di Indonesia.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut strategi penanggulangan terdiri dari tiga pilar, yakni vaksinasi pada remaja, skrining HPV DNA, serta penanganan medis bagi kasus invasif.

    Dalam riset berjudul Human papillomavirus vaccine effectiveness by age at vaccination: A systematic review (2023) disebutkan bahwa vaksin HPV bekerja dengan mencegah infeksi sebelum terjadi paparan alami, sehingga efektivitasnya lebih tinggi jika diberikan pada usia muda.

    Dokter Caisar Dewi Maulina pada laman Halodoc mengungkapkan bahwa American Cancer Society (ACS) dan American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan merekomendasikan pemberian vaksin dimulai sejak usia 9 tahun agar perlindungan optimal sebelum seseorang aktif secara seksual. Masih dari Halodoc, dr. Rizal Fadli menambahkan bahwa vaksin HPV justru membantu mencegah penyakit yang berisiko mengganggu kesehatan reproduksi.

    Studi yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine terhadap perempuan usia 18–33 tahun di Amerika Serikat menunjukkan tidak ada kaitan antara vaksinasi HPV dan infertilitas atau kemandulan. Data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional periode 2013–2016 juga mendukung temuan tersebut, dengan hasil tidak ada peningkatan risiko gangguan kesuburan pada kelompok usia 20–30 tahun yang telah menerima imunisasi ini.

    Vaksin HPV terbukti efektif hampir 100 persen dalam mencegah kanker leher rahim serta berbagai jenis kanker lain yang berhubungan dengan virus tersebut, termasuk kanker anus, vagina, vulva, penis, mulut, dan tenggorokan.

    Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro Andreas Wilson Setiawan menegaskan bahwa efek samping vaksin HPV umumnya hanya berupa nyeri, bengkak, demam, atau sakit kepala, dan tidak ada bukti medis yang menghubungkannya dengan infertilitas jangka panjang.

    “Vaksin HPV itu sendiri tidak memengaruhi ovarium, testis, spermatogenesis, ovulasi, atau hormon reproduksi. Vaksin HPV ditujukan untuk mencegah kanker serviks dan tidak memengaruhi kesuburan. Studi ilmiah justru menunjukkan wanita yang divaksin HPV tetap memiliki tingkat kesuburan normal,” ungkap Andreas.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui publikasi Mei 2017 juga menekankan bahwa vaksin HPV perlu diintegrasikan dalam strategi pencegahan yang komprehensif dan terkoordinasi guna menekan angka kejadian kanker serviks maupun penyakit lain yang disebabkan oleh HPV.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “vaksin HPV sebabkan rahim kering dan kemandulan” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28594) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Puskesmas Purwasari Karawang Runtuh Efek Gempa Bekasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Agustus 2025.
    Klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi menampilkan reruntuhan bangunan terdapat tulisan UGD. Dalam video tersebut terdapat tulisan "Efek Gempa Bekasi".
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Puskesmas Purwasari Karawang...Efek Gempa Kabupaten Bekasi...Semoga tidak ada korban jiwa..."
    Benarkah klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi, dalam artikel berjudul "Beredar Hoaks Puskesmas Purwasari Runtuh Efek Gempa Bekasi, Penyebab Asli Terkuak" yang dimuat Liputan6.com, pada 22 Agustus 2025.
    Klaim mengenai Hoaks Puskesmas Purwasari runtuh efek gempa Bekasi telah dibantah secara tegas oleh otoritas terkait. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Menurutnya, kerusakan pada bangunan puskesmas disebabkan oleh faktor lain yang terjadi hampir bersamaan.
    Dinas Kesehatan Karawang juga turut memberikan klarifikasi. Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, menegaskan bahwa kerusakan Puskesmas Purwasari bukan karena gempa bumi, melainkan akibat hujan deras disertai angin kencang. Peristiwa ini terjadi sebelum gempa Bekasi mengguncang wilayah tersebut.
    Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Image dengan menangkap layar video tersebut.
     
    Penelusuran mengarah salah satu situs berita dengan judul "Bukan Gempa, Penyebab Plafon Depan IGD Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk Karena Hujan Badai" yang dimuat situs ayobandung.com, pada 21 Agustus 2025.
     
    Artikel situs ayobandung.com memuat foto yang identik dengan salah satu cupilikan video, foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Plafon depan gedung IGD Puskesmas Purwasari, Karawang ambruk akibat hujan badai yang melanda kawasan tersebut, Rabu, 20 Agustus 2025 (Tangkapan layar Instagram)".
     
    Sumber:https://www.ayobandung.com/umum/7915766372/bukan-gempa-penyebab-plafon-depan-igd-puskesmas-purwasari-karawang-ambruk-karena-hujan-badai
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi tidak benar.
    Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, menegaskan bahwa kerusakan Puskesmas Purwasari bukan karena gempa bumi, melainkan akibat hujan deras disertai angin kencang. Peristiwa ini terjadi sebelum gempa Bekasi mengguncang wilayah tersebut.