• (GFD-2025-27132) Keliru: Paus Leo XIV Puji Bantuan Cina ke Gaza dan Singgung Donald Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita

    SEBUAH akun TikTok [arsip] mengunggah video pidato Paus Leo XIV tentang Gaza baru-baru ini. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, Paus yang berpidato dalam bahasa Inggris memuji Cina karena memberikan bantuan besar ke Gaza. Ia juga membandingkannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Tempo mentranskrip pernyataan Paus Leo XIV dalam video itu, isinya, “I heard that China has provided a large amount of aid to Gaza and I'm truly moved and comforted by this China's broad-mindedness and selfless actions have brought array of hope to the people of Gaza who are trapped in a dire situation. This humanitarian assistance has nourished lives devastated by war. I wish I could meet this friend I've never seen before. In contrast, Trump's stance on the Gaza issue is deeply disappointing and infuriating.”



    Benarkah video pidato Paus Leo XIV yang membahas langkah Cina memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza itu asli?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video ini dengan menelusuri sumber asli video menggunakan alat pencarian gambar serta menganalisis audio dan video menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan. Hasilnya, video tersebut telah direkayasa menggunakan alat kecerdasan buatan audio (audio generated AI).



    Paus Leo  XIV tidak pernah memberikan pernyataan terkait bantuan Cina ke Gaza atau membandingkannya dengan Amerika Serikat. Video pada akun TikTok tersebut identik dengan video Misa Inagurasi atau Pelantikan Paus Leo XIV pada Minggu, 18 Mei 2025, yang disiarkan secara langsung Vatican News  pukul 10.00 pagi waktu Roma dari Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

    Jika dibandingkan, potongan frame dalam video yang beredar serupa dengan video Misa Inagurasi atau Pelantikan Paus Leo XIV. Detail cincin yang digunakan serta background dalam kedua video sama. Dalam foto yang Vatikan News di Facebook disebutkan bahwa Paus Leo XIV menerima Cincin Nelayan atau Cincin Piscatori selama misa inagurasi di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu, 18 Mei 2025.

    Saat misa, Paus Leo XIV membawakan homili atau khotbah selama 15 menit. Selama homili tidak ada pernyataan tentang bantuan China di Gaza. Hal itu juga tidak ditemukan dalam naskah resmi homili dalam bahasa Inggris yang dikeluarkan oleh Kantor Komunikasi Kepausan. 



    Beberapa fragmen dalam unggahan TikTok yang beredar juga memperlihatkan bantuan dijatuhkan dari udara dan sekelompok orang terlihat berlari untuk mengambil. Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan unggahan Jurnalis Palestina Hema Al Khalili melalui akun instagram pada 20 April 2024. 

    Hema Al Khalili menulis: “Sayangnya, 90% dari parasut yang diterbangkan hari ini jatuh di laut, menjadikannya cara yang paling berbahaya untuk mengirimkan bantuan."

    Dilansir FEWS, dalam periode waktu 14-20 April 2024, total ada tiga kali airdrop bantuan ke wilayah Gaza. Antara 26 Februari sampai 25 April 2024 ada 81 kali airdrop, dengan total sekitar 2.866 ton bantuan makanan. Airdrop dilakukan oleh Operasi multinasional Amerika Serikat, UEA, Yordania, Inggris dan Prancis.

    Analisis AI Video dan Voice Detector

    Jika diamati, terlihat gerakan yang tidak normal pada bibir dan area mulut Paus Leo XIV sepanjang video. Gerakan bibir dan mulut yang tidak normal, biasa ditemukan dalam video hasil rekayasa kecerdasan buatan. Suara Paus juga terdengar berbeda dengan rekaman suara Paus Leo XIV lainnya.

    Tim Cek Fakta Tempo kemudian menganalisis video menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan, Deepware. Hasilnya menunjukan 96 persen deepfake dan ensembel menunjukkan 74% suspicious (dicurigai) sebagai deepfake. 



    Tempo juga memecah audio tersebut menjadi lima bagian masing-masing berdurasi lima detik. Potongan audio tersebut kemudian dianalisis dengan alat deteksi audio yang dibuat oleh kecerdasan buatan, AI or Not berbayar. Hasilnya, sebanyak tiga audio diidentifikasi mirip dengan audio hasil generator kecerdasan buatan.



    Pernyataan Paus Leo XIV tentang Situasi Gaza

    Paus Leo XIV sebenarnya pernah memberikan pernyataa tentang Gaza saat General Audience (Audiensi Umum) yang digelar pada 21 Mei 2025 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Dalam siaran langsung Vatikan News pada menit ke-01:10:05 sampai 01:10:36, Paus mengatakan situasi di Gaza mengkhawatirkan dan menyakitkan, serta meminta pada semua pihak agar membuka akses bantuan kemanusiaan. 



    “Situasi di Jalur Gaza semakin mengkhawatirkan dan menyakitkan. Saya kembali memohon dengan tulus untuk membuka akses bagi bantuan kemanusiaan yang layak dan mengakhiri permusuhan, yang harga memilukannya harus ditanggung oleh anak-anak, orang tua, dan orang sakit,” ungkapnya.

    Bantuan Cina ke Palestina

    Li Ming, juru bicara Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Cina (CIDCA), pada konferensi pers di Beijing, 17 Maret 2025 mengatakan, Cina telah mengirim empat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Oktober 2023. 

    Dilansir Anadolu Agency, pada 18 Februari 2025, Cina umumkan paket bantuan kemanusiaan baru untuk 60.000 keluarga di Gaza. Kantor berita Cina Xinhua menyebutkan bahwa bantuan terdiri dari 60.000 paket makanan diserahkan kepada Program Pangan Dunia, Bulan Sabit Merah Palestina, dan organisasi terkait lainnya. Dan pada 25 Februari 2025 gelombang pertama bantuan tersebut mencapai Gaza.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dengan narasi Paus Leo XIV tersentuh dan terhibur mendengar Cina memberikan bantuan besar ke Gaza adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27131) Hoaks! Menteri Kesehatan wajibkan penumpang pesawat vaksin TBC

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah poster digital yang beredar menampilkan foto Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan narasi seolah-olah pemerintah mewajibkan vaksinasi Tuberkulosis (TBC) bagi seluruh penumpang pesawat.

    Dalam poster tersebut, disebutkan bahwa penumpang wajib sudah divaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin sebagai syarat naik pesawat untuk mencegah penyebaran lewat udara.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Semua penumpang yang akan naik pesawat agar sudah di vaksin TBC dan menunjukan surat vaksin. Tujuannya untuk mencegah menyebaran lewat udara”

    Namun, benarkah Menkes wajibkan penumpang pesawat vaksin TBC?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya bahwa pernyataan tersebut tidak benar atau hoaks. Ia menyatakan bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan vaksin TBC sebagai syarat perjalanan udara.



    Kemenkes juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi dan selalu melakukan pengecekan fakta.

    Adapun meningkatnya perhatian publik terhadap vaksin TBC berkaitan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka.

    Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama dalam uji klinis vaksin TBC di Indonesia. Vaksin tersebut tengah dikembangkan dan didanai The Gates Foundation, serta saat ini sedang menjalani uji coba di beberapa negara, termasuk Indonesia.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Menteri Kesehatan wajibkan penumpang pesawat vaksin TBC

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

  • (GFD-2025-27130) [HOAKS] Video Rektor UGM Mengakui Palsunya Ijazah Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Ova Emilia mengakui ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) merupakan ijazah palsu.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Rektor UGM, Ova Emilia mengakui ijazah Jokowi palsu salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Ova sedang memberikan keterangan pers.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    PROSESREKTOR DAHMENGAKUI IZASAHNYA PALSU...

    paniiikjokowi...

    rektor UGM akhirnya sadartakut dosa dan takut adzabAllah akhirnya mengakuibahwa ijazah jokowipalsu, dan rektor itu akuitelah di bayar jokowi

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Rektor UGM mengakui ijazah Jokowi palsu

    Hasil Cek Fakta

    Setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan pengakuan Ova Emilia yang menyebut ijazah Jokowi palsu.

    Unggahan itu hanya menampilkan sejumlah cuplikan dari berbagai video. Ada juga tangkap layar artikel yang tidak jelas sumbernya.

    Salah satunya, video yang menampilkan Ova identik dengan unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini pada 12 Oktober 2022.

    Adapun video itu adalah momen ketika Ova menggelar konferensi pers terkait gugatan ijazah Jokowi yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono pada 2022.

    Saat itu, Ova menyebut Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985. Dalam kesempatan itu Ova juga memastikan soal keaslian ijazah S1 Jokowi.

    Adapun pada 22 Mei 2025, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan, penyelidikan laporan dugaan ijazah Jokowi dihentikan.

    Hal ini diputuskan setelah Bareskrim menyelesaikan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap ijazah Jokowi.

    Hasil uji labfor menyatakan ijazah Jokowi identik dengan pembanding rekan seangkatannya di Fakultas Kehutanan UGM. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Rektor UGM mengakui ijazah Jokowi palsu tidak benar atau hoaks. Unggahan hanya menampilkan sejumlah klip dari berbagai video. 

    Salah satunya, video yang memperlihatkan Rektor UGM Ova Emilia saat menyatakan Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985. Video itu dipelintir dengan narasi keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27129) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Presiden Putin Telah Memeluk Agama Islam

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin diklaim telah memeluk agama Islam. Narasi tersebut beredar melalui sebuah video berisi kegiatan Islami yang dilakukan Putin,

    Dalam video, terlihat Vladimir Putin mencium Al-Quran, memakai peci, sampai berkunjung ke Mekkah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.

    Informasi yang menyebut Putin memeluk agama Islam disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/5/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    Resmi presiden Rusia Vladimir Putin memeluk agama Islam bersama menteri agama Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Konten yang beredar berisi kumpulan kegiatan Putin di sejumlah negara. Misalnya, klip Putin memakai peci biru seperti pada video di kanal YouTube ini.

    Peci itu ia pakai ketika melakukan kunjungan ke Italia pada 10 Juni 2015. Ia ke Italia untuk membahas perjanjian produksi helikopter dengan Italia.

    Foto dari momen tersebut dapat dilihat di situs Vedomosti, yang dipotret oleh Alexy Nikolsky.

    Kemudian, klip Putin mengucapkan "Wa'alaikumsalam" bersumber dari kanal YouTube Haber Lutfen, 4 November 2023.

    Ia tengah menghadiri pertemuan bersama Federasi Sipil Rusia di Ibu Kota Moskwa.

    Klip lain menampilkan Putin mencium Al-Quran, terdapat versi lengkapnya di kanal YouTube Times of India, 21 Agustus 2024.

    Putin mengunjungi sebuah masjid di Grozny, Republik Chechnya. Ia diberi hadiah berupa Al Quran berlapis emas, yang kemudian ia cium dan peluk.

    Kendati demikian, tindakan-tindakan Putin di atas tidak membuktikan bahwa ia memeluk agama Islam.

    Berdasarkan laporan Reuters, 20 April 2025, Putin menghadiri ibadah paskah Gereja Ortodoks di Rusia.

    Putin selalu menghadiri kebaktian selama hari raya di Gereja Ortodoks.

    Klip lainnya, menampilkan Putin berada di Tanah Suci Mekkah merupakan konten manipulatif.

    Klip serupa dapat ditemukan di akun TikTok ini. Terdapat watermark PixVerse.ai yang menjadi penanda bahwa video tersebut dibuat dengan platform berbasis Artificial Intelligence (AI).

    Tools pendeteksi konten AI, Hive Moderation juga mengidentifikasi klip tersebut 99,5 persen dihasilkan AI.

    Kesimpulan

    Narasi yang menyebut Putin memeluk agama Islam merupakan informasi keliru.

    Video yang beredar merupakan gabungan dari klip kegiatan Putin saat kunjungan ke negara lain, menghadiri agenda partai, sampai konten manipulatif berbasis AI.

    Putin merupakan penganut Kristen Ortodoks Rusia, dan rajin beribadah di Gereja Ortodoks Rusia.

    Agama dan keyakinan yang dianut merupakan ranah personal. Namun, narasi ini tetap perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi. Kebijakan Putin sebagai seorang presiden juga tidak perlu dikaitkan dengan agama atau keyakinannya.

    Rujukan