• (GFD-2024-22598) Keliru, Video Aktor Denny Sumargo dan Ariel Noah Promosikan Situs Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/09/2024

    Berita



    Sebuah video selebritas Denny Sumargo dan Ariel Noah mempromosikan situs judi online Jos007 kembali beredar di Facebook. Konten pertama [ arsip ] memperlihatkan aktor Denny Sumargo (Densu) dan Komika Pras Teguh beredar pada 9 September 2024. Di tanggal yang sama, juga beredar video kedua [ arsip ] berisi vokalis band Noah, Ariel. 

    Selebritas pada kedua video itu tampak memberikan testimoni membuka situs judi online Jos007 dengan klaim dapat memberikan tingkat kemenangan tinggi. 

     

    Hingga artikel ini ditulis, video Denny dan Ariel tersebut sudah disukai 1,9 ribu dan 2,7 ribu serta disaksikan oleh 1 juta dan 532 ribu kali. Benarkah Denny Sumargo dan Ariel Noah mempromosikan situs judi online Jos007?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Denny Sumargo dan Ariel Noah yang bertestimoni soal situs judi Jos007 tersebut merupakan hasil suntingan.

    Faktanya, video Deni Sumargo dan Pras Teguh tersebut berasal dari siniar (podcast) Warung Kopi (PWK) di akun Youtube HAS Creative yang dipublikasikan 17 Maret 2024, berjudul “PWK - Sudah Belajar Puasa, Sholat, Dan Punya KTP Islam, Ini Alasan Denny Sumargo Belum Log In!!”

    Dalam siniar itu, Densu bercerita mengenai perjalanan karir dan spiritualitasnya, serta kisah film "Ellyas Pical" yang ia perankan. Di acara itu, baik Densu maupun Pras Teguh tidak membahas tentang situs judi online Jos007. 

     

    Sementara fakta tentang video Ariel sesungguhnya pernah diunggah dalam video singkat yang ia unggah di akun Instagram miliknya tentang cara mudah mentransfer uang ke luar negeri melalui fitur Transfer International BRImo. Ariel sama sekali tidak menyinggung soal situs judi online Jos007.



    Setelah itu, Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian suara pada kedua video menggunakan Deepware Detectors. Hasil analisis audio detection tools ini menunjukkan kemungkinan besar atau sekitar 93 persen suara di video Denny Sumargo dihasilkan lewat teknologi kecerdasan buatan atau deepfake. 

    Sedangkan di video Ariel Noah menunjukkan 83% suara di video juga deepfake. Audio mereka diubah dari aslinya dengan menggunakan generated-AI audio.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Denny Sumargo dan Ariel Noah mempromosikan situs judi online Jos007 adalah keliru. 

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan generated-AI audio.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22597) CEK FAKTA: Hoaks! Pj Bupati Brebes Terjangkit Cacar Monyet

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/09/2024

    Berita

    Baru-baru ini beredar informasi bahwa Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terpapar virus cacar monyet. Informasi tersebut beredar di berbagai grup Whatsapp. Dalam pesan berantai yang telah diteruskan berkali-kali itu, ditampilkan foto yang dinarasikan sebagai Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar.

    Foto tersebut menunjukkan seorang pria yang sedang berbaring dengan kondisi wajah dan leher penuh dengan bintik-bintik hitam yang diduga karena terpapar virus cacar monyet.

    "Info penting Untuk rekan2 Jaga kesehatan ...mohon ke mana2 PAKE MASKER  lagi..
    Virus Monyet sdh sampai Brebes, ini Bupati Brebes korban pertama...???????????? ati2 waspada jaga jarak jgn bergerombol kumpul2
    Gue ud bilang cepat ato lambat pasti akan nyebar ke seluruh negeri konoha," begitu bunyi pesan berantai yang beredar.

    Tak hanya di grup Whatsapp, informasi tersebut juga banyak tersebar di aplikasi Facebook, dengan menggunakan narasi dan foto yang sama. Seperti yang diposting oleh salah satu akun @Wahyuningsih (https://www.facebook.com/share/p/e3kX7LXr73c7unfs/).

    Informasi ini pun ramai di masyarakat dan menimbulkan kegaduhan, karena  menyebut bahwa Kabupaten Brebes sudah terkontaminasi oleh virus cacar monyet, dan Bupati Brebes menjadi orang pertama yang terjangkit. Benarkan informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, pesan berantai dan foto yang dinarasikan sebagai Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terpapar virus cacar monyet tidaklah benar atau hoaks.

    Tim Cek Fakta TIMES Indonesia membandingkan foto yang tersebar dengan foto Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar. Hasilnya, dua foto tersebut merupakan dua orang yang berbeda. Informasi hoaks itu pun telah mendapatkan bantahan resmi dari Pemerintah Kabupaten Brebes.

    Dikutip dari Detikhealth, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati  menjelaskan bahwa foto yang beredar bukanlah Pj Bupati Brebes, melainkan seorang warga Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes yang bekerja di Slawi, Tegal.

    Pria tersebut mengalami gejala mirip cacar monyet, dengan bintik-bintik hampir di seluruh badan, termasuk muka dan leher. Dia pun dilarikan ke ke rumah sakit Mitra Keluarga Slawi Tegal. Hak tersebut kemudian dilaporkan ke Dinkes Jawa Tengah, yang kemudian meminta pasien dipindahkan ke RSUD Brebes.

    "Jam 19.06 dari RS Mitra Keluarga Slawi menelpon untuk segera menjemput pasien Mpox. Kemudian kita sampaikan kondisi pasien ke Dinkes provinsi. Jawaban dari foto pasien, kemungkinan besar bukan Mpox, tapi menunggu hasil laporan dari dokter spesialis kulit kelamin," terangnya Sabtu (7/9/2024).

    Hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis kulit kelamin, tidak ditemukan pembengkakan atau perbesaran kelenjar getah bening maupun lesi yang mengindikasikan bahwa pria tersebut terpapar cacar monyet. Pasien pun berangsur membaik dan sudah diperbolehkan pulang pada Jumat.

    Selain itu, telah ada beberapa media mainstream yang juga telah memberitakan bahwa kabar tentang Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terpapar cacar monyet adalah kabar palsu atau hoax. Seperti Radar Solo, dan beberapa media arus utama lainnya.

    Kesimpulan

    Kesimpulan

    Informasi mengenai Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar yang terpapar cacar monyet merupakan konten menyesatkan atau misleading content. Faktanya, foto seorang pria dengan kondisi muka dan leher terdapat bintik-bintik seperti gejala cacar monyet itu adalah foto seorang pria asal warga Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes yang bekerja di Slawi, Tegal. Setelah diperiksa di rumah sakit, pria tersebut dinyatakan tidak terpapar cacar monyet. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-22596) [KLARIFIKASI] Video Perlihatkan Paus Fransiskus Pimpin Kanonisasi, Bukan di Kedubes Vatikan Jakarta

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta selama empat hari pada awal September 2024 memang menarik perhatian netizen, namun ada sejumlah unggahan yang informasinya keliru.

    Misalnya, beredar video yang diklaim menampilkan momen Ketika Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan informasi yang keliru.

    Video yang diklaim menampilkan Paus Fransiskus mengunjungi Keduataan Vatikan, di Jakarta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini dan TikTok ini.

    Berikut narasi yang disematkan dalam unggahan itu:

    Paus FRANSISKUS

    Berada di Kedutaan Besar Takta Vatikan, Jakarta Pusat

    Bapak Paus FRANSISKUS berkunjung ke kedutaan besar takta vatikan, Jakarta Pusat@sorotan #pengikutfbpro #reelspublik #PAUSFRANSISKUS #JAKARTAINDONESIA

     

    Akun Instagram Tangkapan layar Instagram video yang dikalim menampilkan Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di Instagram @vaticannewspt. Video itu telah diunggah pada 1 Juli 2024.

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Paus Fransiskus memimpin pertemuan resmi para kardinal dalam sebuah upacara kanonisasi.

    Kanonisasi merupakan proses yang menyatakan seseorang sebagai orang suci dalam Gereja Katolik.

    Peristiwa itu berlangsung di Aula Consistory, Istana Apostolik di Vatikan.

    Saat video itu diunggah, Paus Fransiskus belum melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan baru dilakukan pada 3-6 September 2024.

    Adapun video yang menampilkan momen Paus Fransikus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta pada 3 September 2024 bisa dilihat di sini.

    Dalam kesempatan itu Paus Fransiskus sempat bertemu dengan anak yatim-piatu serta para pengungsi. 

    Kesimpulan

    Video dengan narasi Paus Fransiskus mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta merupakan informasi yang keliru.

    Adapun video tersebut sudah diungggah jauh hari sebelum kunjungan Paus ke Indonesia, yaitu pada 1 Juli 2024. Kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta berlangsung pada 3-6 September 2024.

    Video aslinya menampilkan momen ketika Paus Fransiskus memimpin pertemuan resmi para kardinal dalam sebuah upacara kanonisasi di Istana Apostolik, Vatikan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22595) [HOAKS] Moderna Mengakui Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kanker

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Moderna dinarasikan telah mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menyebabkan kanker. Narasi ini disebar melalui unggahan di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Moderna mengakui bahwa vaksin mereka menyebabkan kanker dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (9/9/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    "Kebenaran akan mencari Jalan nya sendiri"

    Moderna telah mengakui vaksin COVID mRNA-nya menyebabkan KANKER setelah miliaran fragmen DNA ditemukan dalam botol suntikan berbahaya tersebut.

    Narasi itu disertai tautan menuju artikel berjudul "Moderna confirms mRNA COVID Vaccines cause Cancer" yang dimuat di situs expose-news.com.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah disimak, artikel itu memuat pendapat Robert Malone dalam sebuah diskusi dengan anggota Kongres Amerika Serikat Marjorie Taylor Greene pada 13 November 2023.

    Menurut PolitiFact, Malone adalah spesialis penyakit menular yang populer di kalangan antivaksin. Ia telah menyebarkan berbagai klaim palsu tentang vaksin Covid-19.

    Dikutip dari FactCheck.org, dalam diskusi dengan Greene, Malone merujuk pada bagian singkat dalam aplikasi paten Moderna, yang diterbitkan pada 2019.

    Permohonan paten tersebut terkait dengan vaksin RNA, tetapi komentar yang disoroti Malone adalah tentang vaksin DNA, yang masih dalam tahap eksperimental di AS.

    Dalam deskripsinya tentang vaksin DNA, permohonan paten Moderna menyebutkan beberapa kekhawatiran teoretis terkait kanker sebagai contoh kelemahan teknologi tersebut.

    Salah satunya adalah kemungkinan mutagenesis sisipan, yang dapat menyebabkan aktivasi onkogen atau penghambatan gen penekan tumor.

    "FDA mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kekhawatiran, tetapi Moderna dalam patennya sendiri menjabarkan kekhawatiran yang sama persis dengan kekhawatiran yang ada tentang DNA dan mutagenesis insersi serta genotoksisitas," kata Malone.

    Namun, kekhawatiran yang disebutkan dalam permohonan paten adalah tentang vaksin yang menggunakan DNA sebagai bahan utamanya.

    Sementara, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna dan disetujui penggunaannya adalah vaksin bertipe mRNA, bukan vaksin DNA.

    Tidak ada sisa DNA yang mengkode gen penyebab kanker dalam vaksin mRNA. Hal ini diperjelas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dalam email kepada FactCheck.org.

    "Berkenaan dengan vaksin mRNA, meskipun kekhawatiran telah dikemukakan sebelumnya sebagai masalah teoritis, bukti ilmiah yang tersedia mendukung kesimpulan bahwa jumlah kecil dari sisa DNA tidak menyebabkan kanker atau perubahan pada kode genetik seseorang."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Moderna mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menyebabkan kanker adalah hoaks.

    Narasi tersebut disebarkan oleh Robert Malone, seseorang yang memiliki riwayat menyebarkan klaim palsu terkait pandemi dan Covid-19.

    Malone mengutip secara serampangan isi pengajuan paten Moderna untuk membangun narasi menyesatkan soal vaksin Covid-19 menyebabkan kanker.

    Kekhawatiran potensial soal mutagenesis yang disebutkan dalam permohonan paten Moderna adalah tentang vaksin yang menggunakan DNA sebagai bahan utamanya.

    Sementara, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna dan disetujui penggunaannya adalah vaksin bertipe mRNA, bukan vaksin DNA.

    Rujukan