SEJUMLAH video beredar di TikTok oleh akun satu [arsip] dan akun dua [arsip], yang diklaim sebagai situasi perang udara antara angkatan udara India dan Pakistan yang terjadi sejak 7 Mei 2025.
Video itu memperlihatkan jet tempur yang bermanuver di udara dan menembakkan rudal, penyerangan bangunan, dan seorang pilot wanita yang diklaim berasal dari militer Pakistan. Unggahan itu juga diikuti narasi, “Pertempuran sengit sore ini antara Pakistan vs India. India mencekam gara-gara jet tempur Pakistan mengamuk di langit India.”
Namun, benarkah video-video itu memperlihatkan kondisi perang antara militer India dan Pakistan di wilayah Kashmir yang sesungguhnya?
(GFD-2025-27081) Keliru: Video Terkait Konflik India-Pakistan pada Mei 2025
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbaik milik Google. Hasilnya, video itu tidak memperlihatkan kondisi pertempuran India dan Pakistan.
Video pertama diawali memperlihatkan sebuah jet tempur yang bermanuver terbang memutar sambil mengeluarkan suar atau flare. Tempo sebelumnya telah memverifikasi, klip video itu tidak berkaitan dengan konflik India dan Pakistan. Rekaman itu menunjukkan atraksi peringatan Kecskemét Air Show 2021 di Hungaria, sebagaimana saluran YouTube Sonic Art Media. Acara itu digelar untuk menunjukkan perkembangan kekuatan Angkatan Udara Hungaria dalam delapan tahun terakhir.
Klip berikutnya memperlihatkan sebuah pesawat yang bermanuver dan meluncurkan rudal beberapa kali ke sebuah gedung. Sesungguhnya, klip itu bagian dari tayangan aplikasi simulator yang diunggah saluran YouTube Heart Room pada 11 Mei 2025.
Akun itu menjelaskan, video diunggah untuk membayangkan bagaimana peperangan antar jet tempur militer India dan pakistan terjadi. Di bagian keterangan juga disebutkan bahwa video itu adalah konten hasil modifikasi atau sintetis, bukan video nyata. “Konten (ini) hasil modifikasi atau sintetis. Suara atau visual yang secara signifikan diedit atau dibuat secara digital,” bunyi keterangan itu.
Video yang beredar juga memperlihatkan seorang pilot perempuan, yang diklaim sebagai pilot jet tempur Angkatan Udara Pakistan, Ayesha Farooq. Namun, seragamnya tampak berbeda dari seragam pilot tempur Pakistan yang asli. Media Inggris, Reuters, mempublikasikan foto-foto Ayesha Farooq dengan seragam militernya yang terlihat berbeda dengan konten beredar.
Video pertama diawali memperlihatkan sebuah jet tempur yang bermanuver terbang memutar sambil mengeluarkan suar atau flare. Tempo sebelumnya telah memverifikasi, klip video itu tidak berkaitan dengan konflik India dan Pakistan. Rekaman itu menunjukkan atraksi peringatan Kecskemét Air Show 2021 di Hungaria, sebagaimana saluran YouTube Sonic Art Media. Acara itu digelar untuk menunjukkan perkembangan kekuatan Angkatan Udara Hungaria dalam delapan tahun terakhir.
Klip berikutnya memperlihatkan sebuah pesawat yang bermanuver dan meluncurkan rudal beberapa kali ke sebuah gedung. Sesungguhnya, klip itu bagian dari tayangan aplikasi simulator yang diunggah saluran YouTube Heart Room pada 11 Mei 2025.
Akun itu menjelaskan, video diunggah untuk membayangkan bagaimana peperangan antar jet tempur militer India dan pakistan terjadi. Di bagian keterangan juga disebutkan bahwa video itu adalah konten hasil modifikasi atau sintetis, bukan video nyata. “Konten (ini) hasil modifikasi atau sintetis. Suara atau visual yang secara signifikan diedit atau dibuat secara digital,” bunyi keterangan itu.
Video yang beredar juga memperlihatkan seorang pilot perempuan, yang diklaim sebagai pilot jet tempur Angkatan Udara Pakistan, Ayesha Farooq. Namun, seragamnya tampak berbeda dari seragam pilot tempur Pakistan yang asli. Media Inggris, Reuters, mempublikasikan foto-foto Ayesha Farooq dengan seragam militernya yang terlihat berbeda dengan konten beredar.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan situasi perang udara antara angkatan udara India dan Pakistan pada tanggal 7 Mei 2025 adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@wawanh.93/video/7504700517109599496?q=pakistan%20vs%20India%20terbaru&t=1747675429626
- https://mvau.lt/media/d32428cc-06f1-4649-ab16-37893d296d41
- https://www.tiktok.com/@medialokalmendunia/video/7502863885381225735?q=pakistan%20vs%20India%20terbaru&t=1747675429626
- https://mvau.lt/media/71e0105a-af5d-4354-932d-b7f2c39204f8
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3598/keliru-video-yang-diklaim-aksi-pilot-wanita-pakistan-jatuhkan-jet-tempur-rafale-india
- https://www.youtube.com/watch?v=mgbqOOrv3XU
- https://www.youtube.com/watch?v=Cm_QVF2cCTE
- https://www.reuters.com/news/picture/pakistans-female-top-gun-idJPRTX10LKZ/ /cdn-cgi/l/email-protection#6201070904030916032216070f120d4c010d4c0b06
(GFD-2025-27080) Cek Fakta: Pegawai Koperasi Desa Merah Putih Digaji 8 Juta
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar lowongan pekerjaan sebagai pegawai koperasi desa merah putih dengan gaji hiingga Rp 8 juta. Jangan keburu daftar, yuk cek faktanya dulu.
Narasi itu salah satunya diunggah akun Facebook bernama Disnakerja 2025, 19 Mei 2025 lalu. Dalam unggahannya, lowongan tersebut menawarkan gaji Rp 5 juta hingga Rp 8 juta.
”INFORMASI TERBARU❗
LOWONGAN KERJA PEGAWAI KOPERASI DESA MERAH PUTIH 2025 TELAH RESMI DIBUKA❗️
TERBUKA UNTUK:
Untuk Lulusan SMA/D3/S1/ S2 Sederajat
Fresh graduate maupun yang sudah berpengalaman.
Sesuai Domisli / Daerah Masing Masing.
Gaji 5jt - 8jt,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Pemilik akun itu juga menginformasikan cara pendaftarannya dengan mengeklik link berikut: https://daftarsekaranggratis.ylijili.com/.
Unggahan itu juga menyebut, pendaftaran gratis alias tidak dipungut biaya dan dilakukan melalui platform Telegram.
Selengkapnya, simak hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com di halaman berikut.
Penelusuran…
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba mengeklik link yang disertakan dalam unggahan tersebut. Hasilnya, link tersebut tidak mengarah ke situs resmi pemerintahan maupun lembaga terkait.
Pengunjung diminta untuk mengisi nama lengkap sesuai KTP dan juga nomor handphone yang terhubung dengan platform Telegram.
Tim Cek Fakta Murianews.com juga mencoba menelusir link tersebut menggunakan urlvoid.com.
Tool ini menggunakan database blocklist dan layanan reputasi situs web online untuk mengecek link yang tidak aman. Hasilnya, link tersebut baru dibuat pada 2 Mei 2025.
Link itu pun patut dicurigai sebagai upaya phishing atau penipuan online.
Melansir dari RRI, Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kabar pengurus atau pegawai Koperasi Desa Merah Putih digaji hingga Rp 8 juta merupakan hoaks.
Staf Khusus Menteri Koperasi, Adi Sulistyowati menjelaskan gaji pengurus koperasi tidak ditetapkan secara baku oleh pemerintah.
Besaran gaji akan ditentukan melalui kesepakatan bersama dalam rapat anggota koperasi, sesuai dengan prinsip demokrasi koperasi.
Kementerian Koperasi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi semacam itu dan selalu memverifikasi melalui sumber resmi.
Dalam struktur organisasi Koperasi Merah Putih, pengurus dikategorikan sebagai pekerja dan koperasi sebagai pemberi kerja. Oleh karena itu, pengurus berhak atas upah yang layak sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan nasional.
Kesimpulan…
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, narasi yang menyebutkan Pengurus atau Pegawai Koperasi Desa Merah Putih digaji Rp 8 juta merupakan disinformasi berjenis fabricated content alias konten palsu.
Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kabar pengurus atau pegawai Koperasi Desa Merah Putih digaji hingga Rp 8 juta merupakan hoaks.
Sementara link pendaftaran yang disematkan dalam unggahan juga dicurigai sebagai upaya phishing alias penipuan online.
(GFD-2025-27079) [SALAH] Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 21/05/2025
Berita
Pada Minggu (4/5/2025) beredar unggahan di X (arsip cadangan) dari akun bernama “carukwaluyo” yang membagikan gambar tangkapan layar artikel oleh TEMPO dengan judul:
"Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia.”
disertai narasi:
"Maaf ijin share,tokoh fenomena ini !!"
di unggahan.
Per tangkapan layar dibuat pada Senin (19/5/2025) unggahan tersebut telah dilihat 4.929 ribu kali, mendapatkan 9 jawaban, dibagikan ulang 7 kali, dan disukai oleh 14 pengguna X lainnya.
"Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia.”
disertai narasi:
"Maaf ijin share,tokoh fenomena ini !!"
di unggahan.
Per tangkapan layar dibuat pada Senin (19/5/2025) unggahan tersebut telah dilihat 4.929 ribu kali, mendapatkan 9 jawaban, dibagikan ulang 7 kali, dan disukai oleh 14 pengguna X lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan mengambil tangkapan layar (screenshot) secara parsial (sebagian) fokus ke bagian foto Dedi Mulyadi dan mengabaikan bagian tangkapan layar yang lainnya. Menggunakan perkakas (tools) pencarian foto Google Lens hasilnya ditemukan foto Dedi Mulyadi yang dibagikan di unggahan tersebut digunakan di berbagai artikel berbagai media, salah satunya adalah yang dipublikasikan oleh MSN di artikel berjudul “Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos” terbitan Selasa (29/4/2025).
Artikel publikasi MSN tersebut mengarahkan ke artikel oleh TEMPO.CO yang terbit di hari, tanggal dan judul yang sama.
Selain itu, menggunakan perkakas pencarian gambar Google Image dengan kata kunci (keyword) “dedi mulyadi vasektomi bansos” ditemukan artikel-artikel yang memuat foto yang meskipun diambil dari sudut yang berbeda tetapi mengkoroborasi mendukung artikel oleh TEMPO.CO karena menampilkan aspek-aspek yang memperlihatkan bahwa foto diambil di kesempatan yang sama, salah satunya unggahan oleh Liputan6 pada Rabu (30/4/2025) di YouTube berjudul “Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi sebagai Syarat Bansos | Liputan6”. Selain terlihat di videonya, di unggahan ini terlihat juga di gambar pratinjau (thumbnail) yang digunakan.
Artikel publikasi MSN tersebut mengarahkan ke artikel oleh TEMPO.CO yang terbit di hari, tanggal dan judul yang sama.
Selain itu, menggunakan perkakas pencarian gambar Google Image dengan kata kunci (keyword) “dedi mulyadi vasektomi bansos” ditemukan artikel-artikel yang memuat foto yang meskipun diambil dari sudut yang berbeda tetapi mengkoroborasi mendukung artikel oleh TEMPO.CO karena menampilkan aspek-aspek yang memperlihatkan bahwa foto diambil di kesempatan yang sama, salah satunya unggahan oleh Liputan6 pada Rabu (30/4/2025) di YouTube berjudul “Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi sebagai Syarat Bansos | Liputan6”. Selain terlihat di videonya, di unggahan ini terlihat juga di gambar pratinjau (thumbnail) yang digunakan.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), faktanya judul artikel yang benar adalah Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos".
Rujukan
- https://archive.ph/F8mRq, arsip cadangan hasil pencarian Google Lens.
- https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/dedi-mulyadi-akan-jadikan-vasektomi-sebagai-syarat-terima-bansos/ar-AA1DOOd6 /
- https://archive.ph/4yMZm (arsip cadangan).
- https://www.tempo.co/politik/dedi-mulyadi-akan-jadikan-vasektomi-sebagai-syarat-terima-bansos-1284804 /
- https://archive.ph/eGF1W (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=dedi+mulyadi+vasektomi+bansos&udm=2 /
- https://ghostarchive.org/archive/IvJAF (arsip cadangan).
- https://www.youtube.com/watch?v=fyTTbUOhRhE /
- https://archive.ph/Hosxb (arsip cadangan).
- https://x.com/carukwaluyo/status/1919032064034435204, unggahan oleh akun X @carukwaluyo.
- https://archive.ph/dIYXt, arsip cadangan unggahan oleh akun tersebut.
(GFD-2025-27078) CEK FAKTA: Hoaks, Bill Gates Tulis Artikel ''Vaksinasi untuk Mengurangi Populasi Dunia'' di Tahun 2011 - TIMES Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2025
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah video kembali beredar di media sosial dan menjadi bahan perbincangan publik. Dalam video tersebut, nampak seorang wanita membawa sebuah koran yang disebut-sebut berasal dari tahun 2011.
Narasi dalam video menyebut bahwa artikel di koran tersebut ditulis oleh Bill Gates dan berjudul "Untuk mengurangi populasi penduduk dunia maka akan dipaksakan dengan cara vaksinasi."
Unggahan video ini dibagikan oleh akun Facebook Albert Junno Manaf https://www.facebook.com/share/r/15sjN8y5em/ pada 18 Mei 2025 dengan menyertakan gambar halaman depan koran The Sovereign Independent yang menampilkan tajuk "Depopulation Through Forced Vaccination: The Zero Carbon Solution!" lengkap dengan foto Bill Gates.
Video tersebut sudah ditonton sebanyak 10 juta kali per 21/5/2025, dibagikan sebanyak 30 ribu kali, dan dikomentari sebanyak 8 ribu kali. Benarkah informasi tersebut?
Narasi dalam video menyebut bahwa artikel di koran tersebut ditulis oleh Bill Gates dan berjudul "Untuk mengurangi populasi penduduk dunia maka akan dipaksakan dengan cara vaksinasi."
Unggahan video ini dibagikan oleh akun Facebook Albert Junno Manaf https://www.facebook.com/share/r/15sjN8y5em/ pada 18 Mei 2025 dengan menyertakan gambar halaman depan koran The Sovereign Independent yang menampilkan tajuk "Depopulation Through Forced Vaccination: The Zero Carbon Solution!" lengkap dengan foto Bill Gates.
Video tersebut sudah ditonton sebanyak 10 juta kali per 21/5/2025, dibagikan sebanyak 30 ribu kali, dan dikomentari sebanyak 8 ribu kali. Benarkah informasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa Bill Gates menulis artikel soal vaksinasi untuk mengurangi populasi adalah tidak benar alias hoaks. Diketahui video ini sebelumnya sudah pernah viral pada tahun 2022.
Koran yang ditunjukkan dalam video tersebut adalah edisi Juni 2011 dari The Sovereign Independent, sebuah publikasi asal Irlandia yang dikenal menyebarkan teori konspirasi dan narasi menyesatkan. Artikel dengan tajuk "Depopulation Through Forced Vaccination: The Zero Carbon Solution!" memang tercantum di halaman depan, namun bukan ditulis oleh Bill Gates, melainkan oleh seorang penulis bernama Rachel Windeer.
Hal ini telah dibantah secara resmi oleh lembaga pemeriksa fakta Associated Press (AP) pada 28 Desember 2022 (https://apnews.com/article/fact-check-bill-gates-population-article-095694820460), yang menyebut bahwa nama penulis dapat ditemukan pada versi arsip digital dari koran tersebut.
Selain itu, kutipan Bill Gates yang digunakan dalam narasi video tersebut sebenarnya diambil dari ceramah TEDx tahun 2010 berjudul "Innovating to Zero". Dalam presentasinya, Gates menyampaikan: “Dunia saat ini memiliki 6,8 miliar orang. Jumlah itu akan terus bertambah hingga sekitar 9 miliar. Sekarang jika kita melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam hal vaksin baru, perawatan kesehatan, layanan kesehatan reproduksi, kita dapat menurunkannya sekitar 10 atau 15 persen.”
Namun, kutipan tersebut telah dipelintir dan dikeluarkan dari konteks. Gates tidak pernah menyatakan bahwa vaksin digunakan untuk memusnahkan populasi.
Sebaliknya, dia menjelaskan bahwa dengan peningkatan akses terhadap vaksin dan layanan kesehatan, angka kelahiran dapat ditekan secara alami karena masyarakat menjadi lebih sehat dan memiliki akses informasi, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan populasi dan mengurangi emisi karbon.
Klarifikasi serupa juga telah dipublikasikan oleh Kompas.com
Sumber Kompas : [HOAKS] Bill Gates Menulis Artikel tentang Depopulasi Paksa
Koran yang ditunjukkan dalam video tersebut adalah edisi Juni 2011 dari The Sovereign Independent, sebuah publikasi asal Irlandia yang dikenal menyebarkan teori konspirasi dan narasi menyesatkan. Artikel dengan tajuk "Depopulation Through Forced Vaccination: The Zero Carbon Solution!" memang tercantum di halaman depan, namun bukan ditulis oleh Bill Gates, melainkan oleh seorang penulis bernama Rachel Windeer.
Hal ini telah dibantah secara resmi oleh lembaga pemeriksa fakta Associated Press (AP) pada 28 Desember 2022 (https://apnews.com/article/fact-check-bill-gates-population-article-095694820460), yang menyebut bahwa nama penulis dapat ditemukan pada versi arsip digital dari koran tersebut.
Selain itu, kutipan Bill Gates yang digunakan dalam narasi video tersebut sebenarnya diambil dari ceramah TEDx tahun 2010 berjudul "Innovating to Zero". Dalam presentasinya, Gates menyampaikan: “Dunia saat ini memiliki 6,8 miliar orang. Jumlah itu akan terus bertambah hingga sekitar 9 miliar. Sekarang jika kita melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam hal vaksin baru, perawatan kesehatan, layanan kesehatan reproduksi, kita dapat menurunkannya sekitar 10 atau 15 persen.”
Namun, kutipan tersebut telah dipelintir dan dikeluarkan dari konteks. Gates tidak pernah menyatakan bahwa vaksin digunakan untuk memusnahkan populasi.
Sebaliknya, dia menjelaskan bahwa dengan peningkatan akses terhadap vaksin dan layanan kesehatan, angka kelahiran dapat ditekan secara alami karena masyarakat menjadi lebih sehat dan memiliki akses informasi, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan populasi dan mengurangi emisi karbon.
Klarifikasi serupa juga telah dipublikasikan oleh Kompas.com
Sumber Kompas : [HOAKS] Bill Gates Menulis Artikel tentang Depopulasi Paksa
Kesimpulan
Klaim bahwa Bill Gates menulis artikel pada tahun 2011 yang menyebutkan akan mengurangi populasi dunia melalui vaksinasi adalah tidak benar. Artikel tersebut ditulis oleh orang lain dan isi ceramah Bill Gates dalam TEDx 2010 telah dipelintir dari konteks aslinya.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya. Selalu periksa kebenaran informasi melalui kanal resmi dan lembaga pemeriksa fakta terpercaya.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya. Selalu periksa kebenaran informasi melalui kanal resmi dan lembaga pemeriksa fakta terpercaya.
Rujukan
Halaman: 258/6387