• (GFD-2024-19574) [HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan foto seorang peretas atau hacker asal Aljazair.

    Menurut narator, hacker itu dihukum mati karena meretas 200 bank dan menyumbangkan uangnya untuk Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai hacker asal Aljazair yang dihukum mati karena meretas 200 bank dan membantu Palestina dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video seorang pria menghadapi hukuman gantung. Dia diklaim sebagai seorang hacker bernama Hamzah yang telah membobol lebih dari 200 bank.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto pada awal video yang menampilkan seorang pria menghadapi hukuman gantung.

    Foto tersebut mirip dengan unggahan di laman Wikimedia Commons ini yang diunggah pada 2007. Pria itu adalah Majid Kavousifar.

    Dikutip dari Reuters, Majid Kavousifar dan rekannya, Hossein Kavousifar, dieksekusi mati pada 2007 karena membunuh seorang hakim di Iran. 

    Sehingga, dapat dipastikan foto tersebut bukan hacker yang membantu Palestina.

    Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Al Jazeera pada 2015, hacker asal Aljazair yang ditangkap karena meretas sejumlah bank di Amerika Serikat (AS) bernama Hamza Bendelladj.

    Ia menyumbangkan jutaan dollar dari hasil kejahatannya kepada badan amal Palestina. Namun, ia tidak dijatuhi hukuman mati.

    Saat itu sempat muncul kabar Hamza dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan AS. Isu ini dibantah oleh pihak berwenang AS.

    Duta besar AS untuk Aljazair mengatakan, kejahatan komputer tidak dikenakan hukuman mati. Dikutip dari CNN Indonesia, Hamza divonis hukuman 15 tahun penjara.

    Kesimpulan

    Narasi soal hacker asal Aljazair dihukum mati karena meretas 200 bank dan menyumbangkan uangnya untuk Palestina adalah hoaks.

    Pada bagian awal video terdapat foto Majid Kavousifar, pelaku pembunuhan hakim di Iran yang dieksekusi mati pada 2007.

    Foto lain yang ditampilkan, yakni Hamza Bendelladj, seorang hacker asal Aljazair. Ia ditangkap pada 2015 karena meretas sejumlah bank di AS. Namun, ia tidak dijatuhi hukuman mati.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19573) [HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, akan menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei 2024.

    Sofiatun merupakan mertua dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo akan menikahi mertua Kaesang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (28/4/2024):

    Sofiatun Gudono, ibu mertua Kaesang, besan Jokowi.Tgl 20 Mei 2024 akan menikah dg Prabowo SubiantoTanggal 20 mei ada aksi demo di istanaParah sudah kita punya negeri mau di buat sistem kerajaan sistem di nastiSelain obral jabatan pangkat ternyata obral setempuk jugaPantasan ketua MK bisa lari dari jalur nyaPantasan ibu kota Jakarta di pindahkan ke Kalimantan iKNApa jangan jangan Monas sudah di pindahkan ya

    Hasil Cek Fakta

    Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, memastikan kabar Prabowo akan menikahi mertua Kaesang tidak benar.

    "Hoaks," kata Dahnil, pada Rabu (1/5/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Sebagai konteks, suami Sofiatun, Gudono telah meninggal pada 2016.

    Ayah Erina Gudono tersebut merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Sementara, Prabowo tidak memiliki istri karena telah bercerai dengan Titiek Soeharto, anak dari Presiden Soeharto.

    Meski telah bercerai tetapi hubungan Prabowo dan Titiek di media sosial dan di hadapan publik tampak hangat.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo akan menikahi mertua Kaesang merupakan hoaks. Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan kabar tersebut tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19572) Cek Fakta: Hoaks Foto Gedung dengan Tulisan Mukidi Korporation

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto gedung dengan tulisan Mukidi Korporation. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 April 2024.
    Di dalam postingannya terdapat foto gedung berpilar dengan tulisan Mukidi Korporation.
    Akun itu menambahkan narasi "Mukidi Kentut"
    Lalu benarkah postingan foto gedung dengan tulisan Mukidi Korporation?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada beberapa foto yang identik dengan postingan.
    Salah satunya foto dari website resmi Mahkamah Konstitusi, MKRI.id. Di sana terdapat tur virtual gedung MK yang terletak di Jakarta Pusat. Kesamaan terdapat pada bentuk gedung dan juga pilar yang ada di foto tersebut.
    Selain itu gedung tinggi di belakang tulisan Mukidi Korporation juga identik dengan postingan.
    Beberapa website portal berita juga punya koleksi foto yang sama dengan postingan. Namun dalam foto asli bertuliskan Mahkamah Konstitusi bukan Mukidi Korporation.

    Kesimpulan


    Postingan foto gedung dengan tulisan Mukidi Korporation adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19571) Cek Fakta: Hoaks Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia Akibat Menyuap Wasit saat Melawan Timnas Indonesia U-23

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Uzbekistan didiskualifikasi dari Piala Asia U-23 karena menyuap wasit saat melawan Timnas Indonesia. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 Mei 2024.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi yang menyebut Uzbekistan didiskualifikasi dari Piala Asia U-23 karena terbukti menyuap wasit saat laga semifinal. Narasi video juga menyebutkan semua poin Uzbekistan dihapus dan membuat Timnas Indonesia lolos ke final.
    Akun itu menambahkan narasi "Uzbekistan diskualifikasi, teamnas masuk final"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Uzbekistan didiskualifikasi dari Piala Asia U-23 karena menyuap wasit saat melawan Timnas Indonesia?
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri ke laman resmi Piala Asia U-23, The-afc.com. Di sana tidak terdapat informasi yang menyebut Uzbekistan didiskualifikasi.
    Selain itu dalam website tersebut juga tidak ada perubahan jadwal untuk laga final. Uzbekistan akan menantang Jepang di Jassim Bin Ahmad Stadium, Jumat (3/5/2024) malam.
    Timnas Indonesia sendiri pada Kamis (2/5/2024) telah menjalani laga perebutan tempat ketiga sekaligus jatah tiket langsung ke Olimpiade 2024. Dalam laga melawan Irak, Garuda Muda kalah dengan skor 1-2 di babak perpanjangan waktu.
    Penelusuran juga dilanjutkan dengan membuka laman resmi FIFA, FIFA.com. Di sana juga tidak terdapat informasi valid terkait klaim dalam postingan.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Uzbekistan didiskualifikasi dari Piala Asia U-23 karena menyuap wasit saat melawan Timnas Indonesia adalah hoaks.

    Rujukan