• (GFD-2024-20715) [HOAKS] Konten Paus Biru Terdampar di Pantai

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar konten seekor paus biru terdampar di pantai. Dalam unggahan yang dibagikan, paus itu terdampar dan dikerubungi banyak orang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Konten mengenai paus biru terdampar di pantai dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Juni 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

    Heboh, ditemukan paus biru terdampar dipantai.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar dari video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Namun, gambar tersebut tidak ditemukan pada pemberitaan media kredibel atau sumber tepercaya lainnya.

    Kemudian, Kompas.com memeriksa unggahan itu menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya menunjukkan, probabilitas konten paus biru terdampar di pantai merupakan hasil manipulasi AI mencapai 99,4 persen.

    Kesimpulan

    Konten paus biru terdampar di pantai adalah hoaks. Probabilitas unggahan tersebut dibuat menggunakan AI terdeteksi mencapai 99,4 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20714) [KLARIFIKASI] Gambar Lumba-Lumba "Pink" Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar kolase foto yang menampilkan lumba-lumba berwarna merah muda atau pink.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kumpulan tersebut merupakan manipulasi.

    Foto lumba-lumba merah muda disebarkan oleh akun Facebook ini pada Jumat (21/6/2024).

    Berikut narasi yang ditulis:

    KEAJAIBAN YANG LUAR BIASA LANGKAH SEKALI MENEMUKAN LUMBA-LUMBA PINK NAK COMEL

    Sebagian foto juga ditemukan pada unggahan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Lumba-lumba merah muda memang benar-benar ada. Dikutip dari New Scientist, lumba-lumba berwarna merah muda merupakan lumba-lumba albino.

    Salah satunya lumba-lumba bernama Angel yang berada di Taiji Whale Museum, Jepang.

    Hanya ada total 14 penampakan lumba-lumba hidung botol albino yang tercatat sejak 1961.

    Dilansir The Guardian, salah satu lumba-lumba hidung botol albino terlihat di Louisiana, Amerika Serikat pada 2009.

    Kendati demikian, kolase foto yang beredar di media sosial bukanlah foto asli.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengeceknya dengan bantuan tools pendeteksi gambar AI yang dikembangkan oleh Hive Moderation dan Is It AI.

    Terdapat empat foto yang menjadi sorotan.

    Hive Moderation mengidentifikasi foto pertama memiliki probabilitas 80,2 persen dibuat oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Hasil pengidentifikasian pada foto kedua menunjukkan, gambar lumba-lumba pink terdampar di pantai memiliki probabilitas 99,7 persen dibuat oleh dengan AI.

    Kemudian Is It AI mengidentifikasi foto ketiga 82,42 persen buatan AI.

    Begitu pula dengan foto keempat, yang memiliki probabilitas 99,07 persen dibuat dengan AI.

    Kesimpulan

    Kolase foto lumba-lumba merah muda yang beredar di media sosial dibuat dengan AI.

    Lumba-lumba berwarna merah muda memang ada, akibat albino. Namun gambar yang beredar disebarkan seolah merupakan foto asli tanpa menyertakan keterangan bahwa gambar dibuat dengan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20713) Cek Fakta: Tidak Benar Video Rumah Baru Ketua MK Suhartoyo Ambruk

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang menyebut rumah baru Ketua MK Suhartoyo ambruk. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Juni 2024.
    Dalam postingannya terdapat video dua rumah yang ambruk karena tanah di bawahnya mengalami longsor. Video itu disertai foto Suhartoyo dengan narasi "Ini Master Kemunafikan, kirain Malaikat"
    Akun itu juga menambahkan narasi:
    "Rumah baru ketua MK Suhartoyo ambrukkk..."
    Lalu benarkah postingan video yang menyebut rumah baru Ketua MK Suhartoyo ambruk?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Kompas TV di Youtube dengan judul "Detik-Detik 2 Unit Rumah Mewah di Perumahan Citraland Lampung Ambruk Tergerus Longsor" pada 27 Januari 2021.
    Video itu disertai narasi:
    "LAMPUNG, KOMPAS.TV - Dua unit rumah di Perumahan Citraland Lampung roboh akibat tergerus longsor.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pengembang akan mencari jalan agar kejadian tidak terulang.
    Video di media sosial merekam detik detik, robohnya dua unit Rumah Klaster Da Vinci kawasan Perumahan Citraland, di Sumur Putri, Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung.
    Peristiwa bermula dari jalan perumahan yang longsor hingga menggerus dua unit rumah mewah ini.
    Tingginya intensitas hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir di Kota Bandar Lampung diduga menjadi penyebab longsor.
    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian lantaran dua unit rumah tersebut belum dihuni oleh pemiliknya. Namun sejumlah penghuni rumah lainnya memutuskan untuk mengungsi."
    Selain itu ada juga artikel dari Detik.com berjudul "2 Rumah di Lampung Roboh Akibat Longsor, Timbun Kolam Ikan-Kebun Warga" yang diunggah pada 26 Januari 2021.
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Video rumah mewah luruh akibat longsor banyak beredar. Peristiwa itu disebut terjadi di Bandar Lampung, Lampung.Kabar tersebut dibenarkan Kabagops Polresta Bandar Lampung Kompol Hakim Rambe.
    Kompol Hakim mengatakan longsor terjadi dalam dua tahap.
    "Longsor tahap I pada pagar bronjong dan badan jalan Perum Citraland," kata Kompol Hakim dalam keterangannya, Selasa (26/1/2021).
    Longsor tahap I terjadi pada hari ini pukul 08.00 WIB. Selang tiga jam kemudian atau pukul 11.00 WIB, terjadi longsor tahap II. Longsor diduga disebabkan hujan yang terjadi di wilayah tersebut sejak Senin (25/1) malam.
    "Longsor tahap II mengakibatkan robohnya bangunan rumah Perum Citraland sebanyak dua unit rumah yang disebabkan akibat curah hujan yang deras dan lama yang mengguyur di daerah tersebut," kata dia.
    Peristiwa longsor terjadi pada hari ini di Jalan Raden Imba Kusuma, Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. Selain dua unit rumah, pagar bronjong dan beton sekitar 70 meter juga ikut kena longsor.
    Longsor ini juga mengakibatkan empat petak kolam ikan, kebun, dan bagian bangunan milik warga tertimbun longsor. Warga bernama Marsidi (40) ditaksir mengalami kerugian Rp 100 juta.
    Momen detik-detik longsor ini banyak beredar di media sosial (medsos) maupun aplikasi perpesanan. Dalam video terlihat rumah tersebut berada di ujung dataran tanah. Tampak selain dua rumah yang luruh terbawa longsor, rumah lainnya masih terlihat belum rampung dan dicat temboknya.
    Rumah dengan cat warna putih itu kemudian dalam waktu cepat luruh akibat longsor yang terjadi. Tak lama kemudian, bangunan rumah tersebut rata dengan tanah. Tampak ada sejumlah orang dalam video tersebut yang menyaksikan peristiwa longsor ini. (jbr/idh)"

    Kesimpulan


    Postingan video yang menyebut rumah baru Ketua MK Suhartoyo ambruk adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20712) Menyesatkan, Klaim bahwa Tanaman Tapak Dara Menyembuhkan Kanker Tanpa Operasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita



    Sebuah akun facebook  mengunggah video pendek atau reels [ arsip ] dengan keterangan yang menyebutkan tanaman tapak dara berkhasiat menyembuhkan kanker tanpa operasi dan kemoterapi.



    Keterangan video juga menuliskan “FDA Amerika Serikat menggunakan kandungan kimia daun ini dalam kemoterapi.” Benarkah tanaman tapak dara menyembuhkan kanker tanpa operasi dan kemoterapi?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dengan menggunakan sumber terbuka yang kredibel dan wawancara pakar.

    Dalam jurnal berjudul “Catharanthus Roseus: A Source of Anticancer Phytomedicines” hasil penelitian Neha Sharma,Ph.D (Biotechnology) dkk,  disebutkan bahwa ekstrak Catharanthus rosesus atau tapak dara Madagaskar dan tapak dara Cape diyakini memiliki khasiat obat dan penyembuhan yang ampuh.  Tanaman ini sudah dimanfaatkan sejak lama dalam pengobatan tradisional.

    Sathya Prabhu and V. Devi Rajeswari, peneliti dari Universitas Sains Malaysia dalam jurnal berjudul Catharanthus roseus: The Cancer-Fighting Medicine menyebutkan vinblastine dan vincristine adalah dua alkaloid bioaktif  yang dihasilkan tanaman tapak dara merupakan senyawa kunci dalam pengobatan berbagai jenis kanker.

    Ekstrak catharanthus roseus atau tapak dara sudah diperkenalkan sejak 1960. Ekstraknya dijual sebagai vincaleukoblastine atau garam vinblastin sulfat. Obat yang digunakan untuk mengobati kanker hodgkin, kanker testis, sarkoma kaposi dan memiliki efek yang besar pada penghambatan sel atau pembelahan sel.



    Dalam jurnal berjudul “A Comprehensive Review on Catharanthus roseus L. (G.) Don: Clinical Pharmacology, Ethnopharmacology and Phytochemistry “ peneliti menemukan sekitar 400 alkaloid dalam tanaman tapak dara. Ada 130 di antaranya adalah alkaloid indol monoterpenoid (MIA), termasuk dua alkaloid dimer sitotoksik yang paling signifikan yaitu vincristine dan vinblastine. Beberapa alkaloid lain yang telah ditemukan adalah deoxyvinblastine, leurocristine, leurosine, leurosidine, pleurosin, roseadine, rosicine, vinacardine, vincolinine, dan vindolicine.



    Penelitian ini juga menyebutkan alkaloid vincristine dan vinblastine berfungsi memperlambat pertumbuhan tumor, leukemia, dan limfoma, yang memberikan sifat antikanker. 

    Berdasarkan beberapa penelitian in vivo (peneliti di dalam organisme hidup) dan in vitro (peneliti di luar organisme hidup), Vinblastine dan vincristine serta turunannya seperti cathachunine, vinflunine, catharanthine dan vinorelbine ditargetkan untuk melawan leukemia, karsinoma kolorektal, karsinoma urotelial, kanker payudara, kanker paru-paru, dan tumor padat.

    Jurnal ini juga menuliskan, alkaloid bisindol seperti vincristine, vinblastin, vinorelbine, dan vindesine telah mendapatkan persetujuan klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS sebagai tujuan kemoterapi, penggunaan farmakologis dan farmasi lainnya.

    Dilansir Science Direct, dalam penelitian yang dibuat oleh Kareem A. Mosa, Wagner Vendrame, dkk, turunan alkaloid vinca yang diisolasi dari Tapak Dara termasuk vincristine, vinblastine, vinorelbine, vindesine dan vinflunine digunakan dalam kemoterapi untuk menghambat dinamika mikrotubulus dengan mengikat β-tubulin. 

    Laman National Library of Medicine menuliskan sejarah vincristine dapat ditelusuri kembali ke awal 1950-an saat para peneliti mulai menyelidiki sifat terapeutik potensial alkaloid vinca. Para peneliti menemukan bahwa vincristine menunjukkan aktivitas anti leukemia untuk leukemia limfoblastik akut (ALL) pada tikus dan anak-anak. Pada bulan Juli 1963, vincristine mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dengan nama dagang Oncovin.

    Dilansir laman FDA (Food and Drugs Administration), badan pengawas obat dan makanan Amerika serikat  telah mengeluarkan daftar persetujuan Obat Onkologi Pediatrik yang mengandung vincristine dan vinblastine. 



    Ada 6 merek obat yang mengandung vincristine dan dua merek obat yang mengandung vinblastine. Obat-obat ini digunakan untuk mengobati leukemia akut, limfoma ganas, penyakit Hodgkin, erythraemia akut, dan panmyelosis akut. Obat-obat hanya diberikan dan diawasi dokter karena bisa berakibat fatal.



    Di Indonesia, berdasarkan daftar obat  dengan komposisi vincristine dan vinblastine yang disetujui peredarannya oleh BPOM, ada 1 merek obat yang mengandung vinblastine dan 8 merek obat yang mengandung vincristine

    Pengobatan dan Terapi Kanker 

    Kepada Tempo, DR. Dr. Heru wiyono SpPD FINASIM, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), menjelaskan bahwa ada beberapa pendekatan medis dalam terapi kanker.

    “Terapi kanker dapat dilakukan dengan  kemoterapi, operasi, radiasi dan yang terbaru dengan imunoterapi, yaitu dengan menggunakan mekanisme imunitas terhadap sel kanker yang dianggap benda asing,” ujar Heru.

    Heru menjelaskan bahwa kemoterapi merupakan terapi kanker dengan memberikan berbagai obat-obatan untuk membunuh sel kanker. “Salah satu obat kemoterapi adalah vincristine dan vinblastine. Senyawa ini bekerja di proses mitosis dan menyebabkan pertumbuhan kanker terhambat,” lanjutnya.

    Namun karena kanker itu beragam dan memiliki kepekaan yang berbeda, tidak semua penderita melakukan kemoterapi, namun kadang harus dibantu dengan radiasi dan operasi.  

    “Jika kanker itu sudah besar sekali dan menekan jaringan sekitarnya, sehingga pembuluh darah tersumbat, penderita sakit kepala berat karena otak terdesak, usus terbuntu, tindakan operasi dapat dilakukan pada penderita,” kata Heru.

    Terkait vinkristin dan vinblastin dari yang berasal dari senyawa vindolin tumbuhan tapak dara, kadarnya tidak banyak sehingga harus dilakukan proses ekstraksi. Vindolin di alam memiliki variasi besar, sehingga kemungkinan efek samping dan dosis yang dibutuhkan tidak dapat diketahui dengan pasti.

    Apabila masyarakat berkeinginan menggunakan tanaman tapak dara untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya, amat sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter pelayanan primer. “Ini untuk menghindari resiko kemungkinan terjadinya kelebihan dosis dan timbulnya efek samping yang tidak diinginkan,” tegasnya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim tanaman Tapak Dara dapat menyembuhkan kanker tanpa operasi dan kemoterapi adalah menyesatkan.

    FDA tidak menyetujui catharanthus roseus atau Tanaman Tapak Dara sebagai obat anti kanker. Namun alkaloid bioaktif yaitu vincristine dan vinblastine yang terkandung dalam tanaman tersebut digunakan sebagai senyawa kunci dalam obat-obat kanker. 

    Penelitian tentang vincristine dan vinblastine dimulai sejak 1950-an, dan pada bulan Juli 1963, vincristine mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dengan nama dagang Oncovin. Namun penggunaan obat dalam terapi kanker, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari resiko kemungkinan terjadinya kelebihan dosis dan timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.

    Rujukan