KOMPAS.com - Sebuah konten mengeklaim, China akan membuka kantor polisi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Konten itu memuat cuplikan talkshow Apa Kabar Indonesia Malam di stasiun televisi TvOne, yang menampilkan juru bicara Divisi Humas Polri Kombes Pol Slamet Pribadi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.
Narasi China akan membuka kantor polisi di Ketapang, Kalbar, dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Sabtu (6/4/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
China mendirikan Kantor polisi di Ketapang Masih ngeles aja bapak pol dahYg masih ingin keberlanjutan buruan minum obat dah
Konten itu memuat cuplikan talkshow "Apa Kabar Indonesia Malam" di TvOne, yang menampilkan juru bicara Divisi Humas Polri Kombes Pol Slamet Pribadi.
Pembawa acara menanyakan kepada Slamet mengenai izin pembukaan kantor polisi China di Ketapang, Kalbar.
"Belum membentuk sebuah kantor polisi. Belum. Belum. Belum sampai ke arah situ. Persoalan ini masih belum final. Kapolres (Ketapang) sudah dilakukan tindakan oleh pimpinan, oleh Kapolri, sementara dicopot dari jabatannya," kata Slamet.
Klip tersebut dibubuhi teks sebagai berikut:
Tanda tanda kehancuran kah ini cina mendirikan kantor polisi di indinesia. Rakyat harus sadar bersama tumbangkan rezim dan pendukungnya.
(GFD-2024-19012) [HOAKS] China Mendirikan Kantor Polisi di Ketapang Kalbar
Sumber:Tanggal publish: 08/04/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Kabar tentang pembukaan kantor polisi China di Ketapang, Kalbar, pernah viral pada 2018.
Konten yang beredar di Facebook memuat cuplikan talkshow "Apa Kabar Indonesia Malam" yang disiarkan TvOne.
Talkshow tersebut sempat diunggah di kanal YouTube TvOne, pada 13 Juli 2018. Namun, video tersebut saat ini telah dihapus dari YouTube.
Dalam talkshow tersebut, Kombes Pol Slamet Pribadi membantah soal kerja sama pembukaan kantor polisi China di Ketapang.
Sebelumnya, foto plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho beredar di media sosial.
Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar (Pol) Sunario membantah adanya pembukaan kantor polisi China di Ketapang. Ia mengatakan, plakat itu adalah tanda perkenalan.
"Plakat yang viral di media sosial, hanya sebuah tanda perkenalan pertemuan antara polisi RRT (Tiongkok) dengan Polres Ketapang, dan tulisan kantor bersama adalah bahasa kantor itu menjadi tempat pertemuan bersama, dan tidak benar akan ada kantor polisi RRT di Ketapang," kata Sunario, seperti diberitakan Antara, 13 Juli 2018.
Ia mengatakan, memang benar ada kunjungan dari kepolisian Suzho ke PT BSM yang ada di Ketapang, dan mereka juga mengajak Polres Ketapang berkunjung ke perusahaan tersebut.
"Mereka meminta ada kerja sama dengan Polres Ketapang, dengan menunjukkan contoh plakat untuk kerja sama tersebut. Tetapi kami tolak karena kami tidak bisa mengeluarkan kesepakatan, melainkan itu sudah wewenang Mabes Polri," ujar Sunario.
Dilansir Kompas.com, Sunario dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang buntut dari masalah plakat kerja sama tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M Iqbal mengatakan, apa yang dilakukan Kapolres Ketapang tersebut tidak sesuai mekanisme di Polri.
Kerja sama dengan negara lain atau polisi negara lain adalah kewenangan Mabes Polri.
"Soal viral foto pelat tersebut, Kapolres Ketapang akan dibebastugaskan dari jabatannya yang sekarang," kata Iqbal, pada 13 Juli 2018.
Konten yang beredar di Facebook memuat cuplikan talkshow "Apa Kabar Indonesia Malam" yang disiarkan TvOne.
Talkshow tersebut sempat diunggah di kanal YouTube TvOne, pada 13 Juli 2018. Namun, video tersebut saat ini telah dihapus dari YouTube.
Dalam talkshow tersebut, Kombes Pol Slamet Pribadi membantah soal kerja sama pembukaan kantor polisi China di Ketapang.
Sebelumnya, foto plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho beredar di media sosial.
Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar (Pol) Sunario membantah adanya pembukaan kantor polisi China di Ketapang. Ia mengatakan, plakat itu adalah tanda perkenalan.
"Plakat yang viral di media sosial, hanya sebuah tanda perkenalan pertemuan antara polisi RRT (Tiongkok) dengan Polres Ketapang, dan tulisan kantor bersama adalah bahasa kantor itu menjadi tempat pertemuan bersama, dan tidak benar akan ada kantor polisi RRT di Ketapang," kata Sunario, seperti diberitakan Antara, 13 Juli 2018.
Ia mengatakan, memang benar ada kunjungan dari kepolisian Suzho ke PT BSM yang ada di Ketapang, dan mereka juga mengajak Polres Ketapang berkunjung ke perusahaan tersebut.
"Mereka meminta ada kerja sama dengan Polres Ketapang, dengan menunjukkan contoh plakat untuk kerja sama tersebut. Tetapi kami tolak karena kami tidak bisa mengeluarkan kesepakatan, melainkan itu sudah wewenang Mabes Polri," ujar Sunario.
Dilansir Kompas.com, Sunario dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang buntut dari masalah plakat kerja sama tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M Iqbal mengatakan, apa yang dilakukan Kapolres Ketapang tersebut tidak sesuai mekanisme di Polri.
Kerja sama dengan negara lain atau polisi negara lain adalah kewenangan Mabes Polri.
"Soal viral foto pelat tersebut, Kapolres Ketapang akan dibebastugaskan dari jabatannya yang sekarang," kata Iqbal, pada 13 Juli 2018.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim China akan membuka kantor polisi di Ketapang, Kalbar, adalah hoaks.
Narasi tersebut adalah isu lama yang sempat viral pada 2018, tetapi terbukti tidak benar.
Isu itu bermula dari beredarnya foto plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho.
Akan tetapi, plakat tersebut merupakan tanda perkenalan dari kepolisian Suzho saat melakukan kunjungan ke daerah Ketapang dan bertemu dengan Polres Ketapang.
Narasi tersebut adalah isu lama yang sempat viral pada 2018, tetapi terbukti tidak benar.
Isu itu bermula dari beredarnya foto plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho.
Akan tetapi, plakat tersebut merupakan tanda perkenalan dari kepolisian Suzho saat melakukan kunjungan ke daerah Ketapang dan bertemu dengan Polres Ketapang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/dewi.a.akimi/videos/357976027228337/
- https://www.facebook.com/100090200571691/videos/686275003523728/
- https://www.facebook.com/reel/399663479444701
- https://kalbar.antaranews.com/berita/363202/kapolres-ketapang-bantah-ada-kantor-polisi-bersama-di-ketapang
- https://nasional.kompas.com/read/2018/07/13/12300981/viral-plakat-kantor-polisi-bersama-ri-china-kapolres-ketapang-dicopot
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19011) [HOAKS] Yusril Sebut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi
Sumber:Tanggal publish: 06/04/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim advokat Yusril Ihza Mahendra menyebut pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, didiskualifikasi.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
Adapun Yusril merupakan Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Narasi bahwa Yusril menyebut Prabowo-Gibran didiskualifikasi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, serta akun TikTok ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video Yusril sedang diwawancarai wartawan. Dalam video singkat tersebut Yusril mengatakan demikian:
Bahwa Prabowo itu didiskualifikasi dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies, Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibran tidak boleh ikut.
Kemudian, video itu diberi keterangan demikian: 02 akhirnya disqualifikasi. Alhamdulillah.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
Adapun Yusril merupakan Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Narasi bahwa Yusril menyebut Prabowo-Gibran didiskualifikasi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, serta akun TikTok ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video Yusril sedang diwawancarai wartawan. Dalam video singkat tersebut Yusril mengatakan demikian:
Bahwa Prabowo itu didiskualifikasi dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies, Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibran tidak boleh ikut.
Kemudian, video itu diberi keterangan demikian: 02 akhirnya disqualifikasi. Alhamdulillah.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan konten di kanal YouTube Kompas TV ini.
Dalam video aslinya, Yusril mempertanyakan langkah dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta mendiskualifikasi Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK.
Hal itu disampaikan Yusril saat menghadiri acara Silaturahmi dan Buka Puasa TKN Prabowo-Gibran di Jakarta pada Senin (25/3/2024)
Dalam video Yusril mengatakan demikian:
Dari apa yang berkembang dari permohonan yang kami baca sekarang ini, walaupun itu bukan merupakan suatu salinan resmi dari permohonan yang disampaikan ke Mahkamah Konstitusi, kami dapat menyimak bahwa salah satu pemohon menghendaki supaya Pak Prabowo dan Pak Gibran didiskualifikasi.
Dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies,Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibrannya tidak boleh ikut.
Yang kedua menghendaki supaya Pak Gibrannya yang didiskualifikasi tapi Pak Prabowonya dipersilakan mencari pasangan baru, kemudian diadakan pilpres ulang tiga pasangan calon seperti yang telah terjadi belum lama ini.
Adapun perkara sengketa hasil pilpres akan diputuskan pada 22 April 2024. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Dalam video aslinya, Yusril mempertanyakan langkah dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta mendiskualifikasi Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK.
Hal itu disampaikan Yusril saat menghadiri acara Silaturahmi dan Buka Puasa TKN Prabowo-Gibran di Jakarta pada Senin (25/3/2024)
Dalam video Yusril mengatakan demikian:
Dari apa yang berkembang dari permohonan yang kami baca sekarang ini, walaupun itu bukan merupakan suatu salinan resmi dari permohonan yang disampaikan ke Mahkamah Konstitusi, kami dapat menyimak bahwa salah satu pemohon menghendaki supaya Pak Prabowo dan Pak Gibran didiskualifikasi.
Dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies,Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibrannya tidak boleh ikut.
Yang kedua menghendaki supaya Pak Gibrannya yang didiskualifikasi tapi Pak Prabowonya dipersilakan mencari pasangan baru, kemudian diadakan pilpres ulang tiga pasangan calon seperti yang telah terjadi belum lama ini.
Adapun perkara sengketa hasil pilpres akan diputuskan pada 22 April 2024. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Kesimpulan
Narasi bahwa Yusril menyebut pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi adalah tidak benar atau hoaks.
Dalam video aslinya, Yusril justru mempertanyakan langkah kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran.
Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024.
Dalam video aslinya, Yusril justru mempertanyakan langkah kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran.
Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/843002787867055
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1095851178322907&id=100036941054627&mibextid=oFDknk&rdid=39JQ0BGzfh2RkCB3
- https://www.tiktok.com/@farida_faida/video/7351591941483613445?_r=1&_t=8lI9pYdTVvr
- https://www.tiktok.com/@bundanyisegoro/video/7351820285500296454?_r=1&_t=8lI9nc5sXai
- https://www.youtube.com/watch?v=eFY94PMgbzg
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19010) Cek Fakta: Hoaks Prabowo Bagikan Bantuan Puluhan Juta Rupiah untuk Lansia dengan Mendaftar Melalui Whatsapp
Sumber:Tanggal publish: 15/04/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang puluhan juta rupiah pada lansia dengan mendaftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 April 2024.
Berikut isi postingannya:
"Alhamdulillah teruntuk usia lanjut 40-65 tahun saya pastikan dapat bantuan dari saya sebesar 10-25 juta tanpa diundi"
Akun itu menambahkan narasi "Caranya hubungi via Whatsapp 0823737565xx"
Lalu benarkah postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang puluhan juta rupiah pada lansia dengan mendaftar melalui Whatsapp?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa akun tersebut bukan akun resmi Prabowo Subianto di Facebook. Akun asli Prabowo bernama Prabowo Subianto yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
Selain itu di akun resmi tidak ada program membagikan uang puluhan juta rupiah dengan mendaftar melalui Whatsapp seperti dalam postingan.
Postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
Beberapa kali Cek Fakta Liputan6.com menemui postingan serupa dengan mencatut nama tokoh atau pejabat tertentu. Kewaspadaan harus ditingkatkan agar tidak terjebak dengan penipuan.
Kesimpulan
Postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang puluhan juta rupiah pada lansia dengan mendaftar melalui Whatsapp.
(GFD-2024-19009) Cek Fakta: Hoaks Pendaftaran Gebyar Undian Bank Mandiri dalam Rangka Menyambut Idul Fitri
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pendaftaran gebyar undian dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dari Bank Mandiri. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 13 April 2024.
Berikut isi postingannya:
"GEBYAR GEMILANG GREND PRIZE BERHADIAHDari, PT BANK MANDIRI,"KHUSUSNYA":Kepada Nasabah Yang Telah Terdaftar M-Banking,(Livin By Mandiri) I-Banking,(Mandiri Internet),Kini Hadir Untuk Menyambut dan Memeriahkan, Menyambut Hari Raya IDUL FITRIAyo Segera..! Lakukan Pendaftaran Sekarang Juga, Agar Berkesempatan Untuk Meraih dan Mendapatkan Aneka Hadiah yang Fantastis,dan Menarik: Dengan Hadiah Utama yaitu Berupa..?*-5 : Paket<Umroh Gratis>*-7 : Paket<Wisata Japan>*-2 : Unit Mobil<Toyota Fortuner>*-5 : Unit Mobil<Toyota Innova>*-3 : Unit Mobil<Mitsubishi XPander>*-7 : Unit Sepeda Gunung*-10 : Unit Penghisap Debu*-10 : Unit Televisi Prolytron*-10 : Unit Ac Prolytron*-5: Unit Lemari Es*-5: Unit Mesin CuciMasih Banyak Lagi Hadiah-Hadiah Dan Kesempatan Lainnya yang Bisa Didapatkan... Info Lebih Lanjut Tentang Pendaftaran (Program Gebyar Grend Prize Bank Mandiri Ini..?) Silakan Klik Menu (Daftar) Yang Telah Kami Sediakan"
Lalu benarkah postingan pendaftaran gebyar undian dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dari Bank Mandiri?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa akun resmi Bank Mandiri di Facebook bernama @bankmandiri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Sementara akun di postingan bernama @GebyarGemilang yang merupakan akun palsu.
Dalam postingan Facebook Bank Mandiri tanggal 10 April 2024, mereka meminta masyarakat mewaspadai segala jenis penipuan mencatut nama bank tersebut. Berikut isi postingannya:
"Dapet pesan dari nomor dan akun yang nggak dikenal emang sering bikin penasaran, apalagi yang ngaku mengatasnamakan Bank Mandiri.
Selalu #JagaBaikBaik data pribadimu, bisa jadi ada jebakan buat nipu pake chat, link palsu sampe file APK, Sahabat!?Yuk, tetap waspada jangan sampe lengah."
Selain itu dalam semua akun resmi dan website Bank Mandiri, tidak ada pengumuman program seperti yang ada dalam postingan. Sehingga postingan tersebut terindikasi merupakan modus penipuan.
Kesimpulan
Postingan pendaftaran gebyar undian dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dari Bank Mandiri adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2473/6605