KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyatakan Presiden Joko Widodo akan dihukum seumur hidup dan meninggal di penjara.
Narasi tersebut disertai dengan video wawancara Mahfud MD dalam acara "Kick Andy" yang ditayangkan Metro TV.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar dan video wawancara Mahfud MD disebarkan dengan konteks keliru.
Narasi soal Mahfud menyebut Jokowi akan dihukum seumur hidup dan meninggal di penjara dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan TikTok ini.
Dalam video wawancara dengan jurnalis Andy F Noya, Mahfud menyatakan demikian:
Saya menduga dia akan meninggal di penjara. Keyakinan saya dia tidak akan dihukum mati dia. Kenapa? karena nanti kalau dia sudah sepuluh tahun, itu kan hukum pidana yang baru sudah berlaku untuk turun ke hukuman seumur hidup.
Tetapi bahwa hukumannya mati itu penting sebagai bukti formal. Bahwa pelaksanaannya nanti berubah karena mungkin banding mempertimbangkan lain, kasasi mempertimbangkan lain, atau pada saat sepuluh tahun dia orangnya baik, sudah turunkan seumur hidup memang begitu bunyinya di pasal 100 sampai 103 KUHP yang baru. Dan itu masih berlaku 3 tahun yang akan datang. Hukumannya hukuman mati tapi tidak akan dieksekusi, saya menduga dia akan meninggal di penjara.
"Mahfud MD: Jokowi Akan Mati di Penjara," tulis salah satu akun, pada Kamis (21/3/2024).
Dalam video tersebut diberi keterangan demikian: jokowi antara mati di penjara, 10 tahun merusak negara. penjar se umur hidup,, atao di gantung.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Mahfud MD menyebut Jokowi akan dihukum seumur hidup atau mati di penjara
(GFD-2024-16961) [HOAKS] Mahfud Sebut Jokowi Akan Meninggal di Penjara
Sumber:Tanggal publish: 23/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video identik di kanal YouTube Metro TV ini, diunggah pada 20 Februari 2023.
Saat itu, Mahfud masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan tidak membahas soal Jokowi.
Vonis mengomentari vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan Brigadir J.
Mahfud berpandangan, Ferdy Sambo tidak akan dieksekusi mati. Ia menduga Sambo akan dhukum seumur hidup dan meninggal di penjara.
Keyakinan tersebut berdasarkan pada diberlakukannya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pada 2026.
KUHP baru mengatur bahwa terpidana hukuman mati tidak bisa langsung dieksekusi, namun memiliki hak untuk menjalani masa percobaan selama 10 tahun.
Dalam KUHP baru, kata Mahfud, terdapat pasal yang memungkinkan vonis mati bisa turun menjadi hukuman seumur hidup apabila terpidana dianggap berkelakuan baik.
Saat itu, Mahfud masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan tidak membahas soal Jokowi.
Vonis mengomentari vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan Brigadir J.
Mahfud berpandangan, Ferdy Sambo tidak akan dieksekusi mati. Ia menduga Sambo akan dhukum seumur hidup dan meninggal di penjara.
Keyakinan tersebut berdasarkan pada diberlakukannya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pada 2026.
KUHP baru mengatur bahwa terpidana hukuman mati tidak bisa langsung dieksekusi, namun memiliki hak untuk menjalani masa percobaan selama 10 tahun.
Dalam KUHP baru, kata Mahfud, terdapat pasal yang memungkinkan vonis mati bisa turun menjadi hukuman seumur hidup apabila terpidana dianggap berkelakuan baik.
Kesimpulan
Narasi bahwa Mahfud MD menyebut Presiden Jokowi akan dihukum seumur hidup dan meninggal di penjara adalah hoaks.
Video Mahfud saat diwawancarai oleh Andy F Noya dalam acara "Kick Andy" disebarkan dengan konteks keliru.
Dalam wawancara itu, Mahfud berpendapat mengenai vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo.
Video Mahfud saat diwawancarai oleh Andy F Noya dalam acara "Kick Andy" disebarkan dengan konteks keliru.
Dalam wawancara itu, Mahfud berpendapat mengenai vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100083644884013/videos/780713540224032
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=381854181279408&id=100083644884013&mibextid=oFDknk
- https://www.tiktok.com/@naim.harun/video/7348360458178432261?_r=1&_t=8kuGbP4KJbG
- https://www.youtube.com/watch?v=cfrBaE5GnNE
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-16960) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Putin Dukung Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 23/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dukungan kepada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut disebarkan dengan takarir yang keliru.
Video yang diklaim menampilkan Putin memberikan dukungan kepada Prabowo dibagikan oleh akun TikTok ini.
Akun tersebut membagikan video Putin sedang diwawancarai. Video itu diberikan takarir demikian:
Prabowo adalah teman saya. Saya dan Prabowo akan bekerja sama untuk kedamaian negara dan melawan Ketidakadilan dunia ini. Kita akan bekerja sama.
Dalam video tersebut keterangan demikian: putin aja dukung prabowo lo.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut disebarkan dengan takarir yang keliru.
Video yang diklaim menampilkan Putin memberikan dukungan kepada Prabowo dibagikan oleh akun TikTok ini.
Akun tersebut membagikan video Putin sedang diwawancarai. Video itu diberikan takarir demikian:
Prabowo adalah teman saya. Saya dan Prabowo akan bekerja sama untuk kedamaian negara dan melawan Ketidakadilan dunia ini. Kita akan bekerja sama.
Dalam video tersebut keterangan demikian: putin aja dukung prabowo lo.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di kanal YouTube The Guardian berjudul "Vladimir Putin says he prefers Joe Biden to Donald Trump".
Video itu menampilkan wawancara Putin dengan jurnalis Rusia, Pavel Zarubin. Dalam video, Pavel bertanya kepada Putin mengenai siapa yang lebih baik, antara Joe Biden atau Donald Trump.
Kemudian, Putin menjawab bahwa ia lebih memilih Biden. Sebab, Biden lebih berpengalaman, kemudian sosoknya dapat diprediksi dan seorang politisi dari generasi lama.
Namun, Putin mengaku siap bekerja sama dengan Presiden Amerika mana pun yang dipercaya oleh rakyat Amerika.
Takarir yang ditampilkan dalam video tidak sesuai dengan pernyataan Putin. Video tersebut bukan berisi dukungan Putin kepada Prabowo.
Dilansir Kompas.id, pada 16 Februari 2024, Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo yang unggul dalam penghitungan cepat.
”Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, terimalah ucapan selamat saya yang tulus atas kemenangan Anda yang meyakinkan dalam pemilihan presiden. Hubungan Rusia-Indonesia berlandaskan tradisi persahabatan, saling menghormati, dan berkembang dengan sukses di berbagai bidang,” demikian ucapan Putin.
Kantor berita Rusia TASS menyebutkan, Putin mengungkapkan keyakinan bahwa peran Prabowo sebagai kepala negara akan berkontribusi pada semakin berkembangnya seluruh kerja sama Rusia dan Indonesia, serta kepentingan penguatan keamanan dan stabilitas kawasan Asia Pasifik.
”Saya mengandalkan dialog konstruktif dengan Anda dan kerja sama yang bermanfaat mengenai isu-isu terkait agenda bilateral dan internasional,” ujar Putin.
Putin juga mendoakan kesuksesan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi Prabowo.
Video itu menampilkan wawancara Putin dengan jurnalis Rusia, Pavel Zarubin. Dalam video, Pavel bertanya kepada Putin mengenai siapa yang lebih baik, antara Joe Biden atau Donald Trump.
Kemudian, Putin menjawab bahwa ia lebih memilih Biden. Sebab, Biden lebih berpengalaman, kemudian sosoknya dapat diprediksi dan seorang politisi dari generasi lama.
Namun, Putin mengaku siap bekerja sama dengan Presiden Amerika mana pun yang dipercaya oleh rakyat Amerika.
Takarir yang ditampilkan dalam video tidak sesuai dengan pernyataan Putin. Video tersebut bukan berisi dukungan Putin kepada Prabowo.
Dilansir Kompas.id, pada 16 Februari 2024, Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo yang unggul dalam penghitungan cepat.
”Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, terimalah ucapan selamat saya yang tulus atas kemenangan Anda yang meyakinkan dalam pemilihan presiden. Hubungan Rusia-Indonesia berlandaskan tradisi persahabatan, saling menghormati, dan berkembang dengan sukses di berbagai bidang,” demikian ucapan Putin.
Kantor berita Rusia TASS menyebutkan, Putin mengungkapkan keyakinan bahwa peran Prabowo sebagai kepala negara akan berkontribusi pada semakin berkembangnya seluruh kerja sama Rusia dan Indonesia, serta kepentingan penguatan keamanan dan stabilitas kawasan Asia Pasifik.
”Saya mengandalkan dialog konstruktif dengan Anda dan kerja sama yang bermanfaat mengenai isu-isu terkait agenda bilateral dan internasional,” ujar Putin.
Putin juga mendoakan kesuksesan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi Prabowo.
Kesimpulan
Klaim bahwa Putin memberikan dukungan kepada Prabowo merupakan narasi yang keliru. Video aslinya menampilkan wawancara Putin dengan jurnalis Rusia, Pavel Zarubin.
Dalam video, Pavel bertanya kepada Putin mengenai siapa yang lebih baik, antara Joe Biden atau Donald Trump.
Takarir yang ditampilkan dalam video tidak sesuai dengan pernyataan Putin.
Dalam video, Pavel bertanya kepada Putin mengenai siapa yang lebih baik, antara Joe Biden atau Donald Trump.
Takarir yang ditampilkan dalam video tidak sesuai dengan pernyataan Putin.
Rujukan
(GFD-2024-16959) Cek Fakta: Tidak Benar Demo Ricuh Dalam Video Ini Desak Hak Angket
Sumber:Tanggal publish: 27/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta, informasi tersebut diunggah salah satu akun YouTube, pada 20 Maret 2024.
Unggahan klaim video demo desak hak angket di Jakarta ricuh menampilkan sejumlah orang sedang berkerumun di ruangan terbuka yang mengenakan pakaian dengan beragam warna.
Dalam video tersebut juga terlihat sejumlah orang membawa bendera dengan beragam warna dan simbol, salah satunya bendera merah dan putih.
Dalam video terdapat tulisan sebagai berikut.
"DEMO DESAK HAK ANGKET
Bukan masalah siapa pemenang Pemilu. Yang menjadi masalah adalah pengangkanan UU Pemilu dan kecurangan lainnya oleh Penguasa"
Video tersebut diberi judul "DEMO DESAK HAK ANGKET DI JAKARTA RICUH"
Diberi keterangan sebagai berikut.
"DEMO DESAK HAK ANGKET DI JAKARTA RICUH
#demomahasiswahariini
#demoricuh
#desakhakangket
#hakangketdpr
#pemilu2024
#pelanggaranpemilu"
Benarkah klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pernah menelusuri demo tersebut dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Kericuhan dalam Video Ini saat Demo di Gedung DPRD 11 April 2022".
Penelusuran klaim video dalam artikel tersebut dilakukan dengan menangkap layar klaim video untuk dijadikan bahan pencarian menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada video berjudul "Momen Mencekam Saat Water Cannon-Mobil RAISA Polisi di Gedung DPR Dirusak Massa" yang dimuat akun YouTube resmi CNN Indonesia, pada 24 September 2019.
Video yang diunggah akun YouTube resmi CNN Indonesia identik dengan klaim.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut "Water cannon dan mobil sound system pengurai massa (RAISA) milik polisi yang disiagakan di depan gerbang Gedung DPR dirusak massa pendemo. Berikut momen mencekan saat peristiwa tersebut terjadi."
Artikel berjudul "Sebelum Kericuhan, DPR Sebut Sudah Tawarkan Ruang Dialog, Tapi Ditolak" yang dimuat situs tribunnews.com, pada 29 September 2019 juga memuat foto yang identik dengan klaim video.
Situs tribunnews.com memuat foto yang identik dengan klaim video.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Ribuan mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Pada demo yang menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP berakhir rusuh. Tribun/Jeprima.:
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta tidak benar.
Perisitiwa dalam video tersebut adalah demo yang menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP pada pada 24 September 2019.
Rujukan
(GFD-2024-16958) Cek Fakta: Hoaks Kemensos Berikan Bantuan Tambahan BLT PKH Rp 400 Ribu
Sumber:Tanggal publish: 27/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Maret 2024.
Berikut isi pesan berantainya:
"𝑲𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒊𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑩𝑳𝑻 PKH Tahap 1 𝑹𝒑 400.000
Segera Daftarkan Diri Anda Sebelum Ditutup
1. Pencairan Bantuan tidak di pungut biaya sepeserpun
2. Buka websitenya dan segera daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan dana BLT PKH Tahap 1
3. Batas Pendaftaran Sampai Maret 31 2024
Klik Pada link dibawah untuk mendaftarhttps://rb.gy/tdrmtgSetelah mendaftar pada link di atas,
Bantuan BLT PKH Tahap 1 akan disubsidikan setelah 1x24 jam"
Lalu benarkah pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat akun resmi Kementerian Sosial di Instagram @kemensosri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat bantahan pada pesan berantai yang viral belakangan ini.
"Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencarian bantuan sosial. Untuk menghindari penyalahgunaan informasi maupun kewenangan yang mengatasnamakan Kementerian Sosial, kami imbau masyarakat tidak menyampaikan data diri melalui situs tersebut," bunyi pernyataan Kemensos di akun Instagramnya, 26 Maret 2024.
Postingan itu juga disertai narasi:
"Baru-baru ini beredar pesan melalui aplikasi Whatsapp terkait pencairan atau pendaftaran tambahan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) PKH Tahap 1.
Berhenti menyebarluaskan atau memberikan data apapun melalui nomor tersebut. Mari saring sebelum sharing ya #SobatSosial! Layanan Pusat Kendali Kemensos 171"
Kesimpulan
Pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2471/6090