• (GFD-2022-9402) [SALAH] Video Bocah Suku Baduy Kebal Ditusuk Jarum Suntik

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita

    Sebuah video yang diklaim bocah suku Baduy kebal ditusuk jarum suntik beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 6 Maret 2022.

    Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak seorang bocah yang mengenakan seragam sekolah dasar (SD) sedang duduk, bersiap untuk disuntik vaksin.

    Namun ketika petugas hendak menyuntikan vaksin, jarum suntik tidak bisa menembus kulit lengan si bocah. Video itu kemudian dikaitkan bahwa bocah yang kebal ditusuk jarum suntik berasal dari suku Baduy.

    "Ilmu dari orang tuanya. Anak Baduy kebal dari jarum suntik," tulis salah satu akun Facebook.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 135 kali ditonton dan mendapat beragam respons dari warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim anak suku Baduy kebal ditusuk jarum suntik. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "anak suku baduy kebal jarum suntik" di kolom pencarian situs berbagi video YouTube.

    Hasilnya terdapat beberapa video yang membantah bahwa bocah dalam video itu adalah anak suku Baduy. Satu di antaranya video berjudul "Viral! Video Bocah SD Suku Baduy Kebal Jarum Suntik, Begini Tanggapan Tetua Adat Baduy | Liputan 6" yang diunggah channel YouTube Liputan 6 SCTV pada 9 Maret 2022.

    Dalam video itu terdapat pernyataan dari Tokoh Adat Suku Baduy, Jaro Saija. Ia menegaskan, anak yang kebal jarum suntik itu bukan berasal dari suku Baduy.

    "Yang divaksin kan bukan orang Baduy. Saya lihat diberita, itu katanya orang Baduy. Dipastikan itu bukan orang Baduy, kalau itu orang Baduy, saya sudah pasti tahu," kata Jaro Sija.

    Hal yang sama juga disampaikan Kepala Puskesmas Cisimeut, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Dede Herdiansyah.

    "Video anak sekolah kebal disuntik, dengan narasi bahwa itu adalah anak suku Baduy, dapat kami sampaikan dari hasil laporan tim vaksinasi Puskesmas Cisimeut, tidak pernah menemukan kejadian seperti yang ada dalam video tersebut," ungkap Dede.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim anak suku Baduy kebal ditusuk jarum suntik ternyata tidak benar. Faktanya, bocah yang ada dalam video itu bukan berasal dari suku Baduy.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9401) [SALAH] Indro Warkop Meninggal Dunia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita

    Beberapa waktu lalu akun Facebook bernama Agus Saputra membagikan sebuah artikel dari situs ODUHH.BLOGSPOT.COM pada grup Facebook bernama Ceramah Ustaz Syamsul Debat 2021 terkait informasi salah satu komedian senior Indonesia yang dikenal dengan nama Indro Warkop yang dikatakan telah meninggal dunia.

    Narasi:
    β€œinnalilahi wa Inna ilaihi Raji’un ,lagi” Indro Warkop Dikabarkan Meninggal Dunia, Berikut Faktanya”.

    Hasil Cek Fakta

    Namun melansir dari kompas.com, Pihak Indro Warkop Management membantah kabar meninggalnya Indro Warkop. Pihak manajemen juga menegaskan bahwa pada saat ini Indro dalam keadaan sehat.

    Melansir dari akun Instagram pribadi Indro Warkop, yaitu @indrowarkop_asli pada tanggal 17 Februari 2022 Indro juga masih mengunggah sebuah foto dengan caption mendoakan semua orang yang sedang sakit agar bisa sembuh dan bagi yang sehat semoga akan tetap sehat selalu. Serta pada tanggal 28 Februari 2022 ia juga masih mengunggah sebuah video pada Instagram story-nya dengan keadaan yang sehat.

    Selain itu, apabila artikel yang dibagikan oleh Agus Saputra dari situs tersebut dibuka, isi artikel dalam situs tersebut menjelaskan bahwa bukanlah Indro Warkop yang telah meninggal dunia, melainkan kakak iparnya.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi Indro Warkop meninggal dunia ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, Pihak Indro Warkop Management membantah kabar meninggalnya Indro Warkop. Pihak manajemen juga menegaskan bahwa pada saat ini Indro dalam keadaan sehat.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9400) Keliru, Klaim Laporan Palsu Televisi Ukraina soal Kematian akibat Invasi Rusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/03/2022

    Berita


    Gambar tangkapan layar yang memperlihatkan seorang reporter tengah melakukan siaran langsung dengan latar belakang jejeran kantong jenazah beredar di media sosial. Gambar tangkapan layar tersebut dibagikan dengan klaim bahwa televisi di Ukraina membuat laporan palsu tentang kematian akibat invasi Rusia.
    Di Twitter, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 9 Maret 2022. Akun ini menyebut propaganda dan kebohongan terus dilakukan. Berikut narasi lengkapnya:
    #JeremyVine    #JeremyVineon5  its  #propagandalive  the liars continue to lie... ok, lie on!  #invasionhoax   #falseflag.“
    Dalam tangkapan layar tersebut juga tertera template bertuliskan: “Ukrainian health ministry : 57 dead 169 hurt. Across Ukraine as Russia launched attack.”
    Pada latar belakang reporter tersebut nampak seseorang dibalik kantong mayat berusaha memperbaiki posisinya saat berbaring. Bagian ini diberi kode tanda seru serta tanda tanya dan tulisan “STAGED”.
    Apa benar ini laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia?
    Tangkapan layar cuitan dengan foto yang diklaim sebagai laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat Invasi Rusia

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital gambar tangkapan layar tersebut dengan menggunakan Reverse Image Tools Google dan Yandex. Hasilnya, gambar tangkapan layar tersebut diambil dari laporan reporter OE24.TV saat unjukrasa menentang kebijakan iklim di Wina, Austria, pada Februari 2022.
    Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal terverifikasi, OE24.TV, pada 5 Februari 2022 dengan judul dalam bahasa Jerman, “ Wien: Demo gegen Klimapolitik ” yang berarti “Wina: Demo menentang kebijakan iklim”.
    Dalam video ini terlihat template yang berbeda dengan gambar tangkapan layar yang beredar. Video ini menampilkan template yang memuat nama Marvin Bergauer sebagai reporter E24.TV diikuti judul berita: WIEN: DEMO GEGEN KLIMAPOLITIK.
    Pada 8 Maret 2022, melalui akun Instagramnya, Marvin Bergauer telah membuat klarifikasi terkait beredarnya gambar tangkapan layar yang mencatut laporannya. Ia juga menggugah video televisi pemerintah Rusia yang disebutnya telah memanipulasi video berisi laporannya.
    “TV pemerintah Rusia memanipulasi video laporan saya. Mereka menyembunyikan teks yang menunjukkan itu adalah protes iklim. Mereka menggunakan laporan saya sebagai propaganda mereka untuk membenarkan perang kejam mereka melawan Ukraina,” kata Marvin Bergauer.
    Dilansir dari BBC, hampir dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, aliran informasi palsu atau menyesatkan tentang perang belum berhenti dan sekarang ada beberapa teori aneh yang dibagikan secara online.
    Beberapa pihak mulai mengedarkan klaim bahwa perang adalah hoax, rekayasa media, atau telah dibesar-besarkan oleh Barat dalam hal skalanya.
    Sebuah video reporter berita di depan beberapa kantong mayat telah menjadi viral di beberapa jejaring sosial utama, dan telah disebarkan secara luas oleh akun pro-Kremlin.
    Pada salah satu bagian klip memperlihatkan salah satu kantong mayat mulai bergerak, seorang pria melepas penutup dan didatangi oleh seorang fotografer.
    Di media sosial bagian itu diunggah dengan klaim bahwa video tersebut diambil di Ukraina dan membuktikan perang itu bohong atau dibuat oleh "propaganda Barat".
    Klip video tersebut berasal dari protes perubahan iklim di Wina pada awal Februari, seperti dilansir surat kabar Austria Osterreich. Diselenggarakan oleh aktivis iklim "Friday for Future", penggambaran kantong mayat bertujuan untuk menyoroti bahaya emisi karbon bagi kehidupan manusia.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar yang diklaim sebagai laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia,keliru. Laporan reporter dalam gambar tangkapan layar tersebut sama sekali tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina. Melainkan, siaran langsung yang dilakukan Marvin Bergauer, reporter OE24.TV, saat meliput aksi unjukrasa aktivis di Wina, Austria, yang memprotes kebijakan iklam pada Februari 2022.
    Gambar tangkapan layar tersebut telah dimanipulasi dengan membuat template baru yang menghilangkan nama reporter dan medianya serta mengganti judul beritanya. 
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9399) [SALAH] Akun Telegram FBS Investasi Harian

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 10/03/2022

    Berita

    Beredar akun Telegram FBS dengan nama FBS INVESTASI HARIAN. Pada akun terserbut memiliki sebanyak 1.508 anggota yang tergabung dan menawarkan pengelolaan investasi dengan narasi sebagai berikut:

    NARASI:
    𝗙𝗕𝗦 π—œπ—‘π—©π—˜π—¦π—§π—”π—¦π—œ 𝗛𝗔π—₯π—œπ—”π—‘ Terdaftar & Diawasi oleh kementerian Perdagangan Republik Indonesia,BAPPEBTI, OJK, ICDX & ICH Titip Modal Di 𝗙𝗕𝗦 π—œπ—‘π—©π—˜π—¦π—§π—”π—¦π—œ 𝗛𝗔π—₯π—œπ—”π—‘ Investasi Terjamin Amanah dan Aman.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut berbeda dengan akun Telegram yang dicantumkan pada laman resmi FBS.

    Akun resmi dari Telegram FBS (@Fbs_bot) merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis, berbeda dengan grup yang beredar dimana segala transaksi dan bimbingan berada pada chat Telegram tersebut. Sebelumnya, penipuan berkedok investasi FBS ini juga sempat beredar di Facebook dan tersangka dari penipuan investasi FBS tersebut sudah ditangkap pada bulan Februari tahun 2022.

    Dilansir dari detik.com, Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal. Dia meminta masyarakat tetap waspada jika ada penawaran investasi melalui media apapun, termasuk Telegram.

    β€œKami minta seluruh masyarakat hati-hati penipuan berkedok investasi di medsos Telegram yang sering menduplikasi perusahaan yang legal. Anda dimasukkan menjadi anggota grup, kemudian anda menjadi target penipuan”.

    Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan FBS adalah palsu dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Bukan akun resmi milik FBS, melalui laman resmi FBS akun Telegram tersebut merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal.

    Rujukan