Beredar sebuah narasi bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menhentikan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara atau PNS. Narasi ini di media sosial, baru-baru ini.
Adalah akun X @yaniarsim yang turut mengunggah narasi tersebut, 17 Mei 2024. Berikut narasi selengkapnya:
"Gaji ke 13 untuk PNS akan dihentikan
Nikmat keberlanjutan."
Benarkah demikian?
[Cek Fakta] Ahok dan Anies Bersatu Melawan Bobby dan Kaesang, Ini Faktanya
(GFD-2024-20849) [Cek Fakta] Benarkah Sri Mulyani Setop Pemberian Gaji ke-13 untuk PNS? Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 20/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menghentikan pemberian gaji ke-13 untuk PNS atau ASN, tidak sepenuhnya benar. Faktanya, penghentian gaji ke-13 hanya untuk ASN dengan kondisi tertentu.
Gaji ke-13 PNS akan dicairkan paling cepat Juni 2024. Namun tidak semua PNS yang mendapatkan gaji ke-13.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2024 tentang Pemberian THR dan Gaji Ke-13 kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiunan, dan Penerima Tunjangan 2024.Terutama dalam Pasal 5.
"Gaji ketiga belas tidak diberikan kepada PNS, prajurit TNI, atau anggota Polri dengan kondisi: Sedang cuti di luar tanggungan negara atau dengan sebutan lain dan sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi tempat penugasan," demikian seperti dilansir dari Kompas.com, Senin 20 Mei 2024.
Gaji ke-13 PNS akan dicairkan paling cepat Juni 2024. Namun tidak semua PNS yang mendapatkan gaji ke-13.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2024 tentang Pemberian THR dan Gaji Ke-13 kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiunan, dan Penerima Tunjangan 2024.Terutama dalam Pasal 5.
"Gaji ketiga belas tidak diberikan kepada PNS, prajurit TNI, atau anggota Polri dengan kondisi: Sedang cuti di luar tanggungan negara atau dengan sebutan lain dan sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi tempat penugasan," demikian seperti dilansir dari Kompas.com, Senin 20 Mei 2024.
Kesimpulan
Klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menghentikan pemberian gaji ke-13, tidak sepenuhnya benar. Faktanya , penghentian gaji ke-13 hanya untuk ASN dengan kondisi tertentu.
Informasi ini teridentifikasi sebagai hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Informasi ini teridentifikasi sebagai hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Rujukan
(GFD-2024-20848) [Cek Fakta] Ahok dan Anies Bersatu Melawan Bobby dan Kaesang, Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2024
Berita
Jakarta: Beredar sebuah video di Youtube dengan judul; 'GEGER HARI INI..!!! AHOK DAN ANIES AKAN HABISI BOBY & KAESANG DENGAN CARA INI..!!!!'
Video yang diunggah oleh akun Youtube Aktual tersebut juga menyematkan narasi 'Siap Gulirkan Dinasti' pada thumbnail video.
Tak hanya itu, video tersebut juga menampilkan foto Anies Baswedan dan Ahok sedang berjabat tangan dengan latar belakang kantor PDIP seakan-akan mereka dipasangkan oleh PDIP untuk mengalahkan dinasti Jokowi.
Dalam video tersebut, pengisi suara juga menjelaskan soal Ahok yang akan maju dalam Pilgub Sumatera Utara 2024."Ahok bakal diusung maju ke Pilkada Sumut lawan Bobby Nasution , PDIP akan menciptakan sejarah baru," ucap sang narator.
Narator menyebut Ahok maju ke Pilgub Sumut karena Golkar sudah lebih dulu mengusung menantu Jokowi, Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.
"Golkar mengusung Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumut. Golkar coba memainkan politik dinasti mengingat Bobby Nasution merupakan satu-satunya menantu pria Presiden Joko Widodo," terang narator.
Video yang diunggah oleh akun Youtube Aktual tersebut juga menyematkan narasi 'Siap Gulirkan Dinasti' pada thumbnail video.
Tak hanya itu, video tersebut juga menampilkan foto Anies Baswedan dan Ahok sedang berjabat tangan dengan latar belakang kantor PDIP seakan-akan mereka dipasangkan oleh PDIP untuk mengalahkan dinasti Jokowi.
Dalam video tersebut, pengisi suara juga menjelaskan soal Ahok yang akan maju dalam Pilgub Sumatera Utara 2024."Ahok bakal diusung maju ke Pilkada Sumut lawan Bobby Nasution , PDIP akan menciptakan sejarah baru," ucap sang narator.
Narator menyebut Ahok maju ke Pilgub Sumut karena Golkar sudah lebih dulu mengusung menantu Jokowi, Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.
"Golkar mengusung Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumut. Golkar coba memainkan politik dinasti mengingat Bobby Nasution merupakan satu-satunya menantu pria Presiden Joko Widodo," terang narator.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran tim cek fakta Medcom.id, informasi yang dipaparkan dalam video kanal Youtube Aktual tersebut tidak sesuai fakta.
Di unggahan video tersebut sama sekali tidak menampilkan wawancara ataupun pernyataan resmi Ahok tentang dirinya diusung maju ke Pilgub Sumut 2024. Begitupun hingga akhir video, sama sekali tidak menyinggung nama Anies Baswedan.
Selain itu, foto yang menampilkan Ahok dan Anies juga bukan di kantor PDIP, melainkan foto momen keduanya saat bertemu di Balaikota, Jakarta Pusat pada Pilgub 2017 silam.
Di unggahan video tersebut sama sekali tidak menampilkan wawancara ataupun pernyataan resmi Ahok tentang dirinya diusung maju ke Pilgub Sumut 2024. Begitupun hingga akhir video, sama sekali tidak menyinggung nama Anies Baswedan.
Selain itu, foto yang menampilkan Ahok dan Anies juga bukan di kantor PDIP, melainkan foto momen keduanya saat bertemu di Balaikota, Jakarta Pusat pada Pilgub 2017 silam.
Kesimpulan
Klaim bahwa Ahok dan Anies bersama PDIP bakal melawan Bobby dan Kaesang seperti yang dinarasikan video Youtube tersebut adalah salah dan masuk kategori hoaks.
Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading content dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.
Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading content dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.
Rujukan
(GFD-2024-20847) Cek Fakta: Prabowo Tawarkan Bantuan Lewat Aplikasi WhatsApp, Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2024
Berita
Jakarta: Beredar sebuah video di Facebook yang menarasikan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto menawarkan bantuan kepada masyarakat dengan syarat calon penerima harus menghubungi nomor WhatsApp.
Dari video tersebut, bantuan yang ditawarkan Prabowo merupakan bantuan untuk biaya sekolah, pembangunan rumah, pembayaran utang, dan modal usaha.
Berikut narasi lengkapnya:
“Yang lagi kesulitan sinih babak bantu harus jujur mau buwat apa. Pilih satu sesuai kebutuhan kalian ya,” tulis narasi video tersebut.
Video yang diunggah diunggah akun Facebook Surya Genz tersebut juga menuliskan keterangan penyerta berupa nomor kontak untuk dihubungi jika ingin mendapat informasi lebih lanjut.
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
Dari video tersebut, bantuan yang ditawarkan Prabowo merupakan bantuan untuk biaya sekolah, pembangunan rumah, pembayaran utang, dan modal usaha.
Berikut narasi lengkapnya:
“Yang lagi kesulitan sinih babak bantu harus jujur mau buwat apa. Pilih satu sesuai kebutuhan kalian ya,” tulis narasi video tersebut.
Video yang diunggah diunggah akun Facebook Surya Genz tersebut juga menuliskan keterangan penyerta berupa nomor kontak untuk dihubungi jika ingin mendapat informasi lebih lanjut.
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan video yang dinarasikan Prabowo tawarkan bantuan itu tidaklah benar. Juru Bicara Prabowo, Dahnil Azhar Simanjuntak mengkofirmasi bahwa unggahan yang tersebar di media sosial tersebut adalah hoax karena nomor yang tertera pada unggahan tersebut bukan milik Prabowo.
Dahnil mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika menerima informasi di media sosial. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan.
Dahnil mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika menerima informasi di media sosial. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan Prabowo menawarkan bantuan kepada masyarakat adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Rujukan
(GFD-2024-20846) Cek fakta, pemerintah akui dana Tapera digunakan untuk menutupi defisit APBN
Sumber:Tanggal publish: 30/06/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Peraturan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang telah ada sejak 2020 kembali menjadi sorotan dan menuai kontroversi dalam beberapa waktu terakhir.
Sebuah unggahan di Instagram menarasikan Pemerintah resmi mengakui bahwa dana Tapera digunakan untuk menutupi defisit APBN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pemerintah akhirnya Akui, DANA Tapera Akan ‘DIPINJAM’ Negara untuk Menutup Defisit APBN”
Namun, benarkah pemerintah akui dana Tapera digunakan untuk menutupi deficit APBN?
Sebuah unggahan di Instagram menarasikan Pemerintah resmi mengakui bahwa dana Tapera digunakan untuk menutupi defisit APBN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pemerintah akhirnya Akui, DANA Tapera Akan ‘DIPINJAM’ Negara untuk Menutup Defisit APBN”
Namun, benarkah pemerintah akui dana Tapera digunakan untuk menutupi deficit APBN?
Hasil Cek Fakta
Direktur Sistem Manajemen Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Saiful Islam menyebutkan dana tabungan perumahan rakyat (Tapera) tidak akan digunakan untuk belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Dana simpanan Tapera itu tidak digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan tidak masuk ke dalam postur APBN,” kata Saiful, dilansir dari ANTARA.
Dana Tapera berbasis pada akun individual (individual account) dalam bank kustodian per peserta, sehingga bisa diketahui riwayat dana dari masing-masing peserta.
Saiful memastikan dana Tapera dikelola di instrumen investasi oleh manajer investasi profesional dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara reguler.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan bahwa dana yang terkumpul melalui program Tapera merupakan investasi agar masyarakat dapat tetap menikmati bunga KPR yang rendah, yakni 5 persen.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa nantinya peserta program Tapera dapat mengajukan KPR dengan bunga 5 persen, lebih rendah daripada bunga di pasaran yang mencapai 11 persen.
Menurut dia, semakin banyak anggota program tersebut, maka semakin cepat pula dana abadi pembelian rumah itu akan terbentuk dan semakin banyak masyarakat yang dapat terlayani.
Herry menyatakan bahwa nantinya iuran yang terkumpul dari BP Tapera tersebut akan digabungkan dengan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari APBN.
“Jadi hari ini memang terpisah, ada FLPP, ada BP Tapera. Nah ke depannya, bisa digabung, sehingga ini jadi blended gabungan dari keduanya. Nah dengan cara ini akan lebih banyak lagi yang bisa diperoleh, kira-kira begitu konsepnya gotong royong,” ujarnya, dilansir dari ANTARA.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
“Dana simpanan Tapera itu tidak digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan tidak masuk ke dalam postur APBN,” kata Saiful, dilansir dari ANTARA.
Dana Tapera berbasis pada akun individual (individual account) dalam bank kustodian per peserta, sehingga bisa diketahui riwayat dana dari masing-masing peserta.
Saiful memastikan dana Tapera dikelola di instrumen investasi oleh manajer investasi profesional dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara reguler.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan bahwa dana yang terkumpul melalui program Tapera merupakan investasi agar masyarakat dapat tetap menikmati bunga KPR yang rendah, yakni 5 persen.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa nantinya peserta program Tapera dapat mengajukan KPR dengan bunga 5 persen, lebih rendah daripada bunga di pasaran yang mencapai 11 persen.
Menurut dia, semakin banyak anggota program tersebut, maka semakin cepat pula dana abadi pembelian rumah itu akan terbentuk dan semakin banyak masyarakat yang dapat terlayani.
Herry menyatakan bahwa nantinya iuran yang terkumpul dari BP Tapera tersebut akan digabungkan dengan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari APBN.
“Jadi hari ini memang terpisah, ada FLPP, ada BP Tapera. Nah ke depannya, bisa digabung, sehingga ini jadi blended gabungan dari keduanya. Nah dengan cara ini akan lebih banyak lagi yang bisa diperoleh, kira-kira begitu konsepnya gotong royong,” ujarnya, dilansir dari ANTARA.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
Halaman: 2463/7049



