• (GFD-2025-25802) [HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Kupang dan Disambut Masyarakat pada 19 Februari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar konten yang diklaim menunjukkan pesepak bola Cristiano Ronaldo sudah tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Tampak Ronaldo mengenakan kaos olahraga dan dikerumuni orang-orang di sebuah tempat yang tampak seperti taman.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.

    Konten yang diklaim menunjukkan Ronaldo sudah tiba di Kupang dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Rabu (19/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Viral inilah sang mega bintan sepak bola nomor 1 dunia Welcome To Kupang Christano Ronaldo

    Screenshot Hoaks, konten yang mengeklaim Ronaldo tiba di Kupang, Rabu (19/2/2025)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri visual yang dibagikan dengan reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasil penelusuran mengarah ke sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @mustsharenews pada 9 Juni 2023.

    Video itu menyoroti tingkah seorang perempuan yang terus memegangi lengan Ronaldo saat sang pesepak bola itu berkunjung di Singapura.

    Menurut artikel di situs mustsharenews, peristiwa itu terjadi ketika Ronaldo berkunjung ke Singapore Botanic Gardens pada 2 Juni 2023.

    Ronaldo sempat dikabarkan akan berkunjung ke Kupang pada Rabu (19/2/2025) untuk acara kemanusiaan. Namun, sampai saat ini kedatangan Ronaldo belum dapat dipastikan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang diklaim menunjukkan Ronaldo sudah tiba di Kupang pada Rabu (19/2/2025) adalah hoaks.

    Setelah ditelusuri, video yang dibagikan adalah saat Ronaldo berkunjung ke Singapore Botanic Gardens pada 2 Juni 2023, bukan di Kupang pada Februari 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25801) [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Ronaldo Bangun Rumah Sakit Kanker di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemain sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo diklaim akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia.

    Klaim itu beredar setelah isu kedatangan Ronaldo ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang beredar pada Februari 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu belum terbukti kebenarannya.

    Informasi mengenai Ronaldo akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (18/2/2025):

    Atlet Sepak Bola Terbaik DuniaCR7, Criatiano Ronaldo Akan Membangun Sebuah Rumah Sakit kanker di indonesia,Schedule Ronaldo selama di Kupang

    Hasil Cek Fakta

    Yayasan Graha Kasih Indonesia (GKI) Kupang menyebutkan bahwa bintang sepak bola Cristiano Ronaldo akan memenuhi undangan mereka untuk datang ke Kupang, NTT.

    Yayasan GKI Kupang mengundang Ronaldo melalui Direktur Susi Maria Katipana. Ia menyatakan bahwa Ronaldo akan melakukan aksi sosial selama tiga hari di Kupang.

    Kendati demikian, pemprov NTT menyebutkan bahwa kepastian datangnya Ronaldo ke Tanah Air masih belum jelas.

    "Kesimpulan kami, kedatangan Ronaldo ke NTT belum jelas," ungkap Asisten 2 Sekda NTT, Rita Wuisan pada Rabu (19/2/2025) seperti diwartakan Kompas.com.

    Ronaldo dikabarkan akan berangkat dari Los Angeles ke Jakarta.

    Namun polisi dan otoritas bandara belum menerima informasi resmi.

    "Saya mendapat informasi dari teman-teman media, tapi kami masih belum menerima konfirmasi resmi," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Ronald Sipayung pada Selasa (18/2/2025) dilansir Kompas.com.

    Sementara itu, sejauh ini tidak ada bukti bahwa Ronaldo akan membanun rumah sakti kanker di Indonesia.

    Kesimpulan

    Kepastian datangnya Ronaldo ke Indonesia pada Februari 2025 masih belum jelas.

    Sementara, tidak ada bukti bahwa Ronaldo akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25800) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Haji Gratis dapat Uang Saku Rp 20 Juta Lewat Link Ini

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Februari 2025.
    Unggahan klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta berupa tulisan sebagai berikut.
    "HAJI GRATIS + BERBAGI DI MAKKAH & MADINAH |UANG SAKU RP. 20.000.000
    📍Lokasi Kegiatan : Makkah & Madinah, Arab Saudi
    ⏰Waktu Pelaksanaan : 2 Mei – 2 juni 2025
    🎊Kegiatan;
    - Haji haji dibimbing sesuai sunnah
    - ⁠Berbagi makanan di sekitar Masjidil Haram
    - ⁠Berbagi makanan di sekitar Masjid Nabawi
    - ⁠City Makkah dan Madinah
    - ⁠Special City Tour Thaif
    - ⁠Wakaf Al Qur’an di Masjidil Haram & Masjid Nabawi
    📚Dapatkan sertifikat Haji & Sertifikat Caring & Sharing Session Internasional
    ✈️FULLY FUNDED PP PESAWAT
    💰UANG SAKU RP. 20.000.000 PER ORANG
    GRATIS BIAYA PENDAFTARAN
    ✏️Full gratis dibiayai dan didampingi pembuatan :
    - Pasport 
    - ⁠VISA
    ✍️Link pendaftaran silahkan langsung klik link"
    Tulisan tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta lewat link berikut ini.
    "https://daftarkan.info/hajiindonesiagratis/?fbclid=IwY2xjawIlOQpleHRuA2FlbQIxMQABHYw0ZDrfa_dN442GUUODIlMVJqchCDMfXsyERPF8iu6NpCp_33uXepdIEQ_aem_sFnrMQBOawS-LNFhHS95nQ"
    Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang terdapat foto Menteri Agama Nasaruddin Umar dan terdapat tulisan sebagai berikut.
    "PENDAFTARAN HAJI GRATIS KHUSUS 100 ORANG YANG BERUNTUNG DI TAHUN 2025
    PENDAFTARAN GRATIS DAN BIAYA KEBERANGKATAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH
    MINIMAL UMUR 26 Tahun-65 Tahun"
    Dalam halaman situs tersebut juga terdapat formulir digital yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor telegram.
    Benarkah klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta, penelusuran mengarah pada akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI @penais.kemenag menyatakan, Kementerian Agama RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Beredar hoaks tentang pemberangkatan haji gratis di berbagai kanal media sosial yang mengatasnamakan Direktorat Penerangan Agama Islam. Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran Haji gratis dengan syarat tertentu. Jika menemukan informasi serupa, abaikan dan laporkan.
    Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji.
    #waspadahoaks #haji2025 #informasihaji #sahabatpenais #bimasislam #kemenagri".Sumber:https://www.instagram.com/p/DFW1rRPzuHh/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a61b8884-9720-4274-9af8-f019e18eb585

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta tidak benar.
    Kementerian Agama RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
  • (GFD-2025-25799) Keliru: Video Pembagian Uang ke Mahasiswa Demonstran Indonesia Gelap

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita

    Beberapa video dan foto beredar di TikTok oleh akun 1 [arsip] dan akun 2 serta Facebook akun tiga dan akun empat, berisi klaim tentang pembagian uang ke mahasiswa aksi ‘Indonesia Gelap’ pada Februari 2025. 

    Video itu memperlihatkan mahasiswa beralmamater kuning dan biru yang membagikan kertas mirip uang yang diklaim sebagai bayaran karena telah menggelar unjuk rasa selama sepekan terakhir. 



    Namun, benarkah video bagi-bagi uang ke mahasiswa demonstran Indonesia Gelap?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo mencari petunjuk informasi tentang gambar tersebut menggunakan layanan reverse image search Google. Hasilnya, uang yang terlihat dipegang oleh sejumlah mahasiswa tersebut adalah uang kertas mainan untuk protes simbolik saat berunjuk rasa menolak kenaikan PPN 12 Persen pada Desember 2024.

    Melalui akun Instagram Bangsamahardika, platform media untuk advokasi gerakan rakyat, menjelaskan bahwa konten yang menyebut bagi-bagi uang untuk mahasiswa yang berunjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ itu disebarkan pertama kali oleh akun Seputar Gerindra di TikTok. Namun akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat dicek pada Jumat sore, 21 Februari 2025.

    Dalam Konten carousel yang ditampilkan Bangsa Mahardika, terdapat tangkapan layar penjelasan dari story Instagram Muhammad Reza Aditya Putra, mahasiswa yang wajahnya tampak dalam foto dan video yang beredar.  

    Reza menjelaskan bahwa tuduhan dia sedang bagi-bagi uang dalam aksi unjuk rasa Indonesia Gelap merupakan tuduhan keliru. Sesungguhnya, foto dan video tersebut diambil dalam aksi demonstrasi menolak PPN 12 Persen pada akhir Desember 2024 oleh BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). 

    Kertas yang dibagikan adalah uang mainan yang akan dilempar serempak dalam aksi tersebut, sebagai protes simbolik atas pemerintahan yang haus kekuasaan.

    Tempo juga telah menghubungi mantan Ketua BEM Polimedia Jakarta itu melalui pesan Instagram dan Ia menjelaskan hal yang sama. Ia mengatakan gambar itu tidak menunjukkan aksi demonstrasi mereka dibiayai pihak luar, karena kertas itu uang mainan sebagai perlengkapan aksi saat itu.

    “Uang mainan itu akan dilemparkan bersamaan untuk menunjukan bukti kerakusan para penguasa,” kata Reza, Kamis, 20 Februari 2025.

    Menurut dia, aksi mahasiswa tidak dibayar oleh siapapun karena murni untuk menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, imbas kebijakan dari pemerintah.

    Sejumlah media juga memberitakan aksi melempar uang mainan tersebut saat unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan PPN 12 persen pada 27 Desember 2024. Pikiran Rakyat misalnya, menurunkan berita berjudul Sindir Pemerintah, BEM SI Lempar Uang Mainan di Demo Tolak PPN 12 Persen. Foto yang ditayangkan terlihat uang mainan berceceran di jalanan beraspal. Berita serupa juga ditayangkan oleh Disway.Id, berjudul Demo Tolak PPN 12 Persen, BEM SI Lemparkan Uang ke Arah Istana Negara.

    Demonstrasi ‘Indonesia Gelap’

    Dilansir Tempo, aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap digelar masyarakat dan mahasiswa di berbagai daerah selama beberapa hari sekitar tanggal 20-21 Februari 2025. Massa aksi ditemui Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg Prasetyo Hadi menemui mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. 

    Terdapat delapan poin tuntutan massa aksi 'Indonesia Gelap', antara lain:  

    Dilansir BBC, Koordinator BEM SI Kerakyatan Muhammad Anas Robbani mengatakan aksi demonstrasi kali ini disebabkan temuan mereka dalam dokumen pemerintah terkait rencana pemangkasan biaya operasional kampus negeri dan beasiswa disebabkan kebijakan efisiensi anggaran dari Presiden Joko Widodo.

    “Yang itu punya impilkasi terhadap naiknya biaya pendidikan, punya impilkasi terhadap berkurangnya orang-orang yang kemudian berkuliah karena nggak punya biaya. Sehingga pendidikan akhirnya menjadi barang mahal,” kata Anas.

    Dia mengatakan pemerintah telah menyatakan tidak akan ada pengurangan dana untuk penerima beasiswa dan tidak akan ada kenaikan biaya kuliah. Namun belum ada dokumen yang membuktikan janji pemerintah itu akan ditepati.

    Anas juga menyadari banyaknya tudingan mahasewa atau demonstran bayaran kepada mereka. Dia mengajak masyarakat untuk melihat kembali substansi tuntutan yang mereka ajukan, dan jika ingin merespons aksi mereka, harusnya menghadirkan jawaban atas sejumlah tuntutan itu.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan mahasiswa demonstran ‘Indonesia Gelap’ yang sedang bagi-bagi uang bayaran karena telah melakukan aksi adalah klaim keliru.

    Foto itu tidak memperlihatkan aksi demonstrasi ‘Indonesia Gelap’ pada Februari 2025, melainkan aksi demonstrasi ‘Tolak PPN 12 Persen’ pada Desember 2024. Selain itu, kertas yang dibagikan adalah uang mainan yang menjadi properti dalam aksi tersebut.

    Rujukan