KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengundurkan diri.
Kabar tersebut beredar setelah Basuki menghadiri rapat kerja di Komisi V Dewan Perwakilan (DPR), Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/6/2024).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Basuki mundur dari kabinet disebarkan oleh akun YouTube ini pada Minggu (9/6/2024).
Berikut judul video berdurasi 10 menit 30 detik tersebut:
PAK BASUKI RESMI MUNDUR DARI KABINET !! USAI BABAK BELUR DIHAJAR KOMISI V DPR, JKW MERINGIS
Tautan video tersebut lantas disebarluaskan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.
(GFD-2024-20500) [HOAKS] Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet
Sumber:Tanggal publish: 12/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Rapat Komisi V bersama Menteri PUPR membahas soal pendahuluan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025.
Setengah dari video yang beredar mengambil klip rapat yang bersumber dari kanal YouTube TVR Parlemen, pada 6 Juni 2024.
Misalnya, pertanyaan anggota Komisi V Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Irine Yusiana Roba Putri soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), diambil dari klip di jam ke-1 menit ke-16 detik ke-6.
Ia mempertanyakan data kebutuhan rumah bagi pekerja di Indonesia dan berapa yang telah dipenuhi.
Kemudian, pertanyaan anggota Fraksi PDI-P Sri Rahayu soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada menit ke-43 detik ke-4.
Sementara, pernyataan Ketua Komisi V DPR Lasarus terdapat di jam ke-4 menit ke-4 detik ke-24.
Selebihnya, narator membacakan artikel dari Detik.com mengenai penyesalan Basuki yang menilai program Tapera terlalu tergesa-gesa.
Narator juga membacakan artikel dari Tempo.co yang membahas pertanyaan Irine kepada Basuki soal Tapera.
Tidak terdapat informasi dalam video mengenai pengunduran diri Basuki dari Kabinet Indonesia Maju.
Baru-baru ini, Basuki diberikan tanggung jawab sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN. Ia memastikan, tugas baru ini tidak akan mengganggu kerjanya sebagai Menteri PUPR.
"Tidak (mengganggu), selama ini saya juga mengerjakan itu (IKN). Ada Pak Wamen ATR/BPN dan para Deputi OIKN yang top serta pintar," ujar Basuki, pada Kamis (6/6/2024), seperti diwartakan Kompas.com.
Basuki ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari jabatan Kepala Otorita IKN.
Setengah dari video yang beredar mengambil klip rapat yang bersumber dari kanal YouTube TVR Parlemen, pada 6 Juni 2024.
Misalnya, pertanyaan anggota Komisi V Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Irine Yusiana Roba Putri soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), diambil dari klip di jam ke-1 menit ke-16 detik ke-6.
Ia mempertanyakan data kebutuhan rumah bagi pekerja di Indonesia dan berapa yang telah dipenuhi.
Kemudian, pertanyaan anggota Fraksi PDI-P Sri Rahayu soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada menit ke-43 detik ke-4.
Sementara, pernyataan Ketua Komisi V DPR Lasarus terdapat di jam ke-4 menit ke-4 detik ke-24.
Selebihnya, narator membacakan artikel dari Detik.com mengenai penyesalan Basuki yang menilai program Tapera terlalu tergesa-gesa.
Narator juga membacakan artikel dari Tempo.co yang membahas pertanyaan Irine kepada Basuki soal Tapera.
Tidak terdapat informasi dalam video mengenai pengunduran diri Basuki dari Kabinet Indonesia Maju.
Baru-baru ini, Basuki diberikan tanggung jawab sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN. Ia memastikan, tugas baru ini tidak akan mengganggu kerjanya sebagai Menteri PUPR.
"Tidak (mengganggu), selama ini saya juga mengerjakan itu (IKN). Ada Pak Wamen ATR/BPN dan para Deputi OIKN yang top serta pintar," ujar Basuki, pada Kamis (6/6/2024), seperti diwartakan Kompas.com.
Basuki ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari jabatan Kepala Otorita IKN.
Kesimpulan
Narasi soal Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju merupakan hoaks.
Judul video yang beredar tidak selaras dengan isinya. Narator dan klip dalam video membahas rapat Komisi V DPR bersama Menteri PUPR, pada 6 Juni 2024.
Basuki memastikan, peran baru sebagai Plt Kepala Otorita IKN tidak akan mengganggu kerjanya sebagai menteri.
Judul video yang beredar tidak selaras dengan isinya. Narator dan klip dalam video membahas rapat Komisi V DPR bersama Menteri PUPR, pada 6 Juni 2024.
Basuki memastikan, peran baru sebagai Plt Kepala Otorita IKN tidak akan mengganggu kerjanya sebagai menteri.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=rqXvQJRQv90
- https://www.facebook.com/fud.firda/posts/pfbid02NaGJ9NDEq5cKgHQJWiwALCApjL71RPwG1L93MWEF28HzcGQcVVFW61sdyJdA1Qpul
- https://www.facebook.com/eva.se.315/posts/pfbid02WAGjTv3DEHejcWPnoi7hEKykPzPhgpbuNRxDAQ2LFXFxuCSk2H3VuWWRYmKPG2g5l
- https://www.facebook.com/cshyono.cshyono.3/posts/pfbid0uwVCwPr3CdwCWDARZBJB3suToMDTnhwKGmx37kn1wECC6RioCGPDchSofaCa7wHYl
- https://www.youtube.com/watch?v=mOs-MksrsOM
- https://www.dpr.go.id/blog/biografi/id/1609
- https://www.dpr.go.id/blog/dapil/id/1984
- https://www.dpr.go.id/anggota/detail/id/320
- https://news.detik.com/berita/d-7378109/basuki-menyesal-soal-tapera-kalau-belum-siap-kenapa-kita-tergesa-gesa
- https://bisnis.tempo.co/read/1876793/dpr-cecar-basuki-hadimuljono-soal-tapera-subsidi-itu-kewajiban-negara-bukan-sesama-warga-negara
- https://money.kompas.com/read/2024/06/07/103000726/kini-jabat-plt-otorita-ikn-basuki-pastikan-tugasnya-jadi-menteri-pupr-tak?page=all#page2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20499) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni 2024
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Faebook pada 11 Juni 2024 lalu.
Dalam video memperlihatkan kemunculan abu vulkanik dari sebuah gunung. Tampak sejumlah orang berlarian dan menjauh dari lokasi tersebut. Sejumlah mobil dan motor yang awalnya terparkir di wilayah itu kemudian pergi menjauh. Tak lama berselang, lokasi tersebut menjadi gelap tertutup abu vulkanik.
"Jangan panik-jangan panik," demikian kata orang yang merekam video tersebut.
Video berdurasi 6 menit 30 detik itu kemudian dikaitkan dengan kabar erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni 2024.
"Tangkuban perahu baru saja erupsi
Semoga tidak terjadi apa2 dengan saudara kita di sanaYa Allah lindungi lah mereka semua🤲🤲," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 866 kali ditonton dan mendapat 24 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan peristiwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni 2024? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni 2024. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "gunung parahu meletus" di kolom pencarian situs berbagi video YouTube.
Hasilnya terdapat video identik berjudul "detik-detik gunung tangkuban perahu meletus" yang dimuat channel YouTube Iman Budiman pada 27 Juli 2019 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Video yang diunggah channel YouTube Iman Budiman merupakan rekaman peristiwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada Juli 2019 lalu.
Dikutip dari cnbcindonesia.com, Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat 26 Juli 2019 sekira pukul 15.48 WIB.
Badan Geologi PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik.
Kesimpulan
Video yang diklaim erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni 2024 ternyata sebagian salah. Faktanya, video tersebut memang merupakan rekaman erupsi Gunung Tangkuban Parahu, namun peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2019 lalu.
Rujukan
(GFD-2024-20498) Cek Fakta: Hoaks Raffi Ahmad Bagikan Uang Rp 50 Juta Hanya dengan Tombol Like dan Bagikan di Facebook
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan menekan tanda suka dan bagikan di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun bernama RaffiNagita mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Juni 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Raffi Ahmad bersama Gibran Rakabuming Raka dengan narasi:
"Yang bilang hoak karena belum dapat asli ini real bukan hoakk beneran hanya tekan love dan panah dapat uang 50.000.000"
Lalu benarkah postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan menekan tanda suka dan bagikan di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa akun resmi Raffi Ahmad di Facebook bernama @RaffiAhmadLagi. Akun ini sudah bercentang biru atau terverifikasi.
Sementara akun dalam postingan bernama @RaffiNagita yang merupakan akun palsu tidak terkait dengan Raffi Ahmad.
Dalam akun Facebook asli Raffi Ahmad tidak ditemukan adanya program membagikan uang seperti dalam postingan.
Selain itu dalam postingan terdapat link yang menghubungkan ke nomor Whatsapp tertentu untuk pengambilan hadiah. Hal ini merupakan indikasi penipuan yang bisa mengarahkan masyarakat untuk membagikan identitas pribadi atau terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Sementara foto dalam postingan merupakan unggahan Instagram Raffi Ahmad dalam akun resminya, @raffinagita1717 yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 25 Maret 2024 lalu.
Kesimpulan
Postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan menekan tanda suka dan bagikan di Facebook adalah hoaks.
(GFD-2024-20497) [SALAH] Video “Linda Ditangkap Bawa Rekam Jejak Kasus Vina Cirebon”
Sumber: SnackVideo.comTanggal publish: 13/06/2024
Berita
“LINDA SAHABAT VINA DITANGKAP BUKA FAKTA BARU”
“Linda ditangkap Bawa Rekam Jejak Kasus Vina Cirebon, Polisi Temukan Fakta Baru!!!”
“Bukannya bagaimana untuk bisa membantu pengungkapan kasus tersebut justru statmen LINDA menyalahkan keluarga pihak korban dengan ungkapan status sebagai korban yg masih hidup gara” rekaman suaranya”
“Akhirnya Linda pun muncul ke publik”
“Linda ditangkap Bawa Rekam Jejak Kasus Vina Cirebon, Polisi Temukan Fakta Baru!!!”
“Bukannya bagaimana untuk bisa membantu pengungkapan kasus tersebut justru statmen LINDA menyalahkan keluarga pihak korban dengan ungkapan status sebagai korban yg masih hidup gara” rekaman suaranya”
“Akhirnya Linda pun muncul ke publik”
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan di Snack Video menyebarkan informasi yang menyebut bahwa Linda, sahabat dari Vina, korban pembunuhan dan pemerkosaan di Cirebon telah ditangkap. Disebutkan juga Linda membawa rekaman suara sehingga polisi temukan fakta baru dan Linda juga mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan keluarga korban.
Setelah ditelusuri tidak ditemukan sumber valid yang menyatakan bahwa Linda ditangkap polisi, hanya ditemukan sumber berita dari Kompas.com yang menyebut Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon, bukan ditangkap polisi.
Video yang ditampilkan dalam postingan tersebut tidak berkaitan dengan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon. Sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo menemukan bahwa video yang menunjukkan seorang wanita dengan baju tahanan berwarna oranye merupakan tersangka penyelundupan 10.000 pil ekstasi dari Malaysia.
Sedangkan video yang menunjukkan seorang wanita berjilbab hitam yang sedang dimintai keterangan oleh polisi merupakan penangkapan kasus pencurian emas untuk berlibur dan membeli ponsel untuk pacarnya di Aceh.
Dengan demikian, Linda sahabat Vina ditangkap dan membawa rekam jejak kasus pembunuhan di Cirebon adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri tidak ditemukan sumber valid yang menyatakan bahwa Linda ditangkap polisi, hanya ditemukan sumber berita dari Kompas.com yang menyebut Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon, bukan ditangkap polisi.
Video yang ditampilkan dalam postingan tersebut tidak berkaitan dengan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon. Sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo menemukan bahwa video yang menunjukkan seorang wanita dengan baju tahanan berwarna oranye merupakan tersangka penyelundupan 10.000 pil ekstasi dari Malaysia.
Sedangkan video yang menunjukkan seorang wanita berjilbab hitam yang sedang dimintai keterangan oleh polisi merupakan penangkapan kasus pencurian emas untuk berlibur dan membeli ponsel untuk pacarnya di Aceh.
Dengan demikian, Linda sahabat Vina ditangkap dan membawa rekam jejak kasus pembunuhan di Cirebon adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video tersebut tidak menunjukkan penangkapan Linda yang disebut sebagai sahabatnya Vina yang menjadi korban kasus pembunuhan dan pemerkosaan di Cirebon pada 2016. Video penangkapan yang dijadikan bukti dalam postingan tersebut merupakan penangkapan kasus yang berbeda. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya video tersebut tidak menunjukkan penangkapan Linda yang disebut sebagai sahabatnya Vina yang menjadi korban kasus pembunuhan dan pemerkosaan di Cirebon pada 2016. Video penangkapan yang dijadikan bukti dalam postingan tersebut merupakan penangkapan kasus yang berbeda. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://www.kompas.tv/regional/510836/linda-semalam-diperiksa-polisi-dicecar-30-pertanyaan-ngaku-tak-dekat-dengan-vina-tidak-kenal-pegi
- https://turnbackhoax.id/2024/05/31/salah-momen-penangkapan-linda-teman-vina-pembunuhan-cirebon/
- https://turnbackhoax.id/2024/05/27/salah-penangkapan-linda-sahabat-vina-dalam-kasus-pembunuhan-vina-cirebon/
Halaman: 2356/6856

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4862079/original/087366200_1718251639-TangkubanParahu1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4862083/original/073637200_1718251855-VideoMeletus1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4861906/original/078733000_1718241515-cek_fakta_bagikan.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2971184/original/077320900_1574134640-Ilustrasi_Cek_Fakta_banner_3.jpg)
