• (GFD-2024-19625) [HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa komite wasit Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) merekomendasikan laga semifinal Piala Asia U23 2024 antara Indonesia melawan Uzbekistan diulang.

    Dalam unggahan disebutkan, rekomendasi itu dikeluarkan karena terdapat kecurangan dalam laga tersebut. Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, wasit dalam laga Indonesia melawan Uzbekistan menjadi sorotan karena keputusan yang dianggap kontroversial dan merugikan Indonesia. 

    Salah satu keputusan itu, yakni memberikan kartu merah kepada kapten timnas Indonesia, Rizky Ridho.

    Narasi soal komite wasit AFC dan FIFA merekomendasikan laga Indonesia melawan Uzbekistan diulang karena terdapat kecurangan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video singkat dengan keterangan demikian:

    Laga Indonesia Uzbekistab sarat kecurangan Komites wasit AFC dan FIFA rekomendasi pertandingan ulang.

    Sarat kecurangan. Komites Wasit AFC dan FIFA rekomendasi Pertandingan Ulang Indonesia-Uzbekistan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi valid soal komite wasit AFC dan FIFA merekomendasikan laga Indonesia melawan Uzbekistan diulang.

    Narator video hanya membahas soal beberapa kerugian yang dialami Indonesia akibat keputusan wasit dalam laga melawan Uzbekistan.

    Sementara, klip pada awal video yang menampilkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir identik dengan unggahan di akun Instagram @erickthohir.

    Video itu menampilkan momen Erick memberikan semangat kepada para pemain Indonesia usai tumbang dari Qatar dalam pertandingan pertama grup A Piala Asia U23 2024.

    Dalam video, Erick juga mengatakan bahwa PSSI akan melayangkan protes kepada AFC terkait kepemimpinan wasit dalam laga melawan Qatar karena dianggap merugikan Indonesia.

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi bahwa laga Indonesia melawan Uzbekistan akan diulang, termasuk di laman resmi AFC dan FIFA.

    Adapun turnamen Piala Asia U23 2024 sudah berakhir, Jepang berhasil keluar sebagaI juara usai menumbangkan Uzbekistan di partai final dengan skor 1-0 Jumat (3/5/2024).

    Kesimpulan

    Narasi soal komite wasit AFC dan FIFA merekomendasikan laga Indonesia melawan Uzbekistan diulang adalah hoaks.

    Dalam video, narator hanya membahas beberapa kerugian yang dialami Indonesia akibat keputusan wasit dalam laga melawan Uzbekistan.

    Selain itu, klip pada awal video yang menampilkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak terkait laga Indonesia melawan Uzbekistan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19624) [HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim Saldi Isra mundur dari jabatan hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks. 

    Narasi soal Saldi Isra mundur dari jabatan hakim MK dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun membagikan tautan di kanal YouTube ini pada 30 April 2024 dengan judul:

    MENGGEMPARKAN??DIBONGKAR SALDI ISRA, HAKIM SUHARTOYO TERNYATA TERSANDERA KASUS BLBI DI KPK

    Kemudian pada thumbnail video terdapat keterangan demikian:

    KABAR MENGGEMPARKAN !!!SALDI ISRA REMSI MUNDURTERNYATA SUHARTOYO BELA 02 TERSANDERA BLBI DI KPK

    Selain itu, pengunggah menuliskan keterangan demikian:

    YANG HARUS MUNDUR ITU HAKIM MK YANG TIDAK NETRAL DAN TIDAK PUNYA INTEGRITAS ????????. BUKAN SEBALIKNYA YANG PUNYA INTEGRITAS ????*???????????? *_KALAU ADA HAKIM MK YANG COBA DI INTIMIDASI OLEH PRESIDEN ATAU PEJABAT NEGARA TERTENTU DAN JIKA HAKIM TERSEBUT TIDAK KUAT MENGHADAPINYA MAKA LEBIH BAIK HAKIM TERSEBUT MUNDUR DAN MELAPORKAN HAL TERSEBUT KE DPR, DAN DPR AKAN MEMANGGIL PRESIDEN DAN BISA DIMAKZULKAN KARENA TELAH MENYALAHGUNAKAN WEWENANGNYA DENGAN MENGINTIMIDASI HAKIM PENGADILAN MK,_*???????????

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Saldi Isra resmi mundur sebagai hakim MK

    Hasil Cek Fakta

    Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Saldi Isra mundur dari jabatannya.

    Narator hanya membacakan artikel di laman Media Indonesia ini berjudul "MK Harus Independen dan Bebas Tekanan Saat Tangani Sengketa Pemilu".

    Artikel tersebut memuat pernyataan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus.

    Ia mengatakan, Ketua Majelis Hakim dan Anggota Hakim Konstitusi harus independen dalam memeriksa serta mengadili sengketa hasil Pilpres 2024

    Selain itu, narator membacakan artikel di laman Tempo.co ini berjudul "Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang". 

    Artikel tersebut memuat pernyataan anggota Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun.

    Dalam artikel, Refly menyebut adanya intervensi kepada hakim MK sejak awal persidangan sengketa hasil Pilpres 2024.

    Meski demikian, Refly tak menjelaskan secara detail bentuk intervensi yang dilakukan. 

    Sementara, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal Saldi Isra mundur dari jabatannya. Pada laman MK, Saldi masih tercatat sebagai Wakil Ketua MK.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencoba mengonfirmasi kabar tersebut dengan menghubungi Saldi Isra dan Juru Bicara MK Fajar Laksono, namun, belum mendapatkan respons.

    Kesimpulan

    Narasi soal Saldi Isra mundur dari jabatan hakim MK adalah hoaks.

    Narator hanya membacakan artikel yang tidak terkait dengan pengunduran Saldi Isra dari jabatannya.

    Sementara, pada laman resmi MK yang diakses Sabtu (4/5/2024), Saldi masih tercatat sebagai Wakil Ketua MK.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19623) Cek Fakta: Tidak Benar Video Drone Iran Nyangkut di Kabel Listrik Wilayah Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah Israel, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 April 2024.
    Unggahan klaim video drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah Israel menampilkan sebuah benda dengan bentuk menyerupai pesawat terlihat menyangkut pada bentangan kabel di udara.
    Dalam video tersebut terdapat tulisan "Drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah israel"
    Benarkah klaim video drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah Israel? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah Israel, dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fact Check: Old Unrelated Visual Of Drone Stuck In Electric Lines Erroneously Linked To Iran-Israel Conflict" yang dimuat situs newsmobile.in, pada 18 April 2024.
    Artikel situs newsmobile.in mengulas video yang identik dengan klaim.
     
    Situs newsmobile.in menyebutkan bahwa video “drone bunuh diri” telah menabrak kabel listrik di sebuah desa bernama Qamar Aldin, yang terletak di Hasakah, Suriah. Postingan ini dibagikan akun X pada 21 Februari 2024.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "This Video Does Not Show An Iranian Drone Stuck In Electrical Power Lines In Iraq" yang dimuat situs misbar.com, pada 15 April 2024.
    Situs misbar.com mengulas video yang identik dengan klaim dan menyebutkan Video tersebut menunjukkan sebuah drone terjebak di kabel listrik lembah Qamar el-Din, yang terletak di barat laut Deir al-Zour, Suriah, pada bulan Februari. Alsharqiya News, jaringan lokal Suriah, melaporkan bahwa asal muasal drone tersebut tidak diketahui.
    Klaim tersebut beredar setelah adanya laporan terlihatnya puluhan drone Iran terbang di atas wilayah udara Irak menuju Israel.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video drone Iran nyangkut di kabel listrik wilayah Israel tidak benar.
    Video tersebut telah beredar sebelum terjadinya konflik Iran-Israel.
     

    Rujukan

  • (GFD-2024-19622) Keliru, Pengakuan Sri Mulyani Tentang Obat Hipertensi Rekomendasi Dokter Terawan

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/05/2024

    Berita



    Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah video dengan narasi yang menyebutkan bahwa nyawa Sri Mulyani dan kerabatnya berkat obat hipertensi rekomendasi Dokter Terawan yang tidak dijual di apotek.

    “Hipertensi telah merenggut nyawa semua kerabat saya dan saya merasa bahwa saya akan segera mati juga. Namun berkat obat ini saya lupa akan tekanan darah tinggi, nyeri dada dan kelelahan kronis. Obat revolutioner baru telah menyelamatkan nyawa puluhan ribu orang Indonesia. Hal pertama yang akan anda alami, jika tidak mengkonsumsi obat ini adalah kematian akibat hipertensi, operasi yang mahal dan rumit atau hidup dalam siksaan……...” 



    Benarkah Sri Mulyani mengatakan demikian? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim dalam video ini dengan menemukan sumber asli dan analisis video dengan menggunakan Deepware.ai dan AI Voice Detector.

    Sumber Video



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video tersebut identik dengan tayangan VOA berjudul “VOA Interview: Indonesia's Sri Mulyani Indrawati” pada tanggal 22 November 2022.

    Video ini merupakan wawancara Kepala Biro Gedung VOA, Patsy Widakuswara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Wawancara ini terkait kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali.

    Analisis Video

    Tim Cek Fakta Tempo juga menganalisis video tersebut dengan dengan Deepware.ai dan AI Voice Detector. Analisis Avatarify dan Deepware menunjukkan video tersebut tidak terdeteksi sebagai deepfake. Namun, Saferbekov menganalisis video tersebut 98% sebagai deepfake, begitu pula Ensemble sebesar 90%.



    Selain itu, analisis dengan AI Voice Detector menunjukkan bahwa suara Sri Mulyani dalam video tersebut 11% merupakan AI Voice dan 88,40% natural voice. 

    Tempo juga melakukan analisis secara manual menunjukan hal-hal janggal yang tidak presisi pada gerakan bibir dan wajah Sri Mulyani. Bentuk dan gerakan bibir terlihat terputus-putus setiap ganti kata, khususnya pada bibir bawah. Gerakan bibir yang tidak wajar adalah salah satu indikasi depfake.

    Selain itu, setelah menonton secara keseluruhan video wawancaranya bersama VOA, tidak ada satupun kalimat yang menyebut obat hipertensi.

    Dalam bagian lain video terdapat Dokter Terawan turut merekomendasikan obat hipertensi itu. Berdasarkan arsip Cek Fakta Tempo, Dokter Terawan memang kerap dijadikan sasaran deepfake khususnya terkait isu kesehatan. Hasil pemeriksaan deepfake Terawan bisa dibaca pada link 1 dan link 2.

    Cara mencegah dan menangani hipertensi

    Laman Kementerian Kesehatan menyebutkan seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan.

    Berdasarkan Tata Laksana Hipertensi Dewasa secara keseluruhan prevalensi hipertensi sekitar 30-45% pada orang dewasa dan meningkat progresif prevalensinya seiring bertambahnya usia, dimana diketahui bahwa terdapat prevalensi >60% pada usia >60 tahun.

    Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA mengatakan, jika seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol, akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

    “Hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, risikonya akan menurun,” kata Edwinanto, seperti yang dilansir laman Kementerian Kesehatan.

    Ia juga mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.

    Erwinanto juga menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari. Serta membatasi konsumsi garam hanya 5-6 gram perhari.

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video Sri Mulyani tentang obat hipertensi adalah keliru.

    Video tersebut merupakan hasil deepfake. Video aslinya merupakan wawancara Sri Mulyani dengan Patsy Widakuswara dari VOA tentang KTT G-20 di Bali.

    Rujukan