• (GFD-2025-26680) [SALAH] Ajakan Gerakan 1821 dari Anies Baswedan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    Pada Kamis (10/4/2025) akun Facebook “Rita Lina” membagikan narasi [arsip] terkait Gerakan 1821 yang diklaim sebagai ajakan Anies Baswedan. Disebutkan, gerakan itu mengimbau orangtua untuk puasa gadget pukul 18.00—21.00 agar bisa menemani anak dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti 3B (bermain, belajar, dan berdoa).

    Hingga Kamis (24/4/25), unggahan telah mendapatkan 21 tanda suka, 22 komentar dan telah dibagikan ulang 4 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co

    Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin pencarian Google. Hasilnya, Anies Baswedan tidak pernah menyampaikan pesan berantai tersebut. Informasi serupa beredar pertama kali pada Agustus 2022.

    Anies Baswedan—yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta—memberi klarifikasi melalui Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi DKI Jakarta. Bantahan tersebut dipublikasikan di situs milik pemerintah DKI Jakarta pada 8 Agustus 2022 di sini.

    Awalnya, Gerakan 1821 disampaikan lebih dahulu oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Mahfudhoh Suyoto, pada Maret 2016, sesuai yang tercantum pada laman Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “imbauan Gerakan 1821 dari Anies Baswedan” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26679) [SALAH] Pemerintah Tutup Kasus Ladang Ganja di Bromo karena Tumbuh dari Kotoran Burung

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    Akun Facebook “Gitu Oke Ya” pada Jum’at (11/04/2025) mengunggah foto [arsip] yang menampilkan ilustrasi Gunung Bromo dan ladang daun ganja.

    Foto tersebut disertai narasi :

    “Pemerintah sudah menutup kasus ini. Ternyata pohon itu tumbuh karena d bawa oleh kotoran burung yg membawa biji tanaman itu. Dan tersebar di 59 titik lokasi d Bromo. Cuma burung ternyata sodara-sodara.”

    Per Selasa (22/04/2025) unggahan tersebut telah menuai 6 komentar, disukai 12 pengguna Facebook, dan dibagikan ulang 6 kali. Klaim itu diunggah pada akun Facebook yang memiliki 28 ribu pengikut.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri klaim “pemerintah tutup kasus ladang ganja di Bromo karena tumbuh dari kotoran burung” melalui pencarian Google, namun tidak menemukan informasi dari sumber berita kredibel atau akun resmi pemerintah yang membenarkan klaim tersebut.

    Penelusuran lanjutan menggunakan Google Lens menemukan beberapa unggahan ilustrasi Gunung Bromo dan daun ganja, salah satunya oleh akun Instagram “servis_drone_lombo” pada Rabu, (26/03/2025).

    Sementara itu, Tempo.co melaporkan bahwa sidang kasus ladang ganja di kawasan konservasi digelar di Pengadilan Negeri Lumajang pada Selasa (15/04/2025), dengan menghadirkan dua petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) sebagai saksi.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “pemerintah tutup kasus ladang ganja di Bromo karena tumbuh dari kotoran burung” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26677) [SALAH] Pelembab Wajah dengan Deterjen Cair

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    Akun TikTok “sabrinasindiawatii” pada Sabtu (15/02/2025) mengunggah video [arsip] yang menampilkan wanita muda menggunakan deterjen cair untuk melembabkan wajah.

    Video tersebut disertai narasi :

    “Sebelum kenal si ungu, setelah kenal si ungu. baru launching kmren guys#siungu #skincaretips #moisturizer #morningroutine”

    Hingga Senin (21/4/2025) unggahan telah dilihat 9,5 juta kali, disukai 130 ribu, dan mendapat 7.700 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menggunakan fitur pencarian di Google dengan kata kunci “bahaya deterjen untuk wajah” untuk mengetahui bahaya menggunakan deterjen pada wajah.

    Hasilnya, ditemukan artikel dari Kompas.com “Kreator Konten Gunakan Deterjen untuk Rawat Wajah, Dokter Jelaskan Deretan Risikonya” yang tayang Januari 2025.

    Dari artikel itu diketahui, dokter spesialis kulit dan kelamin di RST Wijayakusuma Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengatakan bahwa penggunaan deterjen untuk perawatan wajah sangatlah berbahaya. Deterjen mengandung bahan kimia pembersih dan pelarut.

    Bahan kimia tersebut seperti sodium lauryl sulfate (SLS), NPE, fosfat, dan 1,4-dioxane yang dapat menyebabkan iritasi, alergi, serta membuat kulit terasa tebal, panas, dan kering. Lebih lanjut, bahan kimia tersebut bisa terserap ke dalam tubuh melalui kulit dan berisiko mengganggu fungsi organ.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “pelembab wajah dengan deterjen cair” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26676) [SALAH] Barang Bukti Narkoba Diduga Masuk Melalui PIK 2 Operasi Dalam 21 Hari

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    Pada Kamis (10/4/2025) beredar unggahan di X (arsip cadangan) yang membagikan video dengan narasi:

    "PIK milik Aguan markas narkoba, jadi keinget Gibran saat play di PIK."

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian gambar Google Images, hasilnya ditemukan kecocokan di unggahan akun Instagram @akbarfaizal68 dengan deskripsi:

    “Begini hasil operasi Badan Narkotika Nasional. Operasi tiga minggu tapi hasilnya sebanyak ini. Dengan anggaran terbatas, @badannarkotikanasional._ bisa seefektif ini. Coba seandainya anggarannya sebesar lembaga lain yang kebiasaan seremonial doang. @infobnn_ri @islah_bahrawi”.

    Pencarian di YouTube menggunakan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” seperti yang terlihat di video yang disebarkan menghasilkan berbagai unggahan yang merekam acara “Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pemberantasan Narkoba dan Live Penggeledahan Serentak Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia”, salah satunya unggahan oleh akun “Kemenko Polkam RI” pada Senin (3/4/2025).

    Pemeriksaan silang (cross check) ke situs-situs berita menggunakan perkakas Google News dengan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” menghasilkan berbagai artikel hasil liputan dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh detikNews pada Senin (3/3/2025) di artikel berjudul “Desk Pemberantasan Narkoba Sita 1,2 Ton Narkotika hingga 16 Mobil”.

    Mengenai istilah “golden triangle narkoba”, pencarian di Google News menghasilkan berbagai artikel dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh merdeka.com di artikel berjudul “Mengenal Golden Crescent dan Golden Triangle, Dua Sindikat Besar Narkoba yang Beroperasi di Indonesia” yang menjelaskan bahwa sebutan untuk jaringan narkoba yang beroperasi di Myanmar, Thailand dan Laos.

    Berkaitan dengan unggahan-unggahan di berbagai platform media sosial mengenai tuduhan Gibran yang dikaitkan dengan penggerebekan di PIK (Pantai Indah Kapuk) pada tahun 2024 lalu, faktanya selain di waktu yang dituduhkan Gibran sedang berada di KPU Jawa Tengah di Semarang, video yang disebarkan sebenarnya adalah video rekaman tahun 2018.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan adalah unggahan oleh Akbar Faizal yang menghadiri acara Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pemberantasan Narkoba pada 3 Maret 2025 lalu yang berkaitan dengan penanganan narkoba yang berasal dari kawasan Segitiga Emas Narkoba, tidak ada kaitannya dengan PIK.

    Rujukan