• (GFD-2025-28247) Hoaks! Prabowo usulkan referendum di Aceh-Papua Barat

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Tangkapan berita ANTARA berjudul "Prabowo usulkan PBB gelar referendum di wilayah sengketa Aceh dan Papua Barat", beredar di TikTok pada 2 Agustus 2025.

    Laporan yang diklaim sebagai buatan Kantor Berita ANTARA itu, dikemas dalam sebuah video sepanjang satu menit.

    Gambar Presiden Prabowo yang sedang bersalaman dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres juga dibubuhkan dalam video TikTok tersebut.

    Termuat pula, cuplikan gambar Antonio Gutteres yang sedang memberikan keterangan resmi di depan lambang PBB berlatar biru.

    Dalam potongan keterangannya, Antonio Gutteres disebut mendoakan agar pelaksanaan referendum tersebut dapat berjalan lancar.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah konten dalam video TikTok itu berisi berita resmi dari ANTARA?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah didalami, seluruh isi konten di TikTok itu merupakan hoaks.

    Faktanya, berita asli ANTARA yang memuat gambar pertemuan Presiden Prabowo dengan Sekjen PBB Antonio Gutteres itu berjudul "Presiden Prabowo dan Sekjen PBB bahas sejumlah isu strategis".

    Pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dengan António Guterres berlangsung di sela KTT G20 di Brasil, pada 17 November 2024.

    Isu-isu internasional yang dibahas kedua tokoh tersebut meliputi keamanan pangan, pengentasan kemiskinan, pelanggaran hak asasi manusia, serta krisis di Palestina.

    Tak ada pembahasan soal referendum di Aceh maupun Papua Barat pada pertemuan tersebut.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Tim Antara juga menemukan bahwa rekaman gambar di TikTok, yang memperlihatkan António Guterres berbicara soal referendum adalah informasi yang direkayasa.

    Video sebenarnya dapat dilihat di kanal YouTube resmi United Nations pada unggahan tanggal 10 Oktober 2019.

    Dalam video aslinya, Sekjen PBB yang berasal dari Portugal ini sedang memberikan pesan kepada dunia untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.

    Klaim: Tangkapan layar berita ANTARA mengabarkan Prabowo usulkan referendum di Aceh-Papua Barat

    Rating: Disinformasi

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28246) Cek fakta, gerhana matahari akan terjadi pada 2 Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Sejumlah unggahan di Facebook menyebutkan bahwa bumi akan menjadi gelap pada 2 Agustus 2025, karena terjadi gerhana matahari pada waktu tersebut.

    Fenomena astronomis ini disebut mulai muncul di bumi pada siang hari.

    Nantinya, gerhana matahari yang terjadi 100 tahun sekali ini bisa disaksikan semua warga di berbagai belahan dunia.

    "Pada tanggal 2 agustus 2025 dunia akan menjadi gelap disiang hari dikarenakan akan terjadi gerhana matahari yang terjadi 100 tahun sekali," demikian isi narasi yang dibagikan di Facebook pada 30 Juli 2025.

    Lantas, benarkah akan ada gerhana matahari pada 2 Agustus 2025?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan berdasarkan pantauan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) waktu terjadinya gerhana matahari yang benar adalah pada 2 Agustus 2027, bukan 2025.

    BMKG, melalui keterangan yang dibagikan di X, menambahkan gerhana matahari pada 2027 tersebut tidak akan melewati wilayah Indonesia.

    Jalur totalitas gerhana saat itu akan melewati Maroko, Spanyol, Aljazair, Libya, Mesir, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia.

    Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin, dalam berita ANTARA, membenarkan bahwa informasi yang merebak di media sosial belakangan ini tidak sesuai dengan data astronomi yang valid.

    BMKG mencatat bahwa fase bulan baru pada Agustus 2025 akan terjadi di tanggal 23.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Meski demikian, tidak ada gerhana matahari yang tercatat akan terjadi pada tanggal tersebut, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya.

    Klaim: Gerhana matahari akan terjadi pada 2 Agustus 2025

    Rating: Misinformasi

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28245) [KLARIFIKASI] Foto Jalan Retak Ini Efek Gempa di Jepang pada 2024, Bukan Rusia 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul unggahan foto yang diklaim menampilkan sebuah jalan di Rusia mengalami retak parah usai dilanda gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 pada Rabu (30/7/2025).

    Namun, setelah ditelusuri narasi itu tidak benar. Foto dalam unggahan adalah peristiwa gempa di Jepang pada 2024.

    Foto yang diklaim menampilkan sebuah jalan di Rusia mengalami retak parah usai dilanda gempa magnitudo 8,7 salah satunya dibagikan akun Facebook ini,

    Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:

    Pray for Russia 8.7 earthquake

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang diklaim menampilkan foto gempa di Rusia

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com video itu identik dengan unggahan di laman Kyodo News pada 2 Januari 2024.

    Keterangan dalam artikel menyebut foto itu adalah jalan yang retak di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024.

    Kondisi itu terjadi setelah gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah di pesisir laut Jepang.

    Seperti diketahui, gempa bumi dengan kekuatan awal 7,6 menewaskan sedikitnya empat orang dan memicu tsunami serta kebakaran di prefektur Ishikawa pada awal Januari 2024.

    Selain itu, gempa tersebut juga meredupkan suasana perayaan tahun baru. 

    Penelusuran menggunakan Google Maps menemukan lokasi dalam foto itu berada Wajima Junior High School di Prefektur Ishikawa, Jepang.

    Hal itu bisa dilihat pada gedung sekolah yang mirip dengan foto yang beredar di media sosial. 

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan sebuah jalan di Rusia retak parah usai diguncang gempa merupakan konten keliru.

    Setelah ditelusuri, lokasi foto tersebut berada di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang.

    Foto diambil setelah Prefektur Ishikawa diguncang gempa dengan kekuatan awal 7,6 skala richter pada awal Januari 2024. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28244) [KLARIFIKASI] Video Tsunami di Afrika Selatan pada 2017, Bukan Jepang 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan peristiwa tsunami yang dilihat dari ketinggian. Video beredar di media sosial setelah terjadi gempa besar di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025).

    Di media sosial, warganet menyebutkan peristiwa dalam video berlokasi di Jepang usai terjadi gempa berkekuatan 8,8 di Rusia.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, narasi itu keliru dan perlu diluruskan informasinya.

    Video peristiwa tsunami di Jepang yang dilihat dari ketinggian disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (31/7/2025):

    Gelombang tsunami pertama dilaporkan terjadi di Pelabuhan Hanasaki di prefektur HokkaidoBadan Meteorologi Jepang memperingatkan beberapa wilayah Jepang dapat dilanda gelombang setinggi 3 meter (9,8 kaki).

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (31/7/2025), menampilkan video peristiwa tsunami di Jepang yang dilihat dari ketinggian.

    Hasil Cek Fakta

    Jejak digital video dapat ditelusuri menggunakan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan hasil pencarian ke video serupa di kanal YouTube Town press SA dan Connect News SA.

    Keterangan unggahan menjelaskan, peristiwa dalam video merupakan tsunami yang terjadi di Durban, Afrika Selatan pada 2017.

    Media lokal Afrika Selatan mewartakan peristiwa tsunami tersebut. Misalnya, artikel di News24 dan Citizen.

    Gelombang setinggi sekitar 5 meter menghantam South Beach, Durban pada 13 Maret 2017 pagi. Lokasinya dapat dilihat di Google Maps ini.

    Gelombang besar yang disebut tsunami mini itu terjadi akibat gelombang pasang di Musim semi dan angin kencang dari wilayah barat daya Afrika Selatan.

    Kesimpulan

    Video peristiwa tsunami yang dilihat dari ketinggian berlokasi di Durban, Afrika Selatan pada 2017.

    Pengguna media sosial menyebarkan video itu dengan konteks keliru.

    Peristiwa dalam video tidak terkait dengan tsunami di Jepang terjadi akibat gempa di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025).

    Rujukan