(GFD-2024-24527) Gaji UMR akan dikenakan pajak PPN 12 persen, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 09/12/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa penghasilan senilai Upah Minimum Regional (UMR) akan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Sebelumnya, Pemerintah berencana menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“GAJI UMR DIPOTONG PPN 12%, BURUH SELURUH INDONESIA ANCAM M0GOK KERJA
Pengusaha Wajib Pasang Badan, Ancaman Kebangkrutan di Depan Mata”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah gaji UMR akan dikenakan kenaikan pajak PPN sebesar 12 persen?
Hasil Cek Fakta
Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu jenis pajak yang dikenakan pada setiap transaksi pembelian atau penjualan barang dan jasa di Indonesia.
Perlu diketahui bahwa di Indonesia saat ini tarif PPN berlaku sebesar 11 persen. Kemudian, pada 2025 diwacanakan akan meningkat mencapai 12 persen. Hal ini berdasarkan UU HPP dalam pasal 7 ayat 1.Berdasarkan UU PPN pasal 4 ayat 1, berikut ini objek yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berikut contoh barang kena pajak (BKP). Dilansir dari ANTARA, berikut adalah contoh objek barang yang dikenakan pajak atau PPN.
Barang Kena Pajak (BKP) berwujud
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Barang berwujud adalah barang yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat, bergerak, tidak bergerak, atau disentuh. Contoh dari barang berwujud yang dikenakan PPN meliputi:
Barang elektronik, seperti televisi, kulkas, dan smartphone. Pakaian dan barang-barang fashion. Tanah dan bangunan. Perabot rumah tangga, seperti kursi, meja, dan lemari. Makanan olahan yang diproduksi kemasan, seperti makanan ringan dalam kemasan. Kendaraan bermotor, termasuk mobil, motor, dan truk
Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud
Selain barang fisik, PPN juga dikenakan pada barang tidak berwujud atau yang tidak memiliki bentuk fisik. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana perusahaan, formula rahasia, atau merek dagang. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan atau perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial
Sedangkan, PPh merupakan pajak yang diberikan kepada orang pribadi ataupun suatu badan atas penghasilan yang mereka terima atau dapatkan dalam satu tahun pajak.
Dilansir dari hipajak.id, berikut perbedaan PPN dan PPh:
Objek pajak yang dikenakan PPN dikenakan terhadap setiap proses produksi atau distribusi, sementara PPh akan dikenakan pada setiap penghasilan yang dimiliki oleh wajib pajak. PPN dibebankan kepada konsumen akhir, sementara PPh akan dikenakan langsung pada pihak yang mempunyai penghasilan. PPN terdiri dari pajak masukan dan keluaran. Sementara PPh terdiri dari beberapa jenis, misalnya: PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, dan PPh 29. Untuk tarif potongan, PPN sebesar 10 persen, sedangkan PPh sesuai dengan jenisnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Perlu diketahui bahwa di Indonesia saat ini tarif PPN berlaku sebesar 11 persen. Kemudian, pada 2025 diwacanakan akan meningkat mencapai 12 persen. Hal ini berdasarkan UU HPP dalam pasal 7 ayat 1.Berdasarkan UU PPN pasal 4 ayat 1, berikut ini objek yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berikut contoh barang kena pajak (BKP). Dilansir dari ANTARA, berikut adalah contoh objek barang yang dikenakan pajak atau PPN.
Barang Kena Pajak (BKP) berwujud
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Barang berwujud adalah barang yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat, bergerak, tidak bergerak, atau disentuh. Contoh dari barang berwujud yang dikenakan PPN meliputi:
Barang elektronik, seperti televisi, kulkas, dan smartphone. Pakaian dan barang-barang fashion. Tanah dan bangunan. Perabot rumah tangga, seperti kursi, meja, dan lemari. Makanan olahan yang diproduksi kemasan, seperti makanan ringan dalam kemasan. Kendaraan bermotor, termasuk mobil, motor, dan truk
Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud
Selain barang fisik, PPN juga dikenakan pada barang tidak berwujud atau yang tidak memiliki bentuk fisik. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana perusahaan, formula rahasia, atau merek dagang. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan atau perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial
Sedangkan, PPh merupakan pajak yang diberikan kepada orang pribadi ataupun suatu badan atas penghasilan yang mereka terima atau dapatkan dalam satu tahun pajak.
Dilansir dari hipajak.id, berikut perbedaan PPN dan PPh:
Objek pajak yang dikenakan PPN dikenakan terhadap setiap proses produksi atau distribusi, sementara PPh akan dikenakan pada setiap penghasilan yang dimiliki oleh wajib pajak. PPN dibebankan kepada konsumen akhir, sementara PPh akan dikenakan langsung pada pihak yang mempunyai penghasilan. PPN terdiri dari pajak masukan dan keluaran. Sementara PPh terdiri dari beberapa jenis, misalnya: PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, dan PPh 29. Untuk tarif potongan, PPN sebesar 10 persen, sedangkan PPh sesuai dengan jenisnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
- https://x.com/opposite6892/status/1861185823028453421?s=48&t=4HQaKNbTsqPPStmJwP2WVQ
- https://www.hipajak.id/artikel-apa-perbedaan-ppn-dan-pph
- https://www.hipajak.id/artikel-pengertian-pph-22-bendaharawan-beserta-cara-pembayarannya
- https://www.hipajak.id/artikel-pengertian-pph-pasal-23
- https://www.hipajak.id/artikel-pengertian-dan-tarif-pph-pasal-25
(GFD-2024-24526) Cek fakta, video Polisi Filipina geledah lokasi penggelapan uang
Sumber:Tanggal publish: 09/12/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X menampilkan polisi melakukan penyergapan terhadap lokasi yang diduga tempat penggelapan uang dan buzzer.
Dalam video tersebut, terlihat para karyawan terlihat terkejut dan diminta berdiri serta mengangkat tangan oleh polisi. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Polisi Philipina telah menggebrak lokasi dimana berlakunya kejahatan elektronik penggelapan uang dan buzzer yang bekerja untuk membangun opini perpecahan ditubuh umat Islam dan Arab. Mereka berjumlah 480 orang sementara pimpinan proyeknya sebanyak 8 orang warga negara Israel.”
Namun, benarkah Polisi Philipina menggeledah lokasi penggelapan uang dan buzzer untuk membangun opini perpecahan ditubuh umat Islam dan Arab?
Dalam video tersebut, terlihat para karyawan terlihat terkejut dan diminta berdiri serta mengangkat tangan oleh polisi. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Polisi Philipina telah menggebrak lokasi dimana berlakunya kejahatan elektronik penggelapan uang dan buzzer yang bekerja untuk membangun opini perpecahan ditubuh umat Islam dan Arab. Mereka berjumlah 480 orang sementara pimpinan proyeknya sebanyak 8 orang warga negara Israel.”
Namun, benarkah Polisi Philipina menggeledah lokasi penggelapan uang dan buzzer untuk membangun opini perpecahan ditubuh umat Islam dan Arab?
Hasil Cek Fakta
Dengan menggunakan kata kunci “Over 470 Arrested in Pampanga for Suspect Cybercrime” melalui mesin pencarian, ditemukan unggahan serupa di X dan Facebook News Watch Plus PH dengan keterangan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti “Polisi menemukan sindikat penipuan online dengan transaksi jutaan dolar di Zona Ekonomi Khusus Clark di Pampanga". Pihak berwenang menangkap lebih dari 470 karyawan termasuk delapan operator Israel di perusahaan tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dilansir dari Filipino Times, sebanyak 474 karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan yang menyamar sebagai perusahaan alih daya di Pampanga ditangkap oleh Polisi Nasional Filipina karena dugaan keterlibatan mereka dalam penipuan jutaan dolar secara online.
Kelompok Anti-Kejahatan Siber PNP (ACG) dan Pasukan Aksi Khusus menangkap sebuah perusahaan di Berthaphil Business Park di Zona Ekonomi Khusus Clark pada 6 Juni 2018.
Pihak berwenang mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh delapan warga negara Israel telah mengoperasikan bisnis yang telah terlibat dalam transaksi keuangan online ilegal.
Laporan menyatakan bahwa transaksi penipuan perusahaan akan mencapai hingga $1 juta (sekitar P53 juta) setiap hari dan uang tersebut akan ditransfer ke beberapa rekening bank internasional di Republik Ceko, Rumania, dan Jerman.
Polisi menemukan operasi ilegal perusahaan setelah beberapa warga negara Australia dan Afrika Selatan terbang ke Filipina untuk mengeluh karena telah ditipu oleh perusahaan. Dengan demikian, video tersebut merupakan penangkapan perusahaan penipuan online di Filipina.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dilansir dari Filipino Times, sebanyak 474 karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan yang menyamar sebagai perusahaan alih daya di Pampanga ditangkap oleh Polisi Nasional Filipina karena dugaan keterlibatan mereka dalam penipuan jutaan dolar secara online.
Kelompok Anti-Kejahatan Siber PNP (ACG) dan Pasukan Aksi Khusus menangkap sebuah perusahaan di Berthaphil Business Park di Zona Ekonomi Khusus Clark pada 6 Juni 2018.
Pihak berwenang mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh delapan warga negara Israel telah mengoperasikan bisnis yang telah terlibat dalam transaksi keuangan online ilegal.
Laporan menyatakan bahwa transaksi penipuan perusahaan akan mencapai hingga $1 juta (sekitar P53 juta) setiap hari dan uang tersebut akan ditransfer ke beberapa rekening bank internasional di Republik Ceko, Rumania, dan Jerman.
Polisi menemukan operasi ilegal perusahaan setelah beberapa warga negara Australia dan Afrika Selatan terbang ke Filipina untuk mengeluh karena telah ditipu oleh perusahaan. Dengan demikian, video tersebut merupakan penangkapan perusahaan penipuan online di Filipina.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
- https://x.com/arwidodo/status/1865819822359032173?t=un7v6nvMskJyotdc0zUESw&s=08
- https://x.com/newswatchplusph/status/1004677105244766213?s=48&t=4HQaKNbTsqPPStmJwP2WVQ
- https://web.facebook.com/watch/?v=2217737291799491
- https://filipinotimes.net/top-stories/2018/06/21/400-employees-arrested-pampanga-multi-million-online-scam/
(GFD-2024-24525) [HOAKS] Lowongan Kerja Pertamina pada Desember 2024 via Nomor WhatsApp
Sumber:Tanggal publish: 09/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan adanya lowongan kerja mengatasnamakan PT Pertamina pada periode Desember 2024.
Dalam unggahan disebutkan, pendaftaran dilakukan melalui nomor WhatsApp. Mereka yang tertarik diminta segera menghubungi nomor tersebut.
Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang mengeklaim Pertamina membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp muncul di media sosial pada awal Desember 2024. Salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan tautan yang mengarah ke sebuah nomor WhatsApp dengan keterangan sebagai berikut:
Dibuka Lowongan Kerja-SPBU Pertamina-Lulusan:
SMP SMA SMK D3 S1 yang siap kerjaPosisi yang di butuhkan
1. Operator SPBU.2. Operator Pom Bensin.3. Deriver
4. Satpam/security5. Chief security6. Staff administrasi keuangan7. Lokasi sesuai domisili masing²
> Wanita/pria.> Umur 17thn - 30thn> Pendaftaran Online
Untuk Info Pendaftaran Silahkan Klik Di Bawah Ini ????????
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada bulan Desember
Dalam unggahan disebutkan, pendaftaran dilakukan melalui nomor WhatsApp. Mereka yang tertarik diminta segera menghubungi nomor tersebut.
Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang mengeklaim Pertamina membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp muncul di media sosial pada awal Desember 2024. Salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan tautan yang mengarah ke sebuah nomor WhatsApp dengan keterangan sebagai berikut:
Dibuka Lowongan Kerja-SPBU Pertamina-Lulusan:
SMP SMA SMK D3 S1 yang siap kerjaPosisi yang di butuhkan
1. Operator SPBU.2. Operator Pom Bensin.3. Deriver
4. Satpam/security5. Chief security6. Staff administrasi keuangan7. Lokasi sesuai domisili masing²
> Wanita/pria.> Umur 17thn - 30thn> Pendaftaran Online
Untuk Info Pendaftaran Silahkan Klik Di Bawah Ini ????????
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada bulan Desember
Hasil Cek Fakta
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan, pihaknya tidak pernah membuka lowongan kerja melalui WhatsApp.
"Tidak pernah (membuka lowongan kerja lewat WhatsApp," kata Fadjar kepada Kompas.com Jumat (6/12/2024).
Menurut Fadjar, informasi soal lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui media sosial resmi yang ditandai dengan centang biru.
Selain itu, informasi lowongan kerja juga terdapat di laman recruitment@pertamina.com.
"Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," kata dia.
Ada kemungkinan unggahan yang mengeklaim adanya lowongan itu merupakan modus penipuan. Waspada, jangan sembarangan mengeklik atau menuruti informasi tidak jelas di medsos.
Di laman recruitment@pertamina.com dijelaskan, Pertamina tidak pernah memungut biaya apa pun dalam proses perekrutan pekerja.
"Tidak pernah (membuka lowongan kerja lewat WhatsApp," kata Fadjar kepada Kompas.com Jumat (6/12/2024).
Menurut Fadjar, informasi soal lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui media sosial resmi yang ditandai dengan centang biru.
Selain itu, informasi lowongan kerja juga terdapat di laman recruitment@pertamina.com.
"Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," kata dia.
Ada kemungkinan unggahan yang mengeklaim adanya lowongan itu merupakan modus penipuan. Waspada, jangan sembarangan mengeklik atau menuruti informasi tidak jelas di medsos.
Di laman recruitment@pertamina.com dijelaskan, Pertamina tidak pernah memungut biaya apa pun dalam proses perekrutan pekerja.
Kesimpulan
Unggahan soal Pertamina membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp pada bulan Desember 2024 adalah hoaks.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyebut pihaknya tidak pernah membukan lowongan kerja melalui WhatsApp.
Lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui media sosial resmi bercentang biru atau di laman recruitment@pertamina.com.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyebut pihaknya tidak pernah membukan lowongan kerja melalui WhatsApp.
Lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui media sosial resmi bercentang biru atau di laman recruitment@pertamina.com.
Rujukan
(GFD-2024-24524) Cek Fakta: Hoaks Gambar Sampul Majalah The Economist Berjudul "Apocalypse"
Sumber:Tanggal publish: 09/12/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gambar yang diklaim sampul majalah The Economist berjudul "Apocalypse" beredar di media sosial. Gambar tersebut disebarkan salah satu akun X pada 19 November 2024.
Gambar tersebut menampilkan sosok Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang saling berhadapan dengan latar belakang merah.
Terlihat juga ada sejumlah gedung bertingkat di antara dua tokoh politik dua tersebut. Gambar tersebut juga tertulis "The Economist", seakan-akan merupakan sampul dari majalah tersebut.
"APOCALYPSE: Allowing missile strikes deep into Russia is the start of World War III,” warns the iconic prophetic magazine The Economist," tulis salah satu akun X.
Konten yang disebarkan akun X tersebut telah beberapa kali dilihat dan direspons oleh warganet.
Benarkah dalam gambar tersebut merupakan sampul majalah The Economist? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri gambar yang diklaim sampul majalah The Economist berjudul "Apocalypse". Penelusuran dilakukan dengan mengecek ke laman majalah The Economist, economist.com.
Hasilnya tidak ditemukan sampul majalah The Economist berjudul "Apocalypse" seperti yang diunggah salah satu akun X.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dikutip dari afp.com, daftar artikel di pojok kanan atas pada gambar memang sesuai dengan sampul The Economist edisi Maret 2024 dengan judul "Inside Russia".
Gambar sampul berjudul "Apocalypse" juga tidak memiliki tanggal penerbitan. Padahal, The Economist selalu menyertakan tanggal publikasi setiap menerbitkan majalahnya.
Kesimpulan
Gambar yang diklaim sampul majalah The Economist berjudul "Apocalypse" ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, gambar tersebut diduga merupakan hasil rekayasa digital.
Rujukan
Halaman: 222/5716