• (GFD-2025-28263) Salah, Artikel Sebut Tom Lembong dan Hasto Bebas karena Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/08/2025

    Berita

    tirto.id - Penghujung Juli lalu, Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan abolisi untuk terdakwa kasus impor gula, Tom Lembong, dan amnesti untuk Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

    ADVERTISEMENT

    Tom Lembong sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi impor gula. Sementara, Hasto divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus suap eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Buntut kabar ini, beredar narasi yang menyebut sumber abolisi dan amnesti mereka berasal dari perintah Jokowi. Sebuah akun Facebook “Sultan” (arsip) salah satunya, membagikan tangkapan layar artikel dengan logo Gelora News bertanggal 31 Juli 2025.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Judul artikel itu yakni “Jokowi Ke Hasto Dan Tom Lembong Jokowi: Banyak Berterima Kasih Dengan Saya Kalian Bebas Itu Perintah Saya”. Kemudian di bawah judul tampak header foto mantan Presiden RI, Joko Widodo mengenakan kemeja putih.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Hasto Tom Lembong Bebas Karena Jokowi. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sejak berseliweran pada Jumat (1/8/2025) sampai Senin (4/8/2025), unggahan ini sudah meraup 457 impresi, 159 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 8 kali. Kolom komentar itu diwarnai oleh hujatan warganet terhadap Jokowi, salah satunya menyebut Jokowi ingin dianggap pahlawan.

    ADVERTISEMENT

    Klaim serupa juga dibagikan akun-akun Facebook lain, seperti ini dan ini.

    Namun, bagaimana konteks asli artikel yang disematkan?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk mencari tahu asal muasal artikel, Tim Riset Tirto mencoba menyalin gambar Jokowi ke mesin telusur Google Image. Hasilnya, kami menemukan laporan asliGelora News dengan header dan tanggal terbit artikel yang sama persis. Arsip halamannya bisa dilihat di sini.

    Namun, tak seperti tangkapan layar yang beredar, tajuk asli laporan tersebut berbunyi “Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai”. Artikel aslinya membahas soal pernyataan Jokowi menanggapi tudingan setting-an acara reuni ke-45 angkatan 1980, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dihadiri Sabtu (26/7/2025) lalu.

    Jokowi mengatakan, dirinya sudah lama tak bertemu teman-temannya. Ketika disinggung tidak memakai seragam reuni seperti teman seangkatannya, Jokowi mengaku sebenarnya mendapat seragam reuni.

    Akan tetapi, karena seragamnya berlengan pendek dan alergi kulit di lengannya belum sembuh total, maka ia tak memakai seragam tersebut. Dalam isi artikel tidak ditemukan adanya pembahasan terkait Tom Lembong dan Hasto.

    Saat melakukan penelusuran lanjutan lewat pencarian Google, kami juga tak menjumpai artikel media kredibel yang mengonfirmasi klaim abolisi Tom Lembong dan amnesti Hasto merupakan perintah Jokowi. Narasi ini bahkan sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Jokowi sebelumnya memang sempat merespons terkait abolisi-amnesti. Seperti diwartakan Detik, Jokowi mengatakan bahwa keputusan Prabowo terkait abolisi merupakan hak prerogatif Presiden.

    "Ya itu hak prerogatif, hak istimewa yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar kita kepada presiden," kata Jokowi ditemui di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Jumat (1/8/2025).

    Hal yang sama juga diungkapkan Jokowi kala menanggapi Prabowo memberikan amnesti untuk Hasto Kristiyanto. Pihaknya meminta agar menghormati keputusan Prabowo tersebut.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tangkapan layar artikel dengan klaim sumber abolisi Tom Lembong dan amnesti Hasto berasal dari perintah Jokowi, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Laporan asli Gelora News dengan header dan tanggal terbit artikel yang sama persis bertajuk “Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai”. Laporan itu membahas soal pernyataan Jokowi menanggapi tudingan setting-an acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM yang dihadiri Sabtu (26/7/2025) lalu.

    Tirto tak menjumpai artikel media kredibel yang mengonfirmasi klaim ini. Narasi yang beredar bahkan sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28262) [HOAKS] Video Kondisi Rusia Setelah Gempa dan Tsunami adalah Hasil Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan kondisi Rusia setelah diguncang gempa bumi dan dilanda tsunami pada 29 Juli 2025.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut adalah hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).

    Video yang diklaim menunjukkan kondisi Rusia setelah diguncang gempa bumi dan dilanda tsunami dibagikan oleh akun Facebook ini pada Sabtu (2/8/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Kondisi Rusia pasca gempa bumi dan Tsunami Semoga cepat berlalu...

    Video itu menampilkan gelombang besar yang menerjang sebuah kota di pesisir. Kemudian, video itu menampilkan situasi kota yang hancur lebur.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan visual yang sama di artikel AAP Fact Check, 10 Maret 2025.

    Awalnya, video itu dibagikan oleh pengguna Facebook dari Papua Nugini pada Maret 2025. Sebagian pengguna internet menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di Brasil.

    Namun, tidak ada laporan mengenai peristiwa tsunami atau bahkan peringatan tsunami di Brasil dalam dua tahun terakhir.

    Sebaliknya, AAP Fact Check mengidentifikasi sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan video tersebut merupakan hasil manipulasi berbasis AI.

    Misalnya, video itu memperlihatkan sejumlah mobil terendam banjir di luar bandara. Nama bandara tidak tertulis jelas, meski samar-samar dapat dibaca "Rio de Janeiro".

    Kemudian, salah satu mobil di reruntuhan tampak seperti gabungan dari dua atau tiga model berbeda. Sementara itu, beberapa kendaraan di dekatnya tidak proporsional.

    Pakar kecerdasan komputasional Niusha Shafiabady mengatakan kepada AAP Fact Check, kesalahan seperti penulisan teks yang tidak jelas dan gerakan yang janggal merupakan indikator bahwa video telah dibuat atau dimanipulasi dengan teknologi AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan kondisi Rusia setelah diguncang gempa bumi dan dilanda tsunami adalah hoaks.

    Video tersebut sudah pernah beredar pada Maret 2025 dan memiliki sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan adanya manipulasi berbasis AI.

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-28261) [KLARIFIKASI] Golkar Bantah Munaslub untuk Lengserkan Bahlil

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Partai Golkar disebut akan melakukan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Bahlil Lahadalia dari posisi ketua umum.

    Melalui narasi yang beredar di media sosial, Munaslub Partai Golkar dilatarbelakangi oleh kinerja Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Merah Putih yang dinilai merusak citra pemerintah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Informasi mengenai munaslub Partai Golkar untuk mengganti Ketua Umum Partai Golkar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut teks yang tertera pada awalan video yang diunggah salah satu akun pada Kamis (31/7/2025):

    Munaslub Golkar Ganti Bahlil, Istana Sudah Beri Restu!

    Sementara, berikut penggalan teks pada unggahannya:

    Munaslub Golkar Ganti Bahlil, Istana Sudah Beri Restu!

    Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kembali mencuat. Kabar yang beredar menyebut istana sudah merestui ketua umum Bahlil Lahadalia diganti.

    Dorongan agar Bahlil diganti menguat lantaran dia terlalu Jokowi yang oleh kalangan internal mulai dianggap aib.

    Hasil Cek Fakta

    Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid membantah narasi yang beredar.

    "Isu Munaslub Golkar itu hoaks. Itu isu murahan yang tidak perlu direspons," kata Nurdin pada Jumat (1/8/2025) dikutip dari pemberitaan Antara.

    Sampai saat ini, Partai Golkar masih diketuai Bahlil dan konsolidasinya terus berjalan baik di pusat maupun di daerah.

    "Suasana dan kondisi Partai Golkar yang solid membuat seluruh kader Partai Golkar di pusat dan daerah fokus mendukung dan melaksanakan berbagai program strategis pemerintahan Prabowo–Gibran," lanjutnya.

    Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang merupakan organisasi sayap Partai Golkar juga membantah narasi mengenai munaslub.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, isu munaslub muncul sekitar pertengahan 2024, ketika Partai Golkar masih dipimpin Airlangga Hartarto.

    Airlangga dikabarkan melobi sejumlah pengurus DPD dan ormas Partai Golkar untuk dukungannya sebagai ketua umum periode berikutnya. Manuver dilakukan Airlangga sejak Juni 2024.

    Meski enggan mengungkap nama, tetapi Anggota Dewan Pakar Partai Golkar saat itu, Ridwan Hisjam mengatakan, ada tiga kelompok yang mendorong dilangsungkannya munaslub.

    Namun setelah itu, Airlangga menyatakan mundur dari posisi ketua umum Partai Golkar pada 11 Agustus 2024.

    Adapun Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit berpendapat, potensi kekuatan Partai Golkar bersatu dalam kepemimpinan Bahlil Lahadalia selaku ketua umum.

    "Menurut kita semua di SOKSI, beliau adalah luar biasa mencoba menyatukan semua yang tadinya tercerai-berai," ucap Supit.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai munaslub untuk mengganti Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar tidak benar.

    Politikus senior Partai Golkar membantah narasi itu.

    Wacana munaslub Partai Golkar muncul pada 2024, saat Partai Golkar masih dipimpin Airlangga Hartarto. Namun isu itu meredam setelah Airlangga mundur dari posisi ketua umum.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28260) [HOAKS] Eks Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury Tawarkan Dana Bantuan dari Pemerintah Australia

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang tersebar di media sosial mengeklaim mantan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama (Bimas Kristen Kemenag), Thomas Pentury menawarkan bantuan dari Pemerintah Australia.

    Menurut narasi dalam unggahan, bantuan diberikan untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di Indonesia.

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence.

    Video yang mengeklaim Thomas Pentury menawarkan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Warganet yang ingin mendapat dana bantuan diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.

    Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan:

    Program dana bantuan DAP untuk umat kristen di seluruh wilayah indonesia yang di salurkan melalui Bimas Kristen Kementerian Agama RI hingga 2 miliar di tahun 2025.

    Bantuan ini bertujuan untuk kesejahteraan saudara saudari umat kristen serta pembangunan gereja di berbagai wilayah indonesia.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim mantan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury menawarkan bantuan dari pemerintah Australia

    Hasil Cek Fakta

    Jika dicermati lebih teliti, gerakan bibir dan perkataan Thomas Pentury dalam video tidak sinkron. Hal itu mengindikasikan konten video tersebut merupakan hasil rekayasa.

    Setelah ditelusuri, video yang menampilkan Thomas Pentury identik dengan unggahan di kanal YouTube ini pada 21 Oktober 2021.

    Dalam video aslinya, Thomas tidak menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia kepada umat Kristen di Indonesia.

    Namun, dia menyampaikan ucapan selamat terkait penyelenggaraan sidang Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) pada 26 hingga 31 Oktober 2021.

    Lalu, bagaimana suara Thomas Pentury itu dimanipulasi?

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Thomas Pentury dalam video terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Probabilitasnya mencapai 95,7 persen. 

    Sebelumnya, di media sosial juga muncul konten manipulasi yang mengeklaim Dirjen Bimas Kristen Kemenag, Jeane Marie Tulung menginformasikan soal bantuan kesejahteraan umat dan pembangunan gereja.

    Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Thomas Pentury menawarkan bantuan dari pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia merupakan konten hasil manipulasi berbasis AI generatif.

    Di video aslinya ia menyampaikan ucapan selamat terkait penyelenggaraan sidang Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) pada 26 hingga 31 Oktober 2021.

    Suara yang ada dalam unggahan dihasilkan AI generatif. Kemudian, suara yang sudah dimanipulasi itu ditempel pada video asli yang sudah tayang sejak 2021.

    Rujukan