• (GFD-2024-24531) [HOAKS] Bantuan Dana untuk Pekerja Migran atas Nama Menteri P2MI

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi adanya bantuan dana Rp 3 miliar untuk pekerja migran mengatasnamakan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi bantuan dana Rp 3 miliar untuk pekerja migran dan mengatasnamakan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada 2 Desember 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    SALAM PEKERJA MIGRAN INDONESIA

    Dengan ini saya ABDUL KADIR KARDING ingin memberikan bantuan 3 Milyar untuk para pekerja migran Indonesia yang merasa belum mendapatkan bantuan Silahkan hubungi KP2MI

    Narasi itu disertai video yang menampilkan Abdul Kadir Karding menyampaikan pidato sebagai berikut:

    "Saya dengan Abdul Kadir sebagai Kepala KP2MI yang baru dan terima kasih atas dedikasi Bapak Benny Rhamdani atas kepemimpinan bapak sebagai Kepala BP2MI periode 2020-2024."

    "Dan saya ingin memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia sebesar Rp 3 miliar untuk 15 pekerja migran Indonesia yang akan dibagikan hari ini. Untuk mengapresiasi semua pekerja migran di luar sana sebagai pejuang devisa negara."

    Screenshot Hoaks, bantuan dana untuk pekerja migran mengatasnamakan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding

    Hasil Cek Fakta

    Narasi bantuan dana Rp 3 miliar untuk pekerja migran dibantah oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.

    "Hoaks itu. Saya pastikan video yang bilang Kementerian P2MI bagi-bagi Rp 3 miliar untuk 15 pekerja migran Indonesia adalah kerjaan orang tak bertanggung jawab," kata Karding, seperti diberitakan Antara, 6 Desember 2024.

    Sementara itu, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut dengan mengunggahnya ke TrueMedia.org untuk mengecek apakah terdapat manipulasi artificial intelligence (AI).

    Hasil analisis TrueMedia.org menyebutkan, terdapat bukti substansial adanya manipulasi suara pada video Abdul Kadir Karding mengumumkan bantuan dana untuk pekerja migran.

    Adapun video asli merupakan momen saat Karding menghadiri acara Rakernas ke-1 Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin pada 24 November 2024. Video acara bisa dilihat dalam tautan ini.

    Dengan demikian, video itu diedit dengan menempelkan suara yang dimanipulasi menggunakan AI generatif.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi bantuan dana Rp 3 miliar untuk PMI dan mengatasnamakan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding adalah hoaks.

    Narasi tersebut telah dibantah oleh Abdul Kadir Karding. Selain itu, suara Karding pada video yang dibagikan terdeteksi sebagai hasil manipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24530) [HOAKS] Sampul The Economist Berjudul "Apocalypse" Tampilkan Trump dan Putin

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sampul majalah The Economist yang menampilkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, sampul tersebut palsu.

    Sampul The Economist yang menampilkan Trump dan Putin dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada 19 November 2024.

    Sampul itu menampilkan Trump dan Putin berhadap-hadapan dengan judul "Apocalypse" atau "Kiamat". Di pojok kanan sampul, terdapat daftar isi sebagai berikut:

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri mengecek situs The Economist untuk menelusuri sampul majalah yang dipublikasikan pada 2024.

    Namun, tidak ditemukan sampul yang menampilkan Trump dan Putin berhadap-hadapan dengan judul "Apocalypse".

    Sementara itu, daftar isi yang dimuat di sampul tersebut mirip dengan majalah The Economist edisi 16-22 Maret 2024 berjudul "Inside Russia".

    Akan tetapi, terdapat kekeliruan tata bahasa pada penulisan daftar isi dalam sampul yang menampilkan Trump dan Putin.

    Selain itu, sampul The Economist berjudul "Inside Russia" menampilkan Katedral St Basil.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, The Economist tidak menerbitkan majalah dengan sampul yang menampilkan Trump dan Putin.

    Di arsip The Economist, tidak ditemukan majalah dengan sampul yang menampilkan Trump dan Putin dengan judul "Apocalypse".

    Rujukan

  • (GFD-2024-24529) [KLARIFIKASI] Zhuravel Dihukum 14 Tahun karena Makar, Bukan Bakar Al Quran

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Seorang pria asal Rusia, Nikita Zhuravel, dikabarkan mendapat vonis 14 tahun penjara akibat membakar Al Quran di negaranya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Informasi mengenai pria asal Rusia yang mendapat hukuman 14 tahun penjara akibat membakar Al Quran disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (1/12/2024):

    RUSIA telah menjatuhkan hukuman 14 TAHUN PENJARA kepada seorang pria karena MEMBAKAR AL-QURAN.

    Hasil Cek Fakta

    Nikita Zhuravel merupakan seorang pria asal Rusia yang mendapat hukuman penjara 14 tahun. Akan tetapi, tudingannya bukan soal pembakaran Al Quran.

    Dilansir Associated Press, pengadilan menyatakan, Zhuravel dihukum karena berkomunikasi secara online dengan anggota Dinas Keamanan Ukraina.

    Tindakan tersebut dinilai mengancam keamanan Federasi Rusia.

    Zhuravel dituding mengirimkan rekaman kereta barang yang membawa pesawat tempur dan informasi tentang pergerakan mobil sekitar pangkalan militer Rusia kepada perwakilan intelijen Ukraina.

    Ia juga telah mengaku bersalah atas pengkhianatan tingkat tinggi atau makar.

    Atas tindakan tersebut, ia divonis hukuman 14 tahun penjara atas tudingan makar.

    Sebelumnya, Zhuravel telah mendapat hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan akibat membakar salinan Al Quran di depan umum di kota kelahirannya, Volgograd.

    Dilansir Reuters, ia divonis sejak Februari 2024. Hukuman itu bersumber dari gugatan yang berbeda.

    Kesimpulan

    Ada yang perlu diluruskan dari narasi pria Rusia yang mendapat hukuman 14 tahun penjara.

    NIkita Zhuravel divonis 14 tahun penjara atas tuduhan makar, bukan karena membakar Al Quran.

    Ia mendapat vonis berbeda atas tindakan membakar Al Quran, yakni 3 tahun 6 bulan penjara.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24528) Cek Fakta: Foto Erick Thohir Bersalaman dengan Cristiano Ronaldo Ini Hasil Modifikasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Erick Thohir bersalaman dengan Cristiano Ronaldo. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Desember 2024.
    Dalam postingan tersebut terdapat foto Erick Thohir bersalaman dengan Cristiano Ronaldo. Foto itu disertai narasi:
    "Ternyata Ronaldo asli orang jawa tengah lur..Nama aslinya cristianto ronaldikin..Dan sekarang sudah jabat tangan dengan pak erik.."
    Lalu benarkah postingan foto Erick Thohir bersalaman dengan Cristiano Ronaldo?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah Erick Thohir di akun Instagramnya, @erickthohir yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 6 September 2023.
    Namun dalam foto tersebut Erick tidak bersalaman dengan Ronaldo. Dia bersalaman dengan bek Venezia, Jay Idzes yang saat itu akan dinaturalisasi.
    Berikut narasi dalam postingan itu.
    "Selamat datang di Indonesia, Jay Idzes! ??
    Saat ini Jay bermain di Liga Italia, Venezia. Jay punya komitmen yang sama untuk membangun Timnas menjadi lebih baik. Bersama-sama kita ingin membawa Garuda Mendunia!"
    Penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi AI, Fakeimagedetector.com dan Hivemoderation.com. Analisa website tersebut menilai foto Erick Thohir bersalaman dengan Ronaldo adalah hasil modifikasi AI.

    Kesimpulan


    Postingan foto Erick Thohir bersalaman dengan Cristiano Ronaldo adalah hoaks.

    Rujukan