• (GFD-2024-24543) Keliru, Klaim Video Seorang Sopir Angkot Menjadi Kaya Raya Karena Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita



    Sebuah video seorang sopir angkot perempuan kaya raya berkat judionline, diunggah oleh akun Facebook ini [ arsip ]. Narator membuka video dengan memperkenalkan seorang perempuan bernama Sumi yang menjadi kaya raya dan membuka usaha karena bermain judionline.

    “Saya cuma bermain receh. Kadang-kadang bisanya cuma 20, 30. Lagi pula main slot itu membantu saya buat cari jajan harian. Kalau saya misalkan kerja bulanan, kalau gaji sebulan sekali, suami saya anak saya mau makan apa?” kata Sumi.



    Benarkah seorang sopir angkot menjadi kaya raya karena judionline?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa video yang diunggah tersebut bukan seorang sopir angkot perempuan yang kaya raya karena bermain slot di Jualtoto.

    Video tersebut merupakan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube Asumsi pada 29 Jul 2020 dengan judul “Kerah Biru: Kerasnya Jalanan Jakarta Bagi Sopir Angkot Wanita.”



    Video tersebut menceritakan pengalaman seorang sopir angkot perempuan bernama Rusni di Pulogadung, Jakarta Timur. Dia bekerja karena ingin membantu suaminya yang kerap mendadak sakit. Sebelum menjadi supir, ia kernet angkot yang disupiri suaminya.

    Setiap hari dia menyusuri kerasnya jalanan Jakarta. Dia mengaku paling tahu ciri-ciri copet yang akan beraksi di angkotnya. Dan ia selalu memperingatkan penumpangnya untuk menjaga barang-barang yang dibawa. Pengalaman tersebut dia bagikan di video tersebut.

    Kisah Rusni juga dimuat oleh media online ini.

    Analisa pemeriksa deepfake berbasis AI dari Truemedia.org menyatakan video tersebut memiliki bukti kuat telah dimanipulasi menggunakan AI ataudeepfake. Suaranya 100 persen dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim video seorang sopir angkot menjadi kaya raya karena judionline adalahkeliru.

    Video tersebut pernah diunggah akun YouTube Asumsi yang diedit sehingga mengubah makna aslinya. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-24542) Keliru, SEERS Direncanakan sebagai Pandemi Baru di Brasil pada April 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di Instagram [ arsip ] yang menyatakan terdapat rencana pembuatan pandemi baru bernama SEERS, sehingga masyarakat diminta berhati-hati serta meningkatkan iman dan imunitas.

    Pandemi tersebut sengaja direncanakan di Brasil pada bulan April 2025 yang akan mengincar nyawa anak-anak.



    Namun, benarkah terdapat rencana memunculkan pandemi baru bernama SEERS di Brasil pada April 2025?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa SEERS bukan pandemi yang disiapkan di Brasil pada April 2025. SEERS adalah nama virus fiktif untuk simulasi kesiapsiagaan pandemi di Brussels, Belgia, pada Oktober 2022. 

    Dilansir pemeriksa fakta asal Amerika Serikat (AS), Associated Press, SEERS sesungguhnya adalah penyakit fiktif atau imajiner yang digunakan untuk melakukan simulasi kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan jika terjadi lagi seperti pandemi COVID-19. Simulasi itu berjudul “Catastrophic Contagion” itu digelar Bill Gates, WHO, dan Universitas Johns Hopkins.

    Namun konten-konten tentang simulasi itu disalahartikan sebagai persiapan membuat pandemi baru. Narasi keliru itu pun menyebar dengan berbagai tuduhan, salah satunya menuding Bill Gates, Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan Universitas Johns Hopkins tengah bersiap memunculkan pandemi baru.

    Simulasi dilakukan dengan kegiatan rapat kedaruratan kesehatan pura-pura, di mana SEERS disebut sebagai penyakit yang menyebabkan munculnya angka kematian yang lebih tinggi daripada COVID-19. Data palsu untuk simulasi juga mengatakan porsi korban dari kalangan anak-anak dan pemuda lebih tinggi.

    Simulasi itu juga meliputi pemberitaan atas kemunculan virus imajiner tersebut. Berita tak asli dalam format video di saluran YouTube Catastrophic Contagion itu juga memperlihatkan bagaimana situasi rapat pura-pura dan pelatihan penanganan pasien. Video secara jelas diberi keterangan fiksi, bukan fakta.

    Sejumlah pemeriksa fakta lainnya juga menyatakan narasi yang beredar keliru dan SEERS merupakan virus atau penyakit khayalan yang digunakan dalam simulasi kesiapsiagaan pandemi yang programnya bernama Catastrophic Contagion. Di antaranya Firstcheck.in dan Logicallyfacts.com.

    Sumber Narasi

    Kecurigaan kelompok penganut teori konspirasi bahwa pandemi Covid-19 sengaja dibuat oleh Bill Gates disebabkan pandangan atau proyeksi ke depan, dari pendiri Microsoft tersebut, terhadap kondisi kesehatan di masa mendatang.

    Selain itu, dilansir Politifact.com, Gates mendanai sebuah kegiatan latihan kesiapsiagaan menghadapi pandemi Corona tahun 2019. Beberapa waktu kemudian, muncul virus Covid-19 sungguhan yang menyebar menjadi pandemi.

    Kecurigaan pada Gates pun meningkat, dengan tuduhan bahwa dia dan elit global yang menciptakan pandemi tersebut. Kini, ketika dia terlibat dalam acara pelatihan serupa, kecurigaan dan tuduhan yang sama muncul kembali. 

    Namun, sesungguhnya tidak ada bukti yang mendukung kekhawatiran dan tuduhan seperti itu. Bahkan, narasi tuduhan terhadap Gates yang selama ini beredar pun terbukti hoaks yang dibantah Tempo di artikel ini dan ini.

    Juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation juga telah mengkonfirmasi pada Reuters.com, bahwa narasi yang mengatakan pihaknya mempersiapkan kemunculan pandemi baru bernama SEERS adalah klaim yang keliru.

    Profesor dan Direktur Pusat Ilmu Kesehatan Global dan Keamanan di Universitas Georgetown, Amerika Serikat, juga mengatakan bahwa pelatihan atau simulasi kesiapsiagaan pandemi merupakan salah satu dari empat cara untuk mengukur kesiapan keamanan kesehatan masyarakat global yang direkomendasikan WHO.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan bahwa terdapat pandemi baru yang dimunculkan di Brasil pada April 2025, bernama SEERS, adalah klaimkeliru.

    Sesungguhnya SEERS adalah nama penyakit imajiner atau tidak nyata, yang digunakan untuk simulasi alias latihan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa mendatang, yang digelar di Brussel, Belgia, pada Oktober 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24541) Cek Fakta: Gus Miftah Bagi Bantuan sebagai Permintaan Maaf ke Masyarakat

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi Gus Miftah atau Miftah Maulana memberikan bantuan pada masyarakat sebagai permintaan maaf atas kegaduhan yang ia buat.

    Akun TikTok “gus.miftah29” pada Jumat (06/12/2024) mengunggah video tersebut dengan narasi sebagai berikut:

    “Assalamualaikum saya gus miftah, hari ini saya minta maaf kepada semua orang atas viralnya saya saya di media sosial, dan saya hanya manusia bukan nabi, jadi saya akui saya salah, untuk sedikit mengurangi kesalahan saya untuk siapa saja yang sudah tekan follow dan share video ini akan menerima bantuan dari saya, saya janji dan akan membantu, terima kasih”

    Dilihat pada Senin (9/12/2024), konten tersebut sudah mendapat lebih dari 760 tanda suka, 240-an komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 815 kali.

    Lantas benarkah narasi dalam video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) tidak ditemukan bukti yang membuktikan kebenaran klaim tersebut.

    Ketika dicek melalui akun media sosial pribadi Gus Miftah, yakni Instagram “gusmiftah” dan TikTok “gusmiftah99”. Hasilnya, tidak ditemukan video serupa di dua akun tersebut.

    Kemudian juga dilakukan pengecekan fakta dengan memeriksa audio unggahan dengan detect.resemble.ai. Dari pengecekan tersebut, ditemukan bahwa audio itu merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video dengan narasi “Gus Miftah berbagi bantuan sebagai permintaan maaf kepada masyarakat” merupakan konten tiruan (impostor content).
  • (GFD-2024-24540) Hoaks Jokowi dan Kapolri Mendatangi Rumah Gus Miftah

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita

    tirto.id - Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menjadi nama yang populer di awal bulan Desember 2024. Pemuka agama asal Yogyakarta ini ramai menjadi perbincangan masyarakat setelah rekamannya mengolok-olok seorang penjual es teh, ramai beredar di media sosial.

    Kejadian tersebut terjadi kala Gus Miftah mengisi acara di sebuah pondok pesantren di Magelang, Senin (25/11/2024). Kecaman dari publik tidak berhenti-henti, lantaran Gus Miftah terlihat melakukan perundungan terhadap pedagang es teh, yang belakangan diketahui bernama Sunhaji tersebut.

    Buntut dari permasalahan tersebut, Gus Miftah, yang memegang jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, mendapat kecaman publik yang mendorong Prabowo untuk memecatnya.

    Kemudian, pada Jumat (6/12/2024), Gus Miftah pun mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut dalam konferensi pers di Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Namun, isu di media sosial tidak terbendung, beberapa informasi mulai bermunculan terkait dengan polemik ini. Salah satu yang tersebar dengan masif di berbagai media sosial adalah terkait kunjungan Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ke kediaman Gus Miftah.

    "tiba-tiba jokowi dan kapolri datang ke rumah gus miftah, ADA APA INI??" begitu bunyi keterangan dalam gambar yang tersebar di media sosial. Dalam gambar tersebut terlihat Gus Miftah, Jokowi, Kapolri Listyo Sigit, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, duduk berhadap-hadapan dalam satu ruangan.

    Kami menemukan unggahan tersebut ramai di Instagram dalam unggahan akun @d10n_w4hyu pada 7 Desember 2024 (arsip). Sampai dengan Selasa (10/12/2024) unggahan tersebut telah mengumpulkan 5,6 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 3,2 ribu komentar.

    Unggahan serupa juga kami temukan dari unggahan akun @dargombez_news (arsip), @nandang__reborn (arsip), dan @nkri_69 (arsip). Di Facebook unggahan tersebut juga banyak beredar, yang kami temukan dari unggahan akun "Kimberly Rebeca" (arsip), "Mhd Mahyuddin Lubis"(arsip), "Daffa Almairy" (arsip), "T Gusmand"(arsip),"Pintar Politik"(arsip), dan "Hengki Abdullah Al-Anjatan"(arsip). Unggahan yang terakhir bertanggal paling lawas, yakni pada 6 Desember 2024.

    Di TikTok, unggahan serupa ditemukan juga dari akun "muh.arifin.at_tarmudzi" (arsip) dan "lurae88" (arsip) kedunya mengumpulkan ribuan penonton. Di X (dulu Twitter), foto tersebut banyak beredar, salah satunya dari unggahan akun @Y_Radianto (arsip), @MahesaMuna196 (arsip), @didienAZHAR (arsip), dan @AbankTho2 (arsip).

    Narasi penyerta unggahan di hampir semua media sosial serupa, menyiratkan adanya pembahasan Gus Miftah setelah dia melepas jabatannya. Bahkan beberapa unggahan berspekulasi kalau ada upaya anulir pengunduran diri lewat pertemuan ini.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar foto yang beredar di media sosial adalah kunjungan Jokowi dan Kapolri Sigit setelah Gus Miftah mundur dari jabatannya?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan penelusuran fakta dengan melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search). Salah satu hasil pencarian teratas mengarahkan ke unggahan dari akun bercentang biru (verified) milik Gus Miftah. Unggahan tersebut menunjukkan serangkaian foto kunjungan rombongan Jokowi ke Ponpes Ora Aji, milik Gus Miftah.

    Foto Jokowi, Kapolri Sigit, Pratikno, dan Gus Miftah dalam satu ruangan, yang viral di media sosial juga ada di unggahan tersebut. "Matur nuwun bapak presiden @jokowi atas hadirnya di rangkaian harlah @ponpesoraaji yang ke 12…… ???,” begitu bunyi keterangan teks penyerta foto. Berdasar keterangan tanggal diketahui, unggahan tersebut diunggah pada 19 September 2024 lalu.

    Kejadian dalam foto adalah perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-12 Ponpes Ora Aji. Jokowi, yang masih menjadi Presiden Indonesia kala itu, hadir sekitar satu jam antara pukul 9.15-10.15 WIB. Dalam acara tersebut Jokowi bertemu dengan kiai muda se-Jawa sebanyak 50 orang. Selain itu Jokowi juga sempat membagikan sembako, baju, dan buku untuk ratusan warga yang berkerumun di depan halaman ponpes, seperti diberitakan Antara.

    Sejumlah bantahan di media sosial juga menyebut hal yang sama, beberapa kolom komentar di unggahan di X (tautan 1, tautan 2), menyebut kalau foto ini adalah foto dari kejadian 19 September.

    Berdasar pemantauan Tirto, sejak Jumat (6/12/2024) Jokowi diketahui berada di Jakarta dan setidaknya menghabiskan akhir pekan di sana. Hal ini dapat dilihat dari unggahan di akun media sosialnya yang menunjukkan kegiatan akhir pekan di Jakarta.

    A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

    Sementara unggahan yang beredar di media sosial baru beredar sekitar Jumat (6/12/2024), berselisih sedikit waktu dengan pengunduran diri Gus Miftah. Secara garis waktu, kalaupun ada pertemuan antara Jokowi dan Gus Miftah, terjadi sebelum Jumat (6/12/2024), sehingga kecil kemungkinan membahas soal rencana pengembalian jabatan.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto yang beredar di media sosial terkait kunjungan Jokowi dan Kapolri Sigit setelah Gus Miftah mundur dari jabatan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Foto yang tersebar di media sosial adalah foto dari kunjungan Jokowi, saat masih menjadi presiden, 19 September 2024. Kala itu rombongan Jokowi datang ke Ponpes Ora Aji, milik Gus Miftah, dalam rangka merayakan Harlah ke-12 Ponpes Ora Aji.

    Rujukan