tirto.id - Media Tempo tengah menjadi sasaran dari sejumlah tindakan teror, khususnya jurnalis yang terlibat di program Bocor Alus Politik. Salah seorang pemandu siniar (podcast) Bocor Alus Politik, yang juga wartawan Tempo, sempat mendapat kiriman kepala babi pada Rabu (19/3/2025).
Berdasarkan kronologi dari Tempo, paket tersebut disebut diterima satuan pengamanan pada Rabu, pukul 16.15 WIB. Namun, wartawan Tempo bernama Cica, yang ditulis sebagai nama penerima paket tersebut, baru membukanya pada Kamis (20/3/2025), pukul 15.00 WIB usai melakukan liputan.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, mengatakan kiriman paket berisi kepala babi tersebut sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.
Namun, teror terhadap Tempo dan siniar Bocor Alus Politik juga terjadi di ranah digital. Sebuah akun di X (dulu Twitter) menerbitkan sejumlah narasi soal program populer dari Tempo tersebut.
"MEDIA DISINTEGRASA BANGSA, hanya memuat isu isu memecah bela bangsa," begitu bunyi cuitan akun @Elvianadwirizki pada 18 Maret 2025 (arsip).
Bersama cuitan tersebut, disertakan sebuah poster salah satu episode Bocor Alus Politik sebagai latar, sementara terdapat sosok Sasmito Madrim di bagian depan yang dikutip mengatakan, "Bocor alus program disintegrasi bangsa."
Tidak hanya satu, terdapat beberapa unggahan serupa dari akun tersebut yang bernada serangan kapada Tempo dan secara khusus, program Bocor Alus Politik (tautan 1, arsip 1) (tautan 2, arsip 2). Terdapat juga satu unggahan (arsip) yang mencatut Pendiri Lokataru Fondation, Haris Azhar, dengan kutipan yang berbunyi, "Bocor Alus Tempo didukung oleh dana dari MDIF George Soros. Segera blokir Bocor Alus Tempo."
Meski unggahan-unggahan tersebut tidak menarik perhatian publik secara masif, namun akun tersebut mengunggah serangkaian narasi, yang semua terkumpul dalam satu hari, pada 18 Maret 2025, mengindikasikan adanya pola serangan tertentu yang disusun secara terstruktur.
Di TikTok juga terdapat narasi yang menyerang Tempo (arsip). Media tersebut disebut mendapat pendanaan dari investor asing, MDIF. Hal ini membuat aktivitas jurnalisme Tempo mengarah ke kepentingan asing.
Lantas, benarkah klaim-klaim terkait Tempo ini?
(GFD-2025-26259) Hoaks Serangkaian Narasi Menyerang Bocor Alus Politik Tempo
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari sejumlah serangan digital yang menyerang Tempo, kami mencoba membedahnya.
Pertama, terkait dengan narasi yang mengutip Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI), Sasmito Madrim terkait program Bocor Alus Politik. Sasmito mengatakan kalau narasi yang beredar di media sosial tersebut tidaklah benar.
“itu jelas konten yang tidak sesuai fakta. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu,” terangnya dalam pesan singkat yang Tirto terima, Kamis (18/3/2025).
Dia sendiri mengaku baru mengetahui beredarnya konten yang mencatut namanya itu beberapa saat lalu. Konten tersebut dikhawatirkan dapat menyebarkan informasi yang keliru kepada publik dan dia menganggapnya sebagai upaya adu domba.
“Kalau dengan kawan-kawan Tempo, saya yakin mereka paham, bahwa itu bukan pernyataan saya. Tapi orang yang tidak kenal saya, bisa jadi memandang Bocor Alus itu, sesuai pernyataan saya (yang dicatut di media sosial) dan menganggap Tempo adalah media yang memecah belah publik,” tambahnya.
Penjelasan Sasmito ini sejalan dengan klarifikasinya di halaman Instagram pribadinya, Kamis (18/3) malam. "Saya tidak pernah mengatakan, Tempo mendukung pemecatan saya dari VoA dan tidak pernah menyatakan Bocor Alus Tempo merupakan program disintegrasi bangsa," tulis dia dalam unggahan tersebut.
Sementara pendiri Lokataru, Haris Azhar, juga membantah narasi konten X yang mencatut namanya soal program Bocor Alus Politik Tempo. "Gambar dan kutipan itu palsu, fitnah. Saya tidak kenal siapa pemilik akun X yang posting, tidak pernah interaksi dan tidak pernah ada wawancara atau pernyataan saya keluar seperti dalam kutipan tersebut,” kata Haris mengutip konfirmasi kepada Tempo pada Kamis, 20 Maret 2025.
Senada dengan Sasmito, dia menganggap ini adalah upaya mengadu domba kelompok kritis dengan Tempo.
Kemudian, terkait narasi investasi Media Development Investment Fund (MDIF), yang dikutip dari unggahan di X dan juga beredar di TikTok, Tempo juga telah memberi penjelasan.
Dalam artikel penjabarannya, Tempo menyoroti tiga fakta yang kurang sesuai dengan narasi di video yang tersebar di media sosial.
Pertama terkait MDIF yang disebut sebagai investor asing yang mendanai Tempo pada Juli 2024. Tempo menjabarkan kalau George Soros memang sempat menjadi investor pertama pada tahun 1995. Namun, dia bukan pendanaan tunggal MDIF.
Seperti yang tertera dalam informasi situs MDIF, organisasi itu menerima pendanaan dan investasi dari 70 entitas dari berbagai negara. Di antaranya Arjuna Capital, Allianz Foundation, Association of Alternative Newsmedia, Mediahuis, dan Oak Foundation. Sampai tahun 2025, MDIF juga telah berinvestasi ke 154 media independen di 48 negara, termasuk empat organisasi media di Indonesia.
Kedua, terkait independensi Tempo setelah pendanaan dari MDIF. Tempo menjelaskan kalau Investasi dari MDIF bukan membeli kepemilikan saham Tempo. "Dana dari MDIF berbentuk surat utang yang dapat dikonversi (convertible performance debenture). Mayoritas saham PT Info Media Digital (IMD) dikuasai PT Tempo Inti Media Tbk.," tulis Tempo dalam penjelasannya.
Tempo juga menegaskan pendanaan dari MDIF bukan satu-satunya penopang bisnis media tersebut. Perusahaan memiliki model bisnis dengan sumber pemasukan beragam.
CEO Tempo Digital, Wahyu Dhyatmika, menjelaskan dana investasi dari MDIF dan investor lain bertujuan membantu Tempo menciptakan ekosistem bisnis media digital yang ditopang oleh publik dan pelanggan. “Investor justru ingin mempertahankan redaksi yang independen dan berorientasi sepenuhnya melayani kepentingan publik,” kata Wahyu pada Senin, 3 Maret 2025.
Terakhir, Tempo menegaskan fakta kalau krisis moneter 1997-1998 bukan disebabkan oleh faktor tunggal. Hal ini untuk meluruskan klaim konten di TikTok, kalau George Soros dituding sebagai dalang utama di balik krisis moneter Indonesia pada 1997-1998.
Dalam penjabarannya Tempo menjelaskan narasi George Soros, sebagai biang kerok krisis adalah pernyataan dari Mahathir Muhammad, Perdana Menteri Malaysia kala itu. Narasi tersebut kemudian mendapat bantahan dari sebuah studi yang menunjukkan hanya ada sedikit bukti kalau perusahaan investasi milik Soros berkontribusi terhadap krisis keuangan di Asia.
Dokumen dari International Monetary Fund (IMF) menjelaskan kalau krisis moneter di sejumlah negara di Asia disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya nilai impor yang lebih besar daripada ekspor, kerentanan uang domestik dengan lembaga keuangan, tata kelola ekonomi yang buruk seperti konsentrasi kepemilikan, dan pinjaman luar negeri yang tinggi.
Pertama, terkait dengan narasi yang mengutip Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI), Sasmito Madrim terkait program Bocor Alus Politik. Sasmito mengatakan kalau narasi yang beredar di media sosial tersebut tidaklah benar.
“itu jelas konten yang tidak sesuai fakta. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu,” terangnya dalam pesan singkat yang Tirto terima, Kamis (18/3/2025).
Dia sendiri mengaku baru mengetahui beredarnya konten yang mencatut namanya itu beberapa saat lalu. Konten tersebut dikhawatirkan dapat menyebarkan informasi yang keliru kepada publik dan dia menganggapnya sebagai upaya adu domba.
“Kalau dengan kawan-kawan Tempo, saya yakin mereka paham, bahwa itu bukan pernyataan saya. Tapi orang yang tidak kenal saya, bisa jadi memandang Bocor Alus itu, sesuai pernyataan saya (yang dicatut di media sosial) dan menganggap Tempo adalah media yang memecah belah publik,” tambahnya.
Penjelasan Sasmito ini sejalan dengan klarifikasinya di halaman Instagram pribadinya, Kamis (18/3) malam. "Saya tidak pernah mengatakan, Tempo mendukung pemecatan saya dari VoA dan tidak pernah menyatakan Bocor Alus Tempo merupakan program disintegrasi bangsa," tulis dia dalam unggahan tersebut.
Sementara pendiri Lokataru, Haris Azhar, juga membantah narasi konten X yang mencatut namanya soal program Bocor Alus Politik Tempo. "Gambar dan kutipan itu palsu, fitnah. Saya tidak kenal siapa pemilik akun X yang posting, tidak pernah interaksi dan tidak pernah ada wawancara atau pernyataan saya keluar seperti dalam kutipan tersebut,” kata Haris mengutip konfirmasi kepada Tempo pada Kamis, 20 Maret 2025.
Senada dengan Sasmito, dia menganggap ini adalah upaya mengadu domba kelompok kritis dengan Tempo.
Kemudian, terkait narasi investasi Media Development Investment Fund (MDIF), yang dikutip dari unggahan di X dan juga beredar di TikTok, Tempo juga telah memberi penjelasan.
Dalam artikel penjabarannya, Tempo menyoroti tiga fakta yang kurang sesuai dengan narasi di video yang tersebar di media sosial.
Pertama terkait MDIF yang disebut sebagai investor asing yang mendanai Tempo pada Juli 2024. Tempo menjabarkan kalau George Soros memang sempat menjadi investor pertama pada tahun 1995. Namun, dia bukan pendanaan tunggal MDIF.
Seperti yang tertera dalam informasi situs MDIF, organisasi itu menerima pendanaan dan investasi dari 70 entitas dari berbagai negara. Di antaranya Arjuna Capital, Allianz Foundation, Association of Alternative Newsmedia, Mediahuis, dan Oak Foundation. Sampai tahun 2025, MDIF juga telah berinvestasi ke 154 media independen di 48 negara, termasuk empat organisasi media di Indonesia.
Kedua, terkait independensi Tempo setelah pendanaan dari MDIF. Tempo menjelaskan kalau Investasi dari MDIF bukan membeli kepemilikan saham Tempo. "Dana dari MDIF berbentuk surat utang yang dapat dikonversi (convertible performance debenture). Mayoritas saham PT Info Media Digital (IMD) dikuasai PT Tempo Inti Media Tbk.," tulis Tempo dalam penjelasannya.
Tempo juga menegaskan pendanaan dari MDIF bukan satu-satunya penopang bisnis media tersebut. Perusahaan memiliki model bisnis dengan sumber pemasukan beragam.
CEO Tempo Digital, Wahyu Dhyatmika, menjelaskan dana investasi dari MDIF dan investor lain bertujuan membantu Tempo menciptakan ekosistem bisnis media digital yang ditopang oleh publik dan pelanggan. “Investor justru ingin mempertahankan redaksi yang independen dan berorientasi sepenuhnya melayani kepentingan publik,” kata Wahyu pada Senin, 3 Maret 2025.
Terakhir, Tempo menegaskan fakta kalau krisis moneter 1997-1998 bukan disebabkan oleh faktor tunggal. Hal ini untuk meluruskan klaim konten di TikTok, kalau George Soros dituding sebagai dalang utama di balik krisis moneter Indonesia pada 1997-1998.
Dalam penjabarannya Tempo menjelaskan narasi George Soros, sebagai biang kerok krisis adalah pernyataan dari Mahathir Muhammad, Perdana Menteri Malaysia kala itu. Narasi tersebut kemudian mendapat bantahan dari sebuah studi yang menunjukkan hanya ada sedikit bukti kalau perusahaan investasi milik Soros berkontribusi terhadap krisis keuangan di Asia.
Dokumen dari International Monetary Fund (IMF) menjelaskan kalau krisis moneter di sejumlah negara di Asia disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya nilai impor yang lebih besar daripada ekspor, kerentanan uang domestik dengan lembaga keuangan, tata kelola ekonomi yang buruk seperti konsentrasi kepemilikan, dan pinjaman luar negeri yang tinggi.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta mendapatkan, narasi soal tundingan program Bocor Alus Politik milik Tempo memecah belah bangsa dan mendapat pendanaan asing yang membuat aktivitas jurnalismenya tidak independen, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Haris Azhar dan Sasmito Madrim yang namanya dicatut dalam konten di X tersebut menyatakan, kalau mereka tidak pernah membuat narasi yang menyerang konten Bocor Alus Politik Tempo. Menurut mereka ini adalah upaya mengadu domba kelompok kritis dengan Tempo.
Sementara terkait konten TikTok yang menyebut pendanaan MDIF kepada Tempo, membuat aktivitas Tempo mengarah ke kepentingan asing, juga telah dibantah. Salah satu poin bantahan Tempo menegaskan kalau pendanaan yang diterima Tempo justru mendorong mereka untuk tetap menjadi meida independen.
Haris Azhar dan Sasmito Madrim yang namanya dicatut dalam konten di X tersebut menyatakan, kalau mereka tidak pernah membuat narasi yang menyerang konten Bocor Alus Politik Tempo. Menurut mereka ini adalah upaya mengadu domba kelompok kritis dengan Tempo.
Sementara terkait konten TikTok yang menyebut pendanaan MDIF kepada Tempo, membuat aktivitas Tempo mengarah ke kepentingan asing, juga telah dibantah. Salah satu poin bantahan Tempo menegaskan kalau pendanaan yang diterima Tempo justru mendorong mereka untuk tetap menjadi meida independen.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/DHayRo2SpUp/
- https://x.com/Elvianadwirizki/status/1901766074171076906/photo/1
- https://archive.ph/wip/utPws
- https://x.com/Elvianadwirizki/status/1901765661153718450
- https://archive.ph/G21cK
- https://x.com/Elvianadwirizki/status/1901765392584020143?t=na6Bw8wC__oNrDuVTA8RXQ&s=08
- https://archive.ph/wip/UymNN
- https://x.com/Elvianadwirizki/status/1901765167467335863?t=md_YWNuYi08jKvoMBtoWyA&s=08
- https://archive.ph/wip/P4ZGF
- https://www.tiktok.com/@pengkhianatreformasi/video/7475217212455030023
- https://archive.ph/wip/mGsDq
- https://www.instagram.com/p/DHa0S_eRAJX/
- https://www.tempo.co/politik/haris-azhar-dan-sasmito-madrim-sebut-poster-serangan-ke-tempo-hoaks--1222262
- https://www.tempo.co/politik/fakta-fakta-investasi-mdif-ke-tempo-1214498
- https://www.mdif.org/about/funders-and-impact-investors/
- https://www.mdif.org/impact/annual-reports/
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180509104039-532-296818/dosa-george-soros-dan-tudingan-biang-kerok-krisis-moneter
- https://www.nber.org/system/files/working_papers/w6427/w6427.pdf
- https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/1999/wp99138.pdf
(GFD-2025-26258) [HOAKS] Video Fenomena Petir Menyambar Sungai
Sumber:Tanggal publish: 20/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang beredar pada pertengahan Maret 2025 diklaim menampilkan ledakan di sebuah sungai karena disambar petir.
Video itu tentunya menarik perhatian karena memperlihatkan fenomena alam yang jarang terekam kamera. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan sebuah sungai disambar petir salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video ledakan di sebuah sungai dan terdapat keterangan:
SERAM ! Inilah Yang Terjadi Saat Petir Menyambar Sungai
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Sebab, tidak ada kilat atau gemuruh dari langit yang menunjukkan bahwa sungai itu disambar petir.
Setelah ditelusuri, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Rannikon Merityö ini.
Dalam unggahan terdapat keterangan bahwa video itu adalah upaya untuk memperdalam jalur air.
Adapun Rannikon Merityö adalah perusahaan di bidang konstruksi pantai dan tepi laut yang berada di Finlandia.
Dikutip dari AFP, juru bicara Rannikon Merityö mengatakan, video itu diambil pada 2012 di wilayah Kustavi (barat daya Finlandia). Ia mengatakan, ledakan itu dibuat oleh perusahaan mereka dan bukan fenomena alam.
"Video ini menunjukkan ledakan batu padat di bawah air. Pekerjaan peledakan semacam ini adalah bagian dari layanan yang disediakan oleh perusahaan kami. Video tersebut telah menyebar di internet, termasuk ke situs-situs penipuan. Namun, itu adalah buatan manusia dan bukan fenomena alam,” ujar juru bicara Rannikon Merityö.
Setelah ditelusuri, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Rannikon Merityö ini.
Dalam unggahan terdapat keterangan bahwa video itu adalah upaya untuk memperdalam jalur air.
Adapun Rannikon Merityö adalah perusahaan di bidang konstruksi pantai dan tepi laut yang berada di Finlandia.
Dikutip dari AFP, juru bicara Rannikon Merityö mengatakan, video itu diambil pada 2012 di wilayah Kustavi (barat daya Finlandia). Ia mengatakan, ledakan itu dibuat oleh perusahaan mereka dan bukan fenomena alam.
"Video ini menunjukkan ledakan batu padat di bawah air. Pekerjaan peledakan semacam ini adalah bagian dari layanan yang disediakan oleh perusahaan kami. Video tersebut telah menyebar di internet, termasuk ke situs-situs penipuan. Namun, itu adalah buatan manusia dan bukan fenomena alam,” ujar juru bicara Rannikon Merityö.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan sebuah sungai disambar petir tidak benar atau hoaks.
Video itu adalah ledakan proyek perusahaan Finlandia, Rannikon Merityö untuk memperdalam jalur air. Video itu diambil pada tahun 2012 di wilayah Kustavi (barat daya Finlandia).
Video itu adalah ledakan proyek perusahaan Finlandia, Rannikon Merityö untuk memperdalam jalur air. Video itu diambil pada tahun 2012 di wilayah Kustavi (barat daya Finlandia).
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1381125809997735
- https://www.facebook.com/reel/1548415495847618
- https://www.facebook.com/reel/24193585926908099
- https://www.youtube.com/watch?v=TD2hyCUePL0&ab_channel=RannikonMerity%C3%B6
- https://merilaituri.fi/yritys/
- https://factcheck.afp.com/video-shows-underwater-blasting-operation-conducted-finland
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26257) Keliru: Video Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un Masuk Islam
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
Tempo menerima permintaan dari pembaca untuk memverifikasi kebenaran video pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memeluk Islam yang diunggah akun TikTok ini [arsip]. Video yang sama juga beredar di sejumlah akun Facebook dan Instagram.
Video berbahasa Korea itu dibuka oleh seorang penyiar dari North Korean TV, Ri Chun Hee. Terdapat beberapa cuplikan gambar Kim Jong Un saat Ri Chun Hee berbicara, seolah-olah Kim sudah memeluk Islam. Kemudian, Kim Jong Un tampak mengenakan pakaian putih seperti pakaian ihram berpidato di podium yang bertuliskan Ramadan Mubarak, 2025 (1446 H) dan berada di dekat Kabah.
Benarkah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, masuk Islam?
Video berbahasa Korea itu dibuka oleh seorang penyiar dari North Korean TV, Ri Chun Hee. Terdapat beberapa cuplikan gambar Kim Jong Un saat Ri Chun Hee berbicara, seolah-olah Kim sudah memeluk Islam. Kemudian, Kim Jong Un tampak mengenakan pakaian putih seperti pakaian ihram berpidato di podium yang bertuliskan Ramadan Mubarak, 2025 (1446 H) dan berada di dekat Kabah.
Benarkah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, masuk Islam?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa konten Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeluk agama Islam dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Pertama-tama, Tempo memeriksa menggunakan bantuan Yandex Image Reverse dan pemindai AI.
Hasilnya, perempuan yang ada pada video tersebut bernama Ri Chun Hee atau dikenal juga sebagai “Pink Lady”. Ia adalah pembawa berita andalan TV Korea Utara. Setelah ditelusuri, potongan video dalam unggahan itu identik dengan video yang diunggah akun YouTube Martyn Williams pada 1 Januari 2019.
Video itu berjudul New Year's Greeting from Ri Chun Hee and North Korean TV. “Korean Central Television broadcast new year 2019 greetings to viewers from anchor Ri Chun Hee,” seperti dikutip dalam keterangan video tersebut. Melalui fitur closed caption (CC) yang disediakan YouTube, Tempo mentranskrip perkataan Ri Chun Hee dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan konten video yang beredar, ditranskrip menggunakan https://restream.io/tools/transcribe-video-to-text, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, Ri Chun Hee tidak sedang menjelaskan soal Kim Jong Un yang masuk Islam, melainkan menyampaikan prestasi yang sudah diraih Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un dan ucapan selamat tahun baru.
Selanjutnya, Tempo memotong video pada bagian yang memperlihatkan Kim Jong Un berada di Mekkah dan berpakaian ihram. Video tersebut kemudian dicek dengan tiga alat pendeteksi kecerdasan buatan yakni WasitAi, Detect AI Image dan Resemble AI. Ketiga alat tersebut menyimpulkan bahwa video Kim Jong Un tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.
Hasil pindai tangkapan layar lain pada video tersebut menggunakan beberapa aplikasi pendeteksi AI, juga menunjukkan bahwa video itu dibuat menggunakan AI. Pertama, Wasitai.com mengatakan secara meyakinkan gambar itu mengandung elemen AI. Demikian pula dengan aplikasi https://detect-ai-images.web.app, hasilnya menyebutkan terbukti buatan AI.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Detect.resemble.ai untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan bahwa suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Untuk lebih meyakinkan, Tempo juga meminta bantuan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India. DAU meneruskan konten ini kepada ConTrails AI untuk deteksi alat dan analisis yang lebih lengkap. Hasilnya, baik audio maupun video terdeteksi dimanipulasi oleh AI.
Sumber analisis: ConTrails AI via Deepfake Analysis Unit-Misinformation Combat Alliance.
Menurut hasil analisa mereka, gerakan bibir perempuan berpakaian merah muda tampak tidak alami, dan kepalanya bergoyang sangat lambat. “Area bibir juga sedikit lebih kabur daripada bagian wajah lainnya, yang mengindikasikan adanya upaya sinkronisasi bibir,” tulis pakar ConTrails AI.
Untuk Kim Jong Un, pada menit ke-01:14 dan seterusnya terlihat seperti faceswap seketika. Kemudian, frame selama segmen wawancara terlihat seperti faceswap atau hasil rekonstruksi, termasuk tambahan sinkronisasi bibir (lip sync).
Kecepatan dan nada suara audio sepanjang video juga sesekali tidak alami dan terdengar seperti robot.
Pertama-tama, Tempo memeriksa menggunakan bantuan Yandex Image Reverse dan pemindai AI.
Hasilnya, perempuan yang ada pada video tersebut bernama Ri Chun Hee atau dikenal juga sebagai “Pink Lady”. Ia adalah pembawa berita andalan TV Korea Utara. Setelah ditelusuri, potongan video dalam unggahan itu identik dengan video yang diunggah akun YouTube Martyn Williams pada 1 Januari 2019.
Video itu berjudul New Year's Greeting from Ri Chun Hee and North Korean TV. “Korean Central Television broadcast new year 2019 greetings to viewers from anchor Ri Chun Hee,” seperti dikutip dalam keterangan video tersebut. Melalui fitur closed caption (CC) yang disediakan YouTube, Tempo mentranskrip perkataan Ri Chun Hee dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan konten video yang beredar, ditranskrip menggunakan https://restream.io/tools/transcribe-video-to-text, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, Ri Chun Hee tidak sedang menjelaskan soal Kim Jong Un yang masuk Islam, melainkan menyampaikan prestasi yang sudah diraih Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un dan ucapan selamat tahun baru.
Selanjutnya, Tempo memotong video pada bagian yang memperlihatkan Kim Jong Un berada di Mekkah dan berpakaian ihram. Video tersebut kemudian dicek dengan tiga alat pendeteksi kecerdasan buatan yakni WasitAi, Detect AI Image dan Resemble AI. Ketiga alat tersebut menyimpulkan bahwa video Kim Jong Un tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.
Hasil pindai tangkapan layar lain pada video tersebut menggunakan beberapa aplikasi pendeteksi AI, juga menunjukkan bahwa video itu dibuat menggunakan AI. Pertama, Wasitai.com mengatakan secara meyakinkan gambar itu mengandung elemen AI. Demikian pula dengan aplikasi https://detect-ai-images.web.app, hasilnya menyebutkan terbukti buatan AI.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Detect.resemble.ai untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan bahwa suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Untuk lebih meyakinkan, Tempo juga meminta bantuan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India. DAU meneruskan konten ini kepada ConTrails AI untuk deteksi alat dan analisis yang lebih lengkap. Hasilnya, baik audio maupun video terdeteksi dimanipulasi oleh AI.
Sumber analisis: ConTrails AI via Deepfake Analysis Unit-Misinformation Combat Alliance.
Menurut hasil analisa mereka, gerakan bibir perempuan berpakaian merah muda tampak tidak alami, dan kepalanya bergoyang sangat lambat. “Area bibir juga sedikit lebih kabur daripada bagian wajah lainnya, yang mengindikasikan adanya upaya sinkronisasi bibir,” tulis pakar ConTrails AI.
Untuk Kim Jong Un, pada menit ke-01:14 dan seterusnya terlihat seperti faceswap seketika. Kemudian, frame selama segmen wawancara terlihat seperti faceswap atau hasil rekonstruksi, termasuk tambahan sinkronisasi bibir (lip sync).
Kecepatan dan nada suara audio sepanjang video juga sesekali tidak alami dan terdengar seperti robot.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menunjukkan pemimpin Korea Utara masuk Islam adalah klaim keliru. Video itu palsu dan dibuat menggunakan teknologi AI.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@bukan.aku.ni/video/7482720776383204626?q=klarifikasi%20kim%20jong%20un%20tentang%20islam&t=1742291762196
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/24127162876885624
- https://www.facebook.com/groups/pendukunganiesbaswedan/posts/1629513527769879/
- https://www.instagram.com/p/DGDpz9Ihltn/
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=GxO8E9kUYZE
- https://restream.io/tools/transcribe-video-to-text
- https://wasitai.com/
- https://detect-ai-images.web.app
- https://detect.resemble.ai/results/4358ea9cd643528db898d035b39d9226
- https://www.dau.mcaindia.in/
- https://www.contrails.ai/ /cdn-cgi/l/email-protection#ea898f818c8b819e8baa9e8f879a85c48985c4838e
(GFD-2025-26256) Hoaks Video Penangkapan Ridwan Kamil
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
tirto.id - Nama Ridwan Kamil menjadi perhatian publik belakangan ini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mantan Gubernur Jawa Barat itu memberi keterangan terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).
Rumah RK juga sempat digeledah KPK pada Senin (10/3/2025). Penyidik menyita sejumlah dokumen terkait dugaan rasuah yang diperkirakan menyebabkan kerugian negara sampai Rp222 miliar.
Narasi ini kemudian berkembang di media sosial. Sejumlah unggahan di Facebook membagikan cuplikan penahanan dengan narasi yang mengaitkan dengan RK.
"Waduuhh bapak Ridwan kamil jadi tersangka KPK😱😱😱," tulis unggahan akun "Berita VIRAL" pada 15 Maret 2025 (arsip). Unggahan berbentuk video tersebut menunjukkan seorang pria berbaju kuning lengan panjang mengenakan mengenakan topi, rompi merah, dan tangan diborgol digiring ke luar ruangan menuju mobil tahanan.
Dalam perjalanan menuju mobil tahanan, terlihat pria dengan rompi bernomor 17 itu sempat mengangkat kedua tangannya dan memberi pernyataan kepada awak media yang merekam kejadian tersebut.
"seret semuanya pak biar penjara berjamaah," begitu tulis keterangan dalam video tersebut.
Sampai dengan Jumat (21/3/2025), unggahan tersebut telah mengumpulkan sekitar 68 tanda suka dan 13 komentar, video juga dibakin ulang setidaknya enam kali. Kami juga menemukan unggahan serupa dari unggahan akun "Maya Live" (arsip).
Unggahan ini mengumpulkan 53 ribu penonton, 291 reaksi (likes & emoticons) serta 97 komentar. Menariknya dari kedua unggahan tersebut, isi kolom komentarnya terbagi. Ada yang percaya dengan narasi tersebut, tapi ada juga warganet yang mempertanyakan kebenaran klaim bahwa orang dalam video tersebut adalah Ridwan Kamil.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar video penangkapan Ridwan Kamil yang tersebar di media sosial?
Rumah RK juga sempat digeledah KPK pada Senin (10/3/2025). Penyidik menyita sejumlah dokumen terkait dugaan rasuah yang diperkirakan menyebabkan kerugian negara sampai Rp222 miliar.
Narasi ini kemudian berkembang di media sosial. Sejumlah unggahan di Facebook membagikan cuplikan penahanan dengan narasi yang mengaitkan dengan RK.
"Waduuhh bapak Ridwan kamil jadi tersangka KPK😱😱😱," tulis unggahan akun "Berita VIRAL" pada 15 Maret 2025 (arsip). Unggahan berbentuk video tersebut menunjukkan seorang pria berbaju kuning lengan panjang mengenakan mengenakan topi, rompi merah, dan tangan diborgol digiring ke luar ruangan menuju mobil tahanan.
Dalam perjalanan menuju mobil tahanan, terlihat pria dengan rompi bernomor 17 itu sempat mengangkat kedua tangannya dan memberi pernyataan kepada awak media yang merekam kejadian tersebut.
"seret semuanya pak biar penjara berjamaah," begitu tulis keterangan dalam video tersebut.
Sampai dengan Jumat (21/3/2025), unggahan tersebut telah mengumpulkan sekitar 68 tanda suka dan 13 komentar, video juga dibakin ulang setidaknya enam kali. Kami juga menemukan unggahan serupa dari unggahan akun "Maya Live" (arsip).
Unggahan ini mengumpulkan 53 ribu penonton, 291 reaksi (likes & emoticons) serta 97 komentar. Menariknya dari kedua unggahan tersebut, isi kolom komentarnya terbagi. Ada yang percaya dengan narasi tersebut, tapi ada juga warganet yang mempertanyakan kebenaran klaim bahwa orang dalam video tersebut adalah Ridwan Kamil.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar video penangkapan Ridwan Kamil yang tersebar di media sosial?
Hasil Cek Fakta
Tirto mencoba mengambil beberapa potongan klip dari video tersebut untuk kemudian melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search). Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke foto berikut dari Antara.
Terlihat di foto tersebut seorang pria berbaju kuning dan mengenakan rompi merah duduk di bangku tahanan. Pria tersebut mengenakan topi dengan logo "New York" sama seperti figur pria dalam video, juga dengan baju kuning lengan panjangnya.
"Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas (Mura) periode 2024-2029 dari Partai Gerindra, Bachtiar, duduk di dalam mobil tahanan, yang tengah diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi di Kantor Kepegawaian Tinggi Sumsel di Palembang, Selasa (11/3/2025),” begitu tulis keterangan foto tersebut.
Keterangan dari Antara juga menambahkan, Kejati Sumsel menangkap Bachtiar, sebab dia tersangka kasus korupsi di sektor sumber daya alam, khususnya perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mura.
Terdapat beberapa rangkaian foto dari Antara. Salah satunya, terlihat Bachtiar sedang mengangkat tangan serupa dengan kejadian di video.
Kembali ke video yang tersebar di media sosial. Pada sekitar detik ke-10, juga terdengar wartawan yang berkata, "Pak Bachtiar, ada yang mau disampaikan pak?" yang ditanggapi, "saya minta keadilan, saya dijadikan korban kebijakan,". Hal ini memperkuat narasi pria dalam video bukan RK tapi Bachtiar.
Lebih lanjut, kami juga tidak menemukan adanya pemberitaan dari media kredibel tentang penangkapan Ridwan oleh KPK hingga Jumat (21/3/2025). Berdasar rangkuman Tirto, Ketua KPK, Setyo Budianto, menegaskan status Kang Emil– panggilan akrab Ridwan Kamil – masih sebagai saksi. Peluang pemanggilan RK didasarkan oleh kebutuhan penyidik dalam mengungkap kasus.
Sejauh ini, RK sendiri bersifat kooperatif, seraya menanggapi penggeledahan rumahnya terkait dugaan korupsi Bank BJB dengan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK. Per 21 Maret 2025, belum ada informasi mengenai penangkapan RK.
Per 13 Maret 2025, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam dugaan kasus korupsi di lingkungan BJB. Para tersangka yang berasal dari pejabat pembuat komitmen (PPK) adalah Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi (YR), dan pemimpin Divisi Corsec Bank BJB, Widi Hartoto (WH).
Tiga tersangka lainnya berasal dari kalangan swasta, yakni Ikin Asikin Dulmanan (ID) selaku pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri, Suhendrik (S) selaku pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspres, serta Sophan Jaya Kusuma (SJK) selaku pengendali agensi PT Cipta Karya Mandiri Bersama dan Cipta Karya Sukses Bersama.
Terlihat di foto tersebut seorang pria berbaju kuning dan mengenakan rompi merah duduk di bangku tahanan. Pria tersebut mengenakan topi dengan logo "New York" sama seperti figur pria dalam video, juga dengan baju kuning lengan panjangnya.
"Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas (Mura) periode 2024-2029 dari Partai Gerindra, Bachtiar, duduk di dalam mobil tahanan, yang tengah diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi di Kantor Kepegawaian Tinggi Sumsel di Palembang, Selasa (11/3/2025),” begitu tulis keterangan foto tersebut.
Keterangan dari Antara juga menambahkan, Kejati Sumsel menangkap Bachtiar, sebab dia tersangka kasus korupsi di sektor sumber daya alam, khususnya perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mura.
Terdapat beberapa rangkaian foto dari Antara. Salah satunya, terlihat Bachtiar sedang mengangkat tangan serupa dengan kejadian di video.
Kembali ke video yang tersebar di media sosial. Pada sekitar detik ke-10, juga terdengar wartawan yang berkata, "Pak Bachtiar, ada yang mau disampaikan pak?" yang ditanggapi, "saya minta keadilan, saya dijadikan korban kebijakan,". Hal ini memperkuat narasi pria dalam video bukan RK tapi Bachtiar.
Lebih lanjut, kami juga tidak menemukan adanya pemberitaan dari media kredibel tentang penangkapan Ridwan oleh KPK hingga Jumat (21/3/2025). Berdasar rangkuman Tirto, Ketua KPK, Setyo Budianto, menegaskan status Kang Emil– panggilan akrab Ridwan Kamil – masih sebagai saksi. Peluang pemanggilan RK didasarkan oleh kebutuhan penyidik dalam mengungkap kasus.
Sejauh ini, RK sendiri bersifat kooperatif, seraya menanggapi penggeledahan rumahnya terkait dugaan korupsi Bank BJB dengan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK. Per 21 Maret 2025, belum ada informasi mengenai penangkapan RK.
Per 13 Maret 2025, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam dugaan kasus korupsi di lingkungan BJB. Para tersangka yang berasal dari pejabat pembuat komitmen (PPK) adalah Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi (YR), dan pemimpin Divisi Corsec Bank BJB, Widi Hartoto (WH).
Tiga tersangka lainnya berasal dari kalangan swasta, yakni Ikin Asikin Dulmanan (ID) selaku pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri, Suhendrik (S) selaku pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspres, serta Sophan Jaya Kusuma (SJK) selaku pengendali agensi PT Cipta Karya Mandiri Bersama dan Cipta Karya Sukses Bersama.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, video soal penangkapan Ridwan Kamil yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang tersebar di media sosial adalah dokumentasi penangkapan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas periode 2024-2029, Bachtiar, pada 11 Maret 2025 lalu. RK sejauh ini statusnya masih saksi dari KPK.
Sejauh ini KPK sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi di lingkungan BJB, nama Ridwan Kamil tidak termasuk di situ.
Video yang tersebar di media sosial adalah dokumentasi penangkapan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas periode 2024-2029, Bachtiar, pada 11 Maret 2025 lalu. RK sejauh ini statusnya masih saksi dari KPK.
Sejauh ini KPK sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi di lingkungan BJB, nama Ridwan Kamil tidak termasuk di situ.
Rujukan
- https://tirto.id/q/korupsi-ja#google_vignette
- https://www.facebook.com/reel/1011829607502266
- https://archive.ph/wip/DE1jw
- https://www.facebook.com/maya.live.56211/videos/632946222970288/
- https://archive.ph/wip/sVF8e
- https://www.antarafoto.com/view/2471217/kejati-sumsel-tangkap-anggota-dprd-musi-rawas
- https://www.antarafoto.com/view/2471209/kejati-sumsel-tangkap-anggota-dprd-musi-rawas
Halaman: 216/6140