• (GFD-2025-26806) Keliru: Rosianna Silalahi Promosi Pengobatan Mata dengan Soda Dapur

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/05/2025

    Berita

    SEBUAH akun di Facebook [arsip] mengunggah video berlogo Kompas TV yang menyiarkan Rosianna Silalahi memberikan informasi pengobatan mata. Sebagai presenter, Rosi menyampaikan tentang penemuan metode memulihkan penglihatan hingga 100 persen hanya dalam waktu 48 jam. 

    Dalam video itu, Rosi menyebut seorang dokter mata asal Indonesia yang telah menemukan minuman untuk memulihkan penglihatan. Obat tersebut diklaim telah menyembuhkan 5 juta orang.



    Benarkah Rossi menayangkan program promosi pengobatan mata dengan soda dapur yang ditemukan oleh seorang dokter?

    Hasil Cek Fakta

    Verifikasi Tempo menunjukkan, potongan video Rosianna Silalahi di Kompas TV yang menyiarkan pengobatan mata tersebut adalah hasil suntingan. Audio itu diubah dari aslinya dengan menggunakan kecerdasan buatan (generated-AI audio).

    Tempo menelusuri video Kompas TV dengan menggunakan kata kunci di Youtube. Hasilnya, video Rosi tersebut sebenarnya pernah dipublikasikan di akun YouTube Kompas TV pada 8 November 2024 dengan judul [FULL] Mendikti Saintek Klarifikasi soal LPDP, UKT Mahal berujung Pinjol, sampai Obral Gelar | ROSI.



    Video tersebut berisi obrolan antara Rosianna Silalahi dengan mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Saat itu, Satryo menjawab permasalahan yang dialami mahasiswa mulai dari UKT mahal yang berujung pinjol, pembungkaman suara kritis, hingga perisakan.  

    Dalam video itu, Rosi tidak mempromosikan minuman pemulih penglihatan hingga 100 persen seperti pada unggahan di atas.

    Pria yang memberikan testimoni dalam video tersebut adalah Prof. dr. Budu, PhD, SPM, MMedEdu dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Video tersebut pernah dirilis oleh kanal YouTube Identitas Unhas pada 1 Desember 2021, yang membahas pemilihan rektor Unhas.



    Prof. Budu menceritakan tentang alasannya maju dalam pemilihan rektor 2021 dan visi-misinya setelah terpilih sebagai rektor. Dia tidak menyampaikan testimoni tentang keberhasilan pengobatan mata dengan metode soda dapur, seperti dalam konten di atas.

    Tempo juga memverifikasi video dengan alat pemindai AI, Hive Moderation.com. Hasil analisis menunjukkan bahwa 99 persen kemungkinan audio dalam video Kompas TV itu telah diubah dengan generator AI.



    Manfaat Soda untuk Mata

    Narasi bahwa soda bisa mengobati penyakit mata atau memperbaiki penglihatan, pernah beredar di India. Dikutip dari The Healthy Indian Project, organisasi pemeriksa fakta kesehatan di India, soda tidak dapat menyembuhkan masalah penglihatan. 

    Masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisma biasanya disebabkan oleh bentuk mata atau kesehatan retina dan tidak dapat diperbaiki dengan pengobatan rumahan atau perawatan eksternal seperti soda. Kondisi ini memerlukan lensa korektif, pembedahan, atau intervensi medis, tergantung pada tingkat keparahannya.

    Tidak ada bukti bahwa penglihatan dapat diperbaiki 100% dalam 24 jam. Perbaikan penglihatan memerlukan waktu dan didasarkan pada kondisi spesifik yang sedang dirawat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video klaim Rosiana Silalahi menyiarkan tentang metode penyembuhan mata dengan soda dapur adalah keliru.

    TIM CEK FAKTA TEMPO 

    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

    Rujukan

  • (GFD-2025-26805) Cek Fakta: Kemensos Bagi-Bagi Tunjangan Kesehatan untuk TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2025

    Berita



    Murianews, Kudus – Beredar sebuah video yang menarasikan Kementerian Sosial (Kemensos) membagikan tunjangan kesehatan untuk Tenaga Kerja Indonesia. Yuk cek fakta lebih dulu sebelum dibagikan.



    Video itu salah satunya diunggah akun Facebook bernama Humas Kemensos RI pada Kamis (24/4/2025) pukul 16.30 WIB. Dalam video itu menampilkan Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico mengenakan baju putih. Terdapat pula logo Kemensos di kiri atas video.



    Dalam video tersebut, Sekjen Kemensos menjanjikan akan memberikan tunjangan kesehatan sebesar Rp 150 juta bagi 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara.



    Berikut penjelasan Robben dalam video tersebut:



    ”Saya Robin Riko Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial ingin menyampaikan putusan raker kepada para tenaga kerja Indonesia bahwa putusan hasil rapat dengan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan anggaran tunjangan kesehatan kepada 20 orang setiap negara senilai Rp150 juta untuk proses penerimaan bantuan tersebut silahkan inbox nama dan negara tempat anda bekerja”



    Akun tersebut juga memberikan keterangan pada video unggahannya dengan nada berikut:



    ”Kesempatan Bagi Para TKI



    Mendapatkan Tunjangan Kesehatan..!” tulis keterangan unggahan video tersebut.



    Untuk melihat postingan tersebut dapat dicek di tautan ini dan berikut tangkap layar postingan dengan narasi Kemensos membagikan tunjangan Kesehatan untuk TKI:



    Tangkap layar video yang menarasikan Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI. (Istimewa/Facebook)



    Penelusuran…

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri informasi tersebut lewat mesin pencarian Google dengan kata kunci ”Kemensos Beri Tunjangan Kesehatan untuk TKI”.



    Hasilnya, tidak ada pemberitaan dengan narasi Kemensos Beri Tunjangan Kesehatan untuk TKI.



    Setelah video tersebut dicek dengan pendeteksi kecerdasan buatan AI, diketahui audio dalam video itu 97,6 persen merupakan hasil kecerdasan buatan, sebagaimana dilansir Antara.



    Video tersebut identik dengan foto milik Kemensos RI yang digunakan suarhijrah.com untuk artikel berjudul ”Sekjen Kemensos RI Dorong Inovasi, Hadiri Rapat Usulan Peningkatan Unit Pelaksana untuk Layanan Sosial yang Lebih Baik” pada Jumat, 15 Maret 2024 pukul 14.00 WIB.



    Foto yang diduga diubah menjadi video menggunakan teknologi AI dapat klik di tautan ini.



    Akun Facebook bernama Humas Kemensos RI yang menarasikan Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI diketahui baru dibuat pada 24 April 2025 dengan kategori Jasa Keuangan. Dipastikan akun tersebut bukan merupakan akun resmi milik Kemensos RI.



    Sebelumnya, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dana Rp 45 triliun.



    Dana tersebut digunakan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan TKI terutama untuk biaya pemberangkatan, pelatihan dan pemberdayaan.



    Rencananya, dana tersebut dikeluarkan secara bertahap, sebanyak tiga kali dalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo. Nilai masing-masing penyalurannya yakni Rp 15 triliun.



    Kesimpulan…

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran itu, video dengan narasi Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI merupakan konten disinformasi dengan jenis misleading content alias konten menyesatkan.



    Audio dalam video tersebut diketahui dibuat menggunakan kecerdasan buatan AI. Video tersebut diduga merupakan foto yang kemudian diubah menjadi video.
  • (GFD--26804) CEK FAKTA: Kabar Prabowo Resmi Copot Wapres Gibran, Benarkah?

    Sumber:

    Berita

    Suara.com - Di tengah isu pemakzulan, beredar kabar menarasikan Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Gibran Rakabuming Raka dari posisinya sebagai wakil presiden (wapres) pada 29 April.

    Narasi dibagikan sebuah kanal YouTube dengan menyebut Presiden Prabowo akan mengumumkan posisi wapres akan diganti dengan Ketua DPR yang juga putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.

    Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:

    "Jokowi PINGSAN ! Prabowo Resmi Copot Gibran ! Presiden Umumkan Penganti Wapres~ PDIP Ajukan PUAN !"

    Diketahui, sebelumnya ramai diberitakan terkait delapan poin usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mana salah satu di antaranya yakni usulan penggantian wakil presiden.

    Lantas benarkah Presiden Prabowo resmi mencopot Gibran sebagai Wapres pada akhir April?

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Antara mengungkap jika tidak ada pernyataan resmi Presiden Prabowo yang menyatakan bahwa akan memberhentikan Gibran dari jabatannya sebagai wakil presiden.

    Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, prosedur pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden diatur secara ketat dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 7A.

    Pasal tersebut menegaskan bahwa presiden dan/atau wakil presiden hanya dapat diberhentikan dari jabatannya apabila terbukti melakukan pelanggaran berat, seperti pengkhianatan terhadap negara, korupsi, atau tindak pidana berat lainnya.
  • (GFD-2025-26803) [SALAH] Video Ribuan Tumpukan Motor Sitaan Akibat Tidak Bisa Nebus

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 01/05/2025

    Berita

    Sebuah video [arsip] yang diunggah oleh akun X “@21_mozza”” pada Selasa (8/4/2025), menunjukkan kondisi banyaknya tumpukan motor dalam kondisi tidak terawat. Unggahan itu dinarasikan bahwa motor tersebut merupakan hasil sitaan oleh pihak kepolisian, dan tidak bisa ditebus oleh masyarakat.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran sumber tersebut melalui alat pencarian “InVid” dengan Google. Hasilnya, ditemukan sebuah unggahan serupa oleh akun [ini], [ini], [ini], dan [ini].

    Pada unggahan dari beberapa akun tersebut ada yang menyebutkan bahwa video itu diambil dari negara Nigeria. Namun tidak bisa dipastikan dengan jelas apakah video tersebut benar-benar dari Nigeria atau wilayah lainnya.

    Berikutnya, tim pemeriksa fakta melakukan pengamatan lebih lanjut dari video tersebut. Dari beberapa durasi dalam video tersebut, ditemukan beberapa motor yang masih terpasang plat nomor putih dengan tulisan hitam. Ukuran plat nomor tersebut terlihat lebih tinggi dibanding dengan plat nomor Indonesia.

    Dari hasil pengamatan yang ditemukan, walaupun belum bisa dipastikan dari mana video tersebut diambil namun bisa dipastikan bahwa tumpukan motor tersebut bukan di Indonesia.

    Kesimpulan

    Unggahan “video ribuan tumpukan motor sitaan akibat tidak bisa nebus” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan