KOMPAS.com - Pemerintah dan Pertamina disebut menerapkan pembatasan waktu pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut narasi yang beredar di media sosial, mobil dibatasi hanya bisa mengisi BBM setiap tujuh hari dan sepeda motor setiap empat hari.
Sementara, kendaraan yang menunggak pajak tidak diperbolehkan mengisi BBM.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim Pertamina membatasi pengisian BBM dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Aturan baru dari pemerintah dan Pertamina: Jangka waktu pengisian BBM untuk mobil 7 hari.Sedangkan untuk motor 4 hari. Yang m4t! Pajak dan surat kosong tidak dilayani. Siap siap jadi besi tua
(GFD-2025-29279) [HOAKS] Pertamina Terapkan Batasan Jangka Waktu Isi BBM
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi PT Pertamina Patra Niaga untuk mengonfirmasi adanya batasan jangka waktu pengisian BBM.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2025), informasi tersebut hoaks.
"Pembatasan pengisian BBM hingga tujuh hari untuk mobil dan empat hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan adalah tidak benar," kata Roberth
"Penyaluran BBM, khususnya BBM subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang berlaku agar lebih tepat sasaran dan transparan," tuturnya.
Roberth menambahkan, masyarakat dapat memastikan kebenaran informasi melalui kanal resmi perusahaan, yakni Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial resmi Pertamina.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2025), informasi tersebut hoaks.
"Pembatasan pengisian BBM hingga tujuh hari untuk mobil dan empat hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan adalah tidak benar," kata Roberth
"Penyaluran BBM, khususnya BBM subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang berlaku agar lebih tepat sasaran dan transparan," tuturnya.
Roberth menambahkan, masyarakat dapat memastikan kebenaran informasi melalui kanal resmi perusahaan, yakni Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial resmi Pertamina.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Pertamina menerapkan batasan jangka waktu pengisian BBM adalah hoaks.
Informasi tersebut dibantah oleh Pertamina. Penyaluran BBM tetap bersajalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang telah berlaku.
Informasi tersebut dibantah oleh Pertamina. Penyaluran BBM tetap bersajalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang telah berlaku.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/1315638046773417
- https://web.facebook.com/reel/2234369833714003
- https://web.facebook.com/reel/1189808969652022
- https://web.facebook.com/reel/1544173023428119
- https://web.facebook.com/reel/822895963533351
- https://web.facebook.com/groups/718293003304375?multi_permalinks=1430759408724394&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29278) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Anggota DPR Ricuh Saat Sidang RUU Perampasan Aset
Sumber:Tanggal publish: 27/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan di media sosial klaim video anggota DPR ricuh saat sidang RUU Perampasan Aset. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 19 September 2025.
Dalam video cuplikan dari Kompas Petang berjudul PARIPURNA DPD RICUH terdapat tulisan sebagai berikut:
"anggota DPR ricuh
Viral terkini..!! full arogan hingga gedor2 meja saat sidang
Waduh jadi ricuh padahal Tinggal di sahkan
DPR benar2 menol4k RUU P3R4MP4S4N AS3T
sampai2 saat rapat jadi ricvh dan m3m4n4s"
Sementara caption dalam postingan sebagai berikut:
"Viral terkini! Sidang perampasan aset di tolak berujung ricuh sampai gedor” meja.
#reels #fyp #fbpro #reelsvideoシ #reelsviralシ #reelsfacebook #sidangperampasanaset #korupsi # koruptor #ruuperampasanaset #paripurnadpd #jangkauanluas "
Benarkah klaim video anggota DPR ricuh saat sidang RUU Perampasan Aset? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video anggota DPR ricuh saat sidang RUU Perampasan Aset. Penelusuran menemukan klaim video tersebut identik dengan video dari Youtube KompasTV berjudul Anggota DPD Ngamuk saat Sidang Paripurna pada 12 April 2016.
Berikut teks dalam video tersebut:
"Dewan Perwakilan Daerah atau DPD kini tengah menjadi sorotan. Bukan karena prestasinya mewujudkan aspirasi rakyat, namun karena keributan saat sidang paripurna kemarin"
Sedangkan narasi pada video tersebut sebagai berikut:
"Anggota DPD asal Maluku Utara Basri Samara marah dan membanting mikrophone saat interupsi kepada pimpinan DPD pada sidang paripurna pembukaan masa sidang. Tak puas membanting mikrophone, Basrie pun mendatangi Ketua DPD Irman Gusman.
Kelakuan beringas seperti ini tentunya bukan cerminan dari wakil pilihan rakyat. Tindakan beringas ini berawal dari interupsi yang tidak diindahkan oleh pimpinan sidang karena sidang baru saja dibuka.
Ketua DPD mencoba menangkan anggotanya.
Sebelum kisruh karena Basri Samara, sidang paripurna DPD juga dimulai dengan hujan interupsi saat banyak anggota DPD mencoba menghentikan anggota DPD asal Sulawesi Utara Benny Ramdhani yang memaksa berpidato di podium, meski pimpinan DPD tengah menyampaikan hasil rapat.
Siang sidang DPD diprediksi akan terus memanas pasca polemik pemangkasan masa jabatan Ketua DPD dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun.
Tim Liputan Kompas TV"
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video anggota DPR ricuh saat sidang RUU Perampasan Aset, tidak benar.
Rujukan
(GFD-2025-29277) [HOAKS] Video Netanyahu Berkata Siap Perangi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan siap memerangi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video Netanyahu menyatakan siap memerangi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, serta akun Instagram ini dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
#setanyahu perdana menteri nya israel mau perangi malaysia pakistan indonesia karena indonesia selalu dukung palestina, termasuk banyak rencana yang mau diserang Israel dikarenakan Israel saat ini banyak yang membenci nya akibat ulah sifat iblis nya menyerang tiba² negara seperti iran, suriah, Qatar.
Juga selepas itu banyak negara² yang mendukung kemerdekaan palestina jadi israel malu dan gerah
COBA SAJA ISRAEL MAU SERANG INDONESIA, MONGGO MUMPUNG BANYAK PENDUKUNG ISRAEL DI INDONESIA NANTI NYA IKUT DI SERANG,
CONTOH NYATA SELURUH DUNIA TAU NYA ISRAEL BRUTAL JAHAT MAIN BANTAI TANPA PANDANG BULU GEREJA DAN MASJID MAU ISLAM KRISTEN DI ISRAEL DIHABISI SEMUA
Screenshot Hoaks, video Netanyahu berkata akan serang Indonesia, Malaysia, dan Pakistan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video Netanyahu menyatakan siap memerangi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, serta akun Instagram ini dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
#setanyahu perdana menteri nya israel mau perangi malaysia pakistan indonesia karena indonesia selalu dukung palestina, termasuk banyak rencana yang mau diserang Israel dikarenakan Israel saat ini banyak yang membenci nya akibat ulah sifat iblis nya menyerang tiba² negara seperti iran, suriah, Qatar.
Juga selepas itu banyak negara² yang mendukung kemerdekaan palestina jadi israel malu dan gerah
COBA SAJA ISRAEL MAU SERANG INDONESIA, MONGGO MUMPUNG BANYAK PENDUKUNG ISRAEL DI INDONESIA NANTI NYA IKUT DI SERANG,
CONTOH NYATA SELURUH DUNIA TAU NYA ISRAEL BRUTAL JAHAT MAIN BANTAI TANPA PANDANG BULU GEREJA DAN MASJID MAU ISLAM KRISTEN DI ISRAEL DIHABISI SEMUA
Screenshot Hoaks, video Netanyahu berkata akan serang Indonesia, Malaysia, dan Pakistan
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video pernyataan Netanyahu tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.
Hasilnya, Kompas.com menemukan bahwa konten-konten tersebut merupakan unggahan ulang dari video yang diunggah akun TikTok ini pada 20 Agustus 2025.
Pada video itu tersemat label "AI-generated", yang menunjukkan bahwa platform mengidentifikasi konten itu sepenuhnya dihasilkan atau diedit secara signifikan dengan Al.
Sejauh ini, tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa Netanyahu pernah menyatakan akan menyerang Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.
Hasilnya, Kompas.com menemukan bahwa konten-konten tersebut merupakan unggahan ulang dari video yang diunggah akun TikTok ini pada 20 Agustus 2025.
Pada video itu tersemat label "AI-generated", yang menunjukkan bahwa platform mengidentifikasi konten itu sepenuhnya dihasilkan atau diedit secara signifikan dengan Al.
Sejauh ini, tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa Netanyahu pernah menyatakan akan menyerang Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Netanyahu menyatakan siap memerangi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan adalah hoaks.
Video tersebut merupakan hasil rekayasa AI. Tidak ditemukan bukti Netanyahu pernah menyatakan akan menyerang negara-negara tersebut.
Video tersebut merupakan hasil rekayasa AI. Tidak ditemukan bukti Netanyahu pernah menyatakan akan menyerang negara-negara tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1434867227738440
- https://www.facebook.com/reel/1484758506277369
- https://www.facebook.com/reel/716186261427836
- https://www.instagram.com/reel/DOdTh07gJu5/
- https://www.instagram.com/reel/DOfOABVj8EO/
- https://www.tiktok.com/@danipetualangsantuy.oo7/video/7540512196930047239
- https://www.tiktok.com/tns-inapp/pages/ai-generated-content
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29276) Cek Fakta: Tidak Benar Link Whatsapp Pendaftaran Pendamping Lokal Desa 2025
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan klaim Kementerian Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa) membuka lowongan kerja Pendamping Lokal Desa 2025. Pada postingan terdapat tautan nomor Whatsapp untuk pendaftaran tersebut.
Informasi ini beredar di media sosial Facebook pada 19 September 2025.
Klaim postingan, berupa video yang berisi gambar lowongan kerja di Kemendesa dengan tulisan sebagai berikut:
"KEMNDESA #bangga melayani bangsa
SIARAN PERS
RESMI DI BUKA
LOWONGAN KERJA PENDAMPING LOKAL DESA TAHUN 2025
- PENEMPATAN DI DAERAH MASING-MASING
- BERSEDIA BEKERJA PENUH WAKTU
- SEHAT SECARA FISIK DAN MENTAL
- STATUS DINAIKKAN JADI PPPK/PЗК
- WARGA NEGARA INDONESIA
- MINIMAL LULUSAN SMA/SMK
- USIA 24-45 TAHUN
- DENGAN GAJI HINGGA 15 JUTA
PENDAFTARAN GRATIS TANPA DI PUNGUT BIAYA !!"
Dalam unggahannya, turut menyertakan caption:
"INFO PENDAFTARAN SILAHKAN JAPRI ADMIN MELALUI WA!!"
Benarkah klaim link Whatsapp pendaftaran Pendamping Lokal Desa 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link Whatsapp pendaftaran Pendamping Lokal Desa 2025. Penelusuran mengarah pada artikel dari Antara berjudul: Kemendes tegaskan belum ada rekrutmen pendamping desa.
Dalam artikel ini, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) menegaskan hingga saat ini belum ada jadwal pelaksanaan pengadaan atau rekrutmen tenaga pendamping profesional (TPP) se-Indonesia.
Sebagai informasi, Pendamping Lokal Desa termasuk dalam Tenaga Pendamping Profesional (TPP).
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal Kemendes PDT Hasman Ma’ani, dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Jumat (26/9/2025) mengatakan informasi yang beredar di masyarakat terkait rekrutmen tersebut tidak benar alias hoaks.
"Belum ada jadwal pelaksanaan pengadaan atau rekrutmen baru, sehingga apa yang menjadi berita yang sedang beredar adalah hoaks," ujar Hasman.
Ia juga menegaskan apabila nantinya telah ada ketetapan anggaran dan jadwal rekrutmen resmi, pelaksanaannya tidak dipungut biaya sedikit pun.
"Jika didapati oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pungutan liar agar segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Kemendes PDT tidak bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar hukum tersebut," kata dia.
Penelusuran juga mengarah pada artikel Liputan6.com berjudul "Kapan Rekrutmen Pendamping Desa 2025? Simak Persyaratannya" pada 9 Januari 2025.
Dalam artikel ini, pendaftaran Pendamping Lokal Desa biasanya dilakukan melalui situs resmi Kemendesa atau link https://rekrutmenpld.kemendesa.go.id.
Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/5135557/kemendes-tegaskan-belum-ada-rekrutmen-pendamping-desa
https://www.liputan6.com/regional/read/5871409/kapan-rekrutmen-pendamping-desa-2025-simak-persyaratannya
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link Whatsapp pendaftaran Pendamping Lokal Desa 2025, tidak benar.
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) menegaskan hingga saat ini belum ada jadwal pelaksanaan pengadaan atau rekrutmen tenaga pendamping profesional (TPP) se-Indonesia.
Halaman: 198/6873
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5363386/original/057280200_1758937866-ricuh_2.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5362936/original/004760500_1758877364-pendamping_lokal_desa.jpg)