• (GFD-2025-27322) Cek fakta, Hasto divonis tujuh tahun penjara pada 10 Juni

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto divonis tujuh tahun penjara.

    Dalam video itu, dijelaskan Hasto didakwa menghalangi penyidikan perkara korupsi buronan Harun Masiku.

    Pada Desember lalu, KPK menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Dia dijerat dalam perkara dugaan suap bersama-sama Harun Masiku yang masih menjadi buron.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Sekjen PDIP Hasto MENANGIS Dipersidangan ! Divonis 7 Tahun ! Hasto Titip SURAT WASIAT Untuk Megawati”

    Namun, benarkah Hasto divonis tujuh tahun penjara pada 10 Juni?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, hingga Juni 2025, sidang kasus Hasto Kristiyanto belum mencapai tahap vonis. Proses persidangan masih berlangsung di tahap pembuktian.

    Dalam sidang yang digelar pada 5 Juni 2025, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Muhammad Fatahillah Akbar, Ahli Hukum Pidana dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk memberikan keterangan di hadapan majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Ketua Rios Rahmanto.

    Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo, menegaskan bahwa institusinya saat ini masih fokus pada pembuktian perkara. "Saat ini JPU KPK masih akan fokus pada pembuktian perkara dengan terdakwa saudara HK (Hasto Kristiyanto)," ujar Budi, dilansir dari ANTARA.

    Sebelumnya, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Desember 2024, dalam kasus dugaan menghalangi penyidikan terkait buronan Harun Masiku. Ia didakwa terlibat dalam pemberian suap secara bersama-sama dengan Harun.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasto dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 21 dan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, serta dikaitkan dengan Pasal 65 ayat (1), Pasal 55 ayat (1) ke-1, dan Pasal 64 ayat (1) KUHP.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

  • (GFD-2025-27321) [HOAKS] Video Bangunan Candi Borobudur Terbakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dalam sejumlah unggahan media sosial yang mengeklaim bangunan Candi Borobudur terbakar.

    Dalam video, terlihat kobaran api melalap candi Buddha terbesar di dunia itu.

    Namun, setelah ditelusuri video yang beredar merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).

    Video yang mengeklaim Candi Borobudur terbakar salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    INALILLAHI KABAR DUKA UNTUK KITA SEMUA CANDI BOROBUDUR

    K3B4K4R4N HEBAT WARGA SETEMPAT DIBIKIN HERAN TAPI NYATA

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari sumber pertama video tersebut menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, diketahui bahwa video itu pertama kali diunggah di kanal YouTube Xelyntar ini. Keterangan dalam video menyebut, konten tersebut dibuat dengan teknologi AI.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten Candi Borobudur terbakar juga terdeteksi dihasilkan AI, probabilitasnya mencapai 99, persen.

    Adapun akun Xelyntar beberapa kali membuat konten soal kebakaran menggunakan dengan teknologi AI, misalnya konten kebakaran pasar ini. 

    Sampai saat ini tidak ada informasi valid terjadi kebakaran di Candi Borobudur.

    Melalui unggahan di Instagram, PT Taman Wisata Candi Borobudur memastikan, pada Senin (9/6/2025) Candi Borobudur tetap buka dan bisa dikunjungi oleh wisatawan. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan bangunan Candi Borobudur terbakar merupakan hasil manipulasi.

    Faktanya, video itu adalah hoaks yang digunakan menggunakan rekayasa AI.

    Sampai saat ini tidak ada informasi valid candi Buddha terbesar di dunia itu terbakar. Pada Senin (9/6/2025) Candi Borobudur tetap buka untuk dikunjungi wisatawan. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27320) [HOAKS] Tautan untuk Pendaftaran Penerima BSU 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk pendaftaran penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) periode 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Untuk diketahui, pemerintah bakal menyalurkan BSU sebesar Rp 300.000 per bulan selama dua bulan. Bantuan akan disalurkan sekaligus pada Juni 2025.

    Tautan yang diklaim untuk pendaftaran penerima BSU dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (8/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Karyawan dan Guru Honorer 2025

    Pemerintah Indonesia kembali meluncurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai bagian dari stimulus ekonomi nasional. Program ini dirancang khusus untuk memberikan bantuan finansial kepada karyawan bergaji rendah dan guru honorer guna meningkatkan daya beli masyarakat.

    Jangan lewatkan kesempatan emas ini!Info jelas dan pendaftaranregistrasi[dot]dijliji[dot]com/

    Screenshot Hoaks, tautan pendaftaran penerima BSU 2025

    Hasil Cek Fakta

    Setelah diperiksa, tautan yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut tidak mengarah ke situs resmi untuk mengecek penerima BSU.

    Tautan tersebut mengarah ke situs yang terindikasi phishing atau pencurian data karena meminta informasi nama lengkap serta nomor akun Telegram aktif.

    Sebagaimana sudah diberitakan Kompas.com, penyaluran BSU tahun ini mengacu pada data terkini BPJS Ketenagakerjaan dan regulasi baru yang ditetapkan pemerintah.

    Penyaluran BSU diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025, yang merupakan perubahan dari Permenaker Nomor 10 Tahun 2022.

    BSU disalurkan kepada pekerja warga negara Indonesia (WNI) yang terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.

    Syarat menjadi penerima BSU adalah bergaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan, dan bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), prajurit TNI, atau anggota Polri.

    Penyaluran BSU juga diprioritaskan bagi pekerja yang tidak sedang menerima bansos lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

    Pekerja dapat mengecek apakah namanya terdaftar sebagai penerima BSU melalui laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk pendaftaran penerima BSU 2025 adalah hoaks.

    Tautan tersebut palsu dan terindikasi phishing. Laman untuk mengecek penerima BSU dapat diakses melalui https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id. 

    BSU disalurkan kepada pekerja yang memenuhi syarat, salah satunya terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27319) Keliru: Video Zaidul Akbar Sarankan Penderita Diabetes Gunakan Soda Kue

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2025

    Berita

    SEBUAH konten beredar di Facebook [arsip] memuat klaim saran Zaidul Akbar kepada masyarakat agar menggunakan soda kue untuk mengobati diabetes. 

    Unggahan itu menyertakan laman yang tertulis Detik.com, yang diklaim berisi video Zaidul Akbar di salah satu stasiun televisi pada 22 Maret 2025. Dalam video itu, ia membahas metode rumahan untuk mengobati penderita diabetes menggunakan soda kue.  



    Namun, benarkah Zaidul Akbar menyarankan masyarakat mengobati diabetes menggunakan soda kue?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi itu dengan membandingkannya pada informasi dari sumber kredibel. Tempo juga menelusuri asal video menggunakan layanan pencarian gambar terbalik milik Google. Berikut hasil penelusurannya:



    Video dalam laman tersebut, merupakan hasil rekayasa dari versi aslinya yang pernah tayang di saluran YouTube @drzaidulakbarofficial pada Februari 2021. Audio maupun potongan klipnya berbeda dengan video aslinya.

    Dalam saluran YouTube Zaidul Akbar, terdapat beberapa video dengan petunjuk yang sama: motif pada kursi di bagian belakang, serta warna putih pada dinding dan pintu. Dalam video-video aslinya, Zaidul tidak pernah membahas pengobatan untuk diabetes. Ia lebih banyak menjelaskan mengenai obat ginjal, menghilangkan kantung mata, dan topik lainnya.

    Buku karya Zaidul berjudul Resep Sehat JSR, 200 Resep Menyehatkan juga tidak menganjurkan penggunaan soda kue untuk mengobati diabetes, sebagaimana yang pernah diulas oleh CNN Indonesia.

    Laman yang tertulis Detik.com yang disertakan dalam konten Facebook, tidak mengarah pada situs berita Detik.com. Tautan itu mengarah pada laman tidak kredibel, https://www.kompaspro.store/. Situs itu memuat iklan sebuah obat.

    Pengobatan Diabetes

    Menurut peneliti di Center for Infectious Disease Education and Research, Osaka University dan apoteker, David Chen, kandungan soda kue adalah natrium bikarbonat (NaHCO3). Kandungan ini sama sekali tidak punya efek menurunkan kadar gula dalam darah.

    “Dia tergolong senyawa inert atau tidak berefek pada tubuh. Jadi larutan soda kue tidak bisa menyembuhkan diabetes,” kata David kepada Tempo, Selasa, 3 Desember 2024.

    Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) dr. Heru Wijono, SpPD mengatakan belum ditemukan terapi pada diabetes dengan hanya sekali terapi.

    “Sampai sekarang belum ada. Semua terapi yang menjanjikan harus melalui uji klinis untuk memastikan aman dikonsumsi masyarakat,” kata Heru kepada Tempo, Juli 2023.

    Heru mengatakan, sebelum bicara diabetes itu bisa sembuh atau tidak, melakukan diagnosis diabetes sendiri tidaklah mudah. Diagnosis diabetes bukan hanya dilihat dari kenaikan gula darah, tapi juga kadar hemoglobin yang terikat dengan gula darah (Hba1c) dan gejala klinis yang menyertai.

    “Pengobatan diabetes bisa dilakukan dalam empat tahap. Pertama, pengaturan diet; kedua, olahraga teratur; ketiga, tidak merokok dan konsumsi alkohol; dan keempat, obat diabetes,” tegasnya.

    Tahap pertama sampai ketiga bisa dilakukan secara mandiri. Sedangkan tahap keempat, yakni penggunaan obat, harus dengan pengawasan dokter.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Zaidul Akbar menyarankan masyarakat menggunakan soda kue untuk mengobati diabetes, yang disertai video, adalah klaim yang keliru.

    Rujukan