Sebuah video beredar di platform X (sebelumnya Twitter) yang memperlihatkan sidang anggota DPR RI yang dinarasikan membahas ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) dan penonaktifkan sementara Kapolri.
Dalam video tersebut terlihat anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Benny K. Harman, tengah berbicara dalam sebuah forum resmi. Dalam video itu, Benny tampak menyampaikan kritik terhadap kepolisian dan menyebut nama Mahfud MD selaku Menkopolhukam.
Video tersebut disertai narasi yang menyebut DPR membahas dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi, dan menyarankan agar Kapolri dinonaktifkan sementara agar penanganan kasus lebih objektif dan transparan.
Narasi yang beredar:
“Asyeeek Kasus Ijazah Palsu Mulyono, Sampai Di DPR.
DPR Menyarankan Kapolri Dinonaktifkan Sementara.
Karena Kapolri & Mulyono 11-12, Sama2 Tukang Tipu Alias Pembohong.”
Benarkah DPR membahas dugaan ijazah palsu Jokowi dalam rapat seperti yang dinarasikan dalam unggahan tersebut?
(GFD-2025-27311) CEK FAKTA: Benarkah DPR Bahas Kasus Ijazah Palsu Jokowi dan Minta Kapolri Dinonaktifkan?
Sumber:Tanggal publish: 10/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menemukan bahwa video tersebut bukan rekaman baru dan tidak berkaitan dengan isu ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi). Video yang digunakan dalam unggahan tersebut diambil dari rapat Komisi III DPR RI pada Agustus 2022, di mana topik utama adalah penanganan kasus kematian Brigadir J.
Video identik juga dapat ditemukan di kanal YouTube Tribunnews berjudul:
“Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman Usul Kapolri Dinonaktifkan & Diambil Alih Kemenko Polhukam”
(Sumber: Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman Usul Kapolri Dinonaktifkan & Diambil Alih Kemenko Polhukam | YouTube/Tribunnews -- diunggah pada 22 Agustus 2022)
Dalam video tersebut, Benny mengkritisi pernyataan dan penanganan Kepolisian dalam kasus kematian Brigadir J (Nofriansyah Yoshua Hutabarat). Ia menyatakan bahwa publik merasa dibohongi oleh informasi dari kepolisian dan mengusulkan agar penanganan kasus tersebut diambil alih oleh Kemenko Polhukam untuk menjamin transparansi.
Tidak ada satu pun pernyataan dalam video itu yang membahas dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Nama "Mulyono" pun tidak disebut. Maka, mengaitkan pernyataan Benny dalam video itu dengan isu ijazah palsu adalah bentuk penyesatan konteks.
Video identik juga dapat ditemukan di kanal YouTube Tribunnews berjudul:
“Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman Usul Kapolri Dinonaktifkan & Diambil Alih Kemenko Polhukam”
(Sumber: Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman Usul Kapolri Dinonaktifkan & Diambil Alih Kemenko Polhukam | YouTube/Tribunnews -- diunggah pada 22 Agustus 2022)
Dalam video tersebut, Benny mengkritisi pernyataan dan penanganan Kepolisian dalam kasus kematian Brigadir J (Nofriansyah Yoshua Hutabarat). Ia menyatakan bahwa publik merasa dibohongi oleh informasi dari kepolisian dan mengusulkan agar penanganan kasus tersebut diambil alih oleh Kemenko Polhukam untuk menjamin transparansi.
Tidak ada satu pun pernyataan dalam video itu yang membahas dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Nama "Mulyono" pun tidak disebut. Maka, mengaitkan pernyataan Benny dalam video itu dengan isu ijazah palsu adalah bentuk penyesatan konteks.
Kesimpulan
Klaim bahwa DPR membahas kasus ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) dan meminta Kapolri dinonaktifkan adalah tidak benar. Video yang digunakan merupakan rekaman lama dari rapat Komisi III DPR RI pada 2022 yang membahas kasus Brigadir J, bukan isu ijazah palsu Jokowi.
Konten tersebut merupakan disinformasi dengan kategori Misleading Content atau konten menyesatkan. Video lama digunakan dalam konteks baru untuk menyebarkan informasi menyesatkan dan membangun narasi yang tidak sesuai dengan fakta.
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau para warganet untuk selalu memeriksa konteks dan tanggal video yang beredar. Informasi yang diambil di luar konteks aslinya bisa menjadi alat disinformasi yang berbahaya bagi ruang publik.
Konten tersebut merupakan disinformasi dengan kategori Misleading Content atau konten menyesatkan. Video lama digunakan dalam konteks baru untuk menyebarkan informasi menyesatkan dan membangun narasi yang tidak sesuai dengan fakta.
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau para warganet untuk selalu memeriksa konteks dan tanggal video yang beredar. Informasi yang diambil di luar konteks aslinya bisa menjadi alat disinformasi yang berbahaya bagi ruang publik.
Rujukan
(GFD-2025-27310) [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Perlihatkan Kondisi Raffi Ahmad Usai Jatuh dari Sapi
Sumber:Tanggal publish: 09/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menunjukkan kondisi presenter Raffi Ahmad usai jatuh saat menunggang seekor sapi seberat 1 ton.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru sehingga perlu diluruskan.
Foto yang diklaim menunjukkan kondisi Raffi Ahmad usai jatuh dari sapi 1 ton dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada Senin (9/6/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Jatuh dari Sapi 1 ton.
Begini Kondisi Terkini Raffi Ahmad Tangis Keluarga Pecah..Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Wajah Pucat Tangan Di Impus hingga......Selengkapnya
Screenshot Klarifikasi, foto ini bukan perlihatkan kondisi Raffi Ahmad usai jatuh dari sapi
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru sehingga perlu diluruskan.
Foto yang diklaim menunjukkan kondisi Raffi Ahmad usai jatuh dari sapi 1 ton dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada Senin (9/6/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Jatuh dari Sapi 1 ton.
Begini Kondisi Terkini Raffi Ahmad Tangis Keluarga Pecah..Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Wajah Pucat Tangan Di Impus hingga......Selengkapnya
Screenshot Klarifikasi, foto ini bukan perlihatkan kondisi Raffi Ahmad usai jatuh dari sapi
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut adalah foto saat Raffi Ahmad menjalani terapi Digital Subtraction Angiography (DSA).
Terapi tersebut dijalani di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, di bawah penanganan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Foto Raffi usai menjalani terapi DSA di bawah penanganan Terawan tersebut dibagikan di Instagram @raffinagita1717 pada 3 September 2024.
Sementara itu, video Raffi jatuh dari sapi seberat 1 ton dibagikan oleh @raffinagita1717 pada 21 April 2025.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Raffi menuturkan dalam program "FYP" di Trans7, 23 April 2025, bahwa insiden itu terjadi saat ia sedang syuting di peternakan milik Irfan Hakim.
"Itu sapi tinggi banget, lebih tinggi dari kuda kayaknya, terus jatuh, antara kena batu atau kena apa gitu," kata Raffi.
Raffi mengaku sempat merasakan pandangan berbayang dan mual setelah jatuh dari sapi.
Ia pun langsung menjalani CT scan untuk memastikan kondisi kepalanya aman. Beruntung, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan cedera serius.
Terapi tersebut dijalani di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, di bawah penanganan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Foto Raffi usai menjalani terapi DSA di bawah penanganan Terawan tersebut dibagikan di Instagram @raffinagita1717 pada 3 September 2024.
Sementara itu, video Raffi jatuh dari sapi seberat 1 ton dibagikan oleh @raffinagita1717 pada 21 April 2025.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Raffi menuturkan dalam program "FYP" di Trans7, 23 April 2025, bahwa insiden itu terjadi saat ia sedang syuting di peternakan milik Irfan Hakim.
"Itu sapi tinggi banget, lebih tinggi dari kuda kayaknya, terus jatuh, antara kena batu atau kena apa gitu," kata Raffi.
Raffi mengaku sempat merasakan pandangan berbayang dan mual setelah jatuh dari sapi.
Ia pun langsung menjalani CT scan untuk memastikan kondisi kepalanya aman. Beruntung, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan cedera serius.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan kondisi Raffi Ahmad usai jatuh dari sapi 1 ton perlu diluruskan.
Foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Foto yang dicantumkan adalah foto Raffi usai menjalani terapi DSA pada September 2024.
Foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Foto yang dicantumkan adalah foto Raffi usai menjalani terapi DSA pada September 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/RatnaAntikaFC/posts/pfbid0cAredUNz3Cjh4hyTXCtexSUX7mM6RAx3Z2b3shM2TJjraFaiNY8YSjKD1TaiP62jl
- https://www.facebook.com/CaesarHitoPage/posts/pfbid02nfvM4Xdv84KEj6yjwhRs8okRNfwVeWvDU9e3iTzTRjEuxqRH8DY4kQJrXHg96m7bl
- https://www.facebook.com/doublecheff/posts/pfbid0PLGAfgbaR2KB3w3bdCVbUpoM76zrMHgRvqx9eWszSqrfUfuwGsMyaF8dsqjvFfx8l
- https://www.facebook.com/muslim1692/posts/pfbid0UbHYqja7MHHyQkQc2GhHFSZkqnXHsGoBKEaMgFSeVE8iUzdG3mrwpmkdumrzsEAPl
- https://www.instagram.com/raffinagita1717/p/C_c3TpqP4EK/
- https://www.instagram.com/raffinagita1717/reel/DIsU8vTvOVq/
- https://www.kompas.com/hype/read/2025/04/23/181013466/usai-jatuh-dari-sapi-seberat-1-ton-raffi-ahmad-encok-dan-memar-sampai
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27309) [HOAKS] Video Pidato Kim Jong Un Dukung Kebijakan Dedi Mulyadi
Sumber:Tanggal publish: 09/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, disebut mendukung kebijakan terkait pelajar yang diterapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Narasi tersebut disertai video yang menampilkan Kim Jong Un berpidator dalam bahasa Korea.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Kim Jong Un mendukung kebijakan Dedi Mulyadi dibagikan oleh akun TikTok ini pada 6 Mei 2025. Berikut narasi yang dibagikan:
KIM JONG UN tentang Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Saya Mendukung Penuh Kebijakan Yang Dilakukan Gubernur JAWA BARAT DEDI MULYADI, Untuk mendidik Siswa Dan Remaja Indonesia Agar Taat Dan Disiplin
Screenshot Hoaks, video pidato Kim Jong Un dukun kebijakan Dedi Mulyadi
Narasi tersebut disertai video yang menampilkan Kim Jong Un berpidator dalam bahasa Korea.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Kim Jong Un mendukung kebijakan Dedi Mulyadi dibagikan oleh akun TikTok ini pada 6 Mei 2025. Berikut narasi yang dibagikan:
KIM JONG UN tentang Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Saya Mendukung Penuh Kebijakan Yang Dilakukan Gubernur JAWA BARAT DEDI MULYADI, Untuk mendidik Siswa Dan Remaja Indonesia Agar Taat Dan Disiplin
Screenshot Hoaks, video pidato Kim Jong Un dukun kebijakan Dedi Mulyadi
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com telah memverifikasi video pidato Kim Jong Un tersebut. Video itu sebelumnya dinarasikan Kim Jong Un prihatin dengan praktik korupsi di Indonesia.
Adapun video aslinya ditemukan di kanal YouTube Elpais, Arirang News, dan North Korea Now. Dalam video itu, Kim Jong Un tidak menyinggung Dedi Mulyadi atau Indonesia.
Video tersebut memperlihatkan Kim Jong Un berpidato dalam peringatan 76 tahun berdirinya rezim militer Korea Utara pada 8 Februari 2024.
Berikut terjemahan pidato Kim Jong Un ke bahasa Indonesia:
Kawan-kawan, tentara kita harus menjadi lebih kuat dan harus menggunakan kekuatannya yang tak tertahankan untuk mencegah perang dan melindungi perdamaian tanpa syarat.
Kedamaian bukanlah sesuatu yang dapat Anda minta atau tawar-menawar. Saat ini, di depan perbatasan kita, mutan yang gila perang sedang berkuasa, mengacungkan senjata dan mengancam keselamatan negara kita.
Mari kita ingat lagi bahwa perang tidak dilakukan selama empat tahun. Kita harus selalu menjaga keamanan nasional.
Adapun video aslinya ditemukan di kanal YouTube Elpais, Arirang News, dan North Korea Now. Dalam video itu, Kim Jong Un tidak menyinggung Dedi Mulyadi atau Indonesia.
Video tersebut memperlihatkan Kim Jong Un berpidato dalam peringatan 76 tahun berdirinya rezim militer Korea Utara pada 8 Februari 2024.
Berikut terjemahan pidato Kim Jong Un ke bahasa Indonesia:
Kawan-kawan, tentara kita harus menjadi lebih kuat dan harus menggunakan kekuatannya yang tak tertahankan untuk mencegah perang dan melindungi perdamaian tanpa syarat.
Kedamaian bukanlah sesuatu yang dapat Anda minta atau tawar-menawar. Saat ini, di depan perbatasan kita, mutan yang gila perang sedang berkuasa, mengacungkan senjata dan mengancam keselamatan negara kita.
Mari kita ingat lagi bahwa perang tidak dilakukan selama empat tahun. Kita harus selalu menjaga keamanan nasional.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Kim Jong Un mendukung kebijakan Dedi Mulyadi adalah hoaks.
Sulih teks tidak sesuai dengan perkataan asli Kim Jong Un. Pemimpin Korea Utara tersebut bicara soal Dedi Mulyadi, tetapi membahas soal pertahanan negaranya.
Sulih teks tidak sesuai dengan perkataan asli Kim Jong Un. Pemimpin Korea Utara tersebut bicara soal Dedi Mulyadi, tetapi membahas soal pertahanan negaranya.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@witapancing1/video/7501139435694673158
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/20/132600382/-klarifikasi-kim-jong-un-tidak-bicara-soal-korupsi-di-indonesia
- https://www.youtube.com/shorts/plQcuQJ5bz4
- https://www.youtube.com/watch?v=n6DtNO1_BC0
- https://www.youtube.com/watch?v=t9rks29eII4
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27308) [HOAKS] RANS Entertainment Beri Hadiah Rp 50 Juta untuk Pengguna Facebook
Sumber:Tanggal publish: 09/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim perusahan milik artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rans Entertainment, memberikan hadiah Rp 50 juta untuk para pengguna Facebook.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi yang mengeklaim Rans Entertainment memberikan hadiah Rp 50 juta untuk para pengguna Facebook salah satunya dibagikan akun ini.
Video itu menampilkan Raffi Ahmad tengah menjanjikan hadiah Rp 50 juta kepada para pengguna Facebook. Keterangan di video sebagai berikut:
*RANS ENTERTAINMENT BESERTA BAPAK HAJI RAFFI AHMAD MENGADAKAN EVENT HADIAH GIVE AWAY UNTUK pengguna Facebook*_
_*Kesempatan Bagi Anda ???????????????????????????????????????????? HADIAH*__* ???????????????? ???????????????????? Rp.*50.000.000 (50jt*)_
*Kirim pesan Anda**Melalui Via *Messenger**Klik Tombol Kirim pesan Di* *Bawah*
Akun Facebook Video yang mengeklaim Rans Entertainment memberikan hadiah Rp 50 juta bagi pengguna Facebook
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi yang mengeklaim Rans Entertainment memberikan hadiah Rp 50 juta untuk para pengguna Facebook salah satunya dibagikan akun ini.
Video itu menampilkan Raffi Ahmad tengah menjanjikan hadiah Rp 50 juta kepada para pengguna Facebook. Keterangan di video sebagai berikut:
*RANS ENTERTAINMENT BESERTA BAPAK HAJI RAFFI AHMAD MENGADAKAN EVENT HADIAH GIVE AWAY UNTUK pengguna Facebook*_
_*Kesempatan Bagi Anda ???????????????????????????????????????????? HADIAH*__* ???????????????? ???????????????????? Rp.*50.000.000 (50jt*)_
*Kirim pesan Anda**Melalui Via *Messenger**Klik Tombol Kirim pesan Di* *Bawah*
Akun Facebook Video yang mengeklaim Rans Entertainment memberikan hadiah Rp 50 juta bagi pengguna Facebook
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati terdapat kejanggalan dalam video tersebut, gerakan bibir Raffi tampak tidak sinkron dengan perkataannya.
Setelah ditelusuri video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube OfficialiNews ini pada 12 Juni 2024.
Dalam video aslinya, Raffi menyampaikan bahwa dirinya mengundurkan diri dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Raffi setelah muncul petisi penolakan pembangunan dari masyarakat karena pembangunannya dilakukan di atas lahan konservasi.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Raffi dalam unggahan video terdeteksi dihasilkan artificial intelligence (AI). Probabilitas suara itu manipulasi AI mencapai 99,7 persen.
Setelah ditelusuri video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube OfficialiNews ini pada 12 Juni 2024.
Dalam video aslinya, Raffi menyampaikan bahwa dirinya mengundurkan diri dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Raffi setelah muncul petisi penolakan pembangunan dari masyarakat karena pembangunannya dilakukan di atas lahan konservasi.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Raffi dalam unggahan video terdeteksi dihasilkan artificial intelligence (AI). Probabilitas suara itu manipulasi AI mencapai 99,7 persen.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Rans Entertainment memberikan hadiah Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi.
Video aslinya adalah momen ketika Raffi menyampaikan pengunduran diri dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta pada 2024.
Setelah dicek, suara Raffi Ahmad dalam konten tersebut terdeteksi dihasilkan AI.
Video aslinya adalah momen ketika Raffi menyampaikan pengunduran diri dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta pada 2024.
Setelah dicek, suara Raffi Ahmad dalam konten tersebut terdeteksi dihasilkan AI.
Rujukan
Halaman: 203/6390