• (GFD-2025-29709) Hoaks Video Mahfud MD Bagikan Bansos Hasil Perampasan Aset

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/10/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat mendaftar bantuan sosial (bansos) dari perampasan aset.

    ADVERTISEMENT

    Video ini menunjukkan Mahfud yang mengenakan kemeja batik mengimbau masyarakat segera mendaftarkan diri untuk menerima bansos bagi yang membutuhkan modal usaha.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Tirto menemukan video itu beredar di Facebook dalam unggahan akun “Profesor,Mohammad Mahfud” (arsip), pada 23 Oktober 2025. Dalam video terlihat Mahfud MD di sisi kiri dan klip tumpukan uang dalam jumlah besar di sisi kanan video.
    #inline3 {margin:1.5em auto}
    #inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}

    ins.adsbygoogle[data-ad-status="unfilled"] {
    display: none !important;
    }






    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Lebih lanjut, video berdurasi kurang dari satu menit itu juga menampilkan Mahfud seolah menjamin bahwa informasi bansos dari hasil perampasan aset terhadap para koruptor itu resmi dari pemerintah. Totalnya diklaim mencapai Rp10 miliar yang akan dibagikan kepada masyarakat.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Dan ini nantinya akan dibagikan kepada yang belum mempunyai usaha, masing-masing akan dibantu Rp100 juta. Ini real dan juga amanah ya bukan setting-an atau hoaks pasti cair untuk yang mendaftar,” ujar narasi audio dalam video tersebut.

    Bersama video juga terdapat caption bertuliskan:

    “BANTUAN SOSIAL DARI PEMERINTAH UNTUK MEMBUKA USAHA BARU💥

    ADVERTISEMENT

    *** ( PROFESOR.H.MOHAMMAD MAHFUD MD )***

    🦋 YANG MAU DI PROSES CEPAT DARI SAYA KLIK LINK WHATSAPP DI BAWAH INI⤵️⤵️⤵️⤵️⤵️”

    Pengunggah video juga menampilkan sebuah nomor WhatsApp yang diarahkan agar publik mendaftar lewat nomor tersebut. WhatsApp itu diklaim dipegang oleh Mahfud MD sendiri.

    periksa fakta hoaks video Mahfud MD umumkan bansos hasil perampasan aset.

    Lima hari beredar di Facebook atau hingga Selasa (28/10/2025), postingan tersebut sudah mendapatkan 108 tanda suka, 59 komentar, dan sudah dibagikan ulang sebanyak delapan kali.

    Akun tersebut juga mengunggah video serupa, dengan penonton dan interaksi lebih sedikit. Seperti unggahan ini dan unggahan ini

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar Mahfud MD mengumumkan bansos hasil dari perampasan aset para koruptor sebesar Rp10 miliar untuk masyarakat?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) pada bagian klip yang menampilkan wajah Mahfud, untuk menelusuri keaslian serta sumber utama video tersebut. Salah satu hasil pencarian mengarahkan kami ke artikel berita yang diterbitkan oleh Antara.

    Mahfud terlihat mengenakan batik yang sama, juga dengan aksesori pin merah putih di dadanya, serta latar belakang pola dan perisai Burug Garuda yang sama seperti potongan video yang tersebar di media sosial.

    Keterangan foto tersebut menyebut foto berasal dari tahun 2021, saat Mahfud, yang kala itu masih menjabat sebagai Menko Polhukam, memberikan pernyataan terkait perkembangan Satgas BLBI, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.

    Artikel yang tayang tahun 2021 tersebut juga sama sekali tak menyebutkan bansos dari hasil perampasan aset. Dalam kesempatan itu, Mahfud menyatakan obligor dan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sering melobi pemerintah sehingga pelunasan utangnya tertunda. Foto Mahfud dalam artikel tersebut sama persis dengan video yang ada di Facebook.

    Karenanya, Tirto mencurigai foto tersebut dimanipulasi menggunakan akal imitasi (artificial intelligence, AI) agar menjadi video, yang isinya berbicara sesuai dengan input dari penyebar video.

    Kami mengecek audio video tersebut lewat platform pendeteksi audio AI generate bernama Resemble AI. Hasil pengecekan menyimpulkan bahwa audio tersebut palsu atau dipalsukan.

    Kami juga mencoba melakukan pemindaian video, terutama di bagian Mahfud berbicara menggunakan perangkat Hive Moderation. Hasil pemindaian menunjukkan skor agregat 99 persen, video adalah buatan atau dimanipulasi dengan AI. Bagian audio menjadi hal yang paling mendapat sorotan buatan AI, hasil pemindaian Hive Moderation.

    Hive Moderation Periksa Fakta Video hoaks Mahfud MD.

    Tirto juga mengecek akun yang mencatut nama Mahfud sebagai nama Facebook tersebut. Tak ditemukan indikasi bahwa akun tersebut merupakan media sosial asli milik Mahfud. Justru, akun ini lebih seperti akun palsu karena baru dibuat pada 25 September 2025.

    Lewat pengecekan medsos resmi Mahfud di Facebook dan Instagram yang ditandai dengan adanya centang biru, tidak ditemukan satupun unggahan dari Mahfud soal bansos dari hasil perampasan aset.

    Temuan ini memperkuat dugaan video Mahfud bagi-bagi bansos yang beredar di Facebook, merupakan hasil manipulasi menggunakan AI.

    Modus seperti ini banyak digunakan sebagai upaya penipuan (scam) atau juga upaya untuk pengumpulan data pribadi. Tirto berkali-kali menemukan modus serupa di media sosial.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta Tirto menunjukkan video berisi Mahfud mengajak masyarakat daftar bansos hasil perampasan aset di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video tersebut diduga kuat hasil suntingan dengan akal imitasi yang ditambahkan narasi tidak sesuai konteksnya dan justru mengajak masyarakat untuk mengakses nomor WhatsApp dari penyebar video.

    Konteks asli dari video yang tersebar di media sosial diambil dari sebuah foto momen Mahfud berbicara soal obligor dan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 2021 silam.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:19UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan

  • (GFD-2025-29708) Hoaks! Tautan pendaftaran digitalisasi bansos PKH 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan poster yang menarasikan adanya tautan pendaftaran daring (online) untuk program bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).

    Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa masyarakat yang belum pernah menerima bansos PKH dapat mendaftar melalui tautan yang disediakan dan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2,5 juta tanpa dipungut biaya apa pun.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “KABAR GEMBIRA BUAT YANG BELUM DAPAT BANTUAN SOSIAL (BANSOS)

    PKH SAMA SEKALI BELUM DAPAT ATAU BELUM CAIR, RP2.500.000 PERIODE TAHUN 2025 INI BISA LANGSUNG DAFTAR, TIDAK DI PUNGUT BIAYA SEDIKITPUN. CEK NAMA ANDA DENGAN CARA KLIK DAFTAR”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah tautan pendaftaran digitalisasi bansos PKH 2025 tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tautan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke situs resmi pemerintah, melainkan ke laman yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor telepon, sehingga terindikasi sebagai upaya phishing atau pencurian data.

    Hingga saat ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa proses digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) masih dalam tahap pengembangan oleh Komite Percepatan Transformasi Digital (KPDT).

    Uji coba sistem digitalisasi tersebut baru dilakukan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan saat ini sedang dalam proses evaluasi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, pendaftaran PKH dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:

    1. Secara mandiri melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial), dengan syarat peserta telah memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD) karena portal tersebut terhubung langsung dengan data kependudukan.

    2. Melalui agen perlinsos yang telah dilatih, seperti pendamping PKH, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), dan operator desa/kelurahan. Saat ini terdapat sekitar 500 agen perlinsos yang siap membantu proses pendaftaran di Banyuwangi.

    Dengan demikian, tautan yang beredar di media sosial bukan merupakan saluran resmi pendaftaran bansos PKH 2025, dan masyarakat diimbau untuk berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan digital. Awas penipuan.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29707) Hoaks! Luhut suruh rakyat bayar utang kereta cepat Whoosh

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar yang menarasikan seolah-olah Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) akan dibayar oleh rakyat apabila Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tidak ingin membayarnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Berikut judul dalam unggahan tersebut:

    “Luhut Binsar Panjaitan Jika Menkeu Purbaya Tidak Mau Sama Sekali Bayar Hutang Kereta Cepat Rakyatlah Yang Akan Ikut Bayar Hutang Pemerintah Tersebut”

    Unggahan tersebut diberi narasi:

    “ENAK AJA KAMU NGOMONG HUT.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    KALIAN YANG NGARONG RAKYAT SURUH BAYAR.”

    Namun, benarkah Luhut sebut rakyat akan bayar utang kereta cepat jika tidak pakai APBN?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan artikel maupun pernyataan resmi dari Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut rakyat akan ikut membayar utang proyek kereta cepat. Foto dan tampilan unggahan tersebut serupa dengan artikel lain berjudul “Drama Politik Purbaya-Jokowi-Luhut: Kejahatan Politik Fiskal”.

    Dalam artikel aslinya, tidak ada kutipan atau pernyataan Luhut yang menyebut rakyat akan membayar utang proyek kereta cepat.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan demikian, judul dan narasi dalam unggahan Facebook tersebut merupakan hasil suntingan.

    Klaim: Artikel Luhut suruh rakyat bayar utang kereta cepat Whoosh

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29706) Hoaks! Kaesang diminta jadi Presiden oleh ojol, buruh dan pedagang

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar artikel berita foto Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.

    Dalam unggahan tersebut, seolah-olah Kaesang mengatakan bahwa keluhan dari komunitas ojek online (ojol), buruh, petani, dan pedagang membuat mereka meminta dirinya segera menjadi presiden.

    Berikut judul dalam unggahan tersebut:

    “Kaesang: Keluhan Buruh Ojol Petani Dan Para Pedagang Meminta Saya Segera Jadi Presiden”

    Unggahan tersebut juga diberi narasi:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “KAESANG: KELUHAN BURUH OJOL PETANI DAN PARA PEDAGANG MEMINTA SAYA SEGERA JADI PRESIDEN. Gimana tanggapan kalian lur”

    Namun, benarkah artikel Kaesang ungkap buruh, ojol, petani dan pedangang minta Kaesang jadi presiden?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan artikel berita dengan judul seperti yang disebutkan dalam unggahan tersebut.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan ANTARA, gambar dan nama penulis dalam unggahan itu identik dengan artikel “Kaesang Ungkap Alasan Giring Ganesha Tak Masuk Kepengurusan Baru PSI” yang dimuat di Detik.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam artikelnya, Kaesang hanya menjelaskan alasan Giring Ganesha, mantan Ketua Umum PSI, tidak masuk dalam susunan pengurus DPP PSI periode 2025–2030, yang disebut sebagai keputusan pribadi Giring.

    Tidak ada pernyataan Kaesang mengenai buruh, ojol, petani, maupun pedagang yang meminta dirinya menjadi presiden. Dengan demikian, judul dalam tangkapan layar tersebut merupakan suntingan.

    Klaim: Artikel Kaesang ungkap buruh, ojol, petani dan pedangang minta Kaesang jadi presiden

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan