• (GFD-2024-22774) CEK FAKTA: Hoaks, Kabar Teror Ninja di Tasikmalaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2024

    Berita

    Pesan berantai kembali beredar melalui WhatsApp, menyebarkan imbauan agar warga Kabupaten Tasikmalaya berhati-hati terhadap ancaman "ninja" yang mengetuk pintu rumah pada malam hari. Dalam pesan tersebut, warga diminta untuk tidak membuka pintu sembarangan, terutama ketika mendengar ketukan dari orang tak dikenal.

    Berikut adalah isi narasi yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:

    “Hati-hati sekarang jika Anda membuka pintu atau menguncinya di malam hari.

    Jangan sembarangan membuka pintu saat ada yang mengetuk di malam hari.

    Ke seluruh masyarakat Tasikmalaya, sekarang sedang viral, ninja hatori mengetuk pintu dan duduk di tengah Salawu, Puspajaya, dll.

    Hati-hati kalau ada yang belum familiar dengan ketukan, jangan dibuka.

    Untuk menjadi peringatan!!!”

    Namun, apakah benar imbauan ini menggambarkan adanya teror “ninja” di Tasikmalaya?

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta

    Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta dan konfirmasi dari pihak Polres Tasikmalaya, informasi tentang teror "ninja" itu hoaks. Kapolsek Puspahiang, Iptu Dedi Haryana, menegaskan bahwa pesan berantai tersebut bertujuan untuk menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Pihaknya juga memperingatkan bahwa penyebaran informasi palsu seperti ini dapat dikenakan sanksi pidana.

    Dalam respons cepat, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Puspahiang langsung mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, ketua RT, dan RW setempat untuk menyampaikan klarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar. Mereka juga menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.

    "Kami sampaikan sosialisasi terkait informasi hoaks ini supaya masyarakat juga tenang," kata Iptu Dedi Haryana dalam wawancara dengan ANTARA.

    Camat Puspahiang, Dadan Hamdani, turut mempertegas bahwa informasi mengenai ninja yang mengetuk pintu untuk melakukan tindakan kekerasan adalah bohong belaka. Meski demikian, ia meminta masyarakat tetap waspada dengan meningkatkan kegiatan ronda malam untuk memastikan keamanan di lingkungan.

    "Informasi ninja ketuk pintu, bacok, dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," ujar Dadan.

    Sumber: https://jabar.antaranews.com/berita/543035/polisi-penyebar-hoaks-teror-ninja-di-tasikmalaya-bisa-diancam-pidana

    Kesimpulan

    Kesimpulan

    Informasi yang menyebutkan adanya teror "ninja" di Tasikmalaya adalah tidak benar. Pesan tersebut merupakan hoaks yang disebarkan dengan tujuan menakuti masyarakat. Pihak kepolisian sudah mengambil langkah untuk mengedukasi warga agar tidak terpengaruh oleh berita bohong ini, dan mendorong agar tetap menjaga kewaspadaan tanpa perlu khawatir berlebihan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22773) CEK FAKTA: Hoaks! Foto Surat E-Tilang di Pasuruan karena 'Pocong' Tak Pakai Helm - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, PASURUAN – Baru-baru ini, unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan 3,5 juta penayangan menjadi viral setelah menampilkan foto surat tilang elektronik (e-tilang) dari Polres Pasuruan. Dalam foto tersebut, terlihat seorang pengendara motor yang ditilang karena tidak memakai helm.

    Namun, yang membuat unggahan ini viral adalah adanya sosok putih yang diklaim sebagai 'pocong' berada di belakang pengendara motor. Narasi dalam unggahan tersebut berbunyi:

    “pov lu ketilang karena
    gak bawa SIM x,
    gak bawa STNK x,
    gak bawa helm x,
    poci nya gak pake helm v
    kejadian di Pasuruan lagi.”

    https://x.com/Idaman_makmu/status/1833068645595173350

    Lantas, benarkah surat e-tilang ini melibatkan penampakan mahluk halus pocong?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan klarifikasi dari Humas Satlantas Polres Pasuruan, penampakan pocong dalam foto surat e-tilang tersebut adalah hoaks. Faktanya, gambar yang tampak seperti sosok putih di belakang pengendara motor merupakan bayangan dari pengendara itu sendiri akibat efek cahaya atau kualitas foto yang kurang jelas.

    Unggahan viral ini sudah diklarifikasi oleh akun resmi Instagram Humas Satlantas Polres Pasuruan. Mereka menyatakan bahwa foto asli dari sistem tilang elektronik (ETLE) hanya menunjukkan pengendara motor yang tidak menggunakan helm, dan tidak ada penumpang atau sosok lain di belakangnya.

    Sumber: https://www.instagram.com/p/C_uph8YSher/

    Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Deni Eko Prasetyo, juga memberikan penjelasan resmi mengenai viralnya foto tersebut. Menurut Deni, unggahan tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Foto yang tersebar di media sosial sudah dimanipulasi untuk menimbulkan kehebohan.

    "Itu bohong. Pengendara ditilang karena nggak pakai helm, bukan karena ada pocong. Kejadiannya di Jalan Ahmad Yani, Bangil, pada 8 Agustus 2024," jelas Deni kepada media beberapa waktu lalu.

    Ia juga menunjukkan foto asli hasil jepretan dari sistem ETLE yang sama sekali tidak menampilkan sosok putih seperti yang ramai diperbincangkan.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa surat e-tilang dari Polres Pasuruan menunjukkan penampakan pocong tanpa helm adalah hoaks. Gambar tersebut merupakan hasil distorsi cahaya atau foto yang kurang jelas. Pengendara motor ditilang murni karena melanggar aturan dengan tidak memakai helm, tanpa adanya unsur mistis seperti yang disebutkan dalam unggahan viral.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22772) Hoaks Reaksi Netanyahu Bersiul setelah Ledakan Pager di Lebanon

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    tirto.id - Insiden ledakan penyeranta (pager) di Lebanon dan Suriah, pada Selasa (17/9/2024), ramai menjadi perbincangan. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah mencurigai keterlibatan Israel terkait insiden yang dianggap serangan ini.

    Berdasar laporan Reuters, ledakan serentak sejumlah perangkat pager yang digunakan ratusan anggota Hizbullah, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai ribuan orang. Korban luka akibat ledakan termasuk seorang anak perempuan dan pejuang Hizbullah, serta Duta Besar Iran di Beirut.

    Mengutip Antara, terjadi insiden ledakan peralatan elektronik susulan pada Rabu (18/9/2024), satu hari setelah ledakan pager. Sejumlah alat elektronik seperti walkie-talkie dan panel surya meledak di berbagai wilayah di Lebanon.

    Insiden terakhir menimbulkan jumlah korban jiwa mencapai 20 orang dan 450 orang lain luka-luka. Dugaan keterlibatan Israel juga disebut dalam kejadian ini.

    Di media sosial, kejadian ini juga ramai mendapat perhatian masyarakat. Sejumlah unggahan bahkan menambahkan "bumbu" dengan menyertakan sebuah video yang disebut sebagai reaksi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Netanyahu terlihat bersiul dalam video tersebut.Narasi yang menyertai video mengatakan ini adalah reaksi sang perdana menteri, setelah serangan ledakan pager di Lebanon.

    "Perdana Menteri Netanyahu membuat pernyataan pertamanya terkait ledakan pager di Lebanon," begitu tulis unggahan akun @eretzisraeltours (arsip) di Instagram pada 18 September 2024. Sampai dengan Kamis (!9/9/2024), unggahan ini telah mengumpulkan lebih dari 650 tanda suka.

    Di platform lain, Di Facebook, akun "IDF Girls" (arsip) mengunggah video yang sama dengan narasi serupa yang menyebut siulan Netanyahu dalam video adalah reaksi setelah serangan pager. Unggahan tersebut cukup ramai mendapat perhatian dengan 126 tanda suka (likes), 29 komentar, dan 58 kali dibagikan ulang.

    Kami juga menemukan unggahan serupa mendapat banyak perhatian di X (dulu Twitter) dari unggahan akun @ME_Observer_ (arsip). Akun tersebut mengatakan video tersebut adalah bukti kesadisan Netanyahu dan rakyat Israel secara umum.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar video Netanyahu bersiul adalah reaksinya setelah insiden ledakan pager di Lebanon?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari salah satu potongan video tersebut menggunakan perangkat Google. Dari sekian banyak hasil pencarian di Google, terdapat sebuah unggahan di X yang bertuliskan unggahan 24 hari yang lalu.

    Cuitan dari akun @souljagoytellem tersebut pertama kali diunggah pada 26 Agustus 2024. Di video tersebut juga terdapat watermark dari TikTok, dari akun @bnetanyahu. Kami coba menelusuri akun tersebut di TikTok.

    Akun tersebut bercentang biru yang mengindikasikan akun resmi milik Perdana Menteri Israel tersebut. Hasil pencarian ke akun tersebut, kami menemukan video berikut (arsip) yang bertanggalkan 11 Maret 2021. Video tersebut nampak identik dengan video yang menunjukkan Netanyahu bersiul, yang tersebar di berbagai platform media sosial baru-baru ini.

    Keterangan penyerta di video berisikan pertanyaan dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Apakah kamu mengenali lagunya?”.

    Berdasarkan informasi tersebut bisa disimpulkan video ini bukan reaksi Netanyahu terhadap kejadian ledakan pager di Lebanon, tetapi dari video lama tahun 2021.

    Kami juga menemukan artikel berikut dari India Today, yang juga, seperti Tirto, merupakan media signatory International Fact Checking Network (IFCN). Dalam artikel tersebut, India Today menyebut informasi ini sebagai hoaks karena menggunakan video lama dalam konteks yang berbeda.

    India Today juga menyebut video ini adalah saat Netanyahu melakukan perjalanan lintas negaranya jelang pemilihan umum. Netanyahu menyiulkan mars partainya, Likud.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video Netanyahu bersiul sebagai reaksi terhadap insiden ledakan pager di Lebanon bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video Netanyahu bersiul adalah video lama dari tahun 2021. Kala itu Netanyahu menyiulkan lagu mars partainya, Likud, di masa kampanye di negaranya. Video tersebut tidak ada hubungan dengan kejadian ledakan pager pada tahun 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22771) Bahrain disanksi FIFA dan Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Timnas Bahrain resmi mendapatkan sanksi FIFA pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Sanksi tersebut dikarenakan beberapa penggemar Bahrain terciduk menggunakan laser hijau dalam pertandingan Bahrain melawan Jepang pada 10 September.

    Laser terlihat diarahkan ke pemain Timnas Jepang, insiden itu langsung menuai kritikan dari penggemar bola. Penggemar menganggap ini sebagai salah satu bentuk kecurangan.

    Berikut narasi dalam unggahan berikut:

    “LANGSUNG KENA KARMA !! Bahrain Resmi DI SANKSI FIFA Usai Ulah Nakal Suporter Viral Jadi Tuntutanku”

    Namun, benarkah Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia karena Bahrain mendapatkan sanksi FIFA?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, Pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan memang penggemar Bahrain mencoba mengalihkan perhatian para pemainnya dengan menggunakan laser. Tak hanya itu, penggemar Bahrain juga mencemooh lagu kebangsaan Jepang selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia itu.

    Moriyasu menyatakan kekecewaannya atas ulah para penggemar yang mengarahkan sinar laser hijau ke mata striker Ayase Ueda, saat bersiap untuk mengambil penalti babak pertama.

    Pelatih itu juga mengaku kecewa setelah penggemar tuan rumah mencemooh lagu kebangsaan Jepang sebelum pertandingan di Stadion Nasional Bahrain itu.

    "Tapi saya ingin melihat akhir dari ejekan yang terjadi selama lagu kebangsaan di pertandingan hari ini, dan upaya untuk menghalangi pemain saya, yang bisa menyebabkan kerusakan fisik pada mereka,” kata Pelatih Timnas Jepang, dilansir dari Japan Times.

    Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai sanksi yang diberikan FIFA ataupun respon FIFA terkait hal tersebut. Dilansir dari laman FIFA, Timnas Bahrain masih akan bertanding pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Group C mendatang melawan Indonesia pada 10 Oktober, Arab Saudi pada 16 Oktober, China pada 14 November dan Australia pada 19 November.

    Selain itu, tidak ada narasi Indonesia langsung lolos dari kualifikasi Piala Dunia 2026 Group C,

    Klaim: Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia karena Bahrain disanksi FIFA

    Rating: Disinformasi

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan