Akun Instagram “wahyucokrobuono” [arsip] pada Senin (21/7/2024) membagikan video yang disertai narasi: “Setelah Australia keluar dari WHO Italia menyusul keluar dari WHO”
Video serupa juga dibagikan ulang oleh akun Facebook “Indra Pachee Siregar” [arsip] pada Kamis (24/7/2025) disertai narasi:
“Australia menyatakan keluar dari WHO, tidak ada lagi vaksin buat anak anak di Australia. Yang Mulia Presiden RI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kapan negeri ini keluar dari WHO? Sudah banyak korban imunisasi vaksin , nakesnya aman aman saja. 🥲🥲, Kemenkes mana peduli sama bayi yang kena kipi nih pak presiden. #saveindonesia #tolakvaksin #indomesiaemas Source IG : @wahyucokrobuono”
Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan Instagram “wahyucokrobuono” telah disukai oleh 44 pengguna dan menuai 3 komentar.
(GFD-2025-28328) [SALAH] Australia Keluar dari WHO
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta tirto.id.
Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Australia resmi keluar dari WHO” ke mesin pencarian Google. Tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Australia ataupun sumber kredibel yang membenarkan klaim.
Video yang beredar menampilkan Malcolm Roberts—senator dari Partai One Nation, partai sayap kanan Australia—yang dikenal vokal menyuarakan narasi anti-imigran dan anti-WHO. Video itu diambil dari kanal YouTube resmi Malcolm Roberts dan merupakan bagian dari kampanye politik One Nation.
Dalam video tersebut, Roberts menyarankan agar Australia keluar dari WHO, PBB, dan WEF karena dianggap boros anggaran. Namun, tidak ada pernyataan Australia sudah keluar secara resmi dari organisasi-organisasi tersebut. WHO juga masih mencantumkan Australia dan Italia sebagai anggota aktif di laman resminya.
Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Australia resmi keluar dari WHO” ke mesin pencarian Google. Tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Australia ataupun sumber kredibel yang membenarkan klaim.
Video yang beredar menampilkan Malcolm Roberts—senator dari Partai One Nation, partai sayap kanan Australia—yang dikenal vokal menyuarakan narasi anti-imigran dan anti-WHO. Video itu diambil dari kanal YouTube resmi Malcolm Roberts dan merupakan bagian dari kampanye politik One Nation.
Dalam video tersebut, Roberts menyarankan agar Australia keluar dari WHO, PBB, dan WEF karena dianggap boros anggaran. Namun, tidak ada pernyataan Australia sudah keluar secara resmi dari organisasi-organisasi tersebut. WHO juga masih mencantumkan Australia dan Italia sebagai anggota aktif di laman resminya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Australia keluar dari WHO” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tirto.id] Hoaks Narasi Australia Keluar dari WHO
- https://www.facebook.com/indra.siregar.3150/posts/1030393799169746/ (unggahan akun Facebook “Indra Pachee Siregar”)
- https://archive.vn/HD6Oy (arsip unggahan akun Facebook “Indra Pachee Siregar”)
- https://tirto.id/hoaks-narasi-australia-keluar-dari-who-hfez
(GFD-2025-28327) [SALAH] Video “Indonesia dan AS Rasakan Getaran Gempa dan Tsunami Rusia”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/08/2025
Berita
Akun Facebook “Dunia Update” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip]. Isinya memperlihatkan seorang penjaga toko sedang yang duduk, lalu tiba-tiba terjadi guncangan dan barang-barang di dalam toko berjatuhan.
Video disertai narasi:
“GETARAN GEMPA DAN TSUNAMI RUSIA SAMPAI INDONESIA DAN AMERIKA”
Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah menuai sekitar 70-an tanda suka.
Video disertai narasi:
“GETARAN GEMPA DAN TSUNAMI RUSIA SAMPAI INDONESIA DAN AMERIKA”
Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah menuai sekitar 70-an tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta kompas.com.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia sebagai dampak dari gempa bumi besar yang terjadi di Rusia.
Menurut laporan Antara, beberapa daerah yang saat ini berstatus waspada antara lain: Kepulauan Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi.
Meski peringatan telah dikeluarkan, BMKG menyebut hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan bangunan akibat gempa tersebut di wilayah Indonesia.
Sementara itu, beredar sebuah video di media sosial yang diklaim menunjukkan dampak gempa tersebut. Setelah ditelusuri, video itu ternyata menampilkan gempa di Myanmar yang terjadi pada Maret 2025. Rekaman tersebut diambil dari CCTV sebuah toko elektronik dan juga sempat diunggah oleh kanal YouTube “Daily Mail News”.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia sebagai dampak dari gempa bumi besar yang terjadi di Rusia.
Menurut laporan Antara, beberapa daerah yang saat ini berstatus waspada antara lain: Kepulauan Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi.
Meski peringatan telah dikeluarkan, BMKG menyebut hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan bangunan akibat gempa tersebut di wilayah Indonesia.
Sementara itu, beredar sebuah video di media sosial yang diklaim menunjukkan dampak gempa tersebut. Setelah ditelusuri, video itu ternyata menampilkan gempa di Myanmar yang terjadi pada Maret 2025. Rekaman tersebut diambil dari CCTV sebuah toko elektronik dan juga sempat diunggah oleh kanal YouTube “Daily Mail News”.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “getaran gempa dan tsunami Rusia terasa sampai ke Indonesia dan AS” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[kompas.com] [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Dampak Gempa Rusia di Indonesia
- https://www.facebook.com/reel/1159329596213910 (unggahan akun Facebook “Dunia Update”)
- https://archive.vn/EArB6 (arsip unggahan akun Facebook “Dunia Update”)
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/07/31/142813582/klarifikasi-video-ini-bukan-perlihatkan-dampak-gempa-rusia-di-indonesia
(GFD-2025-28326) [SALAH] Video “Paus Beluga Terdampar Usai Tsunami Rusia”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 07/08/2025
Berita
Akun TikTok “bangsaonline” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip] yang memperlihatkan sejumlah beluga di pesisir pantai.
Unggahan disertai narasi:
“di Balik Tsunami Rusia, Nelayan Lokal Selamatkan Lima Paus Beluga yang Terdampar”
Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 300.000 pengguna dan menuai hampir 3.000 komentar.
Unggahan disertai narasi:
“di Balik Tsunami Rusia, Nelayan Lokal Selamatkan Lima Paus Beluga yang Terdampar”
Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 300.000 pengguna dan menuai hampir 3.000 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri potongan gambar dari video tersebut dengan Yandex Image. Hasil penelusuran menemukan video serupa yang diunggah oleh salah satu platform berbagi video asal Rusia, odnoklassniki, dengan judul dalam Bahasa Indonesia berarti “Sebuah keluarga paus beluga diselamatkan di Kamchatka”. Video tersebut sudah beredar sejak Agustus 2023.
TurnBackHoax kemudian memasukkan potongan gambar serupa ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan media asal India thedailyjagran.com “Did Beluga Whales Really Warn Of Russia’s Massive Earthquake? Here’s Truth Behind Viral Claim”.
Diketahui dari pemberitaan yang tayang pada Rabu (30/7/2025) itu, video tersebut pertama kali diunggah ke YouTube pada Agustus 2023, dua tahun sebelum bencana di Rusia yang akhir-akhir ini terjadi.
Disebutkan bahwa sekelompok ikan beluga terdampar terdampar akibat pasang surut air laut. Nelayan Rusia dari kelompok Sokol berhasil menyelamatkan paus-paus tersebut dan mengembalikannya ke laut.
TurnBackHoax kemudian memasukkan potongan gambar serupa ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan media asal India thedailyjagran.com “Did Beluga Whales Really Warn Of Russia’s Massive Earthquake? Here’s Truth Behind Viral Claim”.
Diketahui dari pemberitaan yang tayang pada Rabu (30/7/2025) itu, video tersebut pertama kali diunggah ke YouTube pada Agustus 2023, dua tahun sebelum bencana di Rusia yang akhir-akhir ini terjadi.
Disebutkan bahwa sekelompok ikan beluga terdampar terdampar akibat pasang surut air laut. Nelayan Rusia dari kelompok Sokol berhasil menyelamatkan paus-paus tersebut dan mengembalikannya ke laut.
Kesimpulan
Unggahan berisi video “paus beluga terdampar setelah tsunami Rusia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[odnoklassniki] На Камчатке спасли семейство белух
- https://ok.ru/video/6856104348232 [thedailyjagran.com] Did Beluga Whales Really Warn Of Russia’s Massive Earthquake? Here's Truth Behind Viral Claim
- https://www.thedailyjagran.com/world/beluga-whales-really-warn-of-russias-massive-earthquake-truth-behind-viral-claim-10256533
- https://www.tiktok.com/@bangsaonline/video/7532780241954049288 (unggahan akun TikTok “bangsaonline”)
- https://archive.vn/AIwDG (arsip unggahan akun TikTok “bangsaonline”)
- https://ok.ru/video/6856104348232
- https://www.thedailyjagran.com/world/beluga-whales-really-warn-of-russias-massive-earthquake-truth-behind-viral-claim-10256533
(GFD-2025-28325) CEK FAKTA: Hoaks! Rekening Kosong Selama 3 Bulan Akan Diisi oleh Negara
Sumber:Tanggal publish: 07/08/2025
Berita
Beredar sebuah video yang menyebutkan bahwa “Jika rekening bank kosong selama 3 bulan, maka akan diisi oleh negara.” Video ini menampilkan seorang pria berbicara di depan mimbar dengan latar bendera Merah Putih dan disambung dengan cuplikan banyak orang yang berdiri dan bertepuk tangan.
Video ini beredar di berbagai media sosial. Seperti yang diupload oleh akun Instagram @limsucen20 (https://www.instagram.com/reel/DM_7N-hqtkC/), juga di grup WhatsApp. Informasi dalam video ini viral dan menuai berbagai tanggapan publik.
Namun, benarkah informasi tersebut?
Video ini beredar di berbagai media sosial. Seperti yang diupload oleh akun Instagram @limsucen20 (https://www.instagram.com/reel/DM_7N-hqtkC/), juga di grup WhatsApp. Informasi dalam video ini viral dan menuai berbagai tanggapan publik.
Namun, benarkah informasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia melakukan penelusuran terhadap video tersebut dan memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Pertama, klaim bahwa rekening kosong selama 3 bulan akan diisi oleh negara tidak memiliki dasar hukum atau kebijakan resmi dari pemerintah Indonesia. Tidak ada peraturan perundang-undangan atau pengumuman dari otoritas keuangan seperti Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebut hal tersebut.
Kedua, analisis visual terhadap video tersebut menunjukkan bahwa konten itu merupakan hasil manipulasi digital. Video memperlihatkan gabungan antara visual buatan (kemungkinan hasil AI) dengan cuplikan video tepuk tangan massal yang umum digunakan sebagai elemen video gift atau hiburan.
Ketiga, meskipun video memperlihatkan latar bendera Merah Putih, namun lambang negara yang ditampilkan berbeda dari Garuda Pancasila milik Indonesia. Selain itu, tidak ada sosok atau pejabat yang dikenali dalam video tersebut, memperkuat dugaan bahwa konten ini bukan berasal dari acara resmi pemerintah Indonesia.
Keempat, berdasarkan penelusuran digital forensik dan pendeteksi AI, video ini menunjukkan karakteristik buatan digital, meskipun tidak secara eksplisit terdeteksi oleh alat AI checker karena bagian utamanya merupakan gabungan dari beberapa video bebas pakai (open source footage).
Pertama, klaim bahwa rekening kosong selama 3 bulan akan diisi oleh negara tidak memiliki dasar hukum atau kebijakan resmi dari pemerintah Indonesia. Tidak ada peraturan perundang-undangan atau pengumuman dari otoritas keuangan seperti Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebut hal tersebut.
Kedua, analisis visual terhadap video tersebut menunjukkan bahwa konten itu merupakan hasil manipulasi digital. Video memperlihatkan gabungan antara visual buatan (kemungkinan hasil AI) dengan cuplikan video tepuk tangan massal yang umum digunakan sebagai elemen video gift atau hiburan.
Ketiga, meskipun video memperlihatkan latar bendera Merah Putih, namun lambang negara yang ditampilkan berbeda dari Garuda Pancasila milik Indonesia. Selain itu, tidak ada sosok atau pejabat yang dikenali dalam video tersebut, memperkuat dugaan bahwa konten ini bukan berasal dari acara resmi pemerintah Indonesia.
Keempat, berdasarkan penelusuran digital forensik dan pendeteksi AI, video ini menunjukkan karakteristik buatan digital, meskipun tidak secara eksplisit terdeteksi oleh alat AI checker karena bagian utamanya merupakan gabungan dari beberapa video bebas pakai (open source footage).
Kesimpulan
Klaim bahwa rekening kosong selama 3 bulan akan diisi oleh negara adalah tidak benar. Video tersebut merupakan konten hasil manipulasi digital yang menyesatkan. Publik diimbau untuk lebih waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial dan tidak menyebarkan hoaks yang belum terverifikasi.
Rujukan
Halaman: 202/6642