• (GFD-2024-22773) CEK FAKTA: Hoaks! Foto Surat E-Tilang di Pasuruan karena 'Pocong' Tak Pakai Helm - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, PASURUAN – Baru-baru ini, unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan 3,5 juta penayangan menjadi viral setelah menampilkan foto surat tilang elektronik (e-tilang) dari Polres Pasuruan. Dalam foto tersebut, terlihat seorang pengendara motor yang ditilang karena tidak memakai helm.

    Namun, yang membuat unggahan ini viral adalah adanya sosok putih yang diklaim sebagai 'pocong' berada di belakang pengendara motor. Narasi dalam unggahan tersebut berbunyi:

    “pov lu ketilang karena
    gak bawa SIM x,
    gak bawa STNK x,
    gak bawa helm x,
    poci nya gak pake helm v
    kejadian di Pasuruan lagi.”

    https://x.com/Idaman_makmu/status/1833068645595173350

    Lantas, benarkah surat e-tilang ini melibatkan penampakan mahluk halus pocong?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan klarifikasi dari Humas Satlantas Polres Pasuruan, penampakan pocong dalam foto surat e-tilang tersebut adalah hoaks. Faktanya, gambar yang tampak seperti sosok putih di belakang pengendara motor merupakan bayangan dari pengendara itu sendiri akibat efek cahaya atau kualitas foto yang kurang jelas.

    Unggahan viral ini sudah diklarifikasi oleh akun resmi Instagram Humas Satlantas Polres Pasuruan. Mereka menyatakan bahwa foto asli dari sistem tilang elektronik (ETLE) hanya menunjukkan pengendara motor yang tidak menggunakan helm, dan tidak ada penumpang atau sosok lain di belakangnya.

    Sumber: https://www.instagram.com/p/C_uph8YSher/

    Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Deni Eko Prasetyo, juga memberikan penjelasan resmi mengenai viralnya foto tersebut. Menurut Deni, unggahan tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Foto yang tersebar di media sosial sudah dimanipulasi untuk menimbulkan kehebohan.

    "Itu bohong. Pengendara ditilang karena nggak pakai helm, bukan karena ada pocong. Kejadiannya di Jalan Ahmad Yani, Bangil, pada 8 Agustus 2024," jelas Deni kepada media beberapa waktu lalu.

    Ia juga menunjukkan foto asli hasil jepretan dari sistem ETLE yang sama sekali tidak menampilkan sosok putih seperti yang ramai diperbincangkan.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa surat e-tilang dari Polres Pasuruan menunjukkan penampakan pocong tanpa helm adalah hoaks. Gambar tersebut merupakan hasil distorsi cahaya atau foto yang kurang jelas. Pengendara motor ditilang murni karena melanggar aturan dengan tidak memakai helm, tanpa adanya unsur mistis seperti yang disebutkan dalam unggahan viral.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22772) Hoaks Reaksi Netanyahu Bersiul setelah Ledakan Pager di Lebanon

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    tirto.id - Insiden ledakan penyeranta (pager) di Lebanon dan Suriah, pada Selasa (17/9/2024), ramai menjadi perbincangan. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah mencurigai keterlibatan Israel terkait insiden yang dianggap serangan ini.

    Berdasar laporan Reuters, ledakan serentak sejumlah perangkat pager yang digunakan ratusan anggota Hizbullah, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai ribuan orang. Korban luka akibat ledakan termasuk seorang anak perempuan dan pejuang Hizbullah, serta Duta Besar Iran di Beirut.

    Mengutip Antara, terjadi insiden ledakan peralatan elektronik susulan pada Rabu (18/9/2024), satu hari setelah ledakan pager. Sejumlah alat elektronik seperti walkie-talkie dan panel surya meledak di berbagai wilayah di Lebanon.

    Insiden terakhir menimbulkan jumlah korban jiwa mencapai 20 orang dan 450 orang lain luka-luka. Dugaan keterlibatan Israel juga disebut dalam kejadian ini.

    Di media sosial, kejadian ini juga ramai mendapat perhatian masyarakat. Sejumlah unggahan bahkan menambahkan "bumbu" dengan menyertakan sebuah video yang disebut sebagai reaksi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Netanyahu terlihat bersiul dalam video tersebut.Narasi yang menyertai video mengatakan ini adalah reaksi sang perdana menteri, setelah serangan ledakan pager di Lebanon.

    "Perdana Menteri Netanyahu membuat pernyataan pertamanya terkait ledakan pager di Lebanon," begitu tulis unggahan akun @eretzisraeltours (arsip) di Instagram pada 18 September 2024. Sampai dengan Kamis (!9/9/2024), unggahan ini telah mengumpulkan lebih dari 650 tanda suka.

    Di platform lain, Di Facebook, akun "IDF Girls" (arsip) mengunggah video yang sama dengan narasi serupa yang menyebut siulan Netanyahu dalam video adalah reaksi setelah serangan pager. Unggahan tersebut cukup ramai mendapat perhatian dengan 126 tanda suka (likes), 29 komentar, dan 58 kali dibagikan ulang.

    Kami juga menemukan unggahan serupa mendapat banyak perhatian di X (dulu Twitter) dari unggahan akun @ME_Observer_ (arsip). Akun tersebut mengatakan video tersebut adalah bukti kesadisan Netanyahu dan rakyat Israel secara umum.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar video Netanyahu bersiul adalah reaksinya setelah insiden ledakan pager di Lebanon?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari salah satu potongan video tersebut menggunakan perangkat Google. Dari sekian banyak hasil pencarian di Google, terdapat sebuah unggahan di X yang bertuliskan unggahan 24 hari yang lalu.

    Cuitan dari akun @souljagoytellem tersebut pertama kali diunggah pada 26 Agustus 2024. Di video tersebut juga terdapat watermark dari TikTok, dari akun @bnetanyahu. Kami coba menelusuri akun tersebut di TikTok.

    Akun tersebut bercentang biru yang mengindikasikan akun resmi milik Perdana Menteri Israel tersebut. Hasil pencarian ke akun tersebut, kami menemukan video berikut (arsip) yang bertanggalkan 11 Maret 2021. Video tersebut nampak identik dengan video yang menunjukkan Netanyahu bersiul, yang tersebar di berbagai platform media sosial baru-baru ini.

    Keterangan penyerta di video berisikan pertanyaan dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Apakah kamu mengenali lagunya?”.

    Berdasarkan informasi tersebut bisa disimpulkan video ini bukan reaksi Netanyahu terhadap kejadian ledakan pager di Lebanon, tetapi dari video lama tahun 2021.

    Kami juga menemukan artikel berikut dari India Today, yang juga, seperti Tirto, merupakan media signatory International Fact Checking Network (IFCN). Dalam artikel tersebut, India Today menyebut informasi ini sebagai hoaks karena menggunakan video lama dalam konteks yang berbeda.

    India Today juga menyebut video ini adalah saat Netanyahu melakukan perjalanan lintas negaranya jelang pemilihan umum. Netanyahu menyiulkan mars partainya, Likud.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video Netanyahu bersiul sebagai reaksi terhadap insiden ledakan pager di Lebanon bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video Netanyahu bersiul adalah video lama dari tahun 2021. Kala itu Netanyahu menyiulkan lagu mars partainya, Likud, di masa kampanye di negaranya. Video tersebut tidak ada hubungan dengan kejadian ledakan pager pada tahun 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22771) Bahrain disanksi FIFA dan Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Timnas Bahrain resmi mendapatkan sanksi FIFA pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Sanksi tersebut dikarenakan beberapa penggemar Bahrain terciduk menggunakan laser hijau dalam pertandingan Bahrain melawan Jepang pada 10 September.

    Laser terlihat diarahkan ke pemain Timnas Jepang, insiden itu langsung menuai kritikan dari penggemar bola. Penggemar menganggap ini sebagai salah satu bentuk kecurangan.

    Berikut narasi dalam unggahan berikut:

    “LANGSUNG KENA KARMA !! Bahrain Resmi DI SANKSI FIFA Usai Ulah Nakal Suporter Viral Jadi Tuntutanku”

    Namun, benarkah Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia karena Bahrain mendapatkan sanksi FIFA?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, Pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan memang penggemar Bahrain mencoba mengalihkan perhatian para pemainnya dengan menggunakan laser. Tak hanya itu, penggemar Bahrain juga mencemooh lagu kebangsaan Jepang selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia itu.

    Moriyasu menyatakan kekecewaannya atas ulah para penggemar yang mengarahkan sinar laser hijau ke mata striker Ayase Ueda, saat bersiap untuk mengambil penalti babak pertama.

    Pelatih itu juga mengaku kecewa setelah penggemar tuan rumah mencemooh lagu kebangsaan Jepang sebelum pertandingan di Stadion Nasional Bahrain itu.

    "Tapi saya ingin melihat akhir dari ejekan yang terjadi selama lagu kebangsaan di pertandingan hari ini, dan upaya untuk menghalangi pemain saya, yang bisa menyebabkan kerusakan fisik pada mereka,” kata Pelatih Timnas Jepang, dilansir dari Japan Times.

    Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai sanksi yang diberikan FIFA ataupun respon FIFA terkait hal tersebut. Dilansir dari laman FIFA, Timnas Bahrain masih akan bertanding pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Group C mendatang melawan Indonesia pada 10 Oktober, Arab Saudi pada 16 Oktober, China pada 14 November dan Australia pada 19 November.

    Selain itu, tidak ada narasi Indonesia langsung lolos dari kualifikasi Piala Dunia 2026 Group C,

    Klaim: Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia karena Bahrain disanksi FIFA

    Rating: Disinformasi

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22770) [HOAKS] Eks Menkes Terawan Agus Putranto Rekomendasikan Obat Prostatitis

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merekomendasikan obat yang bisa menyembuhkan prostatitis dalam sembilan hari.

    Namun, video tersebut merupakan hasil manipulasi. Informasinya pun dipastikan hoaks.

    Video yang menampilkan Terawan Agus Putranto merekomendasikan obat prostatitis muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, Terawan seolah-olah sedang diwawancarai soal obat prostatitis yang ia rekomendasikan. 

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang menampilkan Terawan identik dengan yang ada di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Dalam video aslinya Terawan tidak merekomendasikan obat prostatitis. Saat itu, ia memberikan penjelasan soal hubungannya dengan IDI setelah ia dipecat dari keanggotaan.

    Menurut Terawan, izin praktik dokter sebaiknya menjadi wewenang negara, bukan rekomendasi dari organisasi profesi IDI. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Terawan mempromosikan obat prostatitis memiliki probabilitas 92,2 persen dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Dengan demikian, suara hasil manipulasi itu ditempel pada video saat Terawan diwawancara Kompas TV untuk menampilkan informasi yang keliru.

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Terawan Agus Putranto merekomendasikan obat prostatitis merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya Terawan memberikan penjelasan soal hubungannya dengan IDI setelah dipecat dari keanggotaan.

    Ketika dicek menggunakan Hive Moderation, suara Terawan merekomendasikan obat prostatitis memiliki probabilitas 92,2 persen dihasilkan oleh AI. 

    Rujukan