KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang mengeklaim rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dibakar dan dijarah perusuh pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Namun, setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan agar informasinya tepat.
Unggahan yang mengeklaim rumah dinas Emil Dardak dibakar dan dijarah perusuh pada Sabtu (30/8/2025) malam dibagikan akun Facebook ini, ini, dan X ini.
Ada kemungkinan masih ada akun lain yang ikut menyebar narasi itu.
Akun tersebut membagikan video dan gambar yang menampilkan kobaran api melalap sebuah bangunan.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video mengeklaim rumah dinas Emil Dardak dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) malam
(GFD-2025-28801) [KLARIFIKASI] Bangunan yang Dibakar Perusuh adalah Ruang Kerja Emil Dardak, Bukan Rumah Dinas
Sumber:Tanggal publish: 01/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, bangunan yang dibakar oleh massa tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) malam bukan rumah dinas Emil Dardak.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, para perusuh membakar bangunan di pintu gerbang sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya yang merupakan ruang kerja Emil Dardak.
Selain ruang kerja Emil, api juga merusak beberapa ruangan, salah satunya ruang staf Biro Umum Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tidak sampai di situ, kelompok tidak dikenal ini juga melakukan penjarahan di ruang wartawan yang berdekatan dengan ruang kerja Emil Dardak.
Pembakaran itu dilakukan usai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui pengunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, Khofifah menyampaikan akan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya agar massa aksi yang ditahan segera dibebaskan.
Namun setelah itu, unjuk rasa berakhir ricuh dan berujung pada pembakaran. Kemungkinan para perusuh itu mendompleng aksi unjuk rasa yang semula berlangsung damai.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid rumah dinas yang ditempat Emil Dardak ikut terbakar dalam kericuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Unggahan yang mengekalim rumah dinas Emil Dardak dibakar dan dijarah massa merupakan informasi keliru.
Faktanya, bangunan yang dibakar merupakan ruang kerja Emil Dardak yang berada di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Selain melakukan pembakaran, massa juga menjarah barang di ruang wartawan yang berdekatan dengan ruang kerja Emil Dardak.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, para perusuh membakar bangunan di pintu gerbang sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya yang merupakan ruang kerja Emil Dardak.
Selain ruang kerja Emil, api juga merusak beberapa ruangan, salah satunya ruang staf Biro Umum Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tidak sampai di situ, kelompok tidak dikenal ini juga melakukan penjarahan di ruang wartawan yang berdekatan dengan ruang kerja Emil Dardak.
Pembakaran itu dilakukan usai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui pengunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, Khofifah menyampaikan akan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya agar massa aksi yang ditahan segera dibebaskan.
Namun setelah itu, unjuk rasa berakhir ricuh dan berujung pada pembakaran. Kemungkinan para perusuh itu mendompleng aksi unjuk rasa yang semula berlangsung damai.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid rumah dinas yang ditempat Emil Dardak ikut terbakar dalam kericuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Unggahan yang mengekalim rumah dinas Emil Dardak dibakar dan dijarah massa merupakan informasi keliru.
Faktanya, bangunan yang dibakar merupakan ruang kerja Emil Dardak yang berada di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Selain melakukan pembakaran, massa juga menjarah barang di ruang wartawan yang berdekatan dengan ruang kerja Emil Dardak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1110848687683070
- https://www.facebook.com/share/r/1Pyzc9YpDH/
- https://x.com/pencintaproduk/status/1962022977308078529?t=zL3d0ptM7hXNIFBMu2cz-w&s=19
- https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/31/143644278/penampakan-ruang-emil-dardak-di-gedung-grahadi-usai-terbakar
- https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/30/225655778/gedung-grahadi-surabaya-dibakar-massa
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28800) [KLARIFIKASI] Di RSU UKI Tidak Ada Laporan Korban Pemerkosaan akibat Kerusuhan
Sumber:Tanggal publish: 01/09/2025
Berita
Catatan Redaksi: Artikel ini memuat isu pemerkosaan dan kekerasan seksual yang berpotensi membuat tidak nyaman pembaca yang mungkin memiliki trauma.
***
KOMPAS.com - Di tengah situasi Jakarta yang belum kondusif, beredar informasi simpang siur di media sosial mengenai adanya korban pemerkosaan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau keliru.
Informasi mengenai korban pemerkosaan di RSU UKI disebarkan melalui pesan teks di WhatsApp.
Berikut narasi yang ditulis dalam pesan tersebut:
Unfortunately gue harus menyampaikan info valid dari yg jaga RS UKI. kabar terkait rudapaksa yang sempat tadi ada di atas, korban udah ada di sana dan kondisi vagina lecet.
***
KOMPAS.com - Di tengah situasi Jakarta yang belum kondusif, beredar informasi simpang siur di media sosial mengenai adanya korban pemerkosaan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau keliru.
Informasi mengenai korban pemerkosaan di RSU UKI disebarkan melalui pesan teks di WhatsApp.
Berikut narasi yang ditulis dalam pesan tersebut:
Unfortunately gue harus menyampaikan info valid dari yg jaga RS UKI. kabar terkait rudapaksa yang sempat tadi ada di atas, korban udah ada di sana dan kondisi vagina lecet.
Hasil Cek Fakta
Bagian marketing RSU UKI, Rudi menyampaikan bahwa tidak ada pasien korban pemerkosaan yang dirawat dalam beberapa hari terakhir.
"Itu tidak benar ya. Hoaks," ucap Rudi kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Tim RSU UKI mencoba mencari laporan yang disebarkan oleh pengguna X untuk memastikan lebih lanjut, tetapi tidak menemukan jejaknya karena unggahannya sudah dihapus.
Namun, dari pihak RSU UKI memastikan, informasi tersebut tidak benar dan tidak ada laporan korban yang dimaksud.
Narasi mengenai tindakan kekerasan seksual di tengah gerakan masyarakat merupakan isu sensitif yang dapat memicu provokasi.
Terutama mengingat peristiwa Mei 1998, di mana perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan massal.
RSU UKI berada di Cawang, Jakarta Timur. Sementara, per Senin (1/9/2025) tidak ada pantauan pergerakan massa di sekitar Cawang.
Salah satunya dapat dilihat dari CCTV dari situs web Lewatmana.com, di Jalan MT Haryono menuju daerah Cawang.
Tampak pada 30 Agustus sampai 1 September 2025 siang, tidak ada pergerakan massa.
"Itu tidak benar ya. Hoaks," ucap Rudi kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Tim RSU UKI mencoba mencari laporan yang disebarkan oleh pengguna X untuk memastikan lebih lanjut, tetapi tidak menemukan jejaknya karena unggahannya sudah dihapus.
Namun, dari pihak RSU UKI memastikan, informasi tersebut tidak benar dan tidak ada laporan korban yang dimaksud.
Narasi mengenai tindakan kekerasan seksual di tengah gerakan masyarakat merupakan isu sensitif yang dapat memicu provokasi.
Terutama mengingat peristiwa Mei 1998, di mana perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan massal.
RSU UKI berada di Cawang, Jakarta Timur. Sementara, per Senin (1/9/2025) tidak ada pantauan pergerakan massa di sekitar Cawang.
Salah satunya dapat dilihat dari CCTV dari situs web Lewatmana.com, di Jalan MT Haryono menuju daerah Cawang.
Tampak pada 30 Agustus sampai 1 September 2025 siang, tidak ada pergerakan massa.
Kesimpulan
Informasi mengenai adanya korban pemerkosaan yang dirawat di RSU UKI tidak benar atau keliru.
Pihak RSU UKI memastikan tidak ada korban kekerasan seksual seperti yang dimaksud dalam narasi beredar.
Adapun sejauh ini tidak ada pergerakan massa yang dilaporkan terjadi di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Pihak RSU UKI memastikan tidak ada korban kekerasan seksual seperti yang dimaksud dalam narasi beredar.
Adapun sejauh ini tidak ada pergerakan massa yang dilaporkan terjadi di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Rujukan
(GFD-2025-28799) [SALAH] Tom Lembong Ungkap Jokowi Telah Lama Meninggal
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 02/09/2025
Berita
Saluran YouTube “Rakyat Menillai” pada Jum’at (8/8/2025) mengunggah video [arsip] dengan keterangan yang menyebutkan bahwa Tom Lembong mengungkapkan Jokowi telah meninggal pada akhir 2023.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah disukai sebanyak 2.400 aku
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah disukai sebanyak 2.400 aku
Hasil Cek Fakta
Klaim meninggalnya Joko Widodo, mantan Presiden Republik Indonesia ke-7 pernah diulas oleh TurnBackHoax dengan judul “[SALAH] Jokowi Meninggal Dunia”, tayang Jum’at (18/7/25).
Diketahui, Jokowi mengalami alergi kulit seusai melakukan lawatan ke Vatikan beberapa bulan lalu. Alergi tersebut menyebabkan peradangan di area wajah yang hingga kini belum sepenuhnya sembuh.
Tim juga melakukan penelusuran melalui akun Instagram resmi @jokowi. Terdapat video reels yang diunggah pada 24 Agustus 2025, terlihat Jokowi sedang menikmati waktu bersama dengan keluarga dan cucu nya.
Selain itu melalui pencarian Google, tim pemeriksa fakta juga tidak menemukan informasi kredibel mengenai statement Tom Lembong yang menyebutkan Jokowi telah meninggal.
Diketahui, Jokowi mengalami alergi kulit seusai melakukan lawatan ke Vatikan beberapa bulan lalu. Alergi tersebut menyebabkan peradangan di area wajah yang hingga kini belum sepenuhnya sembuh.
Tim juga melakukan penelusuran melalui akun Instagram resmi @jokowi. Terdapat video reels yang diunggah pada 24 Agustus 2025, terlihat Jokowi sedang menikmati waktu bersama dengan keluarga dan cucu nya.
Selain itu melalui pencarian Google, tim pemeriksa fakta juga tidak menemukan informasi kredibel mengenai statement Tom Lembong yang menyebutkan Jokowi telah meninggal.
Kesimpulan
Video “Tom Lembong ungkap Jokowi telah lama meninggal” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
(GFD-2025-28798) [SALAH] Wonosobo Gempar: Warung Jual Soto, Ternyata Masak Mayat Mahasiswi
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 02/09/2025
Berita
Pada Senin (18/8/2025) beredar akun YouTube “Cerita Pendek 365” membagikan video [arsip] yang mengisahkan cerita tentang adanya warung soto berdaging manusia di Wonosobo, yang diklaim sebagai kisah nyata. Unggahan tersebut disertai narasi :
“Wonosobo Gempar: Pemilik Warung Masak Mayat Mahasiswi, Jual Soto Selama Dua Bulan Tanpa Diketahui”
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mentranskrip audio dalam video menggunakan notegpt.io. Berikut hasil transkripsi nya:
“Di sebuah kota kecil yang biasanya tenang, Wonosobo mendadak diguncang kabar mengerikan. Bukan gempa, bukan bencana alam, melainkan sebuah rahasia kelam yang terkuak dari sebuah warung soto sederhana di pinggir jalan. Selama 2 bulan penuh, masyarakat tanpa sadar menyantap mangkuk demi mangkuk soto hangat sambil memuji kuahnya yang aneh tapi nikmat. Tidak ada yang curiga. Sampai suatu malam sebuah potongan tulang kecil muncul di dalam mangkuk. Sejak saat itu kengerian dimulai dan kebenaran yang terungkap membuat seluruh.”
Hingga Selasa (2/9/2025) unggahan tersebut ditonton lebih dari 800 ribu, menuai 977 komentar dan disukai 6,3 ribu akun.
“Wonosobo Gempar: Pemilik Warung Masak Mayat Mahasiswi, Jual Soto Selama Dua Bulan Tanpa Diketahui”
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mentranskrip audio dalam video menggunakan notegpt.io. Berikut hasil transkripsi nya:
“Di sebuah kota kecil yang biasanya tenang, Wonosobo mendadak diguncang kabar mengerikan. Bukan gempa, bukan bencana alam, melainkan sebuah rahasia kelam yang terkuak dari sebuah warung soto sederhana di pinggir jalan. Selama 2 bulan penuh, masyarakat tanpa sadar menyantap mangkuk demi mangkuk soto hangat sambil memuji kuahnya yang aneh tapi nikmat. Tidak ada yang curiga. Sampai suatu malam sebuah potongan tulang kecil muncul di dalam mangkuk. Sejak saat itu kengerian dimulai dan kebenaran yang terungkap membuat seluruh.”
Hingga Selasa (2/9/2025) unggahan tersebut ditonton lebih dari 800 ribu, menuai 977 komentar dan disukai 6,3 ribu akun.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri klaim tersebut dengan memasukkan kata kunci “soto manusia di wonosobo” ke Google. Hasil penelusuran tidak ditemukan sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Tidak ada laporan resmi dari Kepolisian Wonosobo terkait kasus tersebut.
TurnBackHoax mencurigai narasi dalam video merupakan cerita fiktif. Selain tidak adanya bukti, cuplikan foto dalam video adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
TurnBackHoax mengamati bahwa cuplikan foto dalam video merupakan hasil AI. Verifikasi melalui wasitai.com mengkonfirmasi bahwa adegan polisi membuka wajan berisi daging adalah buatan AI, ditunjukkan dengan kartu merah sebagai indikator.
TurnBackHoax mencurigai narasi dalam video merupakan cerita fiktif. Selain tidak adanya bukti, cuplikan foto dalam video adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
TurnBackHoax mengamati bahwa cuplikan foto dalam video merupakan hasil AI. Verifikasi melalui wasitai.com mengkonfirmasi bahwa adegan polisi membuka wajan berisi daging adalah buatan AI, ditunjukkan dengan kartu merah sebagai indikator.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi “Wonosobo gempar: warung jual soto, ternyata masak mayat Mahasiswi” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2025/09/02/salah-wonosobo-gempar-warung-jual-soto-ternyata-masak-mayat-mahasiswi/ [notegpt.io] Hasil Transkrip audio pada video YouTube “Cerita Pendek 365” [wasitai.com] Arsip hasil deteksi AI Wasit.AI
- https://www.youtube.com/watch?v=f0QqFTVhaqI&t=3924s (unggahan akun YouTube “Cerita Pendek 365”)
- https://archive.ph/wip/qWgfO (arsip unggahan akun YouTube “Cerita Pendek 365”)
Halaman: 195/6753