• (GFD-2024-19977) Menyesatkan, Mengaitkan Penanaman Chip yang Telah Didukung WHO dengan Terjadinya Pandemi pada Mei 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] berisi klaim bahwa WHO mendukung pemasangan chip untuk memantau kondisi kesehatan. Konten tersebut juga berisi klaim pandemi seperti Covid-19 akan diumumkan pada bulan Mei 2024. 

    Konten itu bagian dari ceramah Ps. Debby Basjir, seorang pendeta yang tinggal di Manado, Sulawesi Utara. Menurut dia, peletakan chip di tubuh manusia telah dilakukan di Amerika Serikat oleh perusahaan Elon Musk. Chip tersebut akan membunyikan alarm jika ada risiko kesehatan, seperti kadar gula meningkat. Hal itu disebutnya didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Ke depan semua manusia akan dipasangi chip,” kata dia.

    Selain itu, klaim berikutnya mengenai pandemi yang akan diumumkan pada Mei 2024: 

    “Saya dengar berita kemarin saudara, ya ini dari luar negeri beritanya. Bulan Mei nanti, akan diumumkan, akan ada pandemi yang baru, seperti yang Covid kemarin. Saya cuma dengar di berita ya. Apa bisa terjadi? Ya bisa.”



    Artikel ini akan memverifikasi dua hal: 1) Benarkah semua manusia akan dipasangi chip dan 2) benarkah ada pengumuman pandemi pada Mei 2024?

    Hasil Cek Fakta



    Klaim 1: Benarkah semua manusia akan dipasangi chip?

    Meski Elon Musk telah mengumumkan bahwa perusahaannya, Neuralink, telah menanamkan antarmuka otak-komputer ke manusia dan sekitar 50 ribu orang telah memilih mengimplan microchip, namun klaim bahwa semua manusia akan dipasangi chip belum tentu terjadi. 

    Saat ini, implan microchip, terutama di Swedia, lebih banyak digunakan untuk menyimpan informasi unik untuk mewakili identitas orang yang menerimanya, mendukung sejumlah aktivitas, misalnya pemindaian untuk membuka kunci rumah, konfirmasi tiket, dan menyimpan kontak darurat.

    Mengutip artikel yang ditulis Zhanna L. Malekos Smith, senior associate di CSIS

    setidaknya 11 negara bagian di Amerika Serikat telah mengeluarkan undang-undang yang melarang penggunaan microchip manusia secara wajib. Hal ini berkaitan risiko microchip terhadap masalah privasi dan keamanan, meskipun microchip menawarkan manfaat kenyamanan dan kecepatan yang menarik. 

    Klaim 2: WHO telah mendukung implan microchip kesehatan

    Microchip yang ditanamkan memang dapat digunakan untuk layanan kesehatan, termasuk dapat menyimpan informasi mengenai keuangan dan informasi pribadi lainnya pengguna, serta memberi pengguna akses mudah dan cepat ke berbagai lokasi dan item. 

    Meski begitu belum pernah ada pernyataan atau dukungan resmi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyetujui penggunaan implan microchip kesehatan pada manusia. Tempo telah mengakses situs WHO dengan memasukkan kata kunci “microchips”, tapi tidak menemukan pernyataan dari WHO yang mendukung implan microchip.

    Dengan demikian klaim tersebut keliru.

    Klaim 3: Pengumuman adanya pandemi baru pada Mei 2024

    Hingga 20 Mei 2024 saat artikel ini diturunkan, tidak ada penyakit yang menyebar secara global sebagaimana Covid-19 pada 2020 lalu. Meski begitu, sejumlah ahli telah mengingatkan bahwa potensi terjadinya pandemi lagi di masa mendatang dapat terjadi namun tidak diketahui pasti kapan akan terjadi.  

    Virus yang dikatakan berpotensi menjadi penyebabnya, salah satunya adalah H5N1 alias flu burung, sebagaimana tertera dalam artikel Stanford Medicine. Kedua adalah penyakit X berupa daftar virus berbahaya yang hidup pada hewan yang berpotensi menular pada manusia di masa akan datang, sebagaimana diberitakan Financial Times.

    Pandemi Covid-19 telah mendorong disusunnya perjanjian penanganan pandemi alias Pandemic Treaty yang akan diajukan dalam pertemuan tahunan WHO pada Mei 2024.

    Isinya adalah instrumen internasional tentang pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi bila suatu saat terjadi lagi. Tidak ditemukan pernyataan WHO akan mengumumkan kemunculan pandemi baru. Kepastiannya bisa dibuktikan setelah pertemuan tahunan WHO akhir Mei nanti.

    Sebelumnya juga beredar narasi yang mengatakan Pandemic Treaty berkaitan dengan penanaman chip berkode 666 ke dalam tubuh manusia. Namun, berdasarkan penelusuran Tempo, narasi tersebut dinyatakan keliru.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengaitkan penanaman chip yang telah didukung WHO dengan pengumuman pandemi pada Mei 2024 adalah menyesatkan. 

    Meski saat ini sudah ada 50 ribu orang yang memilih menggunakan microchip, tapi hingga artikel ini terbit, WHO tidak pernah menyatakan mendukung implan chip pada manusia. Pengumuman adanya pandemi pada Mei 2024 juga tidak memiliki bukti akurat karena tidak ada penyakit yang menular secara global seperti Covid-19 pada 2020 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19976) [SALAH] Video Dugaan Kasus Suap MK Mulai di Tonjolkan

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita

    Dugaan Kasus suap MK mulai di tonjolkan!!
    Pak arif meminta maaf kepada rakyat bahwa mahkamah telah melakukan kesalahan lagi!!

    SUMBER: https://vt.tiktok.com/ZSYRKroGU / https://archive.org/details/hoax-suap-mk

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama @geutihsunda88 mengunggah sebuah video yang menampakkan mantan ketua hakim MK tahun 2015-2018, Arief Hidayat tengah diwawancarai oleh media.

    Dalam video tersebut, Arief mengucapkan permohonan maaf kepada bangsa Indonesia. Video tersebut diunggah ulang dengan klaim narasi adanya dugaan suap di MK yang ditonjolkan kembali.

    Faktanya, video yang digunakan merupakan cuplikan peristiwa tahun 2017 ketika seorang anggota hakim MK, Patrialis Akbar, terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 25 Januari 2017 karena telah menerima suap sebesar 2,15 miliar dari seorang importir daging agar MK dapat mengabulkan permohonan judicial review UU Peternakan dan Kesehatan Hewan.

    Dengan demikian, klaim bahwa kasus suap yang menjerat hakim MK dimunculkan ulang buntut hasil sengketa Pilpres 2024, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024. Video yang beredar merupakan peristiwa tahun 2017 pada kasus suap yang menimpa Patrialis Akbar, salah seorang hakim MK. Arief Hidayat selaku Ketua MK saat itu mengucapkan permohonan maaf kepada bangsa Indonesia sebab ia tidak bisa menjaga anggotanya hingga tertangkap MK.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19975) [SALAH] Foto “Seorang Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita

    “Seorang tentara idf menyelamatkan bayi di gaza”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Kompas.

    Beredar sebuah gambar yang diklaim seorang tentara Israel Defense Forces (IDF) telah menyelamatkan seorang bayi di Gaza.

    Namun setelah ditelusuri oleh Kompas, gambar tersebut merupakan hasil buatan AI. Pemeriksaan gambar dengan menggunakan Hive Moderation, sebuah platform pendeteksi gambar hasil AI. Dari pemeriksaan tersebut dinyatakan bahwa gambar 99% dibuat dengan AI.

    Diketahui dari Media Indonesia pada Maret 2024 lalu, UNICEF menyebut bahwa Israel telah membunuh lebih dari 13.000 anak di jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 silam. Anak-anak yang masih bertahan hidup dihadapkan pada kondisi kekurangan gizi karena kurangnya asupan makanan di Gaza.

    Dengan demikian, seorang tentara IDF menyelamatkan bayi di Gaza, Palestina adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya foto tersebut adalah hasil buatan AI. Pada Maret 2024 lalu, UNICEF menyebut bahwa Israel telah membunuh 13.000 anak di jalur Gaza, Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19974) [PENIPUAN] Link Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah Bank Kalsel Bagi Semua Nasabah yang Sudah Menggunakan m-Banking

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita

    “𝘗𝘙𝘖𝘎𝘙𝘈𝘔 2024″ 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘯𝘢𝘴𝘢𝘣𝘢𝘩 BANK KALSEL 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘣𝘪𝘭𝘦 𝘉𝘢𝘯𝘬𝘪𝘯𝘨 / 𝘚𝘮𝘴 𝘉𝘢𝘯𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘎𝘦𝘣𝘺𝘢𝘳 𝘜𝘯𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘉𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 Bank Kalsel 𝘏𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪, 𝘈𝘺𝘰 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘳𝘢𝘯𝘥 𝘱𝘳𝘪𝘻𝘦 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 :
    – 10 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘈𝘭𝘱𝘩𝘢𝘳𝘥
    – 20 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘊𝘙-𝘝 𝘛𝘶𝘳𝘣𝘰
    – 25 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘏𝘙-𝘝 𝘊𝘝𝘛
    – 30 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘟𝘱𝘢𝘯𝘥𝘦𝘳
    – 15 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘍𝘰𝘳𝘵𝘶𝘯𝘦𝘳
    – 30 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘚𝘤𝘰𝘱𝘺
    – 20 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘟𝘮𝘢𝘹
    – 30 𝘜𝘯𝘪𝘵 𝘛𝘝 𝘓𝘦𝘥 50 𝘪𝘯.
    – 40 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘚𝘮𝘢𝘳𝘵𝘱𝘩𝘰𝘯𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘮𝘢𝘹14
    – 100 𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 & 𝘓𝘰𝘨𝘢𝘮 𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢
    – 25 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘞𝘪𝘴𝘢𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱𝘰𝘳𝘦
    – 50 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘜𝘮𝘳𝘰𝘩 𝘎𝘳𝘢𝘵𝘪𝘴
    𝘔𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢…
    𝘐𝘯𝘧𝘰 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯
    (𝘎𝘌𝘉𝘠𝘈𝘙 𝘜𝘕𝘋𝘐𝘈𝘕 BANK KALSEL)
    𝘴𝘪𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘭𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶 (Daftar) 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯
    Buruan Daftar Sekarang ( GRATIS )”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan Facebook yang memberikan informasi bahwa Bank Kalsel sedang mengadakan gebyar undian berhadiah bagi nasabah yang telah mendaftar mobile banking. Dalam postingan tersebut nasabah diarahkan untuk mendaftar melalui link formgebya2024r[dot]online.

    Setelah diklik link tersebut mengarah pada formulir yang meminta data-data penting seperti nama lengkap, nomor rekening, nomor handphone, hingga PIN ATM, setelah itu nasabah dimintai kode OTP yang dikirim oleh layanan Bank Kalsel.

    Namun setelah ditelusuri Bank Kalsel melalui Instagram resminya menghimbau agar masyarakat berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Bank Kalsel. “Jangan pernah beritahukan PIN, Password, dan kode OTP Anda kepada siapa pun, termasuk yang mengaku sebagai petugas Bank Kalsel,” isi pernyataan Bank Kalsel pada Instagram resminya seperti yang dilansir dari Liputan6.com.

    Pada Maret lalu Pemeriksa Fakta Mafindo juga telah membantah keaslian informasi undian berhadiah dari Bank Kalsel yang beredar melalui pesan berantai WhatsApp.

    Masyarakat dihimbau untuk selalu berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan dari modus semacam ini yang mengatasnamakan perusahaan bank ternama karena pemberian data seperti yang diminta pada formulir tersebut dapat memberikan akses akun perbankan kepada penipu dan mencuri uang nasabah.

    Dengan demikian, Bank Kalsel mengadakan gebyar undian berhadiah adalah tidak benar dengan kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Bank Kalsel pada postingan resminya telah membantah adanya undian berhadiah tersebut. Bank Kalsel telah menghimbau agar masyarakat tidak membagikan data rahasia seperti PIN, password, dan kode OTP, sedangkan link pendaftaran formgebya2024r[dot]online meminta data rahasia tersebut.

    Rujukan